BAB III PEMBAHASAN PEMANFAATAN LABU KUNING

(1)

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Ciri Morfologi Tanaman Labu Kuning

Buah labu kuning terdiri atas bagian-bagian kulit (12,5%), daging buah (81,2%), jaring-jaring biji dan biji (4,8%) (Budiman, 1984).

Batang labu kuning menjalar cukup kuat, bercabang banyak, berbulu agak tajam, dengan panjang batang yang mencapai 5 m — 10 m. Kait pada batang labu berbentuk melingkar seperti spiral.

Daun labu kuning daun tunggal yang memiliki pertulangan daun majemuk menjari, berwarna hijau keabu-abuan, lebar dengan garis tengah mencapai 20 cm, Bentuk daunnya menyerupai jantung dan bertangkai.ujung agak runcing, tulang daun tampak jelas, berbulu agak halus dan agak lembek sehingga bila terkena sinar matahari akan menjadi layu. Letak daun labu kuning ini berselang-seling antar batang dengan panjang tangkai daun antara 15 cm — 20 cm.

Bunga labu kuning berbentuk lonceng dan berwarna kuning. Dalam satu rumpun terdapat bunga jantan dan betina. Tanaman tabu kuning mulai berbunga setelah berumur 1 — 1,5 bulan.

Buah labu mempunyai bentuk yang bervariasi mulai dari pipih, lonjong ataupun panjang dengan alur yang berjumlah antara 15 hingga 30 alur. Buah yang masih muda berwarna hijau dan menjadi kuning kecoklatan ketika tua. Buah besar dan warnanya bervariasi (buah muda berwarna hijau, sedangkan yang lebih tua berwarna kuning pucat). Daging buah tebalnya kira-kira 3 cm dan rasanya agak manis. Bobot buah labu kuning rata-rata 3-5 kg, untuk labu ukuran besar beratnya dapat mencapai 20 kg perbuah.

Labu umumnya memiliki banyak biji yang berbentuk pipih, bundar telur, sampai bundar memanjang. Bagian ujung membulat, sedangkan bagian pangkal meruncing. Permukaan biji buram, licin. Biji terdapat bagian tegah-tengah buah.

Buah labu kuning mempunyai kulit yang sangat tebal dan keras, sehingga bertindak sebagai penghalang laju respirasi, keluarnya air melalui proses penguapan, maupun masuknya udara penyebab proses oksidasi. Hal tersebut menyebabkan labu kuning relative awet dibanding buah-buah lainnya. Daya awet dapat mencapai 6 bulan atau lebih, tergantung pada penyimpanannya. Buah yang sudah dibelah, harus segera diolah karena akan sangat mudah rusak. Kulit labu yang masih muda berwarna hijau segar, setelah membesar dan berumur tua, warna kulit berubah menjadi hijau tua dan sebagian kekuning-kuningan (Ochse, 1977). Kulit labu kuning yang tebal (1,43-2,10 mm) dilapisi oleh lapisan lilin dan berfungsi sebagai pelindung.


(2)

3.2 Kandungan Nutrisi dalam Labu Kuning

Waluh, seperti buah dan sayuran berwarna oranye lainnya, merupakan sumber karoten (lutein, zeaxanthin, beta-cryptoxanthin, alpha-beta-gamma carotene) yang melindungi mata. Juga mengandung trigonelline, cucurbitine, phenolic acids, vitamin C, B1, B6, niasin, asam folat, asam pantotenat, kalium, zat besi dan serat. Karotenoid yang berasal dari pigmen kuning dan memberi warna pada waluh berkhasiat antioksidan. Misalnya, lutein dan zeaxanthin sangat poten dalam menangkap radikal bebas (free radical scavengers). Khasiat antioksidan juga diperkuat oleh phenolic acids yang dapat mengikat zat karsinogen agar tidak diabsorbsi oleh tubuh.

Setengah kalengan waluh menyediakan 16 mg beta karoten atau 160-260% kebutuhan sehari, lebih dari 3 g serat yang memenuhi 6 % kebutuhan serat per harinya, dan hampir 2 mg zat besi atau sekitar 20% kebutuhan sehari pada pria dan 13% pada wanita.

Biji waluh mengandung senyawa (seperti kaotenoid dan lemak yang baik) yang dapat menghambat perkembangan benign prostatic hyperplasia (BPH alias pembengkakan prostat). Biji waluh juga mengandung zink guna meningkatkan fungsi prostat dan melindungi densitas tulang.

Labu kuning atau waluh merupakan bahan pangan yang kaya vitamin A, B dan C, mineral, serta karbohidrat. Daging buahnya pun mengandung antioksidan sebagai penangkal berbagai jenis kanker. Sifat labu yang lunak dan mudah dicerna serta mengandung karoten (pro vitamin A) cukup tinggi, serta dapat menambah warna menarik dalam olahan pangan lainnya Selain itu bagus untuk kulit. Bertambah manfaatnya untuk mencegah penuaan dini. Labu kuning juga mengandung cukup banyak potassium. Mineral ini disebut-sebut mampu menurunkan risiko terkena hipertensi. Mineral jagoan lainnya yang terdapat dalam labu kuning adalah zinc, yang mampu meningkatkan system imun (pertahanan) tubuh. Belum lagi kemampuannya menurunkan risiko osteoporosis, karena zinc berperan dalam mendukung kepadatan tulang. Kandungan serat di labu kuning juga cukup tinggi, sehingga sangat berguna dalam kesehatan pencernaan.

Labu kuning mempunyai kandungan karbohidrat yang cukup tinggi sehingga sangat berpotensi untuk diolah menjadi tepung labu kuning. Labu kuning mempunyai kandungan gizi sebagai berikut :

Tabel 1. Komposisi Zat Gizi Labu Kuning per 100 gram bahan

Komponen Jumlah

Kalori (kal) 29

Protein (g) 1,1


(3)

Karbohidrat (g) 6,6

Kalsium (mg) 45

Fosfor (mg) 64

Besi (mg) 1,4

Vitamin A (SI) 180

Vitamin B1 (mg) 0,08

Vitamin C (mg) 52

Air (g) 91,2

b.d.d (%) 77

Sumber : Departemen Kesehatan RI., (1996).

Tabel 2. Komponen dan komposisi kimia labu kuning

Nutrisi yang dikandungnya menjadikan labu kuning berkhasiat meningkatkan kekebalan tubuh. Betakaroten yang dikandung labu kuning berperan mencegah serangan jantung. Sementara kandungan vitamin B1, C, dan seratnya berperan sebagai pencegah penyakit jantung dan stroke. Manfaat lain labu kuning adalah mengobati demam, migrain, diare, penyakit ginjal, gout, serta membantu menyembuhkan radang.


(4)

3.3.1 Daging Buah

PRODUK PANGAN a. Tepung Labu Kuning

Teknologi pembuatan tepung merupakan salah satu proses alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur (dibuat komposit), dibentuk, diperkaya zat gizi, dan lebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang serba praktis. Dari segi proses, pembuatan tepung hanya membutuhkan air relatif sedikit dan ramah lingkungan dibandingkan dengan pembuatan pati.

Pada umumnya buah-buahan dan umbi-umbian mudah mengalami pencokelatan setelah dikupas. Hal ini disebabkan oksidasi oleh udara sehingga terbentuk reaksi pencokelatan oleh pengaruh enzim yang terdapat dalam bahan pangan tersebut (browning enzymatic). Pencokelatan karena enzim merupakan reaksi antara oksigen dan suatu senyawa fenol yang dikatalisis oleh enzim polifenol oksidase.

Untuk menghindari terbentuknya warna cokelat pada bahan pangan yang akan dibuat tepung, dapat dilakukan melalui pencegahan sesedikit mungkin kontak antara bahan yang telah dikupas dan udara. Caranya, rendam dalam air (atau larutan garam 1 persen) dan/atau menginaktifkan enzim dalam proses blansir (perlakuan uap air panas).

Untuk membuat tepung labu kuning harus melewati 7 tahapan yaitu : - Pemilihan bahan baku

- Pengupasan - Pembelahan - Pemblansiran - Penyawutan - Pengeringan - Penepungan


(5)

Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Tepung Labu Kuning

Pemilihan bahan baku merupakan faktor penting yang sangat menentukan mutu tepung, pertimbangannya, karbohidrat yang banyak terdapat dalam buah terdiri dari pati, gula, pektin, dan selulosa.

Dalam proses pemasakan, kandungan pati akan menurun dan kandungan gula akan meningkat. Berdasarkan hal tersebut, pembuatan labu kuning harus dipilih buah yang mengkal atau buah yang sudah tua tetepi belum matang. Pilih buah kira-kira 5-10 hari sebelum umur buah labu kuning siap dipetik.

Menurut hasil uji coba balai, buah yang terlalu matang tidak sesuai untuk dibuat tepung karena kadar airnya tinggi dan dagingnya lembek sehingga sulit untuk dibuat chip kering, selain itu kadar patinya pun sudah berkurang sehingga kalau dipaksa untuk dijadikan tepung, hanya akan menghasilkan tepung yang berkualitas rendah, warnanya pun menjadi gelap dan randemennya rendah.

Labu kuning

dikupas

Dipotong/dibelah

Diblansir 5-10 menit

Biji, kulit, serat

Dipotong kecil-kecil

Dikeringkan/ dioven pada suhu 50-60⁰C

Digiling

Diayak 80 mesh


(6)

Untuk mendapatkan tepung labu kuning yang mutunya baik, maka kulit labu terlebih dahulu harus dikupas, pengupasan kulit yang tebal dan keras secara manual menghasilkan rendemen kupas yang tinggi tapi memerlukan waktu yang relatif lama dan tenaga kerja yang banyak.

Sebelum masuk ke tahap pemblansiran atau pencegahan terjadinya pencoklatan pada daging buah melalui pengukusan bahan baku dengan menggunakan panci atau dandang, labu kuning dibelah-belah agar proses pemblansiran merata, selanjutnya dilakukan pemblansiran selama 5-10 menit, proses ini dapat mempertahankan warna labu.

Selanjutnya bahan baku yang telah diblansir dirajang sehingga memiliki ukuran kecil-kecil yang disebut chip, pembuatan chip dapat dilakukan secara manual dengan alat bantu berupa pisau, ukuran tebal tipisnya irisan labu akan mempengaruhi lama pengeringan, tebal irisan yang ideal antara 0,1-0,3 cm.

Irisan yang terlalu tebal akan membutuhkan waktu pengeringan yang lebih lama sedangkan jika terlalu tipis akan lebih cepat kering bila dalam kondisi pengeringan yang sama. Pembuatan chip dalam jumlah besar dapat menggunakan alat mesin pembuat chip otomatis atau disebut alat penyawut.

Chip labu kuning harus segera dijemur, jika cuaca tidak mendukung, dapat menggunakan alat pengering atau oven pada suhu 50-60 derajat C, pengeringan chip perlu mendapat perhatian khusus, karena akan menentukan mutu tepung yang akan dihasilakan.kadar air yang direkomendasikan maksimum 14%.

Apabila kadar air masih tinggi tidak akan tahan simpan dan akan menurunkan kualitas tepung, penjemuran dilakukan diatas rak, menggunakan alas yang tidak korosif (berkarat) misalnya anyaman bambu atau nampan alumunium. Setelah kering, chip digiling dengan menggunakan alat penepung tipe Disk Mill, penepung ini dilengkapi dengan saringan berbagai ukuran, untuk mendapatkan tepung yang bertekstur halus gunakan penyaring ukuran 80 mesh.

Tepung labu kuning mempunyai sifat spesifik dengan aroma khas. Secara umum, tepung tersebut berpotensi sebagai pendamping terigu dan tepung beras dalam berbagai produk olahan pangan. Produk olahan dari tepung labu kuning mempunyai warna dan rasa yang spesifik, sehingga lebih disukai oleh konsumen.


(7)

Tepung labu dapat digunakan untuk membuat roti karena protein tepung labu kuning mengandung protein jenis gluten yang cukup tinggi sehingga mampu membentuk jaringan tiga dimensi yang kohesif dan elastis. Sifat ini akan berfungsi pada pengembangan volume roti dan produk makanan lain yang memerlukan pengembangan volume. Tepung labu kuning mempunyai kualitas tepung yang baik karena mempunyai sifat gelatinisasi yang baik, sehingga akan dapat membentuk adonan dengan konsistensi, kekenyalan, viskositas maupun elastisitas yang baik, sehingga roti yang dihasilkan akan berkualitas baik pula. Karbohidrat tepung labu kuning juga cukup tinggi. Karbohidrat ini sangat berperan dalam pembuatan adonan pati. Granula pati akan melekat pada protein selama pembentukan adonan. Kelekatan antara granula pati dan protein akan menimbulkan kontinuitas struktur adonan. Adapun enzim yang terkandung dalam tepung labu kuning adalah amylase, protease, lipase dan oksidase. Enzim amylase akan menghidrolisis pati menjadi maltosa dan dekstrin, sedangkan enzim protease berperan dalam pemecahan protein sehingga akan mempengaruhi elastisitas gluten.

Tepung labu kuning mengandung 77,65% karbohidrat, 0,08% lemak, 5,04% protein, 11,14% air, 5,89% abu.

Tepung labu kuning yang telah selesai diproses dan dikemas, tepung ini dapat diolah menjadi produk pangan yang siap dikonsumsi. Seperti untuk bahan pembuatan mie dan juga kue-kue kering (cookies).

Berikut ulasan tentang pembuatan mie dari tepung labu:

Tepung labu kuning ini bisa digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan mie basah sekaligus sebagai bahan pewarna makanan alami pada mie basah.


(8)

Tepung terigu dan tepung labu kuning ditimbang sesuai dengan perlakuan. Ke dalam campuran tepung ditambahkan garam, K2CO3, Na2CO3, dan telur. Selanjutnya dilakukan pembentukan adonan dengan penambahan air sedikit demi sedikit. Setelah adonan kalis, adonan diistirahatkan selama 15 menit. Kemudian adonan dibentuk menjadi lembaran-lembaran dengan menggunakan alat pembuat mie (ampia). Sebelum dipres adonan dilumuri tepung tapioca agar tidak lengket. Adonan dipres berulang kali hingga diperoleh ketebalan mie yang diinginkan. Berikutnya lembaran dipotong membentuk untaian mie. Mie yang dihasilkan kemudian dikukus selama 2 menit dengan penambahan sedikit minyak goring. Mie kemudian direbus selama 5 menit menghasilkan mie basah.

b. Yoghurt Labu Kuning

Pengolahan yoghurt yang berbahan dasar selain susu sapi merupakan alternatif baru dalam diversifikasi pangan. Selain menambah nilai gizi dari yoghurt, diversifikasi pangan juga dapat meningkatkan potensi dari bahan pangan itu sendiri. Sifat fungsional dari labu kuning perlu ditingkatkan, Oleh sebab itu labu kuning diolah menjadi produk minuman fermentasi yaitu yoghurt. Labu kuning merupakan bahan pangan lokal yang sangat potensial. Nilai gizi yang dikandungnya sangatlah baik untuk kesehatan, selain itu penggunaan labu kuning sebagai bahan baku pembuatan yoghurt dapat meningkatan potensi labu kuning sebagai bahan pangan lokal yang memiliki nilai fungsional. Pengolahan yoghurt labu kuning hampir sama dengan pengolahan yoghurt susu sapi, hanya perbedaannya terletak pada bahan bakunya. Diagram alir pembuatan yoghurt labu kuning dapat dilihat pada Gambar 2.


(9)

Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan Yoghurt Labu Kuning

Yogurt labu Kuning merupakan inovasi fermentasi ini berupa produk yogurt labu kuning dari bahan dasar susu dan labu kuning. Produk ini memilki rasa sedikit manis yang berasal dari kandungan gula yang terkandung dalam labu kuning dan memilki aroma yang khas dari labu kuning. Yogurt labu kuning ini memiliki warna yang alami yang berasal dari labu kuning. Yogurt adalah salah satu produk susu terkoagulasi (mengental), diperoleh dari fermentasi asam laktat melalui aktifitas bakteri Lactobacillus delbrueckii var. bulgaricus dan Streptococcus salivarus var. thermophillus, dimana mikroorganisme ini dalam produk akhir harus hidup aktif dan berlimpah.

Blanching

Penyaringan Penghancuran

Inkubasi Inokulasi Pendinginan

Pasteurisasi

Yoghurt Labu Kuning Air

(85⁰C, 5 menit)

(90⁰C, 5-15 menit)

(30⁰C-5⁰C)

(45⁰C , 6 jam) Susu skim + gula

pasir

Stater yoghurt


(10)

c. Puree Labu Kuning

Yuliani et al. (2003) telah membuat puree labu kuning sebagai produk ’intermediate’ dan mengembangkan lebih lanjut dalam pembuatan jelly dan minuman instan labu kuning. Saat ini puree labu kuning tengah dikembangkan untuk membuat es krim dan frozen dessert.

Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Puree Labu Kuning d. Saus Tomat-Labu Kuning

Buah labu kuning kaya vitamin A (dalam bentuk β-karoten), vitamin C (asam askorbat), mineral, senyawa antioksidan, senyawa antikangker, senyawa antidiabet, senyawa antihipertensi, senyawa antikatarak dan senyawa antiparkinson. Selain itu labu kuning juga banyak mengandung pectin, karbohidrat dan air yang dapat berperan dalam pembentukan makanan semi padat misalnya saos. Berikut ini disajikan alternative pengolahan labu kuning menjadi saos tomat-labu. Proses pembuatan saos tomat-labu kuning terbagi menjadi 3 tahap yaitu pembuatan pasta labu kuning, pembuatan pasta tomat dan pembuatan saos tomat-labu kuning.

Pembuatan pasta labu kuning:

1. Labu kuning dikupas, dihilangkan bijinya, dipotong, dan kemudian dicuci. 2. Potongan labu kuning dipanaskan pada suhu 90-950C sampai agak lembek 3. Labu kuning diblender sampai lembut dan menjadi pasta labu kuning

LABU KUNING UTUH, DIBELAH, DIKULITI

DAGING LABU DIPOTONG-POTONG TIPIS

DIBLANSIR DAN DIDINGINKAN

DIBLENDER SAMPAI HALUS  PUREE

DIKEMAS DAN DIPASTEURISASI

SIAP DIOLAH LEBIH LANJUT ATAU DISIMPAN

BIJI DAN JARING-JARING BIJI


(11)

Pembuatan pasta tomat:

1. Tomat dipotong, dicuci dan dihilangkan kulit dan bijinya. 2. Panaskan pada suhu 60-650C selama ± 5 menit

3. Diblender sampai lembut dan menjadi pasta tomat Pembuatan saos tomat- labu kuning:

1. Pasta labu kuning dan pasta tomat dicampur dengan perbandingan labukuning: tomat adalah 4 : 1 atau 5 : 1

2. Panaskan campuran pasta pada suhu 90-950C selama ±30 menit untuk tiap satu liter. Pada awal pemasakan ±1/3 bagian gula ditambahkan dengan cara ditaburkan untuk mencegah larutnya gula didasar ketel pemanas. Kemudian tambahkan bumbu halus bawang merah, bawang putih, merica serta cengkeh dan kayu manis.

3. Setelah volume pasta berkurang menjadi setengahnya, tambahkan sisa gula, garam dan vinegar.

4. Setelah jadi, saos tomat- labu kuning diangkat dan dinginkan. 5. Packing dalam botol.

e. Kue Talam Lumpur Labu Kuning Bahan :

500 gr gula pasir, 500 gr tepung terigu, 1 kg labu kuning yang telah dikupas dan dibuang bijinya, kukus dan haluskan, 200 gr margarine cairkan, 5 kuning telur, 4 putih telur, 1 liter santan dari 1 btr kelapa, rebus, dinginkan, 1 sdt vanili1, sdt garam

Cara membuat :

1. Kocok gula dan telur sampai putih dan mengembang 2. Masukkan garam dan vanili sambil terus dikocok

3. Setelah rata, masukkan santan, kocok dengan kecepatan rendah. 4. Masukkan labu kuning halus, aduk rata.

5. Masukkan terigu sedikit demi sedikit sambil terus diaduk. 6. Terakhir tambahkan margarine cair.

7. Cetak pada cetakan kue Lumpur (cetakan sama seperti cetakan takoyaki, olesiminyak/margarine dulu).

8. Bakar di atas api yang sangat kecil. f. Cake Labu Kuning

Bahan A :

 125 g labu kupas, serut kasar

 75 g pisang ambon/barangan kupas, lumatkan  25 g sultana/kismis


(12)

 25 g kenari/almon iris Bahan B :

 75 g tepung terigu

 ½ sdt soda kue/quick cooking oats  25 g rolled oats, blender hingga remah  ½ sdt pala bubuk

 ½ sdt jahe bubuk

 ½ sdt kayu manis bubuk

 ⅛ sdt bumbu lapis legit (spekuk) bubuk  40 g brown sugar

Bahan C :

 50 ml minyak zaitun extra virgin  30 ml susu kedelai tawar

 1 butir telur Cara Membuat :

1. Panaskan oven pada suhu 180˚C

2. Olesi loyang 19 x 9 x 6 cm dengan minyak goreng, lapisi kertas roti. Sisihkan. 3. Tuang bahan C ke bahan B, aduk dengan pengaduk bentuk balon (whisk)

hingga rata.

4. Masukkan bahan A secara bertahap, sambil terus diaduk. 5. Tuang adonan ke dalam loyang. Taburi almon/kenari. 6. Panggang hingga masak (20 menit).

g. Es Krim Labu Kuning untuk 4 porsi

Bahan:

 400 g labu kuning kupas, kukus hingga empuk, haluskan  70 ml susu kedelai tawar

 130 ml air masak  3 sdm gula pasir  ¼ sdt garam

 3 sdm minyak zaitun extra virgin

 100 g sultana/kismis, siram air mendidih (asal seluruhnya terendam), diamkan hingga mengembang dan empuk


(13)

Cara Pembuatan :

1. Campur labu kuning, susu kedelai, air masak, gula pasir, garam, dan minyak zaitun.

2. Kocok dengan mixer hingga rata. Masukkan dalam wadah tertutup. 3. Simpan dalam freezer hingga setengah beku.

4. Proses dengan blender hingga lembut.

5. Masukkan es ke dalam wadah tertutup, simpan lagi dalam freezer hingga setengah beku.

6. Proses lagi dengan blender hingga lembut.

7. Campur es dengan sultana/kismis, berikut cairan perendamnya, aduk rata. 8. Masukkan dalam wadah tertutup, simpan dalam freezer hingga setengah beku. 9. Sajikan dengan taburan almon/kacang mete/kenari.

PRODUK KECANTIKAN a. Sebagai kondisioner rambut

Labu kuning akan mengembalikan kilau rambut dan melembutkan rambut kering. Cukup buat masker rambut labu kuning di rumah. Resepnya, satu gelas labu kuning yang sudah dihancurkan, setengah gelas yoghurt dan dua sendok makan madu. Campurkan dalam wadah mangkok, kemudian balurkan mulai dari akar sampai ujung rambut. Lantas tutupi kepala dengan shower cap selama 15 menit, lalu bilas sampai bersih.

b. Sebagai pelembab kulit.

Kalau biasanya kita menggunakan body lotion, sekarang buat sendiri body moisturizer dari labu. Campurkan labu kuning, minyak kelapa dan bubuk kayu manis dalam mangkuk. Oleskan pada bagian kulit tubuh yang diinginkan. Diamkan. Setelah itu bilas dengan air hangat.

c. Sebagai masker wajah.

Seorang dermatologis asal Amerika, Dr. Ted Laid berbagi resep masker wajah dari buah labu yang bisa digunakan untuk semua jenis kulit. Satu gelas labu kuning, dua sendok gula kelapa, satu sendok madu dan setengah gelas yoghurt. Aplikasikan pada wajah, dan lihat hasilnya. Gula merah dan yoghurt akan mengikis kulit mati, sementara madu berfungsi melembutkan kulit.

d. Sebagai Peeling

Jika kita hendak membuat peeling sendiri campurkan labu kuning dengan jus cranberry dan gula apel, telur dan madu, sehingga hasilnya lebih maksimal. Oleskan pada wajah, diamkan beberapa menit sampai peeling mulai kering. Basuh dengan air sambil memijat-mijat wajah, supaya kotoran-kotoran yang menempel pada wajah ikut terbuang bersama dengan peeling tadi.


(14)

Campurkan buah labu kuning dengan gula kelapa, atau bahkan oatmeal. Balurkan pada tubuh, dan gosok, bak sedang luluran. Kulit mati dan racun dari kulit akan terangkat, basuh dengan air hangat, sehingga tubuh lebih segar.

3.3.2 Jonjot Labu Kuning

Jonjot merupakan tempat melekatnya biji yang terdapat dalam rongga buah labu kuning. Jonjot berupa serabut berlendir yang apabila didiamkan beberapa saat akan menjendal menyerupai agar-agar. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Maryanti (2002), jonjot labu kuning mengandung pectin sejumlah 0,89% (wb). Pectin merupakan senyawa yang berperan dalam pembentukan jendalan (gel) seperti pada pembuatan jam dan jelly. Jam dan jelly merupakan produk awetan buah-buahan yang berfungsi sebagai produk olesan roti.

Pemanfaatan jonjot labu kuning untuk dibuat jam dan jelly merupakan upaya untuk meningkatkan nilai ekonomis jonjot labu kuning sekaligus sebagai upaya pengembangan produk baru. Jam dan jelly jonjot labu kuning diharapkan mempunyai keunggulan yaitu kandungan provitamin A-nya lebih tinggi dibandingkan produk jam dan jelly lainnya, karena buah labu kuning merupakan sumber provitamin A yang cukup potensial. Warna jonjot labu kuning cukup menarik, sehingga apabila diolah tidak memerlukan bahan pewarna tambahan.

Bahan yang diperlukan dalam pembuatan jam dan jelly jonjot labu kuning antara lain: buah labu kuning yang cukup tua, ditandai dengan warna kulit oranye sampai coklat tua, keras, serta tangkainya keras (tidak layu), berwarna gelap, dan buah tidak cacat. Asam sitrat food grade dan gula.

Pembuatan Jelly (Cruess, 1958)

Buah labu dibelah, diambil bijinya, jonjotnya diambil dengan menggunakan sendok makan. Jonjot labu kuning yang ditambah air maupun bubur jonjot labu kuning selanjutnya ditambah asam sitrat dan pH-nya diatur antara 3,5-4,0 agar ekstraksi pektin lebih efektif. Ekstraksi pektin dilakukan

3.3.3 Biji Labu Kuning

Biji labu kuning umumnya berbentuk pipih, bundar telur, sampai bundar memanjang. Bagian ujung membulat, sedangkan bagian pangkal meruncing. Permukaan biji buram, licin. Biji labu kuning mengandung hormon Beta sitosterol yang dapat menekan atau menghambat kerja enzim 5-alfa reduktase. Enzim ini akan mengurangi terbentuknya hormon dihidrotestosteron dari hormon testosterone. Sehingga dapat mencegah membesarnya kelenjar prostat. Asam amino langka seperti karboksifenilalanin, pirazolalanin, etilasparagin, stirulina dan asam amino butirat juga terdapat di dalam biji labu kuning.


(15)

Selain itu juga mengandung alanin, glisin dan glutamat yang diperlukan kelenjar prostat. Biji labu kuning juga mengandung mineral seperti Zn (seng) dan Mg (magnesium) yang sangat penting bagi kesehatan organ reproduksi terutama kelenjar prostat. Dari beberapa penelitian mengungkapkan bahwa biji labu mengandung senyawa pelindung yang disebut fitosterol. Senyawa ini dapat membantu mengecilkan pembesaran prostat dan meningkatkan produksi testosteron sehingga jumlah sperma meningkat. Biji labu ini juga kaya akan omega-3 yang membantu aliran darah ke otak. Kandungan lainnya berupa asam lemak utama, yaitu asam linoleat, asam oleat dan sedikit asam linolenat. Selain itu vitamin E (tokoferol) dan karotenoid yakni lutein dan beta karoten juga ada di dalam daging bijinya.

a. Kuaci

Selain dimanfaatkan daging buahnya, biji labu kuning bisa diolah menjadi kuaci. Untuk membuat kuaci cukup mudah, cukup rebus biji labu kuning dengan air yang diberi sedikit garam selama 2 jam, setelah itu biji labu kuning ditiriskan dengan menggunakan kertas serap. Setelah kering, biji labu kuning kemudian dioven selama 20-30 menit pada suhu 350 derajat sambil diaduk aduk setiap 5 menit. setelah matang, beri garam kembali, lalu taruh ditoples kedap udara.

Kandungan dalam kuaci biji labu: 1. Sumber protein

Satu cangkir kuaci biji labu mengandung protein sebanyak 12 gram. Kandungan protein pada biji labu sangat berguna untuk perbaikan dan pemeliharaan sel-sel & jaringan dalam tubuh.

2. Kaya asam lemak omega 3

Benih buah labu merupakan salah satu sumber alami dari asam lemak omega 3. Dalam satu porsi, biji buah labu menyediakan asam lemak omega 3 sebanyak 49,3 mg. Asam ini berguna dalam pencegahan penyakit kardiovaskuler, stroke dan serangan jantung.

3. Asam lemak omega 6

Selain omega 3 biji labu juga mengandung asa lemak esensial lain yaitu asam lemak omega 6. Asam ini sangat bermanfaat untuk otak yang sehat dan juga membantu bagi penderita arthritis dan diabetes.


(16)

4. Sumber serat makanan

Serat makanan sangat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengontrol kadar gula darah dan menjaga kesehatan jantung. Kuaci biji labu memberikan serat makanan yang cukup untuk kesehatan tubuh Anda.

5. Menambah berat badan

Jika anda sedang berusaha menambah berat badan, kuaci biji labu bisa menjadi camilan sehat yang harus Anda miliki. Hanya dengan 1/3 cangkir, Anda akan memperoleh sekitar 165 kalori. Ia membantu menambah berat badan tanpa harus dengan perut merasa kenyang.

b. Obat untuk Cacing Pita

Untuk mengobati cacing pita, 1000-1500 biji labu merah segar atau yang telah dikeringkan ditumbuk sampai halus bersama 30 gr gula pasir, Selanjutnya, campuran itu diberi air masak sekitar 300 cc. Kemudian diaduk rata dan disaring. Hasil saringan inilah yang diminum sekaligus, 1,5 jam setelah dibuat, ketika perut sedang kosong.

Tak berapa lama zat kukurbitina yang terkandung dalam biji labu merah itu akan memabukan cacing pita, sehingga cengkeramannya pada dinding usus terlepas. Sesudah 3 jam, anda sebaiknya menggunakan 20 gr garam inggris yang dilarutkan dalam satu gelas air putih. Air campuran garam inggris sekitar 200 cc ini diminum sebagai pencahar. Ketika kebelakang, cacing cacing pita ini akan keluar bersama kotoran.

Tumbukan bijinya inilah yang berkasiat sebagai pembunuh cacing pita, berkat adanya kandungan kukurbitasin ( sejenis keton ) yang pahit rasanya. Kemujaraban khasiatnya ini sudah dibuktikan turun temurun sejak nenek moyang kita dulu, juga berdasarkan hasil uji klinik, tapi cara kerjanya belum jelas benar.

3.3.4 Kulit Labu

Labu telah dikenal sejak lama dalam pengobatan tradisional di beberapa negara. Hal ini membuat para ilmuwan di Korea Selatan, terinspirasi untuk melakukan sebuah penelitian eksperimen mengenai Buah Labu. Para peneliti membuat ekstrak protein yang berasal dari kulit labu. Jenis protein ini lalu diujicobakan di laboratorium, dengan cara mengontakkanya dengan beragam jenis mikroba. Salah satunya adalah Candida


(17)

albicans, sejenis jamur penyebab infeksi jamur pada vagina, ruam popok pada bayi, dan infeksi jamur lainnya.

Hasil penelitian yang dipublikasikan oleh The Journal of Agricultural and Food Chemistry ini, menunjukkan bahwa protein dalam kulit labu berkhasiat untuk mengatasi infeksi jamur pada manusia, dan juga dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis jamur yang menyerang tanaman.

3.3.5 Getah Kulit Labu

Kecantikan yang alami dapat diperoleh dengan memakai masker yang terbuat dari getah yang terdapat pada kulit Waluh. Ambil getah dari kulit Waluh yang masih segar, gunakan pada wajah seperti menggunakan masker lainnya. Diamkan selama 20 menit, kemudian basuh dengan air hangat (suam-suam kuku). Manfaatnya adalah kulit wajah menjadi lebih kencang, dan bebas jerawat.

3.3.6 Daun dan Batang Labu Kuning

a. Sayur Kaleng Daun Labu Kuning (Cucurbita moschata) untuk diet hepatitis Bahan :

 Daun labu  Bawang Merah  Bawang Putih  Garam

 Lada putih  Tomat

Cara membuat sayur daun dan batang muda labu kuning : a. Ambil daun labu dan batang mudanya saja, lalu cuci bersih.

b. Didihkan air, kemudian masukkan bawang merah dan bawang putih. c. Setelah bawang berubah warna, masukkan tomat iris


(18)

d. Setelah tomat agak layu, masukkan sayur, garam dan gula. Aduk-aduk sampai semua daun kena air panas.

e. Setelah tercampur rata dan daun layu, matikan api. Proses Pengalengan :

Proses pengalengan dilakukan dengan meminimalkan kontak udara saat proses pengepakan, lalu sayur kaleng disterilisasi menggunakan teknologi hampa udara dengan suhu lebih dari 121° C dengan tekanan 2 atm. Proses inilah yg menyebabkan bakteri dekomposer mati, sehingga sayur kaleng tidak membutuhkan bahan pengawet untuk memperpanjang proses kadaluarsanya. Sayur kaleng merupakan hasil riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), makanan sayur bisa tahan hingga 1 - 2 tahun tanpa bahan pengawet melalui proses pengalengan dengan cara tersebut.

b. BOKASHI LIMBAH LABU KUNING (Cucurbita moschata) Bahan yang digunakan :

1. Daun dan batang labu kunig yang sudah tua sebanyak 10 kg (bisa juga rumput atau tanaman kacangan) yang telah dipotong-potong sehingga berukuran panjang sekitar 5-10 cm.

2. Dedak sebanyak 0,5 kg dan sekam sebanyak 10 kg. 3. EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml).

4. MOL atau gula sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya. Cara pembuatan :

1. Pertama-tama dibuat larutan dari EM4, molasses/ gula dan air dengan perbandingan 1 ml : 1 ml :1 liter air.

2. Bahan daun dan batang labu kuning, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.

3. Selanjutnya bahan disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).

4. Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm. Gundukan selanjutnya ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50˚C. Jika suhu bahan melebihi 50˚C, maka karung penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan ditutup kembali.

5. Jika tekstur dan bau sudah menyerupai tanah, maka bokhasi siap digunakan (untuk pemasaran dikemas dalam kantong plastik)


(1)

Cara Pembuatan :

1. Campur labu kuning, susu kedelai, air masak, gula pasir, garam, dan minyak zaitun.

2. Kocok dengan mixer hingga rata. Masukkan dalam wadah tertutup. 3. Simpan dalam freezer hingga setengah beku.

4. Proses dengan blender hingga lembut.

5. Masukkan es ke dalam wadah tertutup, simpan lagi dalam freezer hingga setengah beku.

6. Proses lagi dengan blender hingga lembut.

7. Campur es dengan sultana/kismis, berikut cairan perendamnya, aduk rata. 8. Masukkan dalam wadah tertutup, simpan dalam freezer hingga setengah beku. 9. Sajikan dengan taburan almon/kacang mete/kenari.

PRODUK KECANTIKAN a. Sebagai kondisioner rambut

Labu kuning akan mengembalikan kilau rambut dan melembutkan rambut kering. Cukup buat masker rambut labu kuning di rumah. Resepnya, satu gelas labu kuning yang sudah dihancurkan, setengah gelas yoghurt dan dua sendok makan madu. Campurkan dalam wadah mangkok, kemudian balurkan mulai dari akar sampai ujung rambut. Lantas tutupi kepala dengan shower cap selama 15 menit, lalu bilas sampai bersih.

b. Sebagai pelembab kulit.

Kalau biasanya kita menggunakan body lotion, sekarang buat sendiri body moisturizer dari labu. Campurkan labu kuning, minyak kelapa dan bubuk kayu manis dalam mangkuk. Oleskan pada bagian kulit tubuh yang diinginkan. Diamkan. Setelah itu bilas dengan air hangat.

c. Sebagai masker wajah.

Seorang dermatologis asal Amerika, Dr. Ted Laid berbagi resep masker wajah dari buah labu yang bisa digunakan untuk semua jenis kulit. Satu gelas labu kuning, dua sendok gula kelapa, satu sendok madu dan setengah gelas yoghurt. Aplikasikan pada wajah, dan lihat hasilnya. Gula merah dan yoghurt akan mengikis kulit mati, sementara madu berfungsi melembutkan kulit.

d. Sebagai Peeling

Jika kita hendak membuat peeling sendiri campurkan labu kuning dengan jus cranberry dan gula apel, telur dan madu, sehingga hasilnya lebih maksimal. Oleskan pada wajah, diamkan beberapa menit sampai peeling mulai kering. Basuh dengan air sambil memijat-mijat wajah, supaya kotoran-kotoran yang menempel pada wajah ikut terbuang bersama dengan peeling tadi.


(2)

Campurkan buah labu kuning dengan gula kelapa, atau bahkan oatmeal. Balurkan pada tubuh, dan gosok, bak sedang luluran. Kulit mati dan racun dari kulit akan terangkat, basuh dengan air hangat, sehingga tubuh lebih segar.

3.3.2 Jonjot Labu Kuning

Jonjot merupakan tempat melekatnya biji yang terdapat dalam rongga buah labu kuning. Jonjot berupa serabut berlendir yang apabila didiamkan beberapa saat akan menjendal menyerupai agar-agar. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Maryanti (2002), jonjot labu kuning mengandung pectin sejumlah 0,89% (wb). Pectin merupakan senyawa yang berperan dalam pembentukan jendalan (gel) seperti pada pembuatan jam dan jelly. Jam dan jelly merupakan produk awetan buah-buahan yang berfungsi sebagai produk olesan roti.

Pemanfaatan jonjot labu kuning untuk dibuat jam dan jelly merupakan upaya untuk meningkatkan nilai ekonomis jonjot labu kuning sekaligus sebagai upaya pengembangan produk baru. Jam dan jelly jonjot labu kuning diharapkan mempunyai keunggulan yaitu kandungan provitamin A-nya lebih tinggi dibandingkan produk jam dan jelly lainnya, karena buah labu kuning merupakan sumber provitamin A yang cukup potensial. Warna jonjot labu kuning cukup menarik, sehingga apabila diolah tidak memerlukan bahan pewarna tambahan.

Bahan yang diperlukan dalam pembuatan jam dan jelly jonjot labu kuning antara lain: buah labu kuning yang cukup tua, ditandai dengan warna kulit oranye sampai coklat tua, keras, serta tangkainya keras (tidak layu), berwarna gelap, dan buah tidak cacat. Asam sitrat food grade dan gula.

Pembuatan Jelly (Cruess, 1958)

Buah labu dibelah, diambil bijinya, jonjotnya diambil dengan menggunakan sendok makan. Jonjot labu kuning yang ditambah air maupun bubur jonjot labu kuning selanjutnya ditambah asam sitrat dan pH-nya diatur antara 3,5-4,0 agar ekstraksi pektin lebih efektif. Ekstraksi pektin dilakukan

3.3.3 Biji Labu Kuning

Biji labu kuning umumnya berbentuk pipih, bundar telur, sampai bundar memanjang. Bagian ujung membulat, sedangkan bagian pangkal meruncing. Permukaan biji buram, licin. Biji labu kuning mengandung hormon Beta sitosterol yang dapat menekan atau menghambat kerja enzim 5-alfa reduktase. Enzim ini akan mengurangi terbentuknya hormon dihidrotestosteron dari hormon testosterone. Sehingga dapat mencegah membesarnya kelenjar prostat. Asam amino langka seperti karboksifenilalanin, pirazolalanin, etilasparagin, stirulina dan asam amino butirat juga terdapat di dalam biji labu kuning.


(3)

Selain itu juga mengandung alanin, glisin dan glutamat yang diperlukan kelenjar prostat. Biji labu kuning juga mengandung mineral seperti Zn (seng) dan Mg (magnesium) yang sangat penting bagi kesehatan organ reproduksi terutama kelenjar prostat. Dari beberapa penelitian mengungkapkan bahwa biji labu mengandung senyawa pelindung yang disebut fitosterol. Senyawa ini dapat membantu mengecilkan pembesaran prostat dan meningkatkan produksi testosteron sehingga jumlah sperma meningkat. Biji labu ini juga kaya akan omega-3 yang membantu aliran darah ke otak. Kandungan lainnya berupa asam lemak utama, yaitu asam linoleat, asam oleat dan sedikit asam linolenat. Selain itu vitamin E (tokoferol) dan karotenoid yakni lutein dan beta karoten juga ada di dalam daging bijinya.

a. Kuaci

Selain dimanfaatkan daging buahnya, biji labu kuning bisa diolah menjadi kuaci. Untuk membuat kuaci cukup mudah, cukup rebus biji labu kuning dengan air yang diberi sedikit garam selama 2 jam, setelah itu biji labu kuning ditiriskan dengan menggunakan kertas serap. Setelah kering, biji labu kuning kemudian dioven selama 20-30 menit pada suhu 350 derajat sambil diaduk aduk setiap 5 menit. setelah matang, beri garam kembali, lalu taruh ditoples kedap udara.

Kandungan dalam kuaci biji labu: 1. Sumber protein

Satu cangkir kuaci biji labu mengandung protein sebanyak 12 gram. Kandungan protein pada biji labu sangat berguna untuk perbaikan dan pemeliharaan sel-sel & jaringan dalam tubuh.

2. Kaya asam lemak omega 3

Benih buah labu merupakan salah satu sumber alami dari asam lemak omega 3. Dalam satu porsi, biji buah labu menyediakan asam lemak omega 3 sebanyak 49,3 mg. Asam ini berguna dalam pencegahan penyakit kardiovaskuler, stroke dan serangan jantung.

3. Asam lemak omega 6

Selain omega 3 biji labu juga mengandung asa lemak esensial lain yaitu asam lemak omega 6. Asam ini sangat bermanfaat untuk otak yang sehat dan juga membantu bagi penderita arthritis dan diabetes.


(4)

4. Sumber serat makanan

Serat makanan sangat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengontrol kadar gula darah dan menjaga kesehatan jantung. Kuaci biji labu memberikan serat makanan yang cukup untuk kesehatan tubuh Anda.

5. Menambah berat badan

Jika anda sedang berusaha menambah berat badan, kuaci biji labu bisa menjadi camilan sehat yang harus Anda miliki. Hanya dengan 1/3 cangkir, Anda akan memperoleh sekitar 165 kalori. Ia membantu menambah berat badan tanpa harus dengan perut merasa kenyang.

b. Obat untuk Cacing Pita

Untuk mengobati cacing pita, 1000-1500 biji labu merah segar atau yang telah dikeringkan ditumbuk sampai halus bersama 30 gr gula pasir, Selanjutnya, campuran itu diberi air masak sekitar 300 cc. Kemudian diaduk rata dan disaring. Hasil saringan inilah yang diminum sekaligus, 1,5 jam setelah dibuat, ketika perut sedang kosong.

Tak berapa lama zat kukurbitina yang terkandung dalam biji labu merah itu akan memabukan cacing pita, sehingga cengkeramannya pada dinding usus terlepas. Sesudah 3 jam, anda sebaiknya menggunakan 20 gr garam inggris yang dilarutkan dalam satu gelas air putih. Air campuran garam inggris sekitar 200 cc ini diminum sebagai pencahar. Ketika kebelakang, cacing cacing pita ini akan keluar bersama kotoran.

Tumbukan bijinya inilah yang berkasiat sebagai pembunuh cacing pita, berkat adanya kandungan kukurbitasin ( sejenis keton ) yang pahit rasanya. Kemujaraban khasiatnya ini sudah dibuktikan turun temurun sejak nenek moyang kita dulu, juga berdasarkan hasil uji klinik, tapi cara kerjanya belum jelas benar.

3.3.4 Kulit Labu

Labu telah dikenal sejak lama dalam pengobatan tradisional di beberapa negara. Hal ini membuat para ilmuwan di Korea Selatan, terinspirasi untuk melakukan sebuah penelitian eksperimen mengenai Buah Labu. Para peneliti membuat ekstrak protein yang berasal dari kulit labu. Jenis protein ini lalu diujicobakan di laboratorium, dengan cara mengontakkanya dengan beragam jenis mikroba. Salah satunya adalah Candida


(5)

albicans, sejenis jamur penyebab infeksi jamur pada vagina, ruam popok pada bayi, dan infeksi jamur lainnya.

Hasil penelitian yang dipublikasikan oleh The Journal of Agricultural and Food Chemistry ini, menunjukkan bahwa protein dalam kulit labu berkhasiat untuk mengatasi infeksi jamur pada manusia, dan juga dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis jamur yang menyerang tanaman.

3.3.5 Getah Kulit Labu

Kecantikan yang alami dapat diperoleh dengan memakai masker yang terbuat dari getah yang terdapat pada kulit Waluh. Ambil getah dari kulit Waluh yang masih segar, gunakan pada wajah seperti menggunakan masker lainnya. Diamkan selama 20 menit, kemudian basuh dengan air hangat (suam-suam kuku). Manfaatnya adalah kulit wajah menjadi lebih kencang, dan bebas jerawat.

3.3.6 Daun dan Batang Labu Kuning

a. Sayur Kaleng Daun Labu Kuning (Cucurbita moschata) untuk diet hepatitis Bahan :

 Daun labu  Bawang Merah  Bawang Putih  Garam

 Lada putih  Tomat

Cara membuat sayur daun dan batang muda labu kuning : a. Ambil daun labu dan batang mudanya saja, lalu cuci bersih.

b. Didihkan air, kemudian masukkan bawang merah dan bawang putih. c. Setelah bawang berubah warna, masukkan tomat iris


(6)

d. Setelah tomat agak layu, masukkan sayur, garam dan gula. Aduk-aduk sampai semua daun kena air panas.

e. Setelah tercampur rata dan daun layu, matikan api. Proses Pengalengan :

Proses pengalengan dilakukan dengan meminimalkan kontak udara saat proses pengepakan, lalu sayur kaleng disterilisasi menggunakan teknologi hampa udara dengan suhu lebih dari 121° C dengan tekanan 2 atm. Proses inilah yg menyebabkan bakteri dekomposer mati, sehingga sayur kaleng tidak membutuhkan bahan pengawet untuk memperpanjang proses kadaluarsanya. Sayur kaleng merupakan hasil riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), makanan sayur bisa tahan hingga 1 - 2 tahun tanpa bahan pengawet melalui proses pengalengan dengan cara tersebut.

b. BOKASHI LIMBAH LABU KUNING (Cucurbita moschata) Bahan yang digunakan :

1. Daun dan batang labu kunig yang sudah tua sebanyak 10 kg (bisa juga rumput atau tanaman kacangan) yang telah dipotong-potong sehingga berukuran panjang sekitar 5-10 cm.

2. Dedak sebanyak 0,5 kg dan sekam sebanyak 10 kg. 3. EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml).

4. MOL atau gula sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya. Cara pembuatan :

1. Pertama-tama dibuat larutan dari EM4, molasses/ gula dan air dengan perbandingan 1 ml : 1 ml :1 liter air.

2. Bahan daun dan batang labu kuning, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.

3. Selanjutnya bahan disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).

4. Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm. Gundukan selanjutnya ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50˚C. Jika suhu bahan melebihi 50˚C, maka karung penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan ditutup kembali.

5. Jika tekstur dan bau sudah menyerupai tanah, maka bokhasi siap digunakan (untuk pemasaran dikemas dalam kantong plastik)