BAB VI ATA 2014 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

BAB VI
PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

6.1.

KERJASAMA ANTAR DAERAH
Implementasi kerjasama daerah pada era otonomi daerah merupakan suatu

kebutuhan bagi daerah, karena dalam mengembangkan memberdayakan dan
memanfatkan sumberdaya / potensi suatu daerah memerlukan kerjasama dengan
daerah lain karena adanya keragaman potensi dari setiap daerah. dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan rakyat, daerah dapat mengadakan kerjasama dengan
daerah lain yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektifitas pelayanan
publik, sinergi dan saling menguntungkan, Kerjasama Antar Daerah (KAD) baru
dapat berjalan dengan efektif apabila telah ditemukan kesamaan isu, kesamaan
kebutuhan atau kesamaan permasalahan. Kesamaan inilah yang dijadikan dasar dalam
mempertemukan daerah-daerah yang akan menjadi mitra. Melalui kerja sama daerah
diharapkan dapat mengurangi kesenjangan daerah dalam penyediaan pelayanan
publik. Selain itu diharapkan dengan terjalinnya kerjasama antar daerah didapatkan

solusi atas berbagai permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah guna
peningkatan mutu pelayanan terhadap masyarakat
Beberapa program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam
rangka peningkatan kerjasama antar daerah antara lain :
A.

Kerjasama Kedungsepur
Kerjasama Kedungsepur adalah bentuk kerjasama antara kota
Semarang dengan daerah hinterland-nya, yang mencakup Kabupaten Kendal,
Kabupaten Demak, Ungaran (Kabupaten Semarang), Kota Semarang, Kota
Salatiga dan Purwodadi (Kabupaten Grobogan). Kerjasama ini telah menjadi
komitmen bersama dan telah diatur dalam Keputusan Bersama No. 30 Tahun
2005, No. 130 / 0975, No. 130 / 02646, No. 63 tahun 2005, No.
130.1/A.00016, No. 130.1/4382 tanggal 15 Juni 2005 tentang Kerjasama
Program Pembangunan di Wilayah Kedungsepur telah diperbarui dengan
Kesepakatan

Bersama

No.415.4/03.3/KJS/2011,


No.146/199.c/2011,
No.MOU-6/Perj-III/2011,

No.130/07/2011,
130/049,

130/1131/I/2011 tentang Kerjasama Bidang Pemerintahan, Pembangunan dan
Kemasyarakatan di Wilayah Kedungsepur.

hal | 532

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Kerjasama ini disepakati dengan tujuan untuk menciptakan pertumbuhan yang
serasi dan selaras antara daerah kota / kabupaten di wilayah Kedungsepur, sehingga
mampu mengurangi ketidakseimbangan pertumbuhan masing-masing daerah,
disamping juga dalam rangka eksplorasi dan pemanfaatan sumber daya potensial
yang ada, sehingga dapat lebih bermanfaat bagi pertumbuhan wilayah Kedungsepur.
Kegiatan yang telah dilakukan dalam kerjasama Kedungsepur dan hasil yang

telah dicapai pada tahun 2014 antara lain :
1.

Serah Terima Sekretariat Bersama Kedungsepur periode 2013 – 2016 dari
Pemerintah Kabupaten Kendal ke Pemerintah Kabupaten Demak pada
tanggal 28 mei 2014 bertempat di aula Bappeda Kabupaten Kendal.

2.

Rapat Koordinasi tentang pembahasan program kerjasama kedungsepur
bertempat di Ruang Komisi A-B Gedung Moch. Ikhsan lantai 8 Semarang
pada tanggal 18 Agustus 2014.

3.

Rapat Koordinasi tentang Penyusunan Program Kerjasama Antar Daerah
Kedungsepur Tahun 2014/2015 bertempat di ruang rapat Wakil Bupati
Demak tanggal 09 September 2014 dengan hasil sebagai berikut:
a. Sepakat untuk meneruskan dan menindaklanjuti program kerja
dibidang pariwisata dan akan berkerjasama dengan ASITA.

b. Sebagai landasan Badan Kerjasama Antar Daerah Kedungsepur
menggunakan Keputusan Bersama Kepala Daerah Se-Kedungsepur.
c. Untuk Tempat Pembuangan Akhir

(TPA) sampah regional, di

Kabupaten Semarang sudah ada lahan untuk TPA yang dapat
dimanfaatkan oleh Kabupaten/Kota di Kedungsepur. Dari Pemkab
Semarang sudah mengkonsultasikan ke Kementrian PU namun sampai
sekarang belum ada tindak lanjut.
d. Guna

mempererat

hubungan

antar

Kabupaten/Kota


anggota

Kedungsepur maka diharapkan dapat berpartisipasi di dalam acara hari
jadi di salah satu anggota Kedungsepur.
4.

Rapat koordinasi tentang pembahasan draft perjanjian kerjasama bidang
pariwisata bertempat di Ruang Rapat Wakil Bupati Demak pada tanggal
07 Oktober 2014.

5.

Workshop Optimalisasi Potensi Kerjasama Antar Daerah Wilayah
Kedungsepur pada tanggal 29 – 30 Oktober 2014 bertempat di Hotel
Laras Asri Salatiga dengan materi sebagai berikut:
-

Materi “Strategi dan Kebijakan Pengembangan Kerjasama Antar
Daerah” oleh narasumber dari Dirjen Bangda Kemendagri.


hal | 533

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

-

Materi “Peran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Dalam
Pengembangan Kerjasama Antar Daerah” oleh narasumber dari
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

B.

APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia).
APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia), dimana anggotanya

terdiri dari seluruh Kota di Indonesia yang berjumlah 98 kota dan saat ini di ketuai
oleh Walikota Manado dengan Direktur Esekutuf APEKSI Pusat sebagai
sekretarisnya.
Kegiatan- kegiatan APEKSI yang telah dilaksanakan pada tahun 2014 antara lain :
1.


Muskomwil III di Magelang tanggal 23 – 25 April 2014 dengan agenda :
- Membahas laporan pertanggunjawaban pengurus Komwil III Apeksi periode
2011-2014
- Pemilihan ketua dan pengurus Komwil III Apeksi periode 2014-2017,
dengan hasil sebagi berikut;

2.

1) Ketua

: Walikota Bandung

2) Wakil Ketua I

: Walikota Sukabumi

3) Wakil Ketua II

: Walikota Tangerang


4) Anggot-anggota

: Walikota Se-Komwil III APEKSI

Munas Apeksi X di Dumai tanggal 20 – 22 Mei 2014 hasil dari Rakernas
adalah menetapkan Kota Ambon sebagai tuan rumah Rakernas APEKSI tahun
2015 selain itu juga menghasilkan beberapa rekomendasi yaitu :
A. Rekomendasi Untuk Isu-Isu Strategis Pelaksanaan Penyelenggaraan
Pemerintahan dan Pembangunan di Daerah:
I.

Bidang Pemerintahan Umum
1) Penyempurnaan Revisi UU No. 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah dapat dilengkapi dengan peraturan
pelaksanaannya paling lambat satu tahun setelah disahkan.
2) Mendorong pemerintah tetap konsisten dalam pelaksanaan
pemilihan kepala daerah/wakil kepala daerah secara langsung.
3) Mendorong kementerian dalam negeri untuk melakukan
harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan

sektoral dengan peraturan yang berkaitan dengan implementasi
otonomi daerah agar tidak terjadi tumpang-tindih peraturan.
4) Pemerintah

melalui

Kementerian

Dalam

Negeri

segera

melengkapi peraturan pelaksana untuk UU No. 6 Tahun 2014

hal | 534

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014


Tentang Pemerintahan Desa paling lambat satu tahun setelah
disahkan.
5) Mendorong Kementerian Dalam Negeri untuk mempercepat
penyelesaian tapal batas/wilayah, asset untuk daerah otonom
baru ataupun daerah di perbatasan dengan kota/kab. Induk.
6) Pemerintah agar tetap konsisten melakukan moratorium untuk
pembentukan daerah otonom baru sampai disahkannya atau
dikeluarkannya Revisi UU No. 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah.
II.

Bidang Aparatur atau Personil
1) Pemerintah

melalui

kementerian

PAN


dan

RB

segera

melengkapi peraturan pelaksana untuk UU No. 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara paling lambat satu tahun setelah
disahkan dengan memperhatikan kondisi aparatur di daerah.
2) Melakukan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi terhadap
Pasal 119 dan Pasal 123 Ayat 3 (tentang kewajiban untuk
mundur dari PNS pada saat mencalonkan diri menjadi Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah) UU No. 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara.
3) Mendorong pemerintah untuk melakukan koordinasi dalam
konteks perlindungan terhadap pejabat pemerintah dan pegawai
negeri sipil.
III.

Bidang Keuangan Daerah
1) Mendorong pemerintah melalui kementerian keuangan dan
kementerian dalam negeri untuk melakukan koordinasi dan
sinkronisasi terhadap pelaksanaan laporan keuangan dan
pengukuran anggaran dan belanja berbasis akrual
2) Mendorong

pemerintah

untuk

mengeluarkan

peraturan

perundang-undangan dibidang pengadaan barang dan jasa dalam
rangka pelaksanaan APBN dan APBD
3) Mendorong pemerintah agar memasukkan pengarustamaan
gender dan anggaran esponsif gender ke dalam materi
pembekalan kepala daerah baru

hal | 535

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

4) Mendorong pemerintah untuk meningkatkan perhitungan DAU
untuk wilayah perkotaan sebesar 30% mengingat beban
perkotaan yang juga harus mengurus masyarakat Hinterland.
IV.

Bidang Infrastruktur, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
1) Mendorong

pemerintah

untuk

mengembangkan

rencana

infrastruktur daerah yang terintegrasi (darat, laut dan udara) dan
konektivitas antar daerah termasuk pengembangan sistem
angkutan massal di daerah.
2) Mendorong pemerintah untuk menerbitkan PP tentang Prosedur
Perolehan Ijin Dan Tata Cara Penggantian Yang Layak sebagai
tindak lanjut Pasal 37 ayat 8 UU No. 26 Tahun 2007 Tentang
Penataan Ruang.
3) Mendorong pemerintah untuk meningkatkan transparansi, akses
dan pendanaan infrastruktur di bidang lingkungan khususnya
program perubahan iklim di daerah.
4) Mendorong pemerintah untuk melakukan koordinasi dengan
kementerian/lembaga terkait kebijakan pengurangan resiko
bencana dan skenario penanganan bencana di daerah termasuk
konflik sosial dan kebakaran.
V.

Bidang Kemiskinan
Meninjau kembali pemberian bantuan langsung masyarakat miskin
(BLMS) dan lebih diarahkan pada ekonomi produktif atau bidangbidang yang langsung bersentuhan dengan masyarakat seperti
pendidikan dan kesehatan.

VI.

Bidang Kesehatan
1) Meningkatkan transfer dana ke daerah tidak hanya untuk
pelayanan kesehatan tetapi juga untuk kualitas tenaga kesehatan.
2) Mendorong pemerintah melalui kementerian kesehatan agar
meningkatkan kerjasama kepada pelaku pembangunan kesehatan
(PKK, Kader Pos Yandu, dsb).

hal | 536

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

B. Rekomendasi Untuk Mendukung Percepatan Menuju Masyarakat Ekonomi
Asean 2015 (Asean Economic Community 2015):
1)

Mendorong terwujudnya sarana dan jalur trasnportasi penerbangan
udara. Darat dan laut lintas daerah melalui maksimalisasi bantuan
pemerintah pusat dan sektor swasta.

2)

Mendorong pelaksanaan kerjasama antar daerah di lingkup regional
maupun lintas propinsi untuk menghadapi arus Asean Economic
Community 2015.

3)

Meningkatkan kualitas produk dan jaminan hukum bagi usaha kecil
dan menengah.

4)

Mendorong pemerintah untuk lebih memperhatikan pelaksanaan
program Kompetensi Industri inti daerah (KIID).

5)

Mendorong Apeksi sebagai organisasi strategis untuk memfasilitasi
pelaksanaan kerjasama antar daerah dalam penyiapan daerah dalam
penyiapan AEC.

3.

Indonesia City Expo di Dumai tanggal 21 - 25 Mei 2014
Pemerintah Kota Semarang didalam ICE 2014 ini menampilkan produkproduk dari UKM binaan Pemerintah Kota Semarang (batik semarangan,
kerajinan tas, serta produk olahan khas semarang).

4.

Rakor Komwil III di Pekalongan tanggal 08 – 10 Oktober 2013
Rakor yang dilaksanakan di Pekalongan

memiliki tema “Pemberdayaan

Industry Ekonomi Kreatif, Pengembangan Smart City Dan Smart Government
Dalam Menghadapi Asean Economic Community 2015 ” dengan 2 sub tema
yaitu:
1) “Pemberdayaan Industry Ekonomi Kreatif Dalam Menghadapi Asean
Economic Community 2015 ” ,dengan hasil rumusan sebagai berikut:
a. Ekonomi kreatif merupakan kekuatan baru bagi bangsa Indonesia di
masa depan mengingat kreativitas adalah budaya yang tidak pernah
habis, selain itu budaya dan industry kreatif dapat menjadi motor
pengerak pembangunan yang berlanjut, karena dijalankan tanpa
merusak lingkungan, tatanan sosial dan budaya, memberikan manfaat
sosial yang positif serta dampak ekonomi yang inklusif, melibatkan
seluruh komponen masyarakat (dunia usaha, intelektual, dan
pemerintah daerah), meningkatkan pencitraan dan identitas budaya
bangsa, meningkatkan toleransi dan pemahaman antar daerah,

hal | 537

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

menghormati keanekaragaman budaya, serta meningkatkan inovasi
dan kreatifitas.
b. Model pengembangan ekonomi kreatif meliputi beberapa hal,yaitu:
a) Adanya SDM yang kreatif, profesional dan berdaya saing.
b) Adanya aksesibilitas ke bahan baku karya kreatif, baik dalam
bentuk sumber daya alam maupun sumber daya budaya.
c) Adanya industry kreatif dan wirausaha di bidang industry kreatif
d) Aksesibilitas terhadap sumber pembiayaan bagi permodalan
industry.
e) Ketersediaan

infrastruktur

(terutama

industry

infrstruktur

teknologi informasi) dan teknologi pendukung.
f)

Penetrasi dan diversifikasipasar di dalam dan luar negeri.

g) Iklim yang kondusif,baik regulasi, kelembagaan, ruang publik,
dan ruang kreatif agar orang dan komunitas kreatif dapat
berekspresi dan berkolaborasi.
c. Dalam menghadapi Asean Economic Community 2015, maka untuk
pengembangan industry kreatif diperlukan adanya komitmen dan
upaya intensif yang kreatif dari pemerintah kota seperti halnya dengan
secara proaktif menggerakkan ekonomi lokal dan menciptakan “brand
lokal” yang kuat sehingga dikenal di luar negeri. Untuk itu dihimbau
agar pemerintah kota dapat memberikan ruang kreatif kepada orangorang kreatif agar dapat bertemu, berkolaborasi, dan pada akhirnya
berbisnis dengan mengusung “brand Indonesia” sehingga memiliki
keunggulan kompetitif di Asia Tenggara, bahkan di tingkat dunia.
2) “Pengembangan Smart City Dan Smart Government Dalam Menghadapi
Asean Economic Community 2015 ” ,dengan hasil rumusan sebagai
berikut:
a. Pengembangan smart city merupakan solusi dalam mengatasi berbagai
permasalahan umum perkotaan, mengingat konsep smart city
merupakan konsep kota yang mampu mengetahui permasalahan yang
ada di dalamnya (sansing), memahami kondisi permasalahan
(understanding),

dan

dapat

menghubungkan,

memonitor

serta

mengendalikan/mengatur (controling), berbagai sumber daya yang ada
untuk digunakan secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk
memasimalkan

pelayanan

kepada

warganya

serta

mendukung

pembangunan yang berkelanjutan, melalui pemanfaatan Teknologi

hal | 538

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Informasi

dan

Komunikasi

(TIK),

sehingga

muncul

adanya

kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat.
b. Platform System Smart City, adalah menyediakan konektivitas
terhadap berbagai solusi layanan, yang meliputi kolaborasi dan
integrasi layanan dan informasi, pengelolaan serta eskalasi kejadian
dan peristiwa dalm konteks geospatial, termasuk pelaporan dan
pembentukan

dashboard

kota.

Oleh

karena

itu

unsur

terpenting/fundamental dalam membentuk ekosistem smart city
platform adalah: teknologi (Digital City, Intelligent City, Ubiquitous
City, Wired City, Hybrid City, Information City), proses (infrastruktur
fisik) dan manusia (kepemimpinan, governance, forum-forum inovasi,
jaringan dan komunitas).
c. Salah satu unsur yang sangat mendukung terwujudnya smart city
adalah

melalui

pengembangan

smart

government

yaitu

penyelenggaraan pemerintahan dengan menyediakan dan memberikan
layanan kepada masyarakat dengan baik, yang meliputi layanan
informasi pelayanan pemerintah kota, layanan publik teritegrasi, ada
partisipasi aktif masyarakat yang dapat dilakukan dimana saja, kapan
saja dan dengan perangkat apapun melaui penggunaan TIK.
Dalam rangka mewujudkan kedua hasil rumusan tersebut diatas maka
dibutuhkan komitmen dari Kepala Daerah dalam hal ini seluruh Walikota
anggota se-Komwil III APEKSI yang akan dituangkan lebih lanjut dalam
suatu Deklarasi Bersama tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif dan
Pengembangan Smart City di Kota Anggota Komwil III APEKSI

C.

Citynet Asia Pasific
Pemerintah Kota Semarang sebagai salah satu anggota Citynet Asia Pacific
pada tahun 2014 menghadiri Executive Commiittee ke-32 Citynet 2014 dan
Seminar Internasional dengan tema “ The Future of Sustainability in Asian
Cities ” di Kota Hue,Vietnam pada tanggal 28 November – 02 Desember
2014 dengan hasil kegiatan sebagai berikut :
a.

CITYNET sepakat untuk memperbanyak program Capacity Building
untuk para pelaksana pembangunan daerah yang diperuntukan untuk
kota/kabupaten anggota CITYNET. Program Capacity Building ini akan
dikerjasamakan

dengan

lembaga-lembaga

donor,

sehingga

dapat

hal | 539

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

memberikan skema sponsorship kepada para delegasi anggota. Beberapa
kegiatan Capacity Building yang sudah terinventarisir, antara lain:
1. KLRTC yang akan diselenggarakan di Kuala Lumpur – Malaysia,
sebanyak 4 kali setahun, dengan tema; Integrated Urban Planning,
Solid Waste Management, Urban Transport, dan Green Economy.
2. Regional Development Planning, yang akan diselenggarakan setiap
tahun di Tokyo – Jepang.
3. Urban Planning, yang akan diselenggarakan setiap tahun di Seoul –
Korea Selatan
4. Pengembangan Kota Ramah Lingkungan, yang akan diselenggarakan
setiap tahun di Jeju – Korea Selatan.
b.

Acara Executive Committee Meeting dan International Seminar tahun
2015 akan dilaksanakan di Kabupaten Sidoarjo – Indonesia. Selain itu,
CITYNET-Indonesia juga akan menyelenggarakan kegiatan yang hanya
diperuntukan untuk anggota dari Kota/Kabupaten di Indonesia, yaitu;
1. Short Course and Study Visit on Healthy City and Hospital
Management di Eropa, bekerjasama dengan Erasmus University –
Rotterdam
2. Short

Course and Study Visit on Urban Management and

Development di Turkey, bekerjasama dengan Pemerintah Kota
Istambul – Turkey
Kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan kegiatan CITYNET-Indonesia dalam
skala nasional untuk membagi informasi yang diterima selama pelaksanaan
Congress, Seminar, dan study visit, sehingga penerima manfaat menjadi lebih
luas. Selain itu, terbuka kesempatan bagi Kabupaten/Kota anggota CITYNET
untuk bekerjasama dengan KOTI (Korean Transport Institute) dan CDIA
(Cooperation of Development International Agency) dalam hal konsultansi
dan pendampingan proses pembangunan daerah.

D.

Sister City

Sister City Kota Semarang – Kota Split, Kroasia
Di era globalisasi ini networking atau jejaring kota – kota dunia sangatlah
penting dalam rangka sharing informasi pembangunan dan saling berbagi pengalaman
dalam menangani isu-isu global seperti masalah perkotaan, perubahan iklim,
pengurangan dampak resiko bencana, green city dan sebagainya.

hal | 540

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Sesuai arahan dari AKLN Kementrian Dalam Negeri RI, kerjasama Sister City
tidak hanya ke negara-negara Eropa Barat tetapi diarahkan ke negara-negara di Eropa
Timur, Afrika, dan Amerika Selatan. Dalam hal ini Pemerintah Kota Semarang
melakukan penjajagan kerjasama kota kembar (Sister City) dengan Pemerintah Kota
Split Kroasia yang diprakarsai dan difasilitasi oleh Duta Besar RI untuk Kroasia
Yang Mulia Bapak Agus Sardjana. Kota Split memiliki karakteristik yang sama
dengan kota Semarang antara lain dari segi topografi yang berbukit memiliki upper
town dan down town, letak geografis yang berbatasan langsung dengan laut, kota
dagang pelabuhan, memiliki bnayak peninggalan bangunan bersejarah.
Pada tanggal 09 September 2014 telah dilakukan penandatanganan LOI
kerjasama kota kembar antara Pemerintah Kota Semarang dan Pemerintah Kota Split
oleh kedua Walikota dengan disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Kroasia yang
dilaksanakan di Kota Split, Kroasia. LOI tersebut ditandatangani berdasarkan
semangat

kerjasama

yang

bersahabat,

persamaan

kedudukan

dan

saling

menguntungkan. Kedua Walikota mengungkapkan keinginannya untuk dapat
meningkatkan segala bentuk kerjasama dibidang ekonomi, perdagangan, buday,
pendidikan, pariwisata, olahraga, perencanaan daerah, administrasi dan pelatihan
teknik dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan. Sebagai
tindaklanjut kedepan sesuai kesepakatan bersama, Walikota Split akan berkunjung ke
Kota Semarang untuk penandatanganan MOU Sister City Semarang-Split.
E.

Kerjasama Antar Lembaga:

NO
1.

LEMBAGA
PT. Kereta Api Indonesia
(persero)

2.

PT. Kereta Api Indonesia
(persero)

KETERANGAN
v Perjanjian Kerjasama dengan PT. Kereta Api Indonesia
(persero) tentang Addendum (Perubahan) Perjanjian No.
205/P/HK/D6/2011-No.590/77 tanggal 20 Juli 2011
tentang Persewaan Tanah Milik PT. Kereta Api Indonesia
(persero) Untuk Kolam Polder / Float Control Pengendali
Banjir Kali Banger Kota Semarang.
v Luas ± 11,50 Ha terletak di Jalan Ronggowarsito Kel.
Kemijen Semarang Timur.
v Harga sewa addendum sebesar Rp. 1.862.520.275 (satu
milyar delapan ratus enampulu dua juta limaratus dua
puluh ribu dua ratus tujuh puluh lima rupiah)
v Denda keterlambatan sebesar 2 per mil per hari
v Jangka waktu perjanjian 5 (lima) tahun terhitung sejak
tanggal 20 Juli 2011 sampai dengan tanggal 19 Juli 2016
v Perjanjian Kerjasama dengan PT. Kereta Api Indonesia
(persero) tentang Persewaan Tanah Milik . Kereta Api
Indonesia (persero) Untuk Kolam Polder / Float Control /
Pengendalian Banjir di Depan Stasiun Semarang Tawang.
v Luas ± 1,85 Ha terletak di Jalan Taman Tawang Kel.
Kemijen Kec. Semarang Timur.
v Harga sewa untuk 5 (lima) tahun sebesar Rp.
1.528.344.000 (satu milyar lima ratus dua puluh delapan
juta tiga ratus empat puluh ribu rupiah)
v Denda keterlambatan sebesar 2 per mil per hari
v Jangka waktu perjanjian 5 (lima) tahun terhitung sejak
tanggal 13 Juli 2014 sampai dengan tanggal 12 Juli 2019

hal | 541

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

6.2.

KERJASAMA PIHAK KETIGA
Dalam rangka peningkatan dan optimalisasi sumber daya Pemerintah Kota

tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus membangun sinergitas dengan komponen
lainnya, yaitu masyarakat dan swasta. Oleh karena itu, perlu dilakukan kerjasama
pihak ketiga, untuk mengoptimalkan fungsi Pemerintah dalam meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat, yang bermuara pada terwujudnya Good Governance,
Dalam konteks ini, Pemerintah Kota Semarang telah membangun kerjasama
dengan pihak ketiga / swasta, baik dalam kaitannya dengan pemberdayaan dan
peningkatan nilai tambah (Value-added) terhadap aset-aset daerah, maupun potensi
pembangunan lainnya. Berbagai kegiatan yang dilakukan antara lain dengan
melakukan perjanjian kerjasama Pemerintah Daerah dengan Pihak Ketiga yaitu :
v Kerjasama Pihak Ketiga
NO
1.

2.

3.

PIHAK KETIGA
Mulyadi Setiakusuma
Yayasan Klenteng Agung Sam
Poo Kong

PT.BS Merdeka Sriwijaya

Persatuan Golf Indonesia
(PGI) Jawa Tengah

KETERANGAN
v Perpanjangan Sewa Menyewa Tanah Milik Pemerintah
Kota Semarang Yang Terletak Di Jalan Simongan Raya
Sebelah Utara Tempat Ibadah Tri Dharma Klenteng
Agung Sam Poo Kong Gedung Batu, Kelurahan Bongsari
Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang
v Luas lahan seluas ± 2.792m² (dua ribu tujuh ratus
sembilan puluh dua meter persegi) yang digunakan untuk
lahan parkir
v Jangka waktu 5 thn ( 20/6/2010 - 19/6/2015 )
v Uang sewa tanah 5 th. sebesar Rp.157.162.432 yang telah
dibayar sebesar Rp. 117.927.141 dengan perincian
pembayaran :
I. 12-4-2013 sebesar Rp. 24.494.400,untuk periode 2010-2011
II. 20-3-2014 sebesar Rp. 93.432.741,untuk periode 2011-2012, 2012-2013, 20132014
Yang belum dibayar sebesar Rp. 39.235.291 dibayar
paling lambat 30 September 2014
v Nota Kesepahaman Bersama ( Memorandum Of
Understanding) Rencana Pembangunan dan Pengelolaan
Semarang Expo Center di Kecamatan Pedurungan Kota
Semarang.
v Jangka waktu 6 (enam ) bulan sejak ditandatangani
v Memorandum of Understanding ( MoU ) :
- sebagai dasar untuk melakukan perencanaan awal
- pelaksanaan teknis sesuai dgn persyaratan dan
mekanisme seleksi mitra kerjasama
- secara hukum tdk menimbulkan hak & kewajiban para
pihak
- sebagai penunjukan PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA sebagai “ Pemrakarsa Kerjasama”
tetapi tidak merupakan jaminan sebagai pemenang
seleksi mitra kerjasama
v Tidak mengikat kedua belah pihak
v Perpanjangan Pengelolaan Sementara Tanah dan
Bangunan Lapangan Golf Gombel Semarang dengan cara
sewa oleh Persatuan Golf Indonesia (PGI) Jawa Tengah
v Jangka waktu sewa perpanjangan 3 bulan (23 oktober

hal | 542

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

NO

PIHAK KETIGA

KETERANGAN
2014 – 22 januari 2014)
v Nilai sewa sebesar Rp. 100.000.000,- setiap bulan.
v Denda keterlambatan sebesar 1 permil per hari dari nilai
sewa dan maksimal sebesar 5 % dari nilai sewa.

v Kerjasama Dengan Perguruan Tinggi
NO
1.

PERGURUAN TINGGI
DR. Ir. AGUS WIBOWO,
MKom, MSi, MM.
SEKOLAH TINGGI
ELEKTRONIKA DAN
KOMPUTER SEMARANG
( STEKOM )

TENTANG
Pembangunan
Kota
Semarang
dan
Pengembangan
Tri
Dharma
Perguruan
Tinggi

KETERANGAN
1. Maksud
:
Meningkatkan
partisipasi dan peran serta
lembaga pendidikan tinggi dari
berbagai disiplin ilmu untuk
turut
menyelesaikan
/
memecahkan masalah yang
dihadapi oleh masyarakat Kota
Semarang.
2. Tujuan : Menerapkan keahlian
bidang Ilmu Pengetahuan &
Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn
disiplin ilmu yang ditekuni
berpedoman pada Tri Dharma
Perguruan
Tinggi
untuk
kebutuhan masyarakat luas.
3. Ruang Lingkup : Kerjasama
Penelitian dan Pengembangan,
Penerapan Ilmu Pengetahuan &
Teknologi serta Pengabdian
Masyarakat
dalam
rangka
Pembangunan Kota Semarang
& Penyele-saian Permasalahan
Faktual
Masyarakat
yg
dilaksanakan sesuai dgn batas
kemampuan,
material
dan
personalia.
4. Jangka waktu 1 tahun
30/10/2014 -29/10/2015 )

2.

ANIS MALIK THOHA, MA,
PhD.
UNIVERSITAS ISLAM
SULTAN AGUNG
( UNISSULA )
SEMARANG

Pembangunan
Kota
Semarang
dan
Pengembangan
Tri
Dharma
Perguruan
Tinggi

(

1. Maksud
:
Meningkatkan
partisipasi dan peran serta
lembaga pendidikan tinggi dari
berbagai disiplin ilmu untuk
turut
menyelesaikan
/
memecahkan masalah yang
dihadapi oleh masyarakat Kota
Semarang.
2. Tujuan : Menerapkan keahlian
bidang Ilmu Pengetahuan &
Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn
disiplin ilmu yang ditekuni
berpedoman pada Tri Dharma
Perguruan
Tinggi
untuk
kebutuhan masyarakat luas.
3. Ruang Lingkup : Kerjasama
Penelitian dan Pengembangan,
Penerapan Ilmu Pengetahuan &
Teknologi serta Pengabdian
Masyarakat
dalam
rangka

hal | 543

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Pembangunan Kota Semarang
& Penyele-saian Permasalahan
Faktual
Masyarakat
yg
dilaksanakan sesuai dgn batas
kemampuan,
material
dan
personalia.
4. Jangka waktu 1 tahun
30/10/2014 -29/10/2015 )

3.

WAHYUNING SETYANI,
MSc. Apt
SEKOLAH TINGGI ILMU
FARMASI
“YAYASANFARMASI“
SEMARANG

Pembangunan
Kota
Semarang
dan
Pengembangan
Tri
Dharma
Perguruan
Tinggi

(

1. Maksud
:
Meningkatkan
partisipasi dan peran serta
lembaga pendidikan tinggi dari
berbagai disiplin ilmu untuk
turut
menyelesaikan
/
memecahkan masalah yang
dihadapi oleh masyarakat Kota
Semarang.
2. Tujuan : Menerapkan keahlian
bidang Ilmu Pengetahuan &
Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn
disiplin ilmu yang ditekuni
berpedoman pada Tri Dharma
Perguruan
Tinggi
untuk
kebutuhan masyarakat luas.
3. Ruang Lingkup : Kerjasama
Penelitian dan Pengembangan,
Penerapan Ilmu Pengetahuan &
Teknologi serta Pengabdian
Masyarakat
dalam
rangka
Pembangunan Kota Semarang
& Penyele-saian Permasalahan
Faktual
Masyarakat
yg
dilaksanakan sesuai dgn batas
kemampuan,
material
dan
personalia.
4. Jangka waktu 1 tahun
30/10/2014 -29/10/2015 )

4.

WIJAYA, SH. MH.
UNIVERSITAS TUJUH
BELAS AGUSTUS 1945
( UNTAG ) SEMARANG

Pembangunan
Kota
Semarang
dan
Pengembangan
Tri
Dharma
Perguruan
Tinggi

(

1. Maksud
:
Meningkatkan
partisipasi dan peran serta
lembaga pendidikan tinggi dari
berbagai disiplin ilmu untuk
turut
menyelesaikan
/
memecahkan masalah yang
dihadapi oleh masyarakat Kota
Semarang.
2. Tujuan : Menerapkan keahlian
bidang Ilmu Pengetahuan &
Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn
disiplin ilmu yang ditekuni
berpedoman pada Tri Dharma
Perguruan
Tinggi
untuk
kebutuhan masyarakat luas.
3. Ruang Lingkup : Kerjasama
Penelitian dan Pengembangan,
Penerapan Ilmu Pengetahuan &
Teknologi serta Pengabdian
Masyarakat
dalam
rangka

hal | 544

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Pembangunan Kota Semarang
& Penyele-saian Permasalahan
Faktual
Masyarakat
yg
dilaksanakan sesuai dgn batas
kemampuan,
material
dan
personalia.
4. Jangka waktu 1 tahun
30/10/2014 -29/10/2015 )
5.

Drs. ERWIN EDI WIBOWO,
M.Pd.
UNIVERSITAS
PANDANARAN
( UNPAND ) SEMARANG

Pembangunan
Kota
Semarang
dan
Pengembangan
Tri
Dharma
Perguruan
Tinggi

(

1. Maksud
:
Meningkatkan
partisipasi dan peran serta
lembaga pendidikan tinggi dari
berbagai disiplin ilmu untuk
turut
menyelesaikan
/
memecahkan masalah yang
dihadapi oleh masyarakat Kota
Semarang.
2. Tujuan : Menerapkan keahlian
bidang Ilmu Pengetahuan &
Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn
disiplin ilmu yang ditekuni
berpedoman pada Tri Dharma
Perguruan
Tinggi
untuk
kebutuhan masyarakat luas.
3. Ruang Lingkup : Kerjasama
Penelitian dan Pengembangan,
Penerapan Ilmu Pengetahuan &
Teknologi serta Pengabdian
Masyarakat
dalam
rangka
Pembangunan Kota Semarang
& Penyele-saian Permasalahan
Faktual
Masyarakat
yg
dilaksanakan sesuai dgn batas
kemampuan,
material
dan
personalia.
4. Jangka
waktu
1
tahun
( 30/10/2014 -29/10/2015

6.

DR. Ir. EDI
NOERSASANGKO, M.Kom.
UNIVERSITAS DIAN
NUSWANTORO
SEMARANG ( UDINUS )

Pembangunan
Kota
Semarang
dan
Pengembangan
Tri
Dharma
Perguruan
Tinggi

1. Maksud
:
Meningkatkan
partisipasi dan peran serta
lembaga pendidikan tinggi dari
berbagai disiplin ilmu untuk
turut
menyelesaikan
/
memecahkan masalah yang
dihadapi oleh masyarakat Kota
Semarang.
2. Tujuan : Menerapkan keahlian
bidang Ilmu Pengetahuan &
Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn
disiplin ilmu yang ditekuni
berpedoman pada Tri Dharma
Perguruan
Tinggi
untuk
kebutuhan masyarakat luas.
3. Ruang Lingkup : Kerjasama
Penelitian dan Pengembangan,
Penerapan Ilmu Pengetahuan &
Teknologi serta Pengabdian
Masyarakat
dalam
rangka
Pembangunan Kota Semarang

hal | 545

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

& Penyele-saian Permasalahan
Faktual
Masyarakat
yg
dilaksanakan sesuai dgn batas
kemampuan,
material
dan
personalia.

7.

DR. H. NOOR ACHMAD,
MA.
UNIVERSITAS WAHID
HASYM SEMARANG

Pengembangan
Tri
Dharma
Perguruan
Tinggi
Dan
Penyelenggaraan
Rumah
Sakit
Pendidikan
Utama
Dalam
Rangka
Pembangunan
Kota
Semarang

4. Jangka
waktu
1
tahun
(28/03/2014-27/03/2015
Ruang Lingkup :
a. Pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan
Tinggi
yang
meliputi :
1) Pendidikan, penelitian dan
pengembangan
2) Penerapan
ilmu
pengetahuan dan teknologi
3) Pengabdian
masyarakat
dalam
rangka
pembangunan
Kota
Semarang
4) Penyelesaian
permasalahan
faktual
masyarakat
yang
dilaksanakan
sesuai
dengan
kemampuan,
material dan personalia.
b. Penyelenggaraan RSUD Kota
Semarang sebagai Rumah
Sakit Pendidikan Utama.
c. Jangka waktu 1 tahun (
28/03/2014-27/03/2015

Dalam rangka mewujudkan Pembangunan Semarang Expo Center sebagaimana
diamanatkan dalam RPJMD tahun 2010-2015 indikasi program tahun 2015, maka
direncanakan Pembangunan Semarang Expo Center tersebut dilaksanakan melalui
kerjasama dengan pihak ketiga. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun
2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah, Peraturan Pemerintah
Nomor 50 tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah berserta
peraturan pelaksanaanya, maka pemanfaatan barang daerah dan kerjasama dengan
badan hukum / pihak ketiga harus dilakukan melalui seleksi / lelang.
Sehubungan dengan rencana Pembangunan Semarang Expo Center tersebut,
maka sudah dilaksanakan kegiatan Fasilitasi Seleksi Kerjasama, dan pada tahun 2014
telah dilakukan MOU dengan PT. BS Merdeka Sriwijaya. MOU tersebut
dimaksudkan memberikan kesempatan pada pemrakarsa untuk menyusun dokumen
perencanaan pembangunan atau dokumen kelayakan yang akan dijadikan bahan
pertimbangan untuk menyusun dokumen seleksi / lelang serta menjadi bahan
persandingan untuk pengambilan kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam
menentukan skema kerjasama Bangun Guna Serah.

hal | 546

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Sesuai

dengan

MOU

No.

019.6/264/2014

-

No.BSMS/MOU-

SMRG/026/X/2014 tanggal 22 oktober 2014 tentang Nota Kesepahaman Bersama
(Memorandum Of Understanding) Rencana Pembangunan dan Pengelolaan Semarang
Expo Center di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang diharapkan dokumen
perencanaan tersebut diselesaikan oleh pihak pemrakarsa dalam jangka waktu paling
lambat 6 (enam) bulan ke depan sejak MOU ditandatangani tanggal 22 oktober 2014.
Saat ini pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Seleksi Kerjasama masih pada tahap
penyusunan dokumen Kerangka Acuan Kerja yang masih perlu penyempurnaan
terkait dengan hasil kajian kelayakan dari pihak pemrakarsa (PT. BS Merdeka
Sriwijaya).
Sedangkan rencana seleksi kerjasama Pembangunan dan Pengelolaan Taman
Lele tidak bisa direalisasikan karena terkendala peraturan sempadan mata air yaitu
Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2008 tentang Air Tanah.

6.3

KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH

6.3.1

Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah
Makin maju suatu masyarakat, maka makin beraneka ragam kegiatannya

disertai dengan spesialisasi bidang pekerjaan dan keahlian yang semakin mendalam
dan khusus. Untuk memadukan dan menyelaraskan aktivitas tersebut diperlukan
generalis yang berfungsi sebagai koordinator. Di bidang pemerintahan, juga telah
terjadi spesialisasi bidang-bidang pekerjaan, yang dari waktu ke waktu menjadi
semakin spesifik. Untuk pencapaian tujuan pemerintahan, diperlukan adanya
koordinator untuk mengkoordinasikan instansi vertikal dalam penyelenggaraan
pemerintahan di tingkat daerah.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah yang selanjutnya disebut Forkopimda
adalah forum yang digunakan untuk membahas dan menunjang kelancaran
pelaksanaan penyelenggaraan urusan pemerintahan umum. Anggota Forkopimda
kabupaten/kota terdiri atas pimpinan DPRD, pimpinan kepolisian, pimpinan
kejaksaan, dan pimpinan satuan teritorial Tentara Nasional Indonesia di Daerah.
Namun untuk menjaga harmoni penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah dan
untuk mempermudah koordinasi dalam pelaksanaan tugas umum pemerintahan maka
unsur Forkopimda di Kota Semarang ditambahkan beberapa Instansi Vertikal yang
ada di wilayah Kota Semarang. Penambahan tersebut ditetapkan dalam Keputusan

hal | 547

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Walikota Semarang Nomor 130/1/2010 tentang Pembentukan Forum Koordinasi
Pimpinan Daerah Kota Semarang dengan susunan keanggotaan sebagai berikut :
Ketua

: Walikota Semarang

Wakil Ketua : Wakil Walikota Semarang
Sekretaris

: Sekretaris Daerah Kota Semarang

Anggota

: 1. Ketua DPRD Kota Semarang
2. Kapolrestabes Semarang
3. Komandan Kodim 0733/BS Semarang
4. Kepala Kejaksaan Negeri Semarang
5. Ketua Pengadilan Negeri Semarang
6. Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
7. Ketua Pengadilan Militer II-10 Semarang
8. Ketua Pengadilan Agama Semarang
9. Komandan Lanal Semarang
10. Kepala Satuan Brimob Daerah Jawa Tengah
11. Komandan Yon Arhanudse 15 Semarang
12. Komandan Denpom IV/5 Semarang
13. Komandan Yonif 400/Raider Semarang
14. Kepala Detasemen TNI AU Semarang
15. Kepala Kantor Imigrasi Semarang
16. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas I Semarang.

Hubungan kerja antar Instansi Vertikal diimplementasikan melalui kegiatan
koordinasi pemerintahan daerah. Kegiatan koordinasi ini merupakan upaya untuk
mencapai keselarasan, keserasian dan keterpaduan baik perencanaan maupun
pelaksanaan tugas serta kegiatan semua Instansi Vertikal, agar tercapai hasil guna dan
daya guna yang sebesar-besarnya.
Dengan demikian kebijakan penyelenggaraan koordinasi dengan instansi
vertikal di daerah diarahkan untuk mensinergikan dan mengoptimalkan pelaksanaan
pemerintahan di daerah yang merupakan proses komunikasi dan interaksi antar
penyelenggara pemerintahan dan instansi vertikal di daerah.
Kegiatan Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah di arahkan kepada upaya
memberikan kontribusi pemikiran dalam rangka penyelesaian permasalahan permasalahan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan
Adapun pelaksanaan kegiatan koordinasi diselenggarakan melalui :
(a) Rapat Koordinasi,
(b) Nara sumber dalam berbagai forum.

hal | 548

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

(b) Permintaan dan penyampaian data, informasi atau pendapat.
(c) Konsultasi.
Pada tahun 2014 Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah telah beberapa kali
melaksanakan pertemuan formal maupun informal dalam rangka lebih memudahkan
dan mempercepat pengambilan keputusan, mencari formula yang tepat terhadap
berbagai permasalahan yang ada. Melalui kegiatan ini dapat terhimpun segala
informasi dan masukan dari anggota Forkopimda yang memberikan manfaat terhadap
lancarnya penyelenggaraan pemerintahan di daerah serta dalam rangka menghadapi
kondisi ideologi, sosial politik, sosial budaya, ekonomi dan keamanan.
Adapun kegiatan pertemuan formal atau rapat koordinasi Forkopimda pada
tahun 2014 dilaksanakan sebagai berikut :
DATA HASIL KEGIATAN FORUM KOORDINASI PIMPINAN DI DAERAH
KOTA SEMARANG TAHUN 2014
NO

HARI / TANGGAL

1

Rabu
8 Januari 2014

2

Rabu
15 Januari 2014

3

Jumat
24 Januari 2014

4

Senin
3 Februari 2014

5

Rabu
12 Februari 2014

6

Selasa
25 Februari 2014

7

Senin
3 Maret 2014

8

Senin
10 Maret 2014

9

Selasa
18 Maret 2014

10

Kamis
3 April 2014

11

Kamis
10 April 2014

12

Senin
21 April 2014

13

Rabu
30 April 2014

14

Selasa
6 Mei 2014

15

Selasa
13 Mei 2014

MATERI
Rapat Koordinasi dan konsolidasi Forkopimda persiapan pelaksanaan
kegiatan di Kota Semarang tahun 2014
Rapat Koordinasi Forkopimda persiapan kegiatan Festival durian dan
pasar imlek semawis 2014
Rapat Koordiansi Forkopimda terkait penanggulangan dan penanganan
korban bencana banjir dan longsor di Kota Semarang
Rapat Koordinasi Forkompinda dalam rangka persiapan kunjungan
Menkes RI Tgl 5 Feb, Delegasi Srilanka Tgl 26 Febr dan Acara
karnaval SCTV Tgl 22- 23 Febr di Kota Semarang
Rakor Forkopimda terkait keamanan, ketertiban dan stabilitas wilayah
dalam rangka mengurangi angka kejahatan di Kota Semarang
Rapat Koordinasi Forkopimda dalam rangka kesiapan pelaksanaan
Pemilu Legislatif 2014
Rakor Forkopimda terkait persiapan kunjungan Presiden RI di Kota
Semarang pada tanggal 13-14 Maret 2014
Rapat Koordinasi Forkopimda dalam rangka pengamanan wilayah
menghadapi Masa Kampanye Pileg 2014 dan Rapat Final persiapan
kunjungan Presiden RI
Rapat Koordinasi Forkopimda dalam rangka Persiapan pelaksanaan
rangkaian kegiatan HUT Kota Semarang ke 467.
Rapat Forkopimda terkait persiapan akhir penyelenggaraan Pileg 2014
tingkat Kota Semarang
Rapat koordinasi Forkopimda Semarang dalam rangka persiapan
kunjungan Wakil Presiden RI ke Kota Semarang Tgl 24 April 2014
Rapat koordinasi Forkopimda terkait stabilitas wilayah menyambut
hari buruh (May Day) 01 Mei 2014 di Kota Semarang
Rapat Koordinasi Forkopimda persiapapan acara Semarang Night
Carnival Tgl 3 Mei 2014 dan Pentas Musik “Yuk Keep Smile” Tgl 4
Mei 2014
Rapat Koordinasi Forkopimda Persiapan acara Festival Perahu hias
dan lampion di Banjir Kanal Barat tgl 17 Mei 2014
Rapat Koordinasi Forkopimda persiapan kegiatan TMMD sengkuyung
I tahun 2014 tingkat Kota Semarang

hal | 549

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

NO

HARI / TANGGAL

16

Jumat
23 Mei 2014

17

Senin
2 Juni 2014

18

Rabu
11 Juni 2014

19

Rabu
18 Juni 2014

20

Selasa
24 Juni 2014

21

Selasa
1 Juli 2014

22

Selasa
8 Juli 2014

23

Senin
14 Juli 2014

24

Senin
21 Juli 2014

25

Selasa
5 Agustus 2014

26

Kamis
14 Agustus 2014

27

Rabu
20 Agustus 2014

28

Selasa
26 Agustus 2014

29

Selasa
2 September 2014

30

Senin
15 September 2014

31

Senin
22 September 2014

32

Jumat
26 September 2014

33

Jumat
17 Oktober 2014

34

Rabu
22 Oktober 2014

35

Selasa
28 Oktober 2014

36

Senin
3 November 2014

37

Rabu
12 November 2014

38

Senin
17 November 2014

39

Selasa
25 November 2014

40

Rabu
3 Desember 2014

41

Kamis
11 Desember 2014

MATERI
Rakor Forkopimda dalam rangka persiapan tahapan-tahapan Pilpres
2014 tingkat Kota Semarang
Rapat Koordinasi Forkopimda terkait pengamanan wilayah dan
kamtibmas menjelang Masa Kampanye Pilpres 2014 di Kota Semarang
Rakor Forkopimda terkait stabilitas wilayah dan persiapan menyambut
Bulan Ramadhan 1435 H di Kota Semarang
Rapat Koordinasi lanjutan Forkopimda Persiapan pengamanan
Pelaksanaan Pencoblosan Pilpres 2014 tingkat Kota Semarang
Rapat Koordinasi Forkopimda pengamanan dan persiapan kegiatan
Dugderan Tahun 2014 tgl 27 Juni
Rapat Forkopimda terkait kamtibmas dan pengamanan wilayah selama
Bulan Ramadan 1436H/2014
Rapat Forkopimda terkait persiapan terakhir Pilpres 2014 tingkat Kota
Semarang dilanjut pemantauan TPS-TPS di Kota Semarang
Rakor Forkopimda Kota Semarang pantauan objek vital dan fasilitas
umum terkait kesiapan wilayah di Bulan Ramadhan dan menghadapi
Idul Fitri
Rapat Koordinasi Forkopimda lanjutan terkait persipan menjelang Idul
Fitri 1435 H/2014
Rapat Koordinasi Forkopimda terkait persipan pelaksanaan rangkaian
kegiatan HUT RI ke 69 tingkat Kota Semarang
Rakor Forkopimda terkait persiapan kegiatan Festival layang-layang
tingkat Kota Semarang tgl 24 Agustus
Rapat Forkopimda terkait pengamanan dan pencegahan pengaruh
gerakan ISIS di Kota Semarang
Rapat Forkopimda terkait persiapan acara shymponi kota lama 2014
tgl 18 September dan festival kota lama pasar malam sentiling tgl 19
September
Rapat Forkopimda persiapan dan pengamanan demo buruh penetapan
UMK 2015 di Kota Semarang
Rapat Koordinasi Forkopimda persiapan kegiatan peringatan
Pertempuran Lima Hari di Semarang tgl 14 Oktober 2014
Rapat Koordinasi Forkopimda terkait kesiapan wilayah dan Obvit
menghadapi Idul Adha 2014
Rakor Forkopimda menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Preside
RI 2014-2019 tgl 20 Oktober 2014
Rapat Forkopimda terkait persiapan kegiatan Kompas Banjir Kanal
Festival 2014 tgl 25 Oktober 2014
Rapat Forkopimda terkait persiapan penanggulangan bencana,
penyakit DB dan persiapan penilaian Adipura
Rapat Koordinasi Forkopimda terkait Kunjungan Mendagri ke Kota
Semarang tgl 29 Oktober
Rapat Forkopimda terkait penyambutan Menteri Perindustrian tgl 18
November dan Menteri Perdagangan RI tgl 20 November
Rapat Koordinasi Forkopimda Kota Semarang persiapan menjelang
Natal 2014 dan tahun baru 2015
Rapat Forkopimda terkait stabilitas wilayah menghadapi dampak
rencana kenaikan harga BBM
Rapat Forkopimda terkait persiapan kedatangan Presiden RI (RI1) di
Kota Semarang tgl 2 Desember 2014
Rakor Forkopimda terkait rencana kedatangan Wakil Presiden RI (RI2)
di Kota Semarang tgl. 4 Desember 2014
Rakor Forkopimda terkait rencana kunjungan kerja Menteri
Perhubungan RI ke Kota Semarang tgl 17 Des 2014

hal | 550

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

NO

HARI / TANGGAL

42

Jumat
19 Desember 2014

MATERI

Rapat Koordinasi Muspinda terkait pengamanan perayaaan Natal th
2014 di Kota Semarang
43
Senin
Rapat Forkopimda terkait pengamanan wilayah menghadapi acara
29 Desember 2014
akhir tahun 2014 di Kota Semarang
44
Rabu
Rapat Koordinasi dan konsolidasi Forkopimda persiapan pelaksanaan
8 Januari 2014
kegiatan di Kota Semarang tahun 2014
Sumber Badan Kesbangpol Kota Semarang Tahun 2014

Hasil pokok rapat atau pertemuan formal Forkopimda yang dicapai selama
tahun 2014 antara lain :
a. Membangun pemahaman dan persepsi yang sama terhadap kebijakan kebijakan
yang ditempuh dalam rangka mengefektifkan program-program pembangunan
kota yang dilaksanakan, seperti pembebasan tanah untuk pembangunan
infrastruktur kota, keamanan wilayah dan lain-lain.
b. Mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan mensinkronisasikan penyelenggaraan
tugas-tugas umum pemerintahan di lingkungan Pemerintah Kota Semarang
secara berdaya guna dan berhasil guna.
c. Mengevaluasi dan melakukan penilaian atas intensitas, ekstensitas, situasi dan
kondisi ketentraman, keamanan dan ketertiban dalam masyarakat serta
merumuskan langkah-langkah strategis, teknis dan taktis yang diperlukan dalam
rangka pengendalian, pencegahan maupun penanggulangan ketentraman dan
ketertiban umum.
d. Menentukan sistem, prosedur dan mekanisme operasional pengamanan
pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan kota guna mewujudkan
stabilitas nasional dan daerah yang mantap dan terkendali serta kondusif.
Selain koordinasi ke samping (horizontal) dan ke bawah, tugas umum
pemerintahan yang bersifat koordinatif juga diselenggarakan secara vertikal, baik
kepada Instansi vertikal di tingkat Provinsi, maupun dengan berbagai Kementerian
teknis terkait. Pelaksanaan koordinasi vertikal ini efektif menjadi sarana pelaksanaan
tugas pembinaan dan pengawasan umum jalannya pemerintahan kota oleh Gubernur
Jawa

Tengah

dan

Pemerintah

Pusat,

sehingga

mampu

mengoptimalkan

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan kota. Koordinasi ini juga
merupakan bentuk konkrit hubungan kelembagaan antara Pemerintah Kota Semarang
dengan Instansi Vertikal dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta Pemerintah
Pusat yang harmonis.

hal | 551

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

6.3.2

KOORDINASI BIDANG PERTANAHAN
Penyelenggaraan urusan pertanahan memerlukan kerjasama dan koordinasi

antara Pemerintah Daerah dengan instansi vertikal khususnya Badan Pertanahan
Nasional. Hal ini khususnya dilihat dari proses kegiatan pengadaan tanah untuk
kepentingan umum.
Pengadaan tanah untuk kepentingan umum diperlukan guna mendorong
percepatan pembangunan daerah dengan berpedoman pada azas Kemanusiaan,
Demokratis dan Berkeadilan. Hal ini dimaksudkan agar tetap menjamin kepentingan
hukum pihak yang berhak.
Pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dari tahun ke
tahun terus mengalami perubahan seiring perkembangan dan tuntutan kebutuhan
masyarakat, sehingga dilakukan penyempurnaan dengan terbitnya regulasi yang
mengatur antara lain :
1.

Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

2.

Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2014
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum;

3.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2012 tentang Biaya
Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah;

4.

Peraturan

Menteri

Keuangan

Nomor

13/PMK.2/2013

tentang

Biaya

Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
5.

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2012 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah;

6.

Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 18 Tahun 2013 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur
Jawa Tengah Nomor 60 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Gubernur Jawa Tengah Nomor 18 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis

hal | 552

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Pelaksanaan

Persiapan

Pengadaan

Tanah

Bagi

Pembangunan

untuk

Kepentingan Umum.
Beberapa kegiatan pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang
dilaksanakan di Kota Semarang selama Tahun 2014 antara lain:
1.

PENGADAAN TANAHUNTUK WADUK JATIBARANG
Pada Tahun 2014 proses pengadaan tanah untuk pembangunan Waduk
Jatibarang adalah guna penyelesaian terhadap 1 (satu) bidang tanah yang
belum sepakat atas harga ganti rugi yang ditawarkan an. Irwan Apriyanto.
Pembayaran tersebut telah dilaksanakan sehingga proses pengadaan tanah
untuk waduk jatibarang telah selesai seratus prosen dengan perincian sebagai
berikut:
LETAK TANAH

TARGET
REALISASI
JML
LUAS
JML
LUAS
KELURAHAN KECAMATAN
BID.
( M ²)
BID.
( M ²)
1 Kedungpane
Mijen
227 1,026,464 227 1,026,464

NO

2 Jatibarang

Mijen

3 Kandri
4 Jatirejo

KETERANGAN /
PROGRES
Selesai

8

23.115

8

23.115

Selesai

Gunungpati

196

730.055

196

730.055

Selesai

Gunungpati

139

462.172

139

462.172

Selesai

JUMLAH TOTAL

570 1.050.771

570 1.050.771

PROSENTASE = 100
%

Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2014.

2.

PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN / NORMALISASI
KALI TENGGANG
Proses pengadaan tanah untuk pembangunan / normalisasi Kali Tenggang
pada Tahun 2014 belum selesai disebabkan adanya warga yang belum sepakat
dengan harga ganti rugi.

3.

PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN KOLAM RETENSI
(RETARDING POND)
Upaya penyelesaian terhadap proses pengadaan tanah untuk pembangunan
kolam retensi terus dilakukan, antara lain koordinasi dengan pihak-pihak
terkait (Kementerian BUMN, PT. Pelindo III, PT. TMB, Kejaksanaan,
BPKRI, Pemprov Jateng), baik yang di fasilitasi oleh Pemerintah Kota
Semarang maupun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Terakhir melalui rapat koordinasi tanggal 24 Desember 2014, yang dipimpin
oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah dan dihadiri Walikota

hal | 553

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

Semarang, PT. Pelindo III, PT. Tanah Mas Baruna, Dinas PSDA & ESDM
Kota Semarang, P2T Kota Semarang, namun belum ada titik temu.

4.

PENGADAAN

TANAH

UNTUK

PEMBANGUNAN

JALAN

TOL

BATANG – SEMARANG.
Proses pengadaan tanah guna pembangunan jalan tol Semarang – Batang
sampai dengan Tahun 2014 sementara vakum, menunggu kejelasan dari
Kementrian Pekerjaan Umum. Hal ini disebabkan karena adanya permasalahan
teknis di lapangan. Sesuai surat dari Direktur Teknik Dirjend Bina Marga Tgl.
29-7- 2011 No. TN.01.01-Bt/42yaitu karena terdapat perbedaan ROW dengan
exiting pengukuran bidang yang terkena dilapangan.
Selanjutnya Walikota Semarang melalui surat Nomor : 593/2911 tanggal 10 Juli
2014, telah melaporkan kepada Gubernur Jawa Tengah tentang perkembangan
pengadaan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Semarang-Batang, yang intinya
bahwa Penetapan Lokasi Nomor 620/2/2008 Tanggal 3 Januari 2008 dan telah
diperpanjang dengan SK Gubernur Nomor 620/1/2012 Tanggal 10 Januari 2012
sesuai ketentuan Peraturan Kepala BPN Nomor 3 Tahun 2007 telah
berakhir.Selanjutnya kegiatan Pengadaan tanah dimaksud dimulai kembali
dengan mendasarkan pada UU Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah
bagi Pembangunan Kepentingan Umum.

5.

PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALUR GANDA
KERETA

API

(DOUBLE

TRACK)

LINTAS

PEKALONGAN-

SEMARANG.
Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan Direktorat Jendral Perkeretaapian