BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Perancangan proses produksi merupakan salah satu bagian dari kegiatan rekayasa kualitas. Proses produksi yang memperhatikan kualitas akan
menghasilkan kualitas pada proses yang bagus sehingga dapat menghindari kerugian pada biaya produksi, waktu proses dan lain-lain. Untuk menghindari
kerugian akibat proses produksi yang berjalan tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, perusahaan harus berupaya untuk mengendalikan faktor yang
mempengaruhi kualitas yang dihasilkan salah satunya adalah variasi nilai yang dihasilkan pada setiap proses. Pada dasarnya, semua proses menampilkan variasi,
namun proses produksi harus dikendalikan dengan cara menghilangkan variasi penyebab khusus dari proses tersebut, sehingga variasi yang ada pada proses
hanya disebabkan oleh variasi penyebab umum. Salah satu faktor penyebab
khusus yang menyebabkan variasi adalah metode kerja. Metode kerja yang dilakukan oleh seorang operator akan secara langsung mempengaruhi kualitas dari
suatu proses. PT. Indonesia Asahan Aluminium merupakan Badan Usaha Milik Negara
BUMN yang memiliki bidang usaha PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium. Pabrik Peleburan Aluminium ini beroperasi dengan kapasitas terpasang 510 pot,
terbagi dalam tiga gedung, sehingga pada masing-masing gedung terdapat 170 pot. Arus listrik searah yang digunakan 170 - 186 KA, dengan tegangan tiap pot
Universitas Sumatera Utara
sekitar 4,2 volt - 4,3 volt. Pot satu dengan pot lainnya dihubungkan secara listrik seri dan diletakkan bersisian. Daya yang digunakan untuk satu pot ini kira-kira
setara dengan 1600 rumah berdaya listrik 500 watt 800 kw . Daya tersebut akan dimanfaatkan untuk proses Anode Changing yang dibantu oleh alat material
handling yaitu Anode Changing Crane ACC. Penggantian anoda merupakan hal yang paling penting dalam proses peleburan aluminium, karena 80 kestabilan
operasi dipengaruhi oleh anode changing. Pada aplikasi di lantai produksi, sering terjadi ketidakseragaman atau nilai yang bervariasi pada saat penggantian anoda
baru yaitu variasi tinggi pengangkatan anoda yang baru terhadap anoda yang lama yang dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Data Tinggi Anoda Baru dan AVV Volt
No Tinggi
Anoda
Standar BLOK 1
BLOK 2 Tinggi
Anoda
AVV Tinggi
Anoda
AVV
1 20
70 4.513
70 4.464
2 20
40 4.362
70 4.535
3 20
40 4.347
20 4.223
4 20
80 4.717
20 4.299
5 20
20 4.259
70 4.491
6 20
60 4.403
30 4.303
7 20
70 4.584
20 4.291
8 20
100 5.339
100 5.325
9 20
30 4.338
30 4.334
10 20
70 4.452
40 4.379
11 20
30 4.317
100 5.354
12 20
30 4.301
30 4.307
13 20
30 4.321
20 4.212
14 20
20 4.205
30 4.313
15 20
100 5.346
40 4.384
16 20
30 4.321
100 5.327
17 20
30 4.318
20 4.258
18 20
30 4.326
70 4.442
19 20
100 5.357
30 4.306
20 20
70 4.517
20 4.279
Rata- rata
20 52.5
4.532 46.5
4.491
Sumber: PT. Indonesia Asahan Aluminium
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: AVV : Rata-rata voltase pot selama beberapa waktu average voltase
Perusahaan telah menetapkan tinggi standar pengangkatan anoda baru yaitu 20 mm terhadap permukaan anoda yang lama. Variasi ini menyebabkan
ketidakstabilan arus yang digunakan pada setiap pot, semakin tinggi pengangkatan anoda baru akan membuat arus menjadi tidak merata, sehingga menyebabkan
voltase dan daya Watt yang digunakan meningkat. Metode kerja operator merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses penggantian anoda di
dalam crane yang menyebabkan seringnya terjadi variasi tersebut. Ketidaktepatan operator dalam melakukan setting anoda membuat tinggi anoda tidak sesuai
dengan yang telah ditetapkan dan pada akhirnya menghasilkan nilai yang bervariasi. Variasi ini menyebabkan pemakaian daya listrik yang berlebihan, jika
melewati batas toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan. Rudi Wawolumaja melakukan penelitian dengan menghitung kerugian
dari penentuan setting mesin dengan Taguchi Loss Function. Penelitian ini dilakukan di pabrik tekstil, P. X Bandung. Masalah yang dihadapi adalah masalah
deviasi gramasi. Total kegagalan yang terjadi adalah 5 dari total produksi, sedangkan kontribusi kegagalan deviasi gramasi adalah 52,19 dari total
kegagalan, berarti kegagalan deviasi gramasi adalah sebesar 2,5. Metode Taguchi digunakan untuk menentukan rancangan setting parameter mesin yang
terbaik robust design. Rancangan setting mesin yang didapat dari penelitian ini terbukti mengurangi kerugian karena diperoleh penurunan deviasi gramasi sebesar
68,62.
Universitas Sumatera Utara
Sri Maryati dkk melakukan penelitian yang berjudul Perbaikan Metode Kerja di Bagian Pelintingan Rokok dengan Menggunakan Studi Gerak dan Waktu
untuk Meningkatkan Efisiensi Kerja Studi Kasus di P.R. Sumber Rejeki Wajak Malang. Permasalahan yang terjadi adalah perusahaan hanya bisa memenuhi
75 target produksi yang ada. Sri Maryani dkk melakukan perbaikan metode kerja menggunakan studi gerak dan waktu dengan menggabungkan gerakan-
gerakan kerja dan mengeliminasi gerakan menunggu. Hasil penelitian menunjukkan perbaikan ini mempercepat waktu siklus yang semula
membutuhkan waktu 2,16 detik menjadi 1,83 detik. Perbaikan ini berhasil meningkatkan jumlah produksi.
Gurunath V Shinde, Prof. V.S. Jadhav melakukan penelitian di perusahaan perakitan pada stasiun kerja pengelasan. Penelitian ini berjudul Ergonomic
Analysys of An Assembly Workstation to Identify Time Consuming and Fatique Causing Factors Using Application of Motion Study, berlokasi di Karad-India.
Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah hasil produksi menurun dan frekuensi kecelakaan kerja tinggi. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara,
diidentifikasi bahwa faktor penyebab adalah layout, alat kerja dan gerakan kerja repetitif yang tidak sesuai dengan prinsip ergonomi. Perbaikan yang dilakukan
peneliti adalah: a.
Perbaikan layout kerja baru sesuai dengan prinsip ergonomi b.
Penghapusan gerakan repetitif dan penerapan prinsip ergonomi dalam gerakan kerja pada proses pengelasan.
c. Perbaikan alat las dan perbaikan pencahayaan serta ventilasi udara.
Universitas Sumatera Utara
Irena Sabaric, Snjenaza Brnada, Stana Kovacevic melakukan penelitian dengan judul Application of the MODAPTS Method with Innovative Solutions in
the Warping Process, berlokasi di Zagreb-Croatia. Penelitian ini bertujuan untuk menghilangkan gerakan tidak efektif pada proses penyusunan gulungan benang di
perusahaan tekstil dengan merancang alat bantu kerja yang inovatif. Hasil penelitian menyatakan dari perhitungan studi gerakan menggunakan MODAPTS
dapat menghemat waktu sebesar 75,87 mods sesudah perbaikan akibat dari penyederhanaan gerakan kerja dengan menggunakan troli inovatif.
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi PT. Indonesia Asahan Aluminium perlu dilakukan perhitungan terhadap kerugian yang terjadi akibat
adanya variasi pada saat penggantian anoda dan melihat bagaimana metode kerja operator pada saat penggantian anoda yang menyebabkan terjadinya variasi
tersebut dan juga memiliki pengaruh terhadap waktu siklus penggantian anoda. Solusi dari permasalahan tersebut akan diselesaikan dengan metode Taguchi Loss
Function dan perbaikan metode kerja operator.
1.2. Perumusan Masalah