Implementasi Problem Based Learning deng
Jurnal Kependidikan
Terbit empat kali setahun pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Berisi artikel
konseptual hasil kajian analitis kritis dan atau artikel hasil penelitian di bidang kependidikan. (ISSN 1412-6087) Pelindung dan PenasihatProf. Drs. H. Toho Cholik Mutohir. MA., Ph.D Rektor IKIP Mataram Dr. Jamaluddin, M.Pd Wakil Rektor I IKIP Mataram Penanggung Jawab
Dr. Gunawan, M.Pd Ketua LPPM IKIP Mataram Ketua Penyunting
Any Fatmawati, M.Pd Sekretaris Penyunting
Ahmadi, S.Pd., M.Pkim Anggota
M. Arief Rizka, M.Pd Ni Wayan Prami Wahyudiantari, M.Pd Rudi Hariawan, M.Pd Mujriah, M.Pd
Penyunting Ahli (Mitra Bestari)
Prof. Dr. I Wayan Maba Univ. Mahasaraswati, Denpasar
Prof. Dr. I Wayan Pastika Universitas Udayana, Denpasar
Prof. Dr. Liliasari, M.Pd Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. H. A. Hari Witono, M.Pd Universitas MataramPangesti Wiedarti, Ph.D Universitas Negeri Yogyakarta
Dr. H.Wildan, M.Pd Universitas Mataram Dr. Ahmad Hardjono, S.Si., M.Pd Universitas Mataram Dr. I Ketut Warta, MSIKIP Mataram Dr. Jumailyah, MM
IKIP Mataram Pelaksana Ketatalaksanaan
M. Fuaddunnazmi, S.T., M.Pd L. Ashadi Cahyadi, SH Fathoroni, S.Pd Zainul Anwar, S.Pd
Bendahara Supratman, S.E
Alamat Redaksi Redaksi Jurnal Kependidikan LPPM IKIP Mataram Jl.Pemuda No59 A Mataram NTB 83125 Tlp/Fax (0370)632082 E-mail: lppmikip.mtr@gmail.com
Jurnal Kependidikan diterbitkan sejak tanggal 2 Mei 2002 oleh Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (LPPM) IKIP Mataram. Sejak Mei 2009, Jurnal Kependidikan
diterbitkan melalui kerjasama dengan Ikatan Sarjana Pendidikan IKIP Mataram.
Jurnal Kependidikan menerima naskah tulisan otentik (hasil karya penulis) dan original (belum
pernah diterbitkan sebelumnya) dengan format sesuai dengan pedoman penulisan jurnal ini.
Tulisan yang dimuat pada jurnal kependidikan belum tentu merupakan cerminan sikap dan
atau pendapat penyunting pelaksana, penyunting, dan penyunting ahli. Tanggung jawab
terhadap isi dan atau akibat dari tulisan, tetap terletak pada penulis.- ISSN 1412-6087
Juni 2014, Volume 13 Nomor 2 Jurnal Kependidikan
Halaman 101-192
- Daftar Isi 1.
Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme dengan Model Pembelajaran Contextual
Teaching Learning (CTL) terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII
SMK Negeri 1 Batulayar ........................................................................................... 101-107
Almiatun Sulfiana, Any Fatmawati, Siti Rabiatul Adawiyah 2.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran CTL Berbasis Entrepreneurship pada Materi Elektrokimia ................................................................................................... 109-114
Citra Ayu Dewi, Ahmadi 3.
Vocabulary Mastery Trouhg Match Mine: an Action Research at the Eight Grades of MTs Islahul Ikhwan NW Praya Academic Year 2013/2014 ................................. 115-123
Dedi Sumarsono, Sofia Maurissa, Ramlik Kartinah 4.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru SMA Negeri di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ............................................................................................... 125-136
H. M. Raddana
Efektivitas Pendidikan dan Pelatihan Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Kepala 5. Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota Mataram ........................................................ 137-142
Herlina
6. Pengembangan Panduan Pelatihan Keterampilan Mengelola Emosi dengan Model Experential Learning untuk Siswa SMA .................................................................... 143-151
I Made Sonny Gunawan 7.
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Dasar Ditinjau dari Gaya Kognitif Mahasiswa ................................... 153-161
I Wayan Gunada 8. Implementasi Problem Based Learning dengan Conceptual, Strategic, dan
Metacognitive Scaffolding untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa SMP Memecahkan Masalah Luas Permukaan Bangun Ruang ........................................... 163-172
Ita Chairun Nisa 9.
Penerapan Pembelajaran Kooperatif TGT Menggunakan Media Animasi Diukur dengan Proses dan Hasil Belajar Elektrokimia .......................................................... 173-182
Khaeruman, Siti Nurhidayati 10.
183-192 Uji Daya Terima Tempe Gembus pada Masyarakat Kota Mataram ..........................
Ni Ketut Yani Ulandari, AA Sukarso, Dewa Ayu Citra Rasmi
Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme Dengan Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII
SMK Negeri 1 Batulayar (1) (2) (3) Almiatun Sulfiana , Any Fatmawati dan Siti Rabiatul Adawiyah
Program Studi Pendidikan Biologi, FPMIPA IKIP Mataram
Email: Almiatun.S@yahoo.com
Abstract: The purpose of this study was to determine the effect of Constructivist approach to learning
models Contextual Teaching Learning (CTL) on motivation and learning outcomes of students of class
XII SMKN 1 Batulayar. Type of study is a quasi-experiment. Based on the analysis of data obtained
motivation questionnaire that was 11.50> = 2.021 at significant level of 5%, so that Ha (1) is received.
The results obtained by studying the results of data analysis that amounted to 2.232> = 2.021 at
significant level of 5% so as Ha (2) is received, it can be concluded that science learning through a
constructivist approach to learning models Contextual Teaching Learning (CTL) effect on students'
motivation and learning outcomes of the class XII SMKN 1 Batulayar.
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan Konstruktivisme dengan
model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) terhadap motivasi dan hasil belajar siswa
kelas XII SMKN 1 Batulayar. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasy
Experimental Design). Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XII SMKN 1 Batulayar
1 2 Homogenitas pasangan kelas kemudian dengan cara Cluster Random Sampling, yaitu pengambilan
sampel berdasarkan kelas secara acak sehingga diperoleh sampel sebanyak 54 orang yaitu kelas XII AP
27 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas XII TB 27 orang sebagai kelas kontrol. Berdasarkan hasil
1
analisis data angket motivasi diperoleh bahwa sebesar 11,50 > = 2,021 pada taraf signifikan 5%,
sehingga Ha (1) diterima. Hasil analisis data hasil belajar diperoleh bahwa sebesar 2,232 > = 2,021
pada taraf signifikan 5% sehinggga Ha (2) diterima, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA
melalui pendekatan konstruktivisme dengan model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)
berpengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas XII SMKN 1 Batulayar.
Kata Kunci: Pendekatan Konstruktivisme, Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning
(CTL), Motivasi dan Hasil Belajar.
Pendahuluan Proses pembelajaran yang efektif adalah
Pendidikan pada hakikatnya adalah proses proses yang melibatkan siswa secara aktif pendewasaan peserta didik menuju sikap dalam setiap kegiatan belajar sehingga yang bertanggung jawab baik dalam pola memperoleh hasil belajar yang baik. pikir maupun tingkah laku. Dalam Undang- Pencapaian hasil belajar yang diinginkan undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Bab harus didukung oleh berbagai faktor, salah
II Pasal 3 dikatakan bahwa pendidikan satunya adalah kemampuan guru nasional berfungsi mengembangkan merancang dan menggunakan model kemampuan dan membentuk watak serta pembelajaran yang sesuai dengan materi peradaban bangsa. Dengan demikian dalam yang akan dipelajari siswa. meningkatkan mutu pendidikan tersebut, Berdasarkan survei hasil belajar maka perlu dilakukan pembenahan secara siswa kelas XII pada SMKN 1 Batulayar, terus menerus yakni diantarannya dengan ketuntasan secara klasikal belum mencapai proses pembelajaran yang efektif serta yang standar teknik penilaian kelas (> 85%) berkualitas (Depdiknas, 2004). yaitu XII AP = 55,55 %, XII TB
1 = 51,85%
Jurnal Kependidikan 13 (2): 101-107 Siswa-siswa
Jenis Penelitian ini menciptakan suatu perlakuan (treatment) yaitu pendekatan konstruktivisme dengan model pembelajaran Contextual Teaching
b. Setelah proses pembelajaran berakhir kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes hasil belajar dalam bentuk objektif (Post test) untuk mengetahui seberapa besar perbedaan hasil belajar yang telah dicapai setelah menerima materi. Kemudian kelas kontrol maupun kelas eksperimen diberikan angket motivasi untuk mengukur sejauh mana motivasi belajar siswa yang telah dipengaruhi oleh pendekatan, model pembelajaran maupun metode pembelajaran yang diberikan.
diberi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
Learning (CTL) dan untuk kelas kontrol
pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan model pembelajaran Contextual Teaching
test). Pada kelas eksperimen diberikan
a. Pada awal pembelajaran baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberikan tes hasil belajar obyektif (Pre
Tahapan pelaksanaan penelitian :
1 berjumlah 27 orang.
variabel dan sengaja diadakan pada subyek untuk diketahui pengaruh atau akibatnya dalam variabel terikat. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas XII AP berjumlah 27 orang dan XII TB
Learning (CTL) yang berfungsi sebagai
Penelitian ini dirancang dalam bentuk Experimental Design) (Sugiyono, 2008).
XII pada SMKN
Metode Penelitian
Hasil Belajar Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Batulayar.
Learning (CTL) Terhadap Motivasi dan
Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang diatas peneliti melakukan penelitian judul Skripsi Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme dengan Model Pembelajaran Contextual Teaching
dipromosikan menjadi alternatif belajar yang baru. Materi pelajaran akan lebih berarti jika siswa mempelajari materi yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka dan menemukan arti dalam proses pembelajarannya dan pembelajaran akan menjadi lebih berarti dan menyenangkan (Nurhadi, Nugroho dan Riani. 2004).
Contextual Teaching Learning (CTL),
Pendekatan konstruktivisme adalah Pendekatan dimana ide bahwa siswa harus menemukan dan metransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, Artinya, bahwa siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya (Amri, Sumardi dan Zamadi. 2010). Melalui landasan filosofi konstruktivisme, model pembelajaran
Learning (CTL).
Untuk mencapai keberhasilan belajar kognitif dan meningkatkan motivasi siswa, maka penulis mencoba memberikan salah satu solusi yaitu pendekatan konstruktivisme dengan model pembelajaran Contextual Teaching
Secara umum hal tersebut dikarenakan oleh penggunaan metode pembelajaran yang kurang memotivasi siswa sehingga hasil belajar tidak maksimal.
c. Tes hasil belajar dan angket motivasi yang telah terkumpul kemudian di skoring yaitu pemberian nilai untuk tiap butir soal. Angket motivasi belajar kemudian dianalisis secara kuantitatif baik secara individu maupun kelas untuk memudahkan konversi
hitung
t
≥ t
tabel, maka Hipotesis Ha (1) diterima,
dengan demikian ada pengaruh pendekatan konstruktivisme dengan model pembelajaran Contextual Teaching
Learning (CTL) terhadap motivasi siswa kelas XII SMKN 1 Batulayar.
Parameter Dk t
hitung
tabel
= 2,021, karena t
Keterangan Hasil Belajar
Pre test
37 0,850 2,021 Ha (2) Ditolak = H0 Diterima
Hasil Belajat
Post test
44 2,323 2,021 Ha (2) Diterima = H0 Ditolak
- – 2 = 44 diperoleh t
- – 2 = 44 diperoleh t
tabel
Almiatun Sulfiana, dkk, Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme
post test diperoleh t hitung = 2,323
belajar. Kemudian baik tes hasil belajar maupun angket motivasi diuji F (Uji Homogenitas) untuk mengetahui apakah kemampuan siswa sama atau tidak jauh berbeda, kemudian Uji Normalitas untuk mengukur kenormalan data dan diuji t. Uji hipotesis menggunakan uji t pada angket dilakukan untuk mengetahui perbedaan signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Hasil dan Pembahasan Hasil Uji t (Uji Hipotesis) Hasil Belajar Siswa
Uji t dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar secara signiFikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan kata lain Ha (2) diterima atau tidak. Setelah dianalisis melalui uji homogenitas dan uji normalitas, diperoleh asumsi data yaitu homogen dan normal, karena varians sampel homogen dan normal, tetapi n1 ≠ n2 maka rumus t-test yang digunakan adalah rumus Polled Varians (Sugiyono, 2010).
Data hasil uji hipotesis menggunakan uji t yaitu dengan membandingkan skor pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan uji t hasil belajar pre test diperoleh t hitung = 0,850 maka Ha (2) ditolak atau dengan kata lain H0 diterima yang berarti bahwa tidak ada pengaruh pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan
Contextual Teaching Learning (CTL)
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas XII SMKN 1 Batulayar. Hasil belajar
dengan taraf kepercayaan 95% atau taraf signifikan 5% dengan dk post test 23 + 21
Data hasil uji hipotesis menggunakan uji t yaitu dengan membandingkan skor pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan uji t motivasi belajar diperoleh t hitung = 11,50. Hasil uji t di atas kemudian dikonsultasikan pada t tabe l pada taraf kepercayaan 95% dengan dk dari 25 + 21
tabel
= 2,021, karena t
hitung
≥ t
tabel , maka Hipotesis Ha (2) diterima,
dengan demikian pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan Contetual Teaching Learning (CTL) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas XII SMKN 1 Batulayar.
Tabel Data Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar
Jurnal Kependidikan 13 (2): 101-107 Pembahasan
Penelitian eksperimen semu
(Quasy Experimental Design) ini dilaksanakan di
kelas XII SMKN 1 Batulayar pada semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 dari tanggal 20 Januari sampai dengan 1 Februari 2014 dengan pokok bahasan AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Observasi Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (LOKRP), Instrumen Penelitian berupa Tes Hasil Belajar beserta kunci jawaban, Angket Motivasi Belajar dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan uji Validitas, Reliabilitas, uji Daya Beda dan uji Tingkat Kesukaran Soal pada kelas yang tidak digunakan dalam penelitian yaitu kelas XII TB
2 . Uji
Validitas, Relaibilitas, uji Daya Beda dan uji Tingkat Kesukaran Soal dilakukan agar data yang diperoleh benar-benar valid dalam mengukur hasil belajar siswa. Dari uji coba instrumen penelitian sebanyak 20 ítem (butir soal) disimpulkan bahwa 15 item digunakan sebagai instrumen penelitian karena hasil análisis menggambarkan bahwa 15 item tersebut memenuhi syarat instrumen penelitian yang efektif untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII AP sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 27 orang siswa dan siswa kelas XII TB
1 sebagai
kontrol dengan jumlah siswa 27 orang siswa. Tetapi dalam analisis data, jumlah siswa disesuaikan dengan jumlah siswa yang hadir. Pada penelitian ini data tentang belajar, sementara itu data tentang motivasi belajar diperoleh dari angket motivasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil análisis uji t angket motivasi di atas, motivasi belajar diperoleh t hitung = 11,50 di konsultasikan t tabel pada taraf signifikan 5% dengan dk = 44 diperoleh t tabel = 2,021 karena t hitung
≥ t tabel maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan konstruktivisme dengan model pembelajaran CTL membuat motivasi belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen berbeda secara nyata. Dengan demikian, maka Hipotesis alternatif (1) yang menyatakan: “Pendekatan Konstruktivisme dengan Model Pembelajaran Contextual Teaching
Learning berpengaruh terhadap Motivasi siswa kelas XII SMKN 1 Batulayar ”.
Sementara itu, hasil analisis uji t tes hasil belajar Berdasarkan uji t hasil belajar pre
test diperoleh t hitung = 0,850 maka Ha (2)
ditolak atau H0 diterima yang berarti bahwa tidak ada pengaruh pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan Contextual Teaching Learning (CTL) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas XII SMKN 1 Batulayar. Hal tersebut seharusnya terjadi karena pre test mengukur kemampuan siswa sebelum diberikan perlakuan, Ha (2) di tolak oleh asumsi bahwa pada pre test siswa belum diberikan perlakuan sehingga variabel bebas tidak berpengaruh terhadap hasil belajar pre test, keadaan tersebut juga menggambarkan bahwa kemampuan siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen pada pre test tidak jauh berbeda atau homogen. Uji t untuk pre test dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi bahwa perbedaan secara signifikan hasil belajar terjadi setelah diberikan perlakuan (treatment) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang menekankan pentingnya
Contextual Teaching Learning (CTL)
XI MA Assunnah Jurang Jaler Praya. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pendekatan CTL (Contextual Teaching
Pendekatan konstruktivisme bersama dengan model pembelajaran
pendekatan konstruktivisme mendorong siswa secara alamiah mengkonstruksikan pengetahuannya melalui pengalaman siswa sendiri sehingga siswa dapat membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari
Teaching Learning (CTL) yang berasaskan
intinya membantu guru untuk mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata dan memotivasi peserta didik untuk mengaitkan pengetahuan yang dipelajarinya dengan kehidupan nyata mereka. Hal itu dikarenakan pembelajaran kontekstual yang sesuai dengan teori psikologi modern yang berpijak pada filsafat konstruktivisme. Aliran ini mengatakan bahwa proses belajar terjadi karena pemahaman individu terhadap lingkungannya. Belajar bukanlah peristiwa mekanis seperti keterkaitan stimulus dan respon. Belajar melibatkan proses mental seperti emosi, minat, motivasi, gaya berpikir, kemampuan dan pemahaman. Menurut paham konstruktivisme manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan cara mencoba memberi arti pada pengetahuan sesuai pengalamannya. Oleh sebab itu, metode pembelajaran Contextual
Contextual Teaching Learning (CTL) yang
Meski dalam variabel terikat yang berbeda tetapi pendekatan kontruktivisme dan model pembelajaran CTL telah yang dapat mempengaruhi variabel bebas dalam diri subyek. Senada dengan ungkapan Fathurrohman dan Sulistyorini (2012) bahwa saat ini di Amerika berkembang apa yang disebut dengan
positif terhadap prestasi belajar Biologi pada siswa kelas XI MA Assunnah Jurang Jaler Praya Tahun Pelajaran 2006/2007. Ketuntasan belajar yang diperoleh dalam penelitian menggunakan sampel 70 siswa yaitu 91,4 % dengan nilai rata-rata 7,77.
Learning) dapat memberikan pengaruh
Biologi pada Pokok Bahasan Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan Siswa Kelas
Almiatun Sulfiana, dkk, Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme
Learning) Terhadap Prestasi Belajar
1 Batulayar. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang relevan yaitu penelitian Subagio (2008). Pengaruh Penggunaan Pendekatan CTL (Contextual Teaching
motivasi dan hasil belajar kelas XII SMKN
Learning (CTL) berpengaruh terhadap
Perbedaan secara signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen tersebut turut menjelaskan bahwa Pendekatan Konstruktivisme dengan model pembelajaran Contextual Teaching
Hipotesis Ha (2) diterima artinya bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, dengan demikian pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan Contextual Teaching Learning (CTL) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas XII SMKN 1 Batulayar.
tabel , maka
≥ t
dengan model pembelajaran CTL. Untuk menjawab Hipotesis Ha (2) terdapat dalam analisis uji hasil belajar post test diperoleh thitung = 2,323. Hasil uji t di atas kemudian dikonsultasikan pada ttabel. dengan taraf kepercayaan 5% dengan dk = 44 diperoleh t tabel = 2,021, karena t hitung
- – hari. Dengan konsep itu diharapkan hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.
Jurnal Kependidikan 13 (2): 101-107
proses belajar agar kelas lebih “hidup” dan lebih “bermakna” karena siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai (Amri, Sumardi dan Zamadi. 2010). Didalam penelitian ini, pada pertemuan pertama peneliti mengajak siswa secara berkelompok (Learning Community) menganalisa lingkungan sekolah. Pada pertemuan kedua peneliti menghadirkan sebuah video sebagai contoh alamiah yang mewakili konsep AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). Video tersebut berisi berbagai jenis usaha dan pembangunan yang ada di Kabupaten Lombok Barat dan sekitarnya. Oleh karena contoh konkrit yang dihadirkan berupa contoh alamiah yang ada disekitar lingkungan siswa dan sering dijumpai oleh siswa maka pembelajaran tersebut menjadi lebih hidup dan lebih bermakna seperti yang diungkapkan oleh (Amri, Sumardi dan Zamadi. 2010) sehingga siswa pun termotivasi untuk mengkontstruksikan pengetahuaannya untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
Bila pembelajaran kontekstual diterapkan dengan benar, diharapkan siswa terlatih untuk dapat menghubungkan apa yang diperoleh di kelas dengan kehidupan dunia nyata yang ada dilingkungannya karena dalam standar proses pendidikan yag tertera pada kurikulum tingkat satuan pendidikan siswa tidak hanya dibawa masuk ke kawasan pengetahuan, tetapi juga sampai pada penerapan pengetahuan yang didapatkanya melalui pembelajaran tersebut (Sanjaya, 2006). Sementara itu, perlakuan pada kelas kontrol yang hanya diberikan pembelajaran menggunakan metode ceramah. Metode ceramah (konvensional) merupakan metode yang siswa memahami pengetahuan pada hafalan. Menurut Sanjaya (2006) konsep seperti ini menyebabkan terjadinya kesalahpahaman persepsi dan verbalisme, artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung dalam kata tersebut, selain itu Sanjaya (2006) mengungkapkan bahwa pembelajaran melalui bahasa verbal membuat siswa kurang bergairah (termotivasi) karena siswa kurang diajak berpikir dan menghayati pesan yang disampaikan padahal untuk memahami sesuatu perlu keterlibatan siswa baik fisik maupun psikis, oleh sebab itu pada saat proses pembelajaran siswa kelas kontrol lebih banyak diam. Berbeda halnya dengan kelas eksperimen, proses pembelajaran berlangsung lebih aktif dan produktif.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut:
1. Ada Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme dengan Model Pembelajaran Contextual Teaching
Learning (CTL) terhadap motivasi
kelas XII SMKN 1 Batulayar karena dibuktikan dengan nilai t hitung = 11,50 yang lebih besar dari t tabel = 2,021 yang diperoleh pada taraf kepercayaan 5% dengan dk 25 + 21
- – 2 = 44 sehingga Ha (1) di terima.
2. Ada Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme dengan Model Pembelajaran Contextual Teaching
Learning (CTL) terhadap Hasil Belajar
kelas XII SMKN 1 Batulayar karena dibuktikan dengan nilai t hitung = 2,323 yang lebih besar dari t tabel = 2,021 yang diperoleh pada taraf kepercayaan 5% dengan dk 25 + 21
- – 2 = 44 sehingga Ha (2) di terima.
Almiatun Sulfiana, dkk, Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme
Daftar Pustaka Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Amri, Sumardi dan Zamadi 2010. Pendidikan. Jakarta : Kencana. Konstruksi Pengembangan
Subagio, B. 2008. Pengaruh Penggunaan
Pembelajaran, pengaruhnya Pendekatan CTL (Contextual terhadap mekanisme dan praktik Teaching Learning) Terhadap kurikulum. Jakarta : PT. Prestasi Prestasi Belajar Biologi pada
Pustakaraya.
Pokok Bahasan Sisitem
Depdiknas. 2004. Materi Pelatihan Reproduksi Pada Tumbuhan
Terintegrasi Mata Pelajaran Siswa Kelas XI MA Assunnah Sains. Dirjen Pendidikan Dasar Jurang Jaler Praya Tahun
dan Menengah. Jakarta
.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Nurhadi, Nugroho dan Riani. 2004.
Pendidikan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. (Contectual Teaching Bandung : Alfabeta. Learning/CTL). Malang : UM.
PRESS. Sugiyono. 2010. Statistik untuk Penelitian.
Bandung, Alfabeta.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran CTL Berbasis Entrepreneurship
Pada Materi Elektrokimia
(1) (2 )Citra Ayu Dewi , Ahmadi
Program Studi Pendidikan Kimia, FPMIPA IKIP Mataram
1)
E-mail:
(2)
E-mail: ahmadi_kim@yahoo.co.id
Abstract: In this study has made the development of CTL-based learning software entrepreneurship in
electrochemical materials. This research aims to generate a CTL-based learning tools entrepreneurship
in electrochemical materials for students of chemistry teaching IKIP Mataram. This research is
important to develop a learning device CTL syllabus, SAP and entrepreneurship-based teaching
materials that can foster student interest in entrepreneurship in applying science particularly chemistry
that has been studied. This research was conducted at the FPMIPA IKIP Mataram within one year. The
process is performed sequentially in this study is to collect data and information on the location of the
beginning of the study, to study literature, conduct field surveys, preparing a syllabus, preparing the
SAP, and the last set of teaching materials. It can be concluded that the development of CTL-based
learning tools in the study of entrepreneurship to product development.
Abstrak: Dalam penelitian ini telah dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran CTL berbasis
entrepreneurship pada materi elektrokimia. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat
pembelajaran CTL berbasis entrepreneurship pada materi elektrokimia untuk mahasiswa program studi
pendidikan kimia semester genap IKIP Mataram. Penelitian ini penting dilakukan untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran CTL berupa silabus, SAP dan bahan ajar berbasis
entrepreneurship yang dapat menumbuhkan minat wirausaha mahasiswa khususnya dalam
mengaplikasikan ilmu kimia yang sudah dipelajari. Penelitian ini dilakukan di FPMIPA IKIP Mataram
dalam waktu satu tahun. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini secara berurutan adalah menggali
data dan informasi awal di lokasi penelitian, melakukan studi pustaka, melakukan survey lapangan,
menyusun silabus, menyusun SAP, dan terakhir menyusun bahan ajar. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran CTL berbasis entrepreneurship sampai
pada studi pengembangan produk.Kata Kunci: CTL, Entrepreneurship, Elektrokimia
Pendahuluan untuk berwirausaha. Taufik (2008)
Permasalahan bangsa Indonesia saat ini mengatakan bahwa ”pada tahun 2003 begitu kompleks, tidak terkecuali masalah lulusan perguruan tinggi yang bekerja pendidikan, meningkatnya pengangguran sebagai karyawan/buruh/pekerja sebanyak serta sempitnya lapangan kerja. Data BPS 87,46 %, sedangkan yang bekerja mandiri/
Februari 2008, pada tahun 2007 jumlah berwirausaha hanya 12,54 %”
alumni diploma/akademi yang menganggur Kecilnya presentase jumlah sebanyak 11,95%, dan alumni perguruan wirausaha per jumlah penduduk yang tinggi yang menganggur sebanyak 10,54% mempunyai korelasi dengan rendahnya
(Taufiq, 2008). Mengingat tingginya pendapatan perkapita, lebih jauh akan jumlah angkatan kerja yang masih belum berdampak pada produktifitas dan daya bekerja (pengangguran), alumni perguruan saing masyarakat dan bangsa Indonesia tinggi diharapkan tidak hanya yang sangat lemah. Hasil survei mengandalkan dapat bekerja di sektor
International Institute for Management
pemerintahan atau bekerja untuk mengisi
Development tahun 2007 menyatakan
lowongan saja, mereka harus lebih mandiri
Jurnal Kependidikan 13 (2): 109-114
daya saing negara kita berada pada peringkat 59 dari 61 negara anggota Asian
Productivity Organization (APO).
Dua alternatif solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu; pelatihan kewirausahaan, dan mengubah kurikulum lembaga pendidikan/perguruan tinggi dengan memperbanyak aspek kewirausahaan. Gibb (2007) menyatakan bahwa “kegiatan/pelatihan kewirausahaan hendaklah merupakan bagian yang intrinsik dari kurikulum sekolah, dan bukan merupakan kegiatan tambahan atau ekstra kurikuler“.
Pembelajaran dan pengajaran kontekstual mempunyai potensi yang lebih cocok dalam usaha menumbuhkan jiwa wirausaha, karena pembelajaran dan pengajaran kontekstual (CTL) adalah sebuah sistem yang bersifat menyeluruh, menepis dualisme antara pikiran dan tindakan dengan menyatukan antara konsep dan praktek. Hakekat CTL dapat disajikan dalam tiga kata, yaitu; makna, bermakna, dan dibermaknakan (Johnson 2007). Kusumaningtyas dan Siadi (2008) menyatakan bahwa ”kemampuan life-skill mahasiswa dapat dikembangkan dengan model pembelajaran berbasis
entrepreneurship
”. Rengga (2008) menyat akan bahwa ”pembelajaran dengan pendekatan entrepreneurship dapat menumbuhkan sikap kewirausahaan mahasiswa”. Purnomo (2005) juga menyatakan bahwa ”minat berwirausaha peserta didik dapat ditingkatkan melalui pendidikan”.
Dua komponen penting CTL yang harus mendapatkan pendalaman adalah pembelajaran mandiri dan kerjasama. lembaga pendidikan era industri yang dibangun dengan mengadopsi kaidah- kaidah industri. Lembaga pendidikan harus bekerjasama dengan industri mitra, demikian pula para mahasiswa/peserta didik bekerjasama dengan kelompok- kelompok lain dalam mengerjakan tugas dibidangnya. Kerjasama dapat menghilangkan hambatan mental akibat terbatasnya pengalaman/wawasan.
Proses pembelajaran materi elektrokimia pada sub pokok bahasan elektrolisis tentang pelapisan logam dengan electroplating menggunakan pendekatan pembelajaran CTL dalam memenuhi amanah Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 Pasal 10, yang berbunyi ”Pendidikan tinggi diselenggarakan melalui proses pembelajaran yang mengembangkan kemampuan belajar mandiri” dan Program Penguatan Kebijakan Depdiknas dengan Bappenas yang memuat Program Peningkatan Kreativitas, Enterpreneurship, dan Kepemimpinan Mahasiswa. Pembelajaran dilaksanakan bekerjasama dengan industri mitra, yang diharapkan bisa memberikan bekal pengalaman bisnis di bidang pelapisan logam.
Berdasarkan permasalahan di atas, perlu dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran CTL berbasis
entrepreneurship dengan harapan dapat
menumbuhkan minat wirausaha mahasiswa pada materi elektrokimia sub pokok bahasan elektrolisis tentang pelapisan logam dengan elektroplating. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan perangkat pembelajaran dalam bentuk bahan Ajar berbasis entrepreneurship.
Metode Penelitian
Citra Ayu Dewi & Ahmadi, Pengembangan Perangkat Pembelajaran CTL
produk dalam bidang pendidikan. Fokus penelitian pengembangan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa perangkat pembelajaran CTL berbasis
entrepreneurship pada materi elektrokimia.
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013-2014 dengan subyek penelitian mahasiswa IKIP Mataram Program Studi Pendidikan Kimia Semester Genap. Lokasi penelitian di IKIP Mataram Jl. Pemuda No. 59A Mataram Nusa Tenggara Barat.
Pengembangan perangkat pembelajaran CTL berbasis
entrepreneurship
menggunakan desain pengembangan R&D (Research and
Development). Secara garis besar R&D
terdiri dari tiga langkah: (1) studi pendahuluan meliputi analisis kebutuhan, studi pustaka dan survei lapangan untuk mengamati produk dan kegiatan yang ada, (2) tahap pengembangan produk meliputi penyusunan draf produk, dan (3) tahap pengujian produk (Sugiyono, 2010). Tahap Studi Pendahuluan Penelitian awal dilaksanakan dengan menggali data dan informasi awal di lokasi penelitian. Berdasarkan data dan informasi yang ada, dilakukan identifikasi serta perumusan masalah hingga pada akhirnya ditetapkan kebutuhan pengembangan perangkat pembelajaran.
Tahap Studi Pengembangan Draf perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan di telaah atau divalidasi oleh pakar pendidikan, pengajar mitra, dan praktisi industri mitra/praktisi bisnis dengan menguatkan masukan informasi bisnis secara praktis dengan harapan perangkat wirausaha mahasiswa pada bisnis pelapisan logam dengan elektroplating. Produk akhir dari tahap pengembangan ini berupa perangkat pembelajaran pada materi elektrokimia yang sudah sesuai dengan kurikulum dan tujuan instruksional yang ada serta sesuai dengan keadaan/ketersediaan peralatan/bahan serta kebutuhan pasar.
Keterlibatan pakar pendidikan dalam memberikan pengarahan, perbaikan serta penyempurnaan adalah suatu keharusan agar produk pengembangan perangkat pembelajaran bernilai akademis tinggi. Keterlibatan pengajar mitra dilaksanakan dengan memberi masukan pada pengembangan perangkat pembelajaran. Keterlibatan praktisi industri mitra dilaksanakan dengan; a) ikut memberi masukan pada pengembangan perangkat pembelajaran, dan b) memberikan wawasan praktis berwirausaha. Tahap Pengujian Produk Keberhasilan penelitian terlihat dengan tersusunnya produk perangkat pembelajaran pada materi elektrokimia yang dapat menumbuhkan minat wirausaha mahasiswa. Tolak ukur peningkatan minat wirausaha mahasiswa dapat dilihat dari adanya peningkatan yang signifikan minat wirausaha mahasiswa berdasarkan uji efektivitasnya atau ujicoba produk.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian validasi produk. Aspek penilaian validasi produk meliputi: kelayakan materi, kelayakan konstruksi dan kelayakan bahasa. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif melalui uji validasi produk yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Jurnal Kependidikan 13 (2): 109-114 Uji Validitas Produk
Uji validitas yang dilakukan adalah validitas isi produk. Untuk menganalisis validitas isi produk ini dinilai oleh para ahli. Validitas isi ditetapkan berdasarkan penilaian dan pertimbangan dari pakar pendidikan, pakar pengajar mitra dan pakar praktisi industri mitra. Hasil validasi dari validator kemudian dihitung persentasenya untuk mengetahui validitas isi produk yang digunakan. Suatu instrumen secara keseluruhan dikatakan valid jika harga persentase pemberian skor adalah ≥ 75%. Kriteria validitas dapat ditentukan berdasarkan Tabel berikut ini.
Tabel Kriteria Validitas Persentase (%) Validitas
20-36 Sangat rendah 37-52 Rendah 53-68 Sedang 69-84 Tinggi
85-100 Sangat tinggi
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Studi Pendahuluan Penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan untuk mengumpulkan informasi. Tahap ini terdiri dari pengukuran kebutuhan, studi literatur dan mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di FPMIPA IKIP Mataram Program Studi Pendidikan Kimia. Kegiatan diawali dengan melakukan pengukuran kebutuhan. Pada tahap ini, peneliti mengacu kepada kurikulum 2013 yang menekankan pada proses pembelajaran yang bersifat kontekstual. Berdasarkan kajian tersebut maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa media pembelajaran yang membantu untuk lebih memahami konsep kimia yang dipelajari tersebut perlu dikembangkan.
entrepreneurship
dalam pembelajaran kimia. Dari hasil studi literatur dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang berbasis entrepreneurship sangat penting dalam pembelajaran kimia.
Selanjutnya melakukan identifikasi permasalahan yang terdapat di FPMIPA
IKIP Mataram pada Program Studi Pendidikan Kimia yaitu peneliti melakukan analisis entrepreneurship dalam bahan ajar yang digunakan di Kampus. Dari hasil analisis diperoleh informasi bahwa bahan ajar yang digunakan di Kampus lebih banyak memuat konsep-konsep yang bersifat abstrak saja dan sangat sedikit memuat konsep-konsep yang bersifat konkrit. Ini berarti bahan ajar yang digunakan di Kampus tidak memuat konsep-konsep yang bersifat kontekstual secara proporsional. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan bahan ajar yang memuat konsep-konsep kimia secara kontekstual yang berbasis entrepreneurship yang lebih proporsional.
Studi Pengembangan Produk Langkah selanjutnya ialah melakukan perencanaan yang meliputi penentuan tujuan penggunaan produk, penentuan pengguna produk, penentuan komponen- komponen produk dan cara pengembangannya. Tujuan penggunaan produk pada penelitian ini adalah menumbuhkembangkan minat wirausaha mahasiswa. Tahap ini dilakukan dengan cara melakukan analisis SK-KD sampai dengan pengembangan indikator dan tujuan pembelajaran. Selanjutnya menentukan komponen-komponen produk dan cara pengembangannya yaitu menentukan format bahan ajar, menentukan subjek dan lokasi ujicoba, dan membuat instrumen evaluasi.
(Sugiyono, 2010)
Citra Ayu Dewi & Ahmadi, Pengembangan Perangkat Pembelajaran CTL
melakukan analisis konsep-konsep apa saja dalam tiga kata, yaitu; makna, bermakna, yang harus ada dalam materi elektrokimia. dan dibermaknakan (Johnson 2007). Dari analisis konsep ini selanjutnya Dari hasil pengembangan ini dianalisis entrepreneurship yang terdapat diperoleh desain awal produk berupa cover, dalam bahan ajar yang digunakan di lembar identitas mata kuliah, peta konsep, Kampus, kemudian hasil analisis tersebut standar kompetesi, kompetensi dasar, dijadikan sebagai acuan dalam indikator, tujuan pembelajaran, uraian pengembangan bahan ajar yang materi, kegiatan praktikum, tes pemahaman dikembangkan. Pengembangan bahan ajar konsep, rangkuman, tes evaluasi, glosarium yang dilakukan mengacu pada tuntutan dan daftar pustaka. kurikulum 2013 bahwa di dalam proses pembelajaran haruslah melibatkan Simpulan permasalahan yang kontekstual sehingga Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat menumbuhkan minat wirausaha dapat disimpulkan bahwa tahapan penelitian mahasiswa. Karena pembelajaran dan hanya sampai pada tahapan studi pengajaran kontekstual (CTL) adalah pendahuluan dan tahapan studi sebuah sistem yang bersifat menyeluruh, pengembangan produk berupa perangkat menepis dualisme antara pikiran dan pembelajaran ctl berbasis entrepreneurship tindakan dengan menyatukan antara konsep pada materi elektrokimia. dan praktek. Hakekat CTL dapat disajikan
Daftar Pustaka
Ahmadi, 2011. Studi Pelapisan Nikel- dan Entrepreneurship Universitas Krom Pada Baja St 37 Untuk Ciputra., 1-47.
Pembelajaran Kimia di SMA, Tesis
Gibb, A. 2007. Mendidik Pengusaha Masa Program Magister Pengajaran Kimia
Depan. Jurnal Reformasi Ekonomi., ITB, Bandung, 1. 77-88. Ahmadi & Dewi, Citra A. 2013. Pengaruh
Johnson, E.B. 2007. Contextual Teaching arus listrik pada elektroplating krom
and Learning. Bandung: Mizan
dekoratif dengan logam basis tembaga Learning Centre (MLC). terhadap laju korosi., Jurnal PRISMA IKIP Mataram.,1-5.
Kaban, H., Niar, S., Jorena., (2010): Menguji Kekuatan Bahan
Alian, H., 2010. Pengaruh Tegangan Pada Elektroplating Pelapisan Nikel pada
Proses Elektroplating Baja Dengan Substrat Besi dangan Uji Impak
Pelapisan Seng dan Krom Terhadap (Impact Test), Jurnal Penelitian
Kekerasan dan Laju Korosinya.,
Sains, FMIPA Universitas Sriwijaya, Jurnal Teknik Mesin Universitas
Vol. 13, 27.
Sriwijaya., 245-247.
Kanani, N., (2006): Electroplating, Basic Bernardus,
D. 2012. Implementasi
principles, Processes, and Practice,
Pembelajaran Entrepreneurship Elsevier, Netherland, 10.
Jurnal Kependidikan 13 (2): 109-114