Aspek Kinerja Mekanikal Program Dasar Perancangan

Sekolah Tinggi Musik Surakarta 106 Alternatif Split Lahan 1 Alternatif Split Lahan 2 Luas split lahan: ±16089.23 m 2 Luas split lahan: ± 16088.46 m 2 Alternatif Split Lahan 3 Alternatif Split Lahan 4 Luas split lahan: ±16670.25 m 2 Luas split lahan: ± 16925.73 m 2

6.2 Program Dasar Perancangan

6.2.1 Aspek Kinerja Mekanikal

a. Sistem Air Bersih Air bersih untuk keperluan seperti KMWC, minum dan lain-lain berasal dari PDAM dan sumur artetis. Sistem air bersih yang digunakan menggunakan down feed sistem. Dalam sistem ini air ditampung terlebih dahulu di ground tank yang kemudian dipompakan ke upper tank. Dari sini air didistribusikan ke seluruh bangunan. b. Sistem Air Kotor Sistem pembuangan air kotor yang digunakan pada bangunan sekolah yaitu dengan Sistem Dua Pipa Two Pipe Sistem. Pada sistem ini, air sangat kotor yang berasal dari toilet dan air kotor yang berasal dari wastafel dipisahkan pembuangannya dengan dua pipa:  Soil Pipe, mengalirkan air yang berasal dari toilet  Waste Pipe, mengalirkan air yang berasal dari wastafel Sekolah Tinggi Musik Surakarta 107 c. Sistem Pengelolaan Sampah Sistem pengelolaan sampah pada bangunan sekolah pada umumnya hampir sama dengan bangunan bertingkat lainnya. Dengan sistem awal menggunakan tempat sampah yang berada di masing-masing ruang maupun bangunan, yang kemudian akan dikumpulkan dan dibuang melalui shaft sampah pada lantai dasar dimana penampungan sampah terletak. Untuk bangunan sekolah, sampah akan diambil dari tempat penampungan sampah tiap harinya oleh petugas kebersihan sekolah dan dipindahkan ke tempat pembuangan sampah sementara yang kemudian akan diambil oleh petugas dari Dinas Kebersihan setempat untuk dibuang ke TPA tempat pembuangan akhir. d. Sistem Penangkal Petir Sistem penangkal petir pada bangunan menggunakan sistem faraday. Bentuknya merupakan tiang-tiang yang berulang-ulang ditempatkan dengan jarak 3,5 m pada beberapa bagian atap bangunan dengan ketinggian kurang lebih 30 cm, kemudian dihubungkan dengan kabel baja ke bawah tanah. Cocok digunakan pada bangunan memanjang dengan atap datar. e. Sistem Transportasi Sistem transportasi pada bangunan menggunakan beberapa alat sesuai dengan arah pelayanannya, antara lain penggunaan koridor sebagai alat transportasi horizontal, penggunaan tangga untuk orang dan ramp untuk barang sebagai alat transportasi miring, dan penggunaan liftelevator untuk orang maupun barang sebagai alat transportasi vertikal. Lift yang digunakan pada bangunan dapat berupa lift barang. Selain untuk mengangkut barang seperti alat musik yang besar, lift ini dapat digunakan untuk orang jika sedang tidak digunakan.

6.2.2 Aspek Kinerja Elektrikal