Hubungan antara motivasi kerja guru dan sikap terhadap profesi dengan kepuasan kerja studi kasus guru SMA se Kecamatan Mlati Sleman

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA GURU DAN SIKAP
TERHADAP PROFESI DENGAN KEPUASAN KERJA
Studi Kasus : Guru SMA se-Kecamatan Mlati Sleman
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :
FRANSISCA DIAS ARIANI
081334005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA GURU DAN SIKAP
TERHADAP PROFESI DENGAN KEPUASAN KERJA
Studi Kasus : Guru SMA se-Kecamatan Mlati Sleman
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi


Disusun Oleh :
FRANSISCA DIAS ARIANI
081334005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEMBAHAN


Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Allah Bapa Di Surga
Tuhan Yesus sebagai penyelamatku
Bunda Maria sebagai pelindungku
Santa Fransisca yang selalu menemaniku
Papa dan Mamaku tersayang yang selalu mendukungku, dan memberiku
semangat serta kekuatan dalam setiap doa untuk keberhasilanku
Kakak-kakakku (Veronica Asri Suci dan Theresia Dian Septi) dan keponakanku
yang lucu Faustina Dara Azalia yang selalu memberikan keceriaan dalam harihariku
Tunanganku Robertus Teguh yang selalu setia menemani, mendukung dan
mendoakan aku pada saat pembuatan skripsi sampai sidang pendadaran dan
terima kasih atas kasih sayangmu selama ini
Teman-temanku terkasih (Maria Eupraxia, Maria Agatha Utami Drajad,
Novita Sari, Esterina Widyaningrum, Sarawati Ika, Nugrahaningsih Netty, dll)
yang selalu kurepotkan dan selalu membatuku dari awal hingga akhir

iv

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO


Kegagalan adalah awal dari suatu keberhasilan.



Bermimpilah selagi bisa dan capailah mimpi itu dengan
segala usaha.



Hidup adalah proses….
Hidup adalah belajar…
Tanpa ada batas umur…

Tanpa ada kata tua…
Jatuh berdiri lagi…
Kalah mencoba lagi…
Gagal bangkit lagi…
“ NEVER GIVE UP”
Sampai Tuhan Berkata:
“WAKTUNYA PULANG”

 Tuhan tak akan terlambat, Tuhan tak akan lebih cepat,
Semuanya akan terjadi indah tepat pada waktunya.

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA


Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa sripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 20 Februari 2013
Penulis

Fransisca Dias Ariani

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS


Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama

: Fransisca Dias Ariani

Nomor Mahasiswa

: 081334005

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Hubungan Antara Motivasi Kerja Guru dan Sikap Terhadap Profesi dengan
Kepuasan Kerja. Studi Kasus : Guru SMA se-Kecamatan Mlati.
Dengan demikian saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 20 Februari 2013
Yang menyatakan

Fransisca Dias Ariani

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA GURU DAN SIKAP
TERHADAP PROFESI DENGAN KEPUASAN KERJA
Studi Kasus : Guru SMA se-Kecamatan Mlati Sleman


Fransisca Dias Ariani
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara:
1) kepuasan kerja terhadap profesi dengan motivasi kerja guru dan 2) sikap
terhadap profesi dengan motivasi kerja guru,
Penelitian ini merupakan penelitian Ex-Post Facto. Subjek penelitian
yaitu guru di lima SMA se- Kecamatan Mlati Sleman Yogyakarta yang berjumlah
116 orang guru. Metode pengumpulan data dengan metode kuesioner dan
dokumentasi. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan Product Moment dari
Pearson, sedangkan uji reliabilitas dengan menggunakan Cronbach’s Alpha.
Teknik analisis data dengan menggunakan Spearman Rank dengan tingkat
signifikansi hasil analisis ditentukan sebesar 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada hubungan positif antara
motivasi kerja guru dengan kepuasan kerja didukung dengan nilai probabilitas
hipotesis = 0,000 lebih kecil dari α = 0,05; 2) ada hubungan positif antara sikap
terhadap profesi dengan kepuasan kerja didukung dengan nilai probabilitas
hipotesis = 0,000 lebih kecil dari α = 0,05.


viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP TEACHER’S WORKING MOTIVATION AND
ATTITUDE TO PROFESSIONALS WITH BETWEEN JOB
SATISFICATION
A Case Study at Theachers Senior High School in Mlati Sleman District

Fransisca Dias Ariani
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
The purposes of this research are to know the correlation between: 1) The
job satisfication on professional with teachers working motivation and 2) The
attitude to professional with teacher’s working motivation.
This research is an Ex-Post Facto type. The subjects of this research were
116 teachers in five Senior High Schools in Mlati Sleman Yogyakarta District.
Booklet were used in this research to collect data that are useful to support this
research. To examine the validity of data, this research applied Product Moment
from Pearson, and to examine the reliability Cronbach Alpha. Capplied the
Techniques of data analysis was Spearman Rank with the significant degrees is
about 5%.
The result indicates that : 1) there is positive correlation teacher’s
working motivation with between job satisfication supported by probability value
= 0,000 less than α = 0,05; 2) there is positive correlation between attitude to
professional and teacher’s between job satisfication supported probability value =
0,000 less than α = 0,05.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan antara Motivasi
Kerja Guru dan Sikap terhadap Profesi dengan Kepuasaan Kerja. Studi Kasus :
Guru SMA se-Kecamatan Mlati”.
Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat un tuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini dapat diselesaikan tidak terlepas dari
bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung kepada penulis. Dengan segala kerendahan hati penulis
menghaturkan terimakasih kepada :
1.

Bupati Sleman beserta jajaran dan stafnya yang telah memberikan ijin
untuk melaksanakan penelitian di Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman.

2.

Bapak Drs. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc., selaku Rektor
Universitas Sanata Dharma.

3.

Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

4.

Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma.

5.

Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen
Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan
bimbingan serta masukan berupa kritikan dan saran demi kesempurnaan
skripsi ini.

6.

SMA N 1 Mlati atas kesediaannya menerima penulis untuk melakukan
penelitian. Kepala Sekolah SMA N 1 Mlati, Bapak Drs. Samsudin, atas
ijin yang diberikan untuk melaksanakan penelitian di sekolah. Bapak

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Suryatno, S.Pd. dan Bapak Agustinus Ari Susatya, S.Pd., atas kerja sama,
bantuan, saran, diskusi dan keramahan serta kebaikan bapak selama
penulis melaksanakan penelitian. Guru-guru SMA N 1 Mlati yang telah
membantu penulis dalam melengkapi data.
7.

SMA St. Mikael Sleman atas kesediaannya menerima penulis untuk
melakukan penelitian. Kepala Sekolah SMA St. Mikael Sleman, Bapak
Markus Sri Purwantoro, S.Pd., atas ijin yang diberikan untuk
melaksanakan penelitian di sekolah. Ibu Anastasia Kristin, S.Pd., atas kerja
sama, bantuan, saran, diskusi dan keramahan serta kebaikan ibu selama
penulis melaksanakan penelitian. Guru-guru SMA St. Mikael Sleman yang
telah membantu penulis dalam melengkapi data.

8.

SMA Muhammadiyah Mlati atas kesediaannya menerima penulis untuk
melakukan penelitian. Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Mlati, Bapak
Edi Purwanto, S.Pd., atas ijin yang diberikan untuk melaksanakan
penelitian di sekolah. Ibu Saptiningsih, S.E. dan Ibu Nur Hidayati, S.Pd.,
atas kerja sama, bantuan, saran, diskusi dan keramahan serta kebaikan ibu
selama penulis melaksanakan penelitian. Guru-guru SMA Muhammadiyah
Mlati yang telah membantu penulis dalam melengkapi data.

9.

SMA Dr. Wahidin Mlati atas kesediaannya menerima penulis untuk
melakukan penelitian. Kepala Sekolah SMA Dr. Wahidin Mlati, Ibu Dra.
Sri Arti Rientarsih, atas ijin yang diberikan untuk melaksanakan penelitian
di sekolah. Ibu Dra. Efrasina T. Wanito Murni dan Ibu Dra.Sugiharti,
M.M., atas kerja sama, bantuan, saran, diskusi dan keramahan serta
kebaikan ibu selama penulis melaksanakan penelitian. Guru-guru SMA Dr.
Wahidin Mlati yang telah membantu penulis dalam melengkapi data.

10. SMA Binatama Sleman atas kesediaannya menerima penulis untuk
melakukan penelitian. Kepala Sekolah SMA Binatama Sleman, Bapak
Kristiyantora, S.Pd., atas ijin yang diberikan untuk melaksanakan
penelitian di sekolah. Ibu Dra. Djati Pamulatsih, atas kerja sama, bantuan,
saran, diskusi dan keramahan serta kebaikan ibu selama penulis

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
melaksanakan penelitian. Guru-guru SMA Binatama Sleman yang telah
membantu penulis dalam melengkapi data.
11. Bapak/Ibu Dosen penguji yang memberikan masukan untuk kesempurnaan
sikripsi ini.
12. Seluruh staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
membagikan ilmu pengetahuan dan memberikan bimbingan selama proses
belajar.
13. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
membantu kelancaran proses belajar selama ini.
14. Orang tua tercinta Bapak Alexander Rudiyanto, S.Pd., dan Ibu Theodora
Endang Afriati, kakak tersayang Veronica Asri Suci Arfiani dan Theresia
Dian Septi Trisnanti, serta keponakanku yang lucu Faustina Dara Azalia
yang selalu setia memberikan dukungan, doa, dan semangat selama
penulis berproses.
15. Teman-teman kelas seminar penelitian (Netty, Ninda, Ami, Aga dan Tere)
yang telah memberikan masukan melalui diskusi selama proses
penyelesaian skripsi ini.
16. Teman-temanku (Nophe, Astri, Netty, Bundo Ami, Ester, Tongky, Erdha,
Santek, Jito, Sharon dan seluruh warga PAk’08 kelas A) yang selalu
mendampingi dalam suka dan duka.
17. Teman-teman yang selalu membantu penulis dalam berproses diri (Bundo
Ami, Ester, Riris Ndut dan Nophe,)
18. Tunangan saya Robertus Teguh yang selalu setia menemani, mendukung,
mendoakan, pengertian, perhatian selama menyusun skripsi dan terima
kasih atas semua kasih sayangmu selama ini.
19. Teman-teman PAk’08 yang telah menemani dan membantu penulis.
20. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, dengan
selalu memberikan bantuan dan dukungan.

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Saran dan kritik
yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan, agar dapat melengkapi
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

Fransisca Dias Ariani

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ...................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii
BAB I

PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Batasan Masalah .......................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
D. Tujuan Penulisan Masalah ............................................................ 4
E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
A. Landasan Teori ............................................................................ 6
1. Motivasi Kerja Guru ............................................................... 6
2. Kepuasan Kerja ...................................................................... 18
3. Sikap terhadap Profesi ............................................................ 24
4. Profesi dan Profesi Guru ......................................................... 31
5. Guru ....................................................................................... 34
B. Kerangka Berfikir ........................................................................ 41
C. Hipotesis ...................................................................................... 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 44
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 44
B. Waktu dan Tempat ....................................................................... 45
C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 45
D. Subyek dan Obyek Penelitian ........................................................ 46
E. Definisi Operasional Variabel ...................................................... 47
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 53
G. Teknik Pengujian Instrumen.......................................................... 53
H. Teknik Analisis Data ..................................................................... 62
BAB IV GAMBARAN UMUM ..................................................................... 66
A. SMA Binatama Mlati ................................................................... 66
B. SMA St. Mikael Sleman ............................................................... 70
C. SMA Dr. Wahidin Mlati ................................................................ 75
D. SMA Muhammadiyah Mlati .......................................................... 80
E. SMA Negeri 1 Mlati ..................................................................... 82
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................... 87
A. Deskripsi Data .............................................................................. 87
B. Analisis Data ................................................................................ 90
C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 96
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ....................... 101

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
A. Kesimpulan .................................................................................. 101
B. Keterbatasan ................................................................................ 101
C. Saran ............................................................................................ 102
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 104
LAMPIRAN .................................................................................................... 106

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Motivasi Kerja Guru ............................... 48
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Sikap terhadap Profesi............................. 49
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Kepuasan Kerja ....................................... 50
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja .................................. 56
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Sikap terhadap Profesi ......................... 57
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja Guru ............................ 58
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Kerja ................................ 60
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Sikap terhadap Profesi...................... 61
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja Guru ........................ 61
Tabel 5.1 Deskripsi Data Variabel Kepuasan Kerja ......................................... 87
Tabel 5.2 Deskripsi Data Variabel Sikap terhadap Profesi ............................... 88
Tabel 5.3 Deskripsi Data Variabel Motivasi Kerja Guru .................................. 89
Tabel 5.4 Hasil Uji Normalitas Motivasi Kerja ................................................ 91
Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas Sikap terhadap Profesi .................................... 92
Tabel 5.6 Hasil Uji Hipotesis Spearman Rank ................................................. 93

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Kuesioner Penelitian .................................................................. 107

Lampiran 2

Induk Data Penelitian .................................................................. 119

Lampiran 3

Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................................... 123

Lampiran 4

Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II ....................................... 130

Lampiran 5

Uji Hipotesis ............................................................................... 133

Lampiran 6

Tabel r Product Moment.............................................................. 135

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan dan sekaligus
merupakan syarat untuk mewujudkan pembangunan nasional, oleh karena itu
pendidikan memiliki posisi yang penting dalam segala segi pembangunan
bangsa, khususnya pada upaya pembangunan sumber daya manusia. Menurut
Zahara Idris (1987: 29) tujuan pendidikan ialah memberikan bantuan terhadap
perkembangan anak seutuhnya. Dalam arti, supaya dapat mengembangkan
potensi fisik, emosi, sikap, moral, pengetahuan, dan keterampilan semaksimal
mungkin agar menjadi manusia dewasa. Dewasa ini pesatnya perkembangan
teknologi dan informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia
pendidikan di era globalisasi. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas
sangat diperlukan bagi Negara-negara maju dan berkembang termasuk
Indonesia, di saat persaingan semakin terlihat, peningkatan Sumber Daya
Manusia (SDM) sangat tergantung pada kualitas pendidikan suatu negara.
Dalam upaya pengembangan sumber daya manusia, pemerintah
menyelenggarakan pendidikan melalui dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah
dan jalur pendidikan luar sekolah. Jalur pendidikan sekolah merupakan
pendidikan yang dilaksanakan melalui kegiatan belajar mengajar secara
berjenjang dan berkesinambungan. Sedangkan pendidikan luar sekolah
merupakan pendidikan yang dilaksanakan diluar sekolah yaitu pendidikan non
formal dan pendidikan informal.
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional berdampak pada
pembinaan dan peningkatan kuantitas dan kualitas seluruh komponenkomponen

pendidikan

yang

terlibat

dalam

proses

pengelolaan

dan

pembelejaran di sekolah. Komponen tersebut antara lain: tujuan, kurikulum,
peserta didik, metode, lingkungan, guru, dan manajemen. Guru sebagai
pengelola harus memiliki kemampuan manajerial yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pemotivasian dan pengendalian. Dengan demikian, seorang
guru mampu memanfaatkan segala sumber pendidikan yang ada dalam upaya
pencapaian tujuan pendidikan. Sedang guru sebagai tenaga operasional harus
memiliki kemampuan teknis yang terkait dengan bagaimana menggunakan
segala sumber daya pendidikan yang ada dalam proses belajar mengajar di
kelas.
Meneliti Guru sebagai salah seorang pelaksana kegiatan pendidikan di
sekolah sangat diperlukan. Tidak jarang ditemukan guru yang kurang memiliki
gairah dalam melakukan tugasnya, yang berakibat kurang maksimalnya tujuan
yang ingin dicapai. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya
adalah kurangnya

motivasi

kerja

guru.

Munculnya

motivasi

sangat

berhubungan dengan kepuasan kerja guru dan sikap terhadap profesinya, jika
guru merasa puas atas apa yang diperoleh dengan pekerjaannya maka dia akan
termotivasi untuk meningkatkan kualitas kerjanya. Begitu juga dengan sikap
terhadap profesi, sikap dalam bekerja akan mempengaruhi kepuasan, hal ini
disebabkan karena jika guru merasa nyaman dan senang dengan pekerjaannya
maka guru akan terpenuhi kepuasan kerjanya untuk menjadi lebih baik bahkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

menjadi yang terbaik. Tidak sedikit ditemukan guru yang kurang puas terhadap
pekerjaannya dan sikap yang cenderung dipaksakan, maka motivasi kerja tidak
akan terbentuk.
Sangat disadari bahwa, sebagai profesi yang bertugas mendidik,
membimbing, dan memberi contoh kepada para siswanya, maka para guru
sudah semestinya memiliki motivasi kerja yang tinggi agar melalui kinerjanya
dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan yakni para peserta didik.
Seorang guru tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan bahwa mereka adalah
individu yang mempunyai kebutuhan, keinginan, dan harapan dari tempat
bekerjanya. Hal ini berkaitan erat dengan kualitas hasil kerja guru itu sendiri
yang sesungguhnya dipengaruhi oleh motivasi kerja masing-masing individu.
Motivasi

tidak

dapat

diamati

secara

langsung,

tetapi

dapat

diintepretasikan dari tingkah lakunya. Motivasi kerja merupakan dorongan
untuk melakukan segala sesuatu yang lebih baik dari lainnya di dalam
melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Motivasi kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
kemampuan individu, kepuasan kerja, sikap terhadap pekerjaan itu sendiri.
Berdasarkan beberapa faktor tersebut penulis mengajukan judul
“Hubungan Antara Motivasi Kerja Guru dan Sikap terhadap Profesi
dengan Kepuasan Kerja”.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

B. Batasan Masalah
Penelitian ini memfokuskan perhatian pada hubungan motivasi kerja
guru dan sikap terhadap profesi dengan kepuasan kerja.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, dirumuskan permasalahan penelitian sebagai
berikut:
1.

Apakah terdapat hubungan positif antara motivasi kerja guru dengan
kepuasan kerja di SMA?

2.

Apakah terdapat hubungan positif antara sikap terhadap profesi dengan
kepuasan kerja di SMA?

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian adalah:
1.

Untuk mengetahui hubungan positif antara motivasi kerja guru dengan
dengan kepuasan kerja SMA.

2.

Untuk mengetahui hubungan positif antara sikap terhadap profesi dengan
kepuasan kerja guru SMA.

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihakpihak-pihak yang berkepentingan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1.

5

Bagi Peneliti
Sebagai calon guru, peneliti mendapatkan referensi pengalaman dalam
memahami peranan guru terhadap hubungan antara kepuasan kerja
terhadap profesi dan sikap terhadap profesi dengan motivasi kerja guru
sehingga tujuan dapat diwujudkan dengan mudah.

2.

Bagi Universitas Sanata Dharma
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memperkaya literatur untuk
penelitian selanjutnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Motivasi Kerja
a. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan
atau menggerakakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya
ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan
khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan
daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja secara produktif berhasil
mencapai dan wewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Motif adalah
apa yang menggerakkan seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu
a ta u

sekurang-kurangnya

mengembangkan

suatu

kecenderungan

tertentu.
Menurut Munandar motivasi adalah suatu proses kebutuhan
yang mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan
yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu. Tujuan yang jika berhasil
dicapai, akan memuaskan atau memenuhi kebutuhan tersebut.
Kebutuhan dimaksudkan sebagai suatu keadaan dalam diri (internal
state)yang menyebabkan hasil-hasil atau keluaran-keluaran tertentu
menjadi menarik (Agustina Vera, 2005:10).
Robbins mendefinisikan motivasi sebagai kerelaan untuk
melakukan usaha-usaha tingkat tinggi guna mencapai tujuan –tujuan
6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

organisasi, sebagai sebuah persyaratan untuk memuaskan kebutuhan –
kebutuhan individu tertentu. Menurut Hariati (1980) dalam kutipan
Agustina Vera (2005:10-11), dalam bahasa yang berbeda menjelaskan
motivasi sebagai sebuah proses pada saat seseorang bertingkah laku
untuk mencapai tujuan tertentu dalam rangka memuaskan kebutuhan
atau keinginannya. Kedua pengertian tentang motivasi diatas samasama menekannkan aspek proses sebagai inti dari motivasi.
Motivasi adalah proses psikologis yang dapat menjelaskan
perilaku seseorang. Perilaku hakikatnya merupakan orientasi pada satu
tujuan. Dengan kata lain, perilaku seseorang dirancang untuk mencapai
tujuan, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan proses interaksi dari
beberapa unsure. Dengan demikian, motivasi merupakan kekuatan yang
mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.
Kekuatan ini pada dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai macam
kebutuhan seperti (1) keinginan yang hendak dipenuhinya; (2) tingkah
laku; (3) tujuan; (4) umpan balik.
Proses interaksi ini disebut sebagai produk motivasi dasar (basic
motivasion process), dapat digambarkan dengan model proses seperti
berikut:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Needs,
desires, or
expectation

8

behavior

feedback

goals

Gbr 1.1 Proses Motivasi Dasar
(Hamzah B. Uno, 2010:5)
Motivasi merupakan penggerak yang mengarahkan pada tujuan,
dan itu jarang muncul dengan sia-sia. Kata butuh, ingin, hasrat dan
penggerak semua sama dengan motive yang asalnya dari kata motivasi.
Jadi dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan motivasi adalah daya penggerak seseorang untuk melakukan
tindakan
Dari berbagai tahapan pemberian motivasi yang dipaparkan di
atas, ada dua tahapan yang disepakati para pakar sebagai faktor penentu
perlu tidaknya seseorang diberi motivasi. Kedua faktor tersebut adalah
(1) kebutuhan; (2) pengarahan perilaku. Dari kedua faktor tersebut dapat
digambarkan rantai kebutuhan seperti terlihat pada gambar 1.2.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

menyebabkan

tensi

9

menimbulkan

keinginan

tindakan

menimbulkan

menghasilkan

kebutuhan

kepuasan

Gbr 1.2 Rantai Kebutuhan
Sumber: Koontz, Weihrich, Management (New York: McGraw-Hill Book
Company:1998), hlm.413
(Hamzah B.Uno,2010:71)
Berdasarkan gambar 1.2, dapat dilihat bahwa setiap individu
dapat memiliki kebutuhan yang kemudian dapat mendorong keinginan
untuk berusaha bagaimana caranya agar dapat memenuhi kebutuhan
tersebut. Keinginan yang belum terpenuhi akan menaikkan “tensi” atau
menaikkan ketegangan. Ketegangan yang terjadi dalam diri seseorang
dapat menimbulkan tindakan yang mengarah pada pencapaian tujuan.
Berdasarkan tindakan yang dilakukan, individu tersebut memperoleh
suatu hasil. Hasil inilah yang memberikan kepuasan bagi seseorang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

Dengan kepuasan tersebut, maka terpenuhilah kebutuhan yang
diinginkan.
Sebagaimana

Malone

(Hamzah

B.Uno,2010:73)

membagi

motivasi dalam dua jenis :
1) Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri
seseorang. Indikatornya yaitu:
a) Tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas
b) Melaksanakan tugas dengan target yang jelas
c) Memiliki tujuan yang jelas dan menantang
d) Ada umpan balik atas hasil kerjanya
e) Memiliki perasaan senang dalam bekerja
f) Selalu berusaha untuk mengungguli orang lain
g) Diutamakan prestasi dari apa yang dikerjakannya.
2) Motivasi ekstinsik adalah motivasi yang datang dari luar diri
seseorang. Indikatornya yaitu:
a) Selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan
kerjanya.
b) Senang memperoleh pujian dari apa yang dikerjakannya.
c) Bekerja dengan harapan ingin memperoleh insentif
d) Bekerja dengan harapan ingin memperoleh perhatian dari teman
atau atasan.
Menurut Manullang dalam buku Hamzah B. Uno (2010:75),
mendefinisikan motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari
perasaan puas dalam melaksanakan pekerjaan sendiri. Ia merupakan
bagian yang langsung dari kandungan kerja. Oleh sebab itu, motivasi
intrinsik datang dari dalam diri individu. Sedang motivasi ekstrinsik
adalah motivasi yang ada kaitannya dengan imbalan atau maslahat yang
diterima seseorang sesudah melakukan pekerjaan. Oleh karena itu,
motivasi ekstrinsik timbul dari luar dirinya.
Berdasarkan beberapa pendapat dan uraian tentang teori motivasi
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan motivasi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

kerja guru adalah dorongan bagi seorang guru untuk melakukan
pekerjaan agar tercapai tujuan pekerjaan sesuai dengan rencana. Suatu
pekerjaan guru dalam kegiattan belajar mengajar akan tercapai jika guru
mempunyai motivasi yang kuat, sedang guru yang kurang bermotivasi
maka keinginan/minatnya pada pekerjaan akan kurang.
Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur motivasi
kerja guru meliputi :
1. Gaji yang layak
2. Kesempatan untuk maju
3. Memperoleh pengakuan
4.. Lingkungan kerja yang baik
5. Penerimaan oleh kelompok
6. Penghargaan atas prestasi
7. Disiplin
8. Pimpinan yang mendukung
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa
motivasi mempunyai beberapa unsur pengertian, diantaranya adalah
upaya,

tujuan-tujuan

organisasi,

mengembalikan

keseimbangan,

kebutuhan-kebutuhan, dan proses, jadi motivasi merupakan proses
dinamis dalam diri individu sebagai sebuah upaya yang mendorong dan
mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu, mengembalikan
keseimbangan serta pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sebagai usaha
perwujudan motif.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

b. Pengertian Motivasi Kerja
Gibson & Donnelly (1997) dalam Agustina Vera (2005:16),,
mendefinisikan motivasi kerja sebagai kekuatan yang mendorong
seorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku. Para
manager lebih suka memotivasi karyawan secara positif karena mereka
ingin mencari cara terabaik untuk menjalankan pekerjaan mereka.
Selanjutnya Wexley & Gari dalam As’ad (1997:34) memberikan
batasan mengenai motivasi kerja sebagai sesuatu yang menimbulkan
semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu motivasi kerja dalam
psikologi karya, biasa disebut sebagai pendorong semangat kerja.
Definisi lain yang dikemukakan oleh Ernest (1995) dalam
Hamzah B. Uno (2010:5) yang mengemukakan bahwa motivasi kerja
adalah suatu kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan
dan menimbulkan perilaku yang berhubungan

dengan lingkungan

kerja.
Peterson dan Plowman dalam (Hamzah B. Uno,2010:6)
mengatakan bahwa orang mau bekerja karena faktor-faktor berikut :
1) The Desire to Live (keinginan untuk hidup). Keinginan untuk hidup
merupakan keinginan utama dari setiap orang, manusia bekerja
untuk dapat makan dan makan untuk dapat melanjutkan hidupnya.
2) The Desire for Position (keinginan untuk suatu posisi), Keinginan
untuk suatu posisi dengan memiliki sesuatu merupakan keinginan
manusia yang kedua dan ini salah satu sebab mengapa manusia mau
bekerja.
3) The Desire for Power (keinginan akan kekuasaan). Keinginan akan
kekuasaan merupakan keinginan selangkah diatas keinginan untuk
memiliki yang mendorong orang mau bekerja
4) The Desire for Recognation (keinginan akan pengakuan).
Keinginan akan pengakuan, penghormatan, dan status sosial,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

merupakan jenis terakhir dari kebutuhan yang mendorong orang
untuk bekerja. Dengan demikian, setiap pekerja mempunyai motiv
keinginan (want) dan kebutuhan (needs) tertentu dan mengharapkan
kepuasan dari hasil kinerjanya.
Berdasarkan teori-teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi kerja adalah dorongan yang menimbulkan, mengarahkan dan
memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.
c. Teori Motivasi Kerja
Isi teori motivasi berhubungan dengan pengusahaan pemuasan
kebutuhan manusia. Teori yang paling terkenal antara lain sebagai
berikut:
1) Hierarki Kebutuhan Maslow
Suatu teori motivasi manusia yang telah mendapat banyak
perhatian pada masa lalu dikembangkan oleh Abraham Maslow.
Abraham Maslow (P.Siagian,1989:146-158) membagi kebutuhan
manusia dalam hirarki kebutuhan, bahwa motivasi manusia
berhubungan dengan lima kebutuhan, yaitu (1) kebutuhan
fisiologis (physiological need ), (2) kebutuhan untuk memperoleh
keamanan dan keselamatan (security of safety need), (3) kebutuhan
bermasyarakat/sosial

(social

need),

(4)

kebutuhan

untuk

memperoleh penghargaan (esteem need) (5) kebutuhan untuk
aktualisasi diri (self actualization need).
a) Kebutuhan Fisiologis.
Perwujudan paling nyata dalam kebutuhan fisiologis ialah
kebutuhan-kebutuhan pokok manusia seperti sandang, pangan,
papan. Kebutuhan ini dipandang sebagai kebutuhan yang paling
mendasar bukan saja karena setiap orang membutuhkannya terus

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

b)

c)

d)

e)

14

menerus sejak lahir hingga ajalnya, akan tetapi juga karena tanpa
pemuasan berbagai kebutuhan tersebut seseorang tidak dapat
dikatakan hidup secara normal. Kebutuhan itu bersifat universal
dan tidak mengenal batas geografi, asal usul, tingkat pendidikan,
status sosial, pekerjaan atas profesi, umur, jenis kelamin, dan
faktor-faktor lainnya yang menunjukkan keberadaan seseorang.
Gejala umum yang dapat terlihat ialah bahwa meningkatnya
kemampuan seseorang untuk memuaskan berbagai kebutuhan
tersebut cenderung mengakibatkan terjadinya pergeseran
pendekatan pemuasannya dari pendekatan yang sifatnya
kuantitatif menjadi pendekatan yang kualitatif.
Kebutuhan Keamanan.
Kebutuhan keamanan harus dilihat dalam artian luas, tidak hanya
dalam arti keamanan fisik, meskipun hal ini aspek yang sangat
penting akan tetapi juga keamanan yang bersifat psikologis,
termasuk perlakuan adil dalam pekerjaan seseorang. Karena
pemuasan kebutuhan ini terutama dikaitkan dengan tugas
pekerjaan seseorang, kebutuhan keamanan itu sangat penting.
Artinya, keamanan dalam arti fisik mencakup keamanan di tepat
pekerjaan dan keamanan dari dan ke tempat pekerjaan.
Pemuasan Kebutuhan Sosial.
Telah umum diterima sebagai kebenaran universal bahwa
manusia adalah makhluk sosial. Dalam kehidupan organisasional
manusia sebagai insan sosial mempunyai berbagai kebutuhan
yang berkisar pada pengakuan akan keberadaan seseorang dan
penghargaan atas harkat dan martabatnya.
Kebutuhan untuk memperoleh penghargaan.
Salah satu ciri manusia ialah bahwa dia mempunyai harga diri.
Karena itu semua orang memerlukan pengakuan atas keberadaan
dan statusnya oleh orang lain. Dikaitkan dengan kehidupan
organisasional, pada umumnya dapat dikatakan bahwa semakin
tinggi kedudukan dan status seseorang dalam suatu organisasi dan
di lingkungan masyarakat semakin banyak pula simbol-simbol
yang digunakannya untuk menunjukkan status yang
diharapkannya diterima dan diakui oleh orang-orang lain.
Aktualisasi Diri.
Dewasa ini semakin disadari oleh berbagai kalangan yang
semakin luas bahwa dalam diri setiap orang terpendam potensi
kemampuan yang belum seluruhnya dikembangkan. Ada hal yang
normal apabila dalam meniti karier, seseorang ingin agar
potensinya itu dikembangkan secara sistematik sehingga menjadi
kemampuan efektif. Dengan pengembangan demikian, seseorang
dapat memberikan sumbangan yang lebih besar bagi kepentingan
organisasi dan dengan demikian meraih kemajuan profesional
yang pada gilirannya memungkinkan yang bersangkutan
memuaskan berbagai jeis kebutuhannya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

2) Teori X dan Teori Y McGregor (P. Siagian,1989:162-163)
Douglas McGregor mengemukakan dua pandangan yang
saling bertentangan tentang kodrat manusia, yang dia sebutkan
sebagai Teori X dan Teori Y. Dalam teori X , ancangan tradisionil,
McGregor berasumsi bahwa “manusia, pada dasarnya tidak senang
bekerja dan tidak bertanggung jawab dan harus dipaksa bekerja”.
Teori Y, ancangan modern, adalah didasarkan kepada asumsi bahwa
“manusia pada dasarnya suka bekerja sama, tekun bekerja dan
bertanggung jawab”
Dari ancangan Teori X, manusia adalah satu diantara unsurunsur produksi selain uang, material serta peralatan, yang
kesemuanya harus dikendalikan oleh manajemen. Manusia adalah
sejenis makhluk hedonistis dan cenderung kepada kesenangan serta
penderitaan, tidak senang bekerja dan akan menghindari kerja jika
dapat. Karena kebencian terhadap kerja, sebagian besar orang-orang
harus dipaksa dan diancam dengan hukuman agar membuatnya
mengerahkan upaya yang mencukupi untuk mewujudkan tujuantujuan orgnisasi. Dalam masyarakat materialistis dengan taraf hidup
yang relatif rendah dan kekurangan lapangan kerja, teori manajemen
ini cenderung untuk diterapkan dengan baik, tetapi dalam
masyarakat yang kurang materialistis dengan taraf hidup yang lebih
tinggi serta peluang-pelunag yang lebih besar untuk memperoleh
pekerjaan, ancangan negatif dari teori X akan menemui kegagalan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

Jadi dari uraian tersebut dalam teori X menyatakan bahwa
individu mempunyai sikap tidak suka bekerja walapun menganggap
pekerjaan itu perlu, tapi kalau bisa ia akan menghindari. Sedang teori
Y menyatakan bahwa individu pada dasarnya ingin bekerja, mencari
tanggung jawab dan menyalurkan kreativitas pada organisasi. Dalam
teori Y, penekanan adalah pada motivasi intern positif sedang, pada
teori X menekankan motivasi ekstern negatif.
d. Aspek – Aspek yang Mempengaruhi Motivasi Kerja
Aspek yang meningkatkan motivasi kerja adalah sikap mental
dan semangat bekerja keras serta ingin memilikikebiasaan untuk
melakukan peningkatan perbaikan mutu kehidupan kerja. Perwujudan
sikap mental tersebut dengan berbagai kegiatan dengan diri karyawan
dapat dilaksanakan berbagai tindakan.
Munandar (2001) dalam Agustina Vera (2005:25), mengatakan
bahwa aspek-aspek yang mempengaruhi motivasi kerja ada tiga peran
yaitu:
1) Peran pemimpin/atasan, ada dua cara pokok untuk meningkatkan
motivasi kerja, yaitu bersikap keras dan memberi tujuan yang
bermakna.
a) Bersikap keras, yaitu dengan memaksa tenaga kerja untuk bekerja
keras atau dengan memberikan ancaman. Dengan demikian maka
apabila tenaga kerja tidak dapat menghindarkan diri dari situasi
yang mengancam tersebut, maka akan bekerja keras.
b) Memberikan tujuan yang bermakna, bersama-sama dengan tenaga
kerja menemukan tujuan-tujuan yang bermakna sesuai dengan
kemampuannya dan berusaha mencapai melalui prestasi kerja
yang tinggi.
2) Peran diri sendiri, orang-orang dari tipe X dari teori McGregor,
memiliki motivasi kerja bercorak reaktif. Mereka memerlukan orang
lain untuk mendorong mereka dan ‘memaksa’ mereka mau bekerja.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

Sistem nilai pribadi (personal value system) memprioritaskan
kegiatan-kegiatan lain dalam kehidupan. Bekerja dipandang sebagai
satu kegiatan yang harus dilakukan agar memperoleh gaji untuk
membiayai hidup.
3) Peran Organisasi, yaitu berbagai kebijakan dan peraturan perusahaan
yang dapat ‘menarik atau mendorong’ motivasi kerja seorang tenaga
kerja.
Aspek-aspek yang meningkatkan motivasi kerja karyawan oleh
Blum dan Russ (1956) dalam Agustina Vera (2005:27-28) menyatakan
bahwa paling sedikit ada lima aspek pendorong tersebut adalah
kesempatan untuk maju (advancement), rasa aman dalam bekerja
(security), nama baik tempat kerja (company), rekan kerja (co-workers),
jenis pekerjaan (tipe of work), gaji (pay) yang memadai , atasan yang
bersahabat (supervisor), jam kerja (hours), keadaan tempat kerja
(working condition) dan fasilitas-fasilitas yang lain (benefit).
a. Security (rasa aman), adalah dapat melakukan pekerjaannya tanpa
dibebani resiko yang dapat membahayakan dirinya. Adanya perasaan
aman merupakan sesuatu yang diinginkan setiap orang, terutama
pada saat ia sedang melaksanakan tugas yang merupakan tumpuan
hidupnya. Perasaan aman ini meliputi pengertian yang luas, dimana
didalamnya termasuk rasa aman ditinjau dari kecelakaan kerja, rasa
aman dari kelanjutan hubungan kerja atau sewaktu-waktu terkena
pemutusan hubungan kerja yang tidak dikehendaki.
b. Advancement (kesempatan untuk maju), yaitu kesempatan untuk
memperoleh posisi yang lebih tinggi dan kedudukan sebelumnya.
Setiap orang selalu menginginkan adanya perkembangan dari usaha
yang telah dilakukannya. Dengan adanya kesempatan untuk maju
itu, maka keinginan untuk dapat berkembang tersebut dapat
terpenuhi.
c. Company (nama baik tempat bekerja), yaitu tempat dimana
karyawan itu bekerja sudah terkenal dan mempunyai nama baik
dimasyarakat. Adanya kebanggaan pada tempat dimana seseorang
itu bekerja memberikan keyakinan dan semangat pada dirinya untuk
melakukan aktivitas kerjanya dengan baik.
d. Co-workers (teman sekerja), yakni teman kerja yang dapat diajak
bekerja sama dan berteman baik. Kerja sama dan saling menghargai
sesama rekan sekerja akan memberikan perasaan tenang dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

menumbuhkan persatuan dan keakraban yang dapat memperlancar
terlaksananya aktivitas kerja.
e. Type of work (jenis pekerjaan), yaitu kesesuaian pekerjaan yang
ditangani dengan keinginan karyawan itu sendiri. Dimaksudkan
disini adalah adanya kesesuaian antara keinginan dan kemampuan
karyawan tersebut pada tugas yang diberikan, sehingga ia dapat
bekerja dengan baik.
f. Pay (gaji), adalah gaji yang dirasakan cukup baik dan pantas bagi
dirinya menurut ukurannya sendiri. Hal ini merupakan kebutuhan
hidup yang paling mendasar dan merupakan faktor pertama bagi
kelangsungan hidup manusia. Dengan dirasakan adanya gaji yang
cukup baik, maka diharapkan aktivitas kerja karyawan itu tidak
terhambat oleh pemikiran – pemikiran bagaimana menghidupi
dirinya sendiri dan keluarganya.
g. Supervisor (atasan), yang menyenangkan, yakni atasan yang dapat
membimbing sekaligus disenangi oleh bawahannya. Sikap
ketauladanan yang ditunjukkan oleh atasan kepada bawahan
merupakan satu contoh dan dapat memberikan ketenangan dan
tuntunan bagi karyawan dalam bekerja.
h. Hours (jam kerja), jam kerja yang pendek , yakni jam kerja yang
tidak terlalu lama dan membosankan. Kebosanan dan kelelahan
yang ditimbulkan akibat terlalu lamanya jam kerja, dapat
menyebebkan perasaan jenuh dan malas, sehingga dapat
menurunkan gairah kerja.
i. Working condition (keadaan tempat kerja), yaitu keadaan tempat
kerja misalnya mengenai kebersihan, pergantian udara dan suhu
ruangan kerja mempunyai kondisi yang baik.
j. Benefits (fasilitas-fasilitas lain yang disediakan), yakni tersedianya
fasilitas-fasilitas lain yang ada ditempat kerja seperti asuransi
kesehatan, transportasi dan fasilitas-fasilitas lainnya.
Kesepuluh aspek di atas semuanya merupakan pendorong
timbulnya motivasi kerja dan nantinya akan dipergunakan bagi
pembuatan skala pengukuran motivasi kerja dalam penelitian ini.
2. Kepuasan Kerja Guru
a. Definisi Kepuasan Kerja
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat
individual. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda-beda dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada masingmasing individu. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

sesuai dengan keinginan individu tersebut maka makin tinggi tingkat
kepuasan yang dirasakan oleh karyawan.
Banyak definisi mengenai kepuasan kerja yang dikemikakan
oleh para ahli. Menurut Robbins dan Judge (Winda Julianita,2011:215216), kepuasan kerja adalah perasaan positif tentang pekerjaan
seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristiknya.
Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki
perasaan-perasaan positif tentang pekerjaan tersebut, sementara
seseorang yang tidak puas memiliki perasaan-perasaan negatif terhadap
pekerjaan.
Menurut Wijono (2010) dalam Winda Julianita (2011:215-216),
kepuasan kerja adalah suatu perasaan menyenangkan merupakan hasil
dari persepsi individu dalam rangka menyelesaikan tugas atau
memenuhi kebutuhannya untuk memperoleh nilai-nilai kerja yang
penting bagi dirinya. McCormik dan Ilgen (1985) mendefinisikan
bahwa kepuasan kerja sebagai satu serangkaian sikap khusus yang
dimiliki oleh anggota-anggota organisasi
Menurut Hasibuan dalam Winda Julianita (2011:215-216),
kepuasan kerja karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya supaya moral
kerja, dedikasi kecintaan, dan kedisiplinan karyawan meningkat.
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan
mencintai pekerjaannya. Sikap ini, dicerminkan oleh moral kerja, dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar
pekerjaan, dan kombinasi dalam luar pekerjaan.
Dapat dikatakan pula bahwa kepuasan kerja merupakan
perasaan

pekerja

terhadap

pekerjaannya.

Robbins

(1996:26),

mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap umum pekerja
yang menilai perbedaan antara jumlah imbalan yang diterima dengan
yang

diyakini

seharusnya

mereka

terima.

Kepuasan

kerja

mencerminkan perasaan karyawan terhadap pekerjaannya, karena
karyawan yang masuk kerja pada suatu organisasi membawa
sekumpulan harapan, hasrat, dan kebutuhan. Kepuasan kerja akan
didapat jika seluruh atau sebagian besar dari kebutuhan tersebut
terpenuhi.
Susilo Martoyo (1987:123-124), kepuasan kerja sebagai keadaan
emosional karyawan dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu
antara nilai balas jasa karyawan dari perusahaan atau organisasi dengan
nilai balas jasa yang diinginkan karyawan yang bersangkutan. Bila
kepuasan kerja terjadi, maka pada umumnya tercermin pada perasaan
karyawan terhadap pekerjaannya, yang sering diwujudkan pada sikap
positif terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi ataupun
ditugaskan kapadanya di lingkungan kerjanya.
Dari pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kepuasan kerja merupakan sikap positif yang menyangkut penyesuaian
karyawan terhadap faktor pekerjaan, faktor hubungan sosial maupu