Sebelum ada bangunan bendung, sebagian besar dari kantong lumpur pada free intake eksisting selesai sebelum tahun 1986. Semuanya berfungsi dengan baik,
akan tetapi pekerjaan pemeliharaan seperti pengerukan jarang dan bahkan tidak pernah diimplementasikan setelah struktur diselesaikan karena kantor proyek tidak
memiliki biaya Operasi dan Pemeliharaan sehingga seluruh kantong lumpur yang dikonstruksikan pada tahun 1980 telah penuh dengan pasir dan sebagian besar pasir
masuk ke dalam saluran primer dan sekunder dan bahkan saluran tersier pada sistem irigasi Sungai Ular.
Untuk mengatasi hal tersebut dan menjaga keseimbangan air pada saluran irigasi sungai ular didirikan bendung baru yang terletak secara melintang pada arah
aliran Sungai Ular sebagai pengembangan daerah irigasi tersebut. Dikonstruksikan struktur intake pada sebelah kanan bendung yang terdiri dari pintu pengambilan,
kantong lumpur dan saluran pembilas. Struktur intake terdiri dari delapan jalur dari pintu masuk sampai akhir dari kantong lumpur dimana kantong lumpur bertemu
dengan saluran pembilas sedimen. Pada inlet, setiap jalur dipisah oleh dinding, maka pengerjaan pembilasan pasir dapar diselesaikan satu persatu oleh jalur selama air
irigasi masuk oleh karena itu kualitas air pada saluran irigasi tetap terjaga.
I.3 Permasalahan
Sedikitnya pada awal tahun, kedalaman sedimen harus diukur sekali seminggu. Karena pada saat volume sedimen mendekati 333 m
3
pada setiap jalur settling basin, pekerjaan pembilasan sedimen harus dilakukan dimana angka tersebut
merupakan volume maksimum tampungan sedimen untuk satu jalur. Hal yang harus
Universitas Sumatera Utara
diperhatikan dalam mengoperasikan settling basin pada irigasi sungai Ular ini adalah sebelum dimulainya pengalihan air irigasi untuk tanam pertama dan kedua, kantong
lumpur harus selesai dibersihkan. Sistem pembilasan sedimen dilakukan secara hidraulik yang dilakukan
dengan cara membuka pintu saluran pembilas sehingga sedimen terbilas dengan aliran air.
Untuk mengetahui proses jalannya aliran air di dalam kantong lumpur perlu dilakukan analisis untuk menghitung aliran yang meliputi kecepatan aliran dan
kehilangan energi air pada saluran.
I.4 Tujuan
Penelitian pada Tugas Akhir ini bertujuan untuk: a
Mengetahui proses pengaliran air pada kantong lumpur, kemampuan tampungan pada settling basinkantong lumpur, jumlah angkutan sedimen dan
volume tampungan sedimen, elevasi muka air dan kehilangan energi b
Mengetahui proses pembilasan sedimen setelah aliran melewati intake dan settling basin
I.5 Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah yang diambil untuk mempermudah pengerjaan Tugas Akhir ini adalah;
a Analisa perhitungan hidraulis hanya pada lokasi intake, kantong lumpur dan saluran pembilas
b Aspek aspek yang ditinjau merupakan aspek hidraulis tidak meliputi struktur
Universitas Sumatera Utara
I.6 Metodologi Penelitian
Tugas akhir ini disusun dalam ruang lingkup pekerjaan sebagai berikut: a
Pengumpulan data primer berupa dokumentasi lokasi penelitian, pengambilan sampel sedimen dan data sekunder berupa gambar dan laporan teknis
b Melakukan studi pustaka yang berasal dari textbook, jurnal dan catatan kuliah
c Menganalisa secara hidraulis data teknis eksisting yang berkaitan dengan
bangunan settling basin Daerah Irigasi Sungai Ular meliputi analisa angkutan sedimen dan volume tampungan, analisa elevasi muka air dan kehilangan
tinggi energi serta mengetahui efisiensi pengendapan dan frekuensi pembilasan.
I.7. Sistematika Penulisan