keberadaan para tokoh dalam novel juga digunakan sebagai penyampai pesan dari pengarang kepada pembaca.
1.6 Sistematika Penulisan
Tesis ini disusun secara sistematis yang terdiri dari lima bab agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami isinya. Tiap bab menjelaskan konsep
bahasan tentang tema tesis dan rangkaian koherensinya yang paling berhubungan satu sama lain. Konsep ancangan sistematika tesis ini adalah sebagai berikut:
Bab pertama dalam tesis ini adalah BAB 1 PENDAHULUAN. Bab ini
mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Penelitian, Langkah Kerja, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan. Kemudian bab selanjutnya adalah BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Bab ini
berisi Penelitian-penelitian sebelumnya, Teori Semiotik Kombinasi dari Eco,
Pierce dan Saussure, dan yang terakhir penokohan. Setelah bab di atas, dilanjutkan BAB 3 ANALISIS SEMIOTIK. Bab ini
membahas tentang Analisis Struktural novel The Alchemist yang terdiri dari, Analisis Skema Naratif Dasar, Analisis Jenis Sign, dan Analisis Sintagmatik
Paradigmatik, yang kemudian diakhiri dengan menganalisis tokoh novel.
Selajutnya tesis memasuki BAB 4 INTERPRETASI SIMBOL-SIMBOL NOVEL THE ALCHEMIST. Bab ini merupakan inti dari analisis dan
pembahasan tema tesis, yang mencakup Interpretasi Simbol, Relasi antar Simbol,
Relasi antara Legenda Narcissiuss dan Cerita Santiago, dan Amanat dari novel The Alchemist.
Terakhir adalah BAB 5 SIMPULAN. Bab ini merupakan bagian akhir tesis sekaligus penutup, yang menyajikan simpulan-simpulan penting dari
pembahasan tema tesis.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya
Kehadiran novel The Alchemist membuat para peneliti sastra di seluruh dunia berlomba-lomba memberi penilaian dan juga membuat poling atas novel yang
fenomenal tersebut. Anna Hasapi misalnya menulis review tentang novel tersebut dengan menyoroti sisi filosofi kehidupan yang menjadi pesan moral dan
merupakan elemen yang paling menonjol dalam novel tersebut. Ia memfokuskan pandangannya pada kisah perjalanan Santiago dalam memenuhi personal legend-
nya dan juga pada simbol-simbol yang terdapat pada cerita novel. Lalu penulis juga menemukan artikel lain tentang novel ini yang ditulis oleh Songul Arslan. Ia
juga memiliki pandangan yang tidak jauh berbeda dengan Hasapi, hanya saja ia membandingkan muatan pesan moral yang terdapat dalam The Alchemist dengan
novel-novel lain dari Coelho. Artikel berikutnya yang penulis temukan adalah yang ditulis oleh Marry C. Legg. Ia menyoroti The Alchemist dari sisi latar
belakang penceritaan. Selain itu ia juga menyisipkan penilaian atas kombinasi yang Coelho ciptakan dalam novel tersebut, yaitu antara aspek filosofis, konsep
mimpi yang sederhana dan cerita dongeng dalam filsafat alkemis. Artikel lebih lanjut yang penulis temukan adalah milik Kristin Hagen. Ia
berpendapat bahwa yang menjadi inti dari novel tersebut adalah saat Melchizedek, King of Salem, memberikan dua buah batu: Urim dan Thumim pada Santiago.
Melchizedek berkata, “When you can’t see the signs, you can use the stones.