Kelebihan Angka Kredit KELEBIHAN ANGKA KREDIT DAN KETENTUAN PERALIHAN
26
BAB VII
Buku Pedoman Penilaian Angka Kredit Kenaikan PangkatJabatan
Besar angka kredit yang diperoleh pada setiap Komponen, Kode, dan Bukti Kegiatan, serta Batas Maksimal yang Diakui, dan besar Angka Kredit dari masing-
masing unsur, yaitu Unsur Pendidikan dan Pengajaran, Unsur Penelitian, Unsur Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Unsur Penunjang dilihat pada Lampiran II.
VII.1 Unsur A: Kegiatan Pendidikan, dan Pelaksanaan Pendidikan dan Pengajaran
Untuk setiap usul kenaikan jabatan akdemik dosen harus ada kegiatan Pelaksaan Pendidikan dan Pengajaran. Berikut beberapa yang harus diperhatikan pada
Kegiatan Pendidikan, dan kegiatan Pelaksanaan Pendidikan dan Pengajaran.
1. Pada Kegiatan Pendidikan formal, berlaku sebagai berikut. a. Ijazah yang diakui adalah ijazah yang dikeluarkan oleh:
i. perguruan tinggi danatau program studi dalam negeri yang terakreditasi paling rendah B; danatau
ii. perguruan tinggi luar negeri yang telah mendapat penyetaraan dari Di-rektur Jenderal.
b. Apabila bidang ilmu untuk gelar akademik terakhir yang diperoleh tidak sesuai dengan bidang penugasan jabatan fungsional, maka ijazah
disamakan dengan kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi dengan nilai angka kredit untuk S3 adalah disetarakan
dengan 15 angka kredit, dan S2 adalah 10 angka kredit.
2. Pada Pelaksanaan Pendidikan dan Pengajaran, diberikan beberapa definisi
berikut. a. Buku ajarbuku teks adalah buku pegangan untuk suatu mata kuliah
yang ditulis dan disusun oleh pakar dibidangnya dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara resmi dan disebarluaskan.
b. Diktat adalah bahan ajar untuk suatu mata kuliah yang ditulis dan disusun oleh dosen mata kuliah tersebut, mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan
disebarluaskan kepada peserta kuliah. c. Modul adalah bagian dari bahan ajar untuk suatu matakuliah yang ditulis
oleh dosen mata kuliah tersebut, mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan disebarluaskan kepada peserta kuliah.
d. Petunjuk praktikum adalah pedoman pelaksanaan praktikum yang berisi tatacara, persiapan, pelaksanaan, analisis data pelaporan. Pedoman
tersebut disusun dan ditulis oleh kelompok dosen yang menangani praktikum tersebut dan mengikuti kaidah tulisan ilmiah.