PERSYARATAN UMUM JAMINAN KESUNGGUHAN

5 Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi untuk pertambangan mineral logam dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 20 dua puluh tahun dan dapat diperpanjang 2 dua kali masing-masing 10 sepuluh tahun. 6 Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi untuk pertambangan mineral bukan logam dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 10 sepuluh tahun dan dapat diperpanjang 2 dua kali masing-masing 5 lima tahun. 6 Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi untuk pertambangan mineral bukan logam jenis tertentu dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 20 dua puluh tahun dan dapat diperpanjang 2 dua kali masing-masing 10 sepuluh tahun. 7 Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi untuk pertambangan batuan dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 5 Iima tahun dan dapat diperpanjang 2 dua kali masing-masing 5 lima tahun. 8 Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi untuk Pertambangan batubara dapat diberikan dalam jangka waktu paling larna 20 dua puluh tahun, dan dapat diperpanjang 2 dua kali masing-masing 10 sepuluh tahun. Pasal 10 1 Dalam hal kegiatan eksplorasi dan kegiatan studi kelayakan, pemegang IUP Eksplorasi yang mendapatkan mineral yang tergali wajib melaporkan kepada pemberi IUP. 2 Pemegang IUP Eksplorasi yang ingin menjual mineral sebagaimana dimaksud pada ayat 1 wajib mengajukan izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan. 3 Izin sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 diberikan oleh gubernur, atau bupatiwalikota sesuai dengan kewenangannya. 4 Mineral yang tergali sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikenai iuran produksi.

BAB IV PERSYARATAN UMUM

Pasal 11 Persyaratan permohonan penyesuaian Izin Usaha Pertambangan adalah sebagai berikut : 1. Surat permohonan yang ditujukan kepada Gubernur dengan bermaterai cukup disertai rekomendasi dari BupatiWalikota, apabila lokasi pertambangannya terletak di wilayah KabupatenKota. 2. Wilayah Pertambangan wajib dibatasi oleh garis yang sejajar dengan garis-garis lintang dan garis-garis bujur dengan kelipatan sepersepuluh detik 0,1” serta menggunakan sistem koordinat geografis. 3. Peta wilayah asli rangkap dua dengan skala minimal 1 : 50.000. 4. Akte pendirian perusahaan yang salah satu maksud dan tujuannya menyebutkan berusaha dibidang pertambangan dan khusus untuk KoperasiKUD, telah disahkan oleh instansi yang berwenang. Pasal 12 1 Dalam hal menentukan format permohonan penyesuaian Izin Usaha Pertambangan dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi. 2 Format permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, tercantum dalam lampiran Peraturan ini. Pasal 13 1 Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk berwenang melakukan pemeriksaan terhadap kewajiban iuran dalam rangka melaksanakan Peraturan ini. 2 Bagi pemegang Keputusan Persetujuan penyesuaian Izin Usaha Pertambangan yang diperiksa, diwajibkan : a. memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan aspek iuran yang terutang. b. memberikan kesempatan kepada instansi yang berwenang untuk memasuki tempat atau ruangan yang dianggap perlu dan memberikan bantuan guna kelancaran pemeriksaan. c. memberikan keterangan yang diperlukan. d. Setiap periode tertentu akan dilakukan Pembinaan dan Pengawasan Pertambangan, meliputi : aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta lingkungan Hidup K3LH.

BAB V JAMINAN KESUNGGUHAN

Pasal 14 1. Kewajiban penempatan jaminan kesungguhan dalam kegiatan penyelidikan umum dibayarkan sebesar 60 dari uang jaminan kesungguhan pada IUP Eksplorasi. 2. Kewajiban penempatan jaminan kesungguhan dalam kegiatan eksplorasi, dibayarkan sebesar 40 dari uang jaminan kesungguhan pada IUP Eksplorasi.

BAB VI KETENTUAN PERALIHAN