MEMAHAMI SISTEM EKONOMI ISLAM
MEMAHAMI SISTEM EKONOMI ISLAM
Selain dikenal dua sistem ekonomi tersebut yaitu kapitalis dan sosialis, masyarakat juga mengenal sistem ekonomi lainnya yaitu sistem ekonomi Islam yang sebenarnya telah ada sejak 14 abad yang lalu. Pemikiran ekonomi Islam diawali sejak Nabi Muhammad SAW dipilih sebagai seorang Rasul (utusan Allah). Sistem ekonomi Islam lebih berkaitan dengan bangunan masyarakat yang perilakunya lebih didasarkan atas sumber Islam, Al- Qur’an, dan Al-Hadits. Sistem ekonomi Islam dapat dipraktikkan oleh masyarakat manapun juga. Prinsip dasar ekonomi Islam adalah kebebasan individu, hak terhadap harta, ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar, jaminan sosial, distribusi kekayaan alam, larangan menumpuk kekayaan berlebihan, serta kesejahteraan individu dan masyarakat.
Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia dan alam semesta. Kegiatan perekonomian manusia juga di atur dalam Islam dengan prinsip illahiyah. Harta yang ada pada kita sesungguhnya bukan milik manusia, melainkan hanya titipan dari Allah SWT agar dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kepentingan umat manusia yang pada akhirnya semua akan kembali kepada Allah swt untuk di Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia dan alam semesta. Kegiatan perekonomian manusia juga di atur dalam Islam dengan prinsip illahiyah. Harta yang ada pada kita sesungguhnya bukan milik manusia, melainkan hanya titipan dari Allah SWT agar dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kepentingan umat manusia yang pada akhirnya semua akan kembali kepada Allah swt untuk di
1. Tauhid Yakni Allah sebagai pemilik sejati seluruh alam semesta dan Allah menciptakan sesuatu tidak ada yang sia-sia serta manusia diciptakan untuk beribadah.
2. Adil Tidak ada yang mendzalimi dan di dzalimi serta tidak boleh mengejar keuntungan pribadi.
3. Nubuwah (Kenabian) Memiliki sifat seperti para nabi, pertama siddiq (jujur) dimana pelaku ekonomi memiliki visi yang efektif dan efisien, kedua amanah (dapat dipercaya) dimana memiliki misi yang dilakukan secara tanggung jawab, dapat dipercaya dan kredibilitas yang tinggi, ketiga fathonah (cerdas) mencakup strategi hidup yang cerdas dan bijaksana, dan keempat tabligh (menyampaikan) dengan cara memiliki taktik hidup yang komunikatif dan terbuka.
4. Khalifah (Pemerintahan) Mempunyai sifat tanggung jawab, menerapkan sifat dalam asmaul husna/nama-nama Allah dan menjaga keteraturan interaksi (muamalah).
5. Ma’ad (Hasil/Keuntungan) Menganggap bahwa dunia adalah tempat bekerja dan beraktivitas agar mendapat pengembalian dan mengejar keuntungan dunia dan akhirat.
Sedangkan prinsip sistem ekonomi Islam ada tiga yaitu: Pertama, multiple ownership (kepemilikan multijenis). Artinya Allah adalah pemilik primer dan manusia hanyalah sebagai pemilik sekunder yang harus mempertanggungjawabkan kepemilikannya di akhirat kelak. Kedua, freedom to act (kebebasan berbuat). Dalam hal ini bukan berarti manusia bebas melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan, lebih dari itu manusia bebas berbuat untuk kebaikan akhirat. Ketiga, social justice (keadilan sosial) Adanya keseimbangan dan pemerataan kesejahteraan.
Dalam perilaku Islam pada bisnis dan ekonomi, hanya ada satu poin penting yaitu akhlaq, sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya:
”Dan aku tidak diutus melainkan untuk menyempurnakan akhlaq”. Akhlaq akan terlihat sesuai dengan tingkat keimanan dan ketauhidannya. Rancang
bangun ekonomi ini jika digambarkan memiliki tiga lapis, dari teori ekonomi Islam yang menjadi pondasi lalu akan menghasilkan prinsip sistem ekonomi Islam dan pada puncak atau atapnya adalah akhlaq sebagai hasilnya. Secara lebih detail adalah sebagai berikut ini:
Gambar 1. Rancang Bangun Ekonomi Islam
Sumber: Hasil Analisis Penulis.
Beberapa konsep dan sistem ekonomi yang sudah ada, tidak bisa mengakomodir bahkan beberapa praktiknya bertentangan dengan nilai keyakinan agama Islam. Oleh sebab itu menjadi tugas para Ekonom Islam untuk bisa menciptakan sistem ekonomi yang solutif untuk penataan ekonomi masyarakat secara universal dan tidak bertentangan dengan keyakinan umat Islam. Sebagai ilustrasi, yang membedakan antara ekonomi
Islam dengan ekonomi konvensional adalalah: 1
Tabel 1. Komparasi Ilmu Ekonomi Islam dan Konvensional
Ilmu Ekonomi Islam Ilmu Ekonomi Konvensional
Manusia sosial namun religius
Manusia sosial
Menangani masalah dengan Menangani masalah sesuai dengan menentukan prioritas
keinginan individu Pilihan alternatif kebutuhan
Pilihan alternatif kebutuhan dituntun dengan nilai Islam
dituntun oleh kepentingan individu Sistem pertukaran dituntun oleh
Pertukaran dituntun oleh kekuatan etika Islami
pasar
Berdasarkan tabel diatas dijelaskan bahwasanya dalam ekonomi Islam tidak hanya mempelajari individu sosial tetapi juga bakat religius mereka. Perbedaan timbul berkenaan pilihan dimana ilmu ekonomi Islam dikendalikan oleh nilai-nilai dasar Islam sedangkan ekonomi konvensional dikendalikan oleh kepentingan individu. Saat ini kita membagi sistem ekonomi konvensional menjadi dua jenis yaitu kapitalisme dan sosialisme. Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang secara jelas ditandai oleh berkuasanya uang atau modal yang dimiliki seseorang sedangkan sosialisme adalah suatu sistem ekonomi yang secara jelas ditandai dengan berkuasanya pemerintah dalam kegiatan ekonomi yang menghapus penguasaan faktor- faktor produksi milik pribadi. Adapun perbedaan antara sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme dengan sistem ekonomi Islam dapat diterangkan dengan tabel dibawah ini:
1 Indah Nuhyatia, Modul Training of Trainers Perbankan Syariah, (Jakarta: Universitas
Azzahra dan Bank Indonesia, 2011).
Tabel 2. Komparasi Sistem Ekonomi Islam dan Kapitalis
Ekonomi Islam Ekonomi Kapitalis
Bersumber dari Al- qur’an, As- Bersumber dari pikiran dan sunnah, dan ijtihad
pengalaman manusia Berpandangan dunia holistik
Berpandangan dunia sekuler Kepemilikan individu terhadap
Kepemilikan individu terhadap uang/modal bersifat nisbi
modal/uang bersifat mutlak Mekanisme pasar bekerja menurut
Mekanisme pasar dibiarkan bekerja maslahat
sendiri
Kompetisi usaha dikontrol oleh Kompetisi usaha bersifat bebas dan syariat
melahirkan monopoli Kesejahteraan bersifat jasmani,
Kesejahteraan bersifat jasadiah rohani, dan akal Motif mencari keuntungan
Motif mencari keuntungan diakui diakui lewat cara-cara yang halal
tanpa ada batasan yang berlaku Pemerintah aktif sebagai pengawas, Pemerintah sebagai penonton pasif
pengontrol, dan wasit yang adil yang netral dalam kegiatan ekonomi dalam kegiatan ekonomi Pemberlakuan distribusi
Tidak dikenal distribusi pendapatan pendapatan
secara merata
Tabel 3. Komparasi Sistem Ekonomi Islam dan Sosialis
Ekonomi Islam Ekonomi Sosialis
Bersumber dari Al- qur’an, As- Bersumber dari hasil pikiran sunnah, dan ijtihad
manusia filsafat dan pengalaman Berpandangan dunia holistik
Berpandangan dunia sekuler Kepemilikan individu terhadap
Membatasi bahkan menghapuskan uang/modal bersifat nisbi
kepemilikan individu atas modal Mekanisme pasar bekerja menurut
Perekonomian dijalankan lewat maslahat
perencanaan pusat oleh negara Kompetisi usaha dikontrol oleh
Tidak berlaku mekanisme harga syariat
melainkan disesuaikan dengan kegunaan barang bagi masyarakat
Kesejahteraan bersifat jasmani, Negara berperan sebagai pemilik, rohani, dan akal
pengawas, dan penguasa utama Motif mencari keuntungan diakui
Tidak mengakui motif mencari lewat cara-cara yang halal
keuntungan
Pemerintah aktif sebagai pengawas, Pemerintah mengambil alih semua pengontrol, dan wasit yang adil
kegiatan ekonomi
dalam kegiatan ekonomi Pemberlakuan distribusi
Menyamakan penghasilan dan pendapatan
pendapatan individu
Sedangkan belakangan ini di Indonesia berkembang dua istilah ekonomi Islam dan Ekonomi Syariah. Lalu apa yang yang menjadi pembeda di antara keduanya?