PENILAIAN Penamaan TIM danatau

53 3 Kesesuaian Implementasi terhadap DesainRancangan, dinilai dari unsur-unsur Berat Bangunan, Simpangan Horizontal, dan Waktu pelaksanaan konstruksi yang ditinjau dari hasil desain dan kondisi aktual. Berat bangunan total adalah berat rangka bangunan rumah tinggal atau gedung, alat sambung dan pendukung kekuatan juga termasuk lantai ditambah dengan hukuman kelebihan berat. Peralatan dan poster tidak termasuk dalam perhitungan berat bangunan gedung. Simpangan horizontal ditentukan dari nilai simpangan maksimum akibat beban dorong danatau beban tarik dengan memperhitungkan kemungkinan adanya hukuman. Waktu pelaksanaan yang dipergunakan untuk membandingkan dengan waktu pelaksanaan rencana adalah waktu pelaksanaan AKTUAL tanpa adanya penalti. Sementara waktu pelaksanaan konstruksi yang dipergunakan untuk penilaian durasi penyelesaian pembangunan konstruksi adalah nilai jumlah waktu pelaksanaan konstruksi dan perakitan ditambah dengan hukuman kelebihan waktu bilamana terjadi pelanggaran. 4 Kinerja Struktural, dinilai dari besaran Simpangan horizontal dan Berat bangunan antara nilai aktual terhadap nilai yang ditetapkan batasan izin dalam buku Panduan Kompetisi. Selain itu kinerja struktural akan dinilai juga terhadap luasan total kurva histeretik yang diperoleh dari proses loading dan unloading total untuk 3 tiga siklus penuh pembebanan. Kurva histeretik dibentuk dari hubungan Beban - Simpangan horizontal untuk 3 tiga siklus penuh pembebanan horizontal bolak-balik. Luasan total kurva histeretik diperoleh dari 3 tiga siklus penuh. 5 Metode Pelaksanaan Konstruksi, dinilai dari peralatan untuk pengkonstruksian erection yang dipergunakan termasuk relevansinya, cara penggunaan peralatan konstruksi, kelogisan dan kewajaran dari tahapan pengkonstruksian serta kebersamaan kerjasama Tim dalam bekerja. Metode Pelaksanaan Konstruksi hendaknya mengacu sedekat mungkin dengan tahapan pelaksanaan konstruksi pada kondisi bangunan prototipe untuk rumah tinggal dua lantai. Selain itu, unsur yang dinilai juga meliputi kelengkapan alat kerja, dan melaksanakan SOP sesuai yang disajikan di dalam Gambar Metode Pelaksanan Konstruksi. Termasuk unsur yang dinilai di sini adalah kelengkapan dan kepatuhan Peserta terhadap penggunaan peralatan dan pelaksanaan K3, dan kebersihan bahan dan alat kerja serta kebersihan lingkungan kerja selama pelaksanaan pengkonstruksian model bangunan di lapangan site plan. 54 Bagian Kedua Pelanggaran, Sanksi dan Diskualifikasi Pasal 18 1 Ketika Peserta dalam pelaksanaan perakitan ereksi disengaja atau tidak disengaja melakukan pelanggaran atas ketentuan sebagaimana ditetapkan di dalam Panduan ini atau terjadi kecelakaan, maka Dewan Juri akan melakukanmemberikan penaltisanksi, dan Dewan Juri dapat menetapkan pekerjaan dapat diteruskan atau tidak dapat diteruskan. 2 Peserta bekerja di luar site plan: penalti sanksinya 30 detik per pelanggaran. 3 Peserta melanggar K3L: penalti sanksinya 30 detik per pelanggaran. 4 Peserta diharapkan berhati-hati di dalam pengkonstruksian elemen baja canai dingin. Jika diketahui terjadi kecerobohan dari peserta yang mengakibatkan anggota badan terluka, maka akan dikenakan penalti sebesar 60 detik. 5 Peserta lomba disarankan untuk mempersiapkan perlengkapan P3K di site plan. 6 Peserta diperbolehkan melakukan pengobatan sendiri dalam hal terjadi luka-luka ringan, namun waktu durasi pelaksanaan konstruksi tetap tidak akan ditambah. 7 Setiap kerusakan akibat kelalaian pada saat persiapan dan pengujian: penalti sanksinya 120 detik per pelanggaran. 8 Ukuran bangunan rumah tinggal atau gedung tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 9 dan bilamana melebihi batas toleransi maksimal 1, maka Peserta dikenakan penaltisanksi. 9 Tinggi kolom per lantai 60 cm, ukuran bangunan luar-luar, jika tinggi lantai tidak sesuai dengan ketentuan dengan batas toleransi 1, maka Peserta dikenakan penaltisanksi. 10 Hukuman akan diberikan bila Peserta menyentuh bangunan rumah tinggal atau gedung setelah perakitan dinyatakan selesai. 11 Dewan Juri dapat menyatakan Tim terdiskualifikasi jika ketentuan butir 1, 5, ataupun 6 di atas tidak terpenuhi danatau material dan spesifikasi model bangunan gedung tidak memenuhi materialbahan konstruksi dan spesifikasi teknis model bangunan rumah tinggal atau gedung yang dikompetisikan Pasal 9. 12 Dewan Juri juga dapat menyatakan Peserta terdiskualifikasi jika Peserta mengganggu danatau melakukan sabotase terhadap Peserta lainnya. 13 Terhadap jenis-jenis pelanggaran lainnya yang belum dituliskan secara jelas di dalam 55 Panduan ini, besaran penaltisanksinya akan ditetapkan oleh Dewan Juri. 14 Bilamana diketemukan adanya pelanggaran berat yang dilakukan oleh Peserta terhadap Peraturan Kompetisi setelah kegiatan Kompetisi selesai dilaksanakan, maka Dewan Juri akan dapat memberikan sanksi berupa diskualifikasi danatau pencabutan kembali atas penghargaan yang telah diberikan oleh Panitia, yang berupa Juara Kategori, Juara Umum, Piala, Sertifikat, danatau Uang, terhadap Peserta yang bersangkutan. Unsur Kejujuran adalah penting di dalam Kompetisi ini, dan harus dijunjung tinggi oleh semua pihak yang terlibat di dalam Kompetisi ini. Bagian Ketiga Pengujian Bangunan Rumah Tinggal atau Gedung melalui Pembebanan Siklik Horizontal Bolak-Balik Dorong dan Tarik untuk 3 Tiga Siklus Penuh Pasal 19 1 Pengujian pembebanan model bangunan akan dilakukan pada anjungan pengujian yang telah disiapkan oleh Panitia. 2 Model bangunan yang akan dilakukan pengujian pembebanan, harus diangkat dan dipindahkan dari site plan ke anjungan pengujian oleh Peserta. Segala kerusakan akibat pemindahan model bangunan pada tahap ini menjadi tanggung-jawab Peserta. Dalam hal diperlukan, Peserta dapat diperbolehkan meminta bantuan kepada pihak lain misal: supporter. 3 Pemindahan model bangunan dari anjungan pengujian menuju pitstop dilakukan oleh Peserta, dan dapat meminta bantuan pihak lain. 4 Selama pengujian beban horizontal dilakukan, kemungkinan bangunan rumah tinggal atau gedung akan runtuh collapse atau terguling, oleh karenanya kondisi tersebut harus menjadikan pertimbangan Peserta. 5 Dalam pengujian pembebanan terhadap model bangunan rumah tinggal atau gedung, pembebanan dilakukan dengan beban siklik horizontal bolak-balik dorong dan tarik sebanyak 3 siklus pembebanan penuh dengan menggunakan actuatorhydraulic jack yang dikenakan pada ringbalk, dan dalam arah lebar arah pendek bangunan. Test setup atau 56 anjungan uji lengkap dengan semua alat uji dan instrumennya akan disiapkan oleh Panitia. 6 Untuk bisa diperoleh beban yang bersifat merata bukan terpusat pada bangunan, Panitia akan menyiapkan balok dari baja profil yang cukup kaku, yang akan didorong dan ditarik di tengah panjangbentang profil tersebut secara horizontal oleh actuatorhydraulic jack. 7 Pembacaan kinerja struktural bangunan rumah tinggal atau gedung dilakukan terhadap nilai simpangan horizontal rata-rata yang terjadi, yang dicatat pada 2 dua L V D T transducer yang dipasang pada bangunan. Bangunan akan dibebani secara bertahap 4 15,0 kg. Dengan demikian beban total maksimum 60,0 kg, baik untuk beban dorong maupun tarik. Kemudian dicatat besaran simpangan pada setiap akhir tahapan pembebanan. Bilamana simpangan yang terjaditerukur telah melebihi 40,0 mm baik untuk beban dorong maupun tarik pada semua siklus, bai k si kl us 1 , si kl us 2 dan si kl us 3 maka proses pembebanan tahap selanjutnya akan dihentikan oleh Dewan Juri . 8 Beban dorong diberikan dalam arah ke depan bangunan, dan beban tarik diberikan dalam arah ke belakang bangunan, sebagai 1 satu siklus pembebanan. Hal ini dilakukan dalam 3 tiga siklus pembebanan penuh. 9 Apabila pembacaan dari salah satu dial gaugetransducer menunjukkan nilai melebihi 40,0 mm pada satu tahapan pembebanan tertentu, maka proses pembebanan tahap selanjutnya akan diberhentikan. 10 Pelaksanaan pengujian pembebanan dan pengukuran defleksi bangunan dilakukan oleh Panitia, kemudian dilakukan penilaian oleh Dewan Juri. 11 Gambar metode pengujian pembebanan sebagai bahan rujukan dapat dilihat dalam Lampiran Gambar Acuan untuk Desain dan Uji Pembebanan. 12 Atas permintaan Peserta, bangunan rumah tinggal atau gedung yang belum selesai dikonstruksi bisa dilakukan uji pembebanan, setelah mendapatkan evaluasi kelayakan pengujian beban oleh Dewan Juri, namun hasil pengujian yang didapat tidak dipertimbangkan untuk penilaian. 13 Hasil akhir dari proses 3 tiga siklus pembebanan ini akan disajikan di dalam kurva histeretik oleh Panitia. Luasan dari seluruh kurva histeretik dari 3 tiga siklus tersebut yang merupakan besaran energi yang didissipasi oleh bangunan akan dijadikan sebagai 57 salah satu kriteria penilaian Kinerja Struktural. Sangat diharapkan di bawah aksi beban maksimum 60,0 kg yang merupakan beban yang melebihi beban design, struktur bangunan telah dapat memasuki zona inelastik. Dengan demikian semakin besar luasan kurva histeretik, maka semakin baik kinerja struktural bangunan dalam menerima beban gempa beban uji, namun struktur tetap tidak mengalami simpangan lateral yang melebihi batas izin sebesar 40,0 mm. 14 Akhir dari 3 tiga siklus penuh pembebanan ditandai dengan tidak adanya lagi beban yang dikenakan pada bangunan unloading total, pada mana dimungkinkan bangunan akan mengalami simpangan sisa residual displacement. Besaran simpangan sisa ini tidak menjadi materi penilaian oleh Dewan Juri. 15 Pada saat pelaksanaan pengujian, areasite plan harus steril dari pihak luar, kecuali para Wasit beserta Dewan Juri, dan anggota Peserta dalam hal diperlukan. 16 Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat dan bersifat final. 58

BAB VIII PEMENANG

Pasal 20 Berdasarkan penilaian atas pelaksanaan Lomba Tahap 2, Dewan Juri akan menetapkan Penghargaan-penghargaan terbaik untuk Kategori: • KeindahanEstetika , • Kreativitas dalam Rancang-Bangun , • Kesesuaian Implementasi terhadap DesainRancangan , • Kinerja Struktural , dan • Metode Pelaksanaan Konstruksi. Berdasarkan pertimbangan nilai kumulatif Proposal, Presentasi dan kelima Kategori selama Kompetisi berlangsung, Dewan Juri akan menetapkanmemutuskan dan mengumumkan Juara I, II, dan III. JUARA PERTAMA ditentukan berdasarkan: 1. Sekurang-kurangnya mendapatkan peringkat pertama dari satu diantara kelima Kategori di atas, dan 2. Memperoleh nilai kumulatif tertinggi dari kelima Kategori tersebut, termasuk nilai dari Proposal Teknis dan Presentasi. Dengan demikian Juara Umum akan diberikan sekaligus kepada Juara Pertama. Pasal 21 Hak pemenang ditetapkan melalui Surat Keputusan Panitia. 59 Pasal 22 Hak Cipta Pemenang menjadi milik pemenang. Pasal 23 Keputusan akhir Panitia tidak dapat diganggu gugat dan bersifat final. Pasal 24 Peraturan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia KBGI VII ini berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta Tanggal : Juni 2015 Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Ttd Agus Subekti