kegiatan pengolahan dan pemurnian berada pada 1 satu kabupatenkota.
3 Dalam hal komoditas tambang yang akan diolah sebagaimana dimaksud pada ayat 2 berasal dari impor, IUP Operasi Produksi
khusus untuk pengolahan dan pemurnian diberikan oleh Menteri.
Pasal 7
IUP diberikan kepada: a. badan usaha;
b. koperasi; dan c. perseorangan.
BAB III PROSEDUR PENYESUAIAN
IZIN USAHA PERTAMBANGAN Pasal 8
Prosedur dan Tata Cara permohonan penyesuaian Izin Usaha Pertambangan adalah sebagai berikut :
1. Pemohon mengajukan
permohonan penyesuaian Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi kepada Gubernur sesuai dengan kewenangannya.
2. Pemohon
yang mengajukan permohonan penyesuaian Kuasa Pertambangan
menjadi Izin Usaha Pertambangan wajib menggunakan sistem koordinat geografis.
3. Permohonan yang telah
memenuhi syarat dan melengkapi lampiran permohonan, permohonan dapat diproses lebih lanjut.
4. Surat Keputusan asli
diserahkan kepada pemohon dan hanya dapat diserahkan kepada penandatangan surat permohonan. Apabila yang
menerima Surat Keputusan tersebut bukan yang menandatangani surat permohonan, maka harus menunjukkan
surat kuasa dari penandatangan permohonan.
5. Tembusan
Surat Keputusan persetujuan Izin Usaha Pertambangan disampaikan
kepada Instansi terkait.
Pasal 9
1 Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi untuk pertambangan mineral logam dapat diberikan dalam jangka
waktu paling lama 8 delapan tahun. 2 Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi untuk
pertambangan mineral bukan logam dapat diberikan paling lama dalam jangka waktu 3 tiga tahun dan mineral bukan logam
jenis tertentu dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 7 tujuh tahun.
3 Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi untuk pertambangan batuan dapat diberikan dalam jangka waktu
paling lama 3 tiga tahun. 4 Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi untuk
pertambangan batubara dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 7 tujuh tahun.
5 Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi untuk pertambangan mineral logam dapat diberikan dalam jangka
waktu paling lama 20 dua puluh tahun dan dapat diperpanjang 2 dua kali masing-masing 10 sepuluh tahun.
6 Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi untuk pertambangan mineral bukan logam dapat diberikan dalam
jangka waktu paling lama 10 sepuluh tahun dan dapat diperpanjang 2 dua kali masing-masing 5 lima tahun.
6 Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi untuk pertambangan mineral bukan logam jenis tertentu dapat
diberikan dalam jangka waktu paling lama 20 dua puluh tahun dan dapat diperpanjang 2 dua kali masing-masing 10 sepuluh
tahun.
7 Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi untuk pertambangan batuan dapat diberikan dalam jangka waktu
paling lama 5 Iima tahun dan dapat diperpanjang 2 dua kali masing-masing 5 lima tahun.
8 Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi untuk Pertambangan batubara dapat diberikan dalam jangka waktu
paling larna 20 dua puluh tahun, dan dapat diperpanjang 2 dua kali masing-masing 10 sepuluh tahun.
Pasal 10
1 Dalam hal kegiatan eksplorasi dan kegiatan studi kelayakan, pemegang IUP Eksplorasi yang mendapatkan mineral yang
tergali wajib melaporkan kepada pemberi IUP. 2 Pemegang IUP Eksplorasi yang ingin menjual mineral
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 wajib mengajukan izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan.
3 Izin sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 diberikan oleh gubernur, atau bupatiwalikota sesuai dengan
kewenangannya. 4 Mineral yang tergali sebagaimana dimaksud pada ayat 1
dikenai iuran produksi.
BAB IV PERSYARATAN UMUM