Hubungan antara Kepuasan Kerja dan Sikap terhadap Profesi dengan Motivasi Kerja Pustakawan

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN SIKAP TERHADAP PROFESI
DENGAN MOTIVASI KERJA PUSTAKAWAN
Pudji Muljono
Institut Pertanian Bogor

ABSTRAK
Peneli/ian ini ber/ujuan un/uk mengelahui hllbungan
anlara kepuasan ker)a dan sikap ferhadap profesi dengan
mol/vasi ker)a pus/akawan. khususn)'a pusrakawan di kalangan
perguruan /inggi. Penelifian dilakukan dengan me/ode survei
/erhadap 4() orang pusfakal,.an yang dilenlukan secara acak
(random sampling). Seriap puslakawan yang menjadl responden dimtnla mengisi inslrumen penelilian yang lenfin alas
figa macam. yakni inSfrumen molivasi ker)a. inslrumen
kepuasan kerJa. dan insfrumen sikap terhadap profesl. Dala
hasil penelitwn dianalisis dengan slalislik 、・ウォイゥーャセヲ@
dan
inferensial dengan banluan program kompuler. Has;1 penelilian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara
sikap terhadap profesi dengan mOlivasi kerja pustakall·an. dan
juga terdapa/ hubungan positif anlara kepuasan kerja dan
sikap terhadap profesi secara bersama-sama dengan motivasi
ker)a pustakawan.


pembangunan antara lain dengan pendayagunaan aparatur negara dan peningkatan sumber daya manusia termasuk pustakawan.

ABSTRACT

Sebagai profesi yang bertugas mengelola pusat
dokumentasi dan pusat informasi, serta mendokumentasikan dan membenkan layanan informasi yang
diperlukan oleh pengguna perpustakaan, pustakawan
semestinya memiliki motivasi kerja yang tinggi agar
produktivitasnya meningkat dan kinerjanya dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi yang
membutuhkan. Pustakawan tidak dapat melepaskan diri
dari kenyataan bahwa mereka adalah individu yang juga
mempunyai kebutuhan, keinginan, dan harapan dari
tempat bekerjanya. Hal ini berkaitan erat dengan kualitas
hasil kerja pustakawan itu sendiri yang sesungguhnya
dipengaruhi oleh motivasi kerja masing-masing individu.

!

.


Tm!'(Jrd His Profession and Work Molivation
t

セNM@
..MNウ。エェヲ」ゥdャIイHjAiGセ@

J

i

I

I
\

Motivasi kerja yang dimaksudkan dalam tulisan ini
dorcngan untuk.meJakukansf,gala s・セ|NャエオF⦅@
lebih baik dari lainnya dalam melakukan kegiatan untuk
ijャセョ」。ーゥ@

tujuan tertentu, mッエゥカセウ@
l Ftabel 0.01)

5

Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 11. Nomor 1. 2002

..

Koefisien korelasi jamak kedua variabel bebas
dengan variabel terikat adalah R,I セ@ = 0,641 dan koefisien
determinasinya R2\1 セ@ = 0,411. 'ni berarti bahwa 41,10%
variasi motivasi kerja pustakawan (Y) ditentukan oleh
kepuasan kerja (X) dan sikap terhadap profesi (X)
secara bersama-sama.

rnemperbaiki sistern insentif bagi pustakawan, sistem
pengernbangan karir yang lebih terbuka untuk berkern bang, rnelakukan pernbinaan terhadap organisasi profesi pustakawan, dan rnengembangkan kepribadian para pustakawan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA


KESIMPULAN
Kesirnpulan yang dapat diperoleh dari hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut:


Terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja
. dengan rnotivasi kerja pustakawan. Dengan dernikian
dapat diartikan bahwa makin tinggi kepuasan kerja
pustakawan rnaka makin kuat pula rnotivasi kerja
pustakawan tt'rsebut.



Terdapat hubungan positif antara sikap terhadap
profesi dengan motivasi kerja pustakawan. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa makin positif sikap
pustakawan terhadap profesinya maka rnakin kuat
pula motivasi kerja pustakawan tersebut.




Terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja
dan sikap terhadap profesi secara bersarna-sarna
dengan rnotivasi kerja pustakawan. Dengan demikian
dapat diartikan bahwa makin tinggi kepuasan kelja
p!Jstakawan dan JnaJd!Lpositif sikaf> ーuセャア|G。ョ⦅@
terhadap profesinya secara bersama-sarna rnaka
ュセォゥョ@
ku&t pula motivasi !cerja pustakawan tersebut.



Untuk meningkatkan motivasi kerja pustakawan
dapat dilakukan 、・ョMァャヲ[Gセ「Bi。イオーケNtゥ@
peningkatan kepuasan kerja pustakawan dan peningkatan sikap positif pustakawan terhadap profesinya.
Upaya tersebut dapat dilaksanakan misalnya dengan

6

Asa'ad. M. 1995. Psikologi Industri. Yogyakarta: Lberti.

Dharma. A. j 996. Peri laku dalam Organisasi. J i 1id i dan
2. Jakarta: Erlangga.
Griffin. R. W. 1987. Management. Boston: Houghton Miffin.
Harrell. T. W. 1976. Industrial PsycholoS;.f New Delhi: Oxford
and IBH .
Hersey. P. and K. Blanchard. 1988. Management of Organizational Behaviour: Utilizing human resources.
Englewood Cliff: Prentice Hall.
Koontz. H .. C. O'Donne!. and H. Weihrich. 1980. セ。ョᆳ
agement. New York: McGraw Hill.
Luthans. F. 1985. Organizational Behaviour. Ney, York:
McGraw Hill.
Mar'at. 1981. Sikap Manusia: Perubahan serta pengukurannya. Bandung: Ghalia.
McGuire. William. 1995. The Nature of Attitude Change:
The handbook of social physiology. New Delhi:
America Pub.
Newcomb. T.M .. G. Murphy. L.B. Murphy. and D. Krech.
D. 1981. Social Psychology: The study of human
behaviour. Terjemahan Tim Psikologi UI. Bandung Cv.
Diponegcro.
Robbins. S.P. 1996. Organization Behaviour: Concept.

controversies and a-pplicatlon5.I'Jew York: PrentIce Mセ
Hfili.
Robbins. S.P. 1991. lViancrging Today. Engiewood Liiff:
Prentice Hall.
Stoner. J.A.F .. E. Freeman. 。Aj、NlrセH⦅ーサエョ・YUMLmZ@
___ _
agement. New Delhi: Prentice Hall.
Strauss. G. and R.L. Sayles. 1975. Personal: The human
problem of management. New Delhi: McGraw Hill.

Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. I I, Nomor 2. 2002

I

...

.

.


-..,."

.mm4