Spesifikasi Teknis RUANG LINGKUP DAN SPESIFIKASI TEKNIS A. Ruang Lingkup

3 2 benih padi hibrida sebanyak 15 kgha. 3 benih padi lahan kering sebanyak 25 kgha 4 benih jagung hibrida sebanyak 15 kgha. 5 benih kedelai sebanyak 40 kgha

B. Spesifikasi Teknis

Spesifikasi teknis BLBU adalah sebagai berikut : 1. Benih Padi Non Hibrida, Padi Hibrida dan Padi Lahan Kering a. Benih Padi Non Hibrida - Benih varietas unggul bersertifikat, minimal kelas Benih Sebar BR; - Varietas unggul yang dapat beradaptasi dengan baik di lokasi SL-PTT dan Non SL-PTT dengan potensi hasil minimal 6 tonha, diutamakan tahantoleran terhadap OPT utama wereng coklat, hawar daun bakteri; - Masa berlaku label belum habis minimal 30 hari saat diterima kelompok tani dengan daya tumbuh minimal 80, kadar air maksimal 13, kotoran benih maksimal 2 dan Campuran Varietas Lain CVL maksimal 0,2 . b. Benih Padi Hibrida - Benih varietas unggul bersertifikat, kelas Benih Sebar BRF1; - Varietas unggul yang dapat beradaptasi dengan baik di lokasi SL-PTT dan Non SL-PTTdengan potensi hasil minimal 10 tonha, diutamakan tahantoleran terhadap OPT utama wereng coklat, hawar daun bakteri; - Masa berlaku label belum habis minimal 30 hari saat diterima kelompok tani dengan daya tumbuh minimal 80, kadar air maksimal 13, kotoran benih maksimal 2 dan CVL maksimal 0,5. c. Benih Padi Lahan Kering - Benih varietas unggul bersertifikat, minimal kelas Benih Sebar BR; - Varietas unggul yang dapat beradaptasi dengan baik di lokasi SL-PTT dan Non SL-PTT dengan potensi hasil minimal 5 tonha, diutamakan tahantoleran terhadap OPT utama wereng coklat, hawar daun bakteri; - Masa berlaku label belum habis minimal 30 hari saat diterima kelompok tani dengan daya tumbuh minimal 80, kadar air maksimal 13, kotoran benih maksimal 2 dan CVL maksimal 0,2 4 2. Benih Jagung Hibrida a. Benih varietas unggul bersertifikat, kelas Benih Sebar BRF1; b. Varietas unggul yang dapat beradaptasi dengan baik di lokasi SL-PTT dan Non SL-PTT dengan potensi hasil minimal 10 tonha, diutamakan tahantoleran terhadap OPT utama bulai, hawar daun; c. Masa berlaku label belum habis minimal 30 hari saat diterima kelompok tani dengan daya tumbuh minimal 85; kadar air maksimal 12 dan kotoran benih maksimal 2. 3. Kedelai a. Benih varietas unggul bersertifikat, minimal kelas Benih Sebar BR; b. Varietas unggul yang dapat beradaptasi dengan baik di lokasi SL-PTT dan Non SL-PTT dengan potensi hasil minimal 1,6 tonha tapi diutamakan potensi hasil 2 tonha atau lebih, diutamakan tahantoleran terhadap OPT utama karat daun, penggerek polong; c. Masa berlaku label belum habis minimal 30 hari saat diterima kelompok tani dengan daya tumbuh minimal 80; kadar air maksimal 11, CVL maksimal 0,5 dan kotoran benih maksimal 3. Beberapa varietas padi, jagung dan kedelai yang memiliki potensi hasil tinggi seperti tercantum pada lampiran 2. 4. BLBU yang disalurkan merupakan benih varietas unggul yang telah disertifikasi oleh Institusi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan atau dari Perusahaan BUMNswasta yang telah mendapatkan sertifikat Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu dari Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu atau Lembaga Sertifikasi Produk dengan spesifikasi mutu benih yang berlaku sesuai Peraturan Direktur Jenderal Tanaman Pangan nomor : 01KptsHK.310C12009 tanggal 9 Januari 2009 tentang Persyaratan dan Tata Cara Sertifikasi Benih Bina Tanaman Pangan. 5. Kemasan benih : Benih dikemas menggunakan bahan yang kedap air dan udara serta tidak mudah rusak dengan volume 5 kg, 10 kg, 20 kg dan 25 kg per kemasan, dan diberi tandatulisan “BLBU PEMERINTAH TA 2012 TIDAK DIPERJUALBELIKAN ”. 6. Untuk benih BLBU yang berasal dari luar provinsi sebelum disalurkan terlebih dahulu dilakukan pengecekan fisik benih oleh Institusi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan di provinsi penerima, dan apabila diragukan mutunya maka perlu dilakukan pengujian laboratorium. Apabila hasil pengujian tersebut memenuhi 5 standar mutu benih yang berlaku maka BLBU tersebut dapat disalurkan, tetapi apabila dari hasil pengecekan mutu benih tersebut tidak memenuhi standar mutu yang berlaku maka BLBU tidak dapat disalurkan.

III. KRITERIA LOKASI DAN PENERIMA BLBU A. Lokasi