Pengukuran Budaya Budaya Kerja

33 bahkan terhadap lingkungan kerja. Elemen-elemen dari budaya kerja atau perusahaan adalah nilai-nilai, kepercayaan-kepercayaan, pendapat-pendapat, sikap ataupun norma-norma.

2.2.2 Pengukuran Budaya

Dalam beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan mempertahankan kelangsungan hidupnya, serta dalam melakukan integrasi internal. Budaya melakukan sejumlah fungsi untuk mengatasi permasalahan anggota organisasi untuk beradaptasi dengan lingkungan eksternalnya, yaitu dengan memperkuat pemahaman anggota organisasi, kemampuan untuk merealisir. Budaya kerja berfungsi untuk mengatasi permasalahan integrasi internal dengan meningkatkan pemahaman dan kemampuan anggota organisasi untuk berkomunikasi, melakukan kesepakatan, hubungan anggota organisasi. Untuk dapat melakukan tersebut, maka dibutuhkan pengukuran sehingga tidak terjadi kesenjangan budaya kerja. Menurut Harrsion 1972 dalam Tjahjadi 2001 mengembangkan konsep pengukuran kesenjangan budaya kerja sebagai berikut : 1. Atasan yang baik 2. Bawahan yang baik 3. Prioritas pada anggota organisasi yang baik 4. Tingkah laku yang baik dalam organisasi 5. Perlakuan organisasi terhadap anggota 6. Pengendalian dan pengaruh 7. Ligitimasi seseorang dalam mengendalikan anggota organisasi lainnya 8. Dasar penugasan 34 9. Persaingan. Menurut Mas’ud 2004:366 seperti yang dikembangkan oleh Dorfman, Peter dan Howell 1998 menjelaskan bahwa budaya kerja dapat diukur melalui : 1. Pengungkapan persyaratan dan petunjuk 2. Mentaati prosedur dan instruksi secara tepat 3. Pentingnya peraturan dan tatanan 4. Manfaat prosedur operasional 5. Kejelasan petunjuk operasional 6. Sikap disiplin 7. Tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan 8. Kebiasaan bekerja sama Budaya kerja merupakan persepsi umum yang dimiliki oleh seluruh anggota organisasi, sehingga setiap pegawai yang menjadi anggota organisasi akan mempunyai nilai, keyakinan dan perilaku yang sesuai dengan organisasi. Budaya kerja merupakan bagian dari kehidupan organisasi yang mempengaruhi perilaku, sikap dan efektivitas seluruh pegawai. Budaya kerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena budaya tersebut menjadi batas suatu organisasi, sehingga dapat membentuk identitas atau ciri khas organisasi. Menurut Hofstede 1999 dalam Kusumastuti 2005 budaya kerja pada penelitian ini berorientasi pada orang atau induvidu dengan karakteristik sebagai berikut : 1. Keputusan-keputusan penting lebih sering dibuat secara kelompok. 2. Lebih tertarik pada orang yang mengerjakan daripada hal pekerjaannya. 35 3. Memberikan petunjuk kerja yang jelas pada pegawai baru. 4. Peduli terhadap masalah pribadi pegawai.

2.2.3 Prinsip Budaya Kerja