commit to user 9
6. Permodalan KUD Jatinom
Sumber modal KUD Jatinom adalah sebagai berikut.
a.  Simpanan Pokok. Simpanan  pokok  adalah  simpanan  yang  harus  dibayar  pada
waktu  masuk  menjadi  anggota  dan  diambil  pada  waktu  keluar. Simpanan pokok KUD Jatinom sebesar Rp 2.000,00.
b.  Simpanan Wajib. Simpanan  wajib  adalah  simpanan  yang  dibayar  oleh  anggota
setiap  bulan  secara  rutin  pada  waktu  yang  telah  ditentukan  oleh koperasi. Simpanan wajib KUD Jatinom sebesar Rp 100,00.
c.  Simpanan Sukarela. Simpanan  sukarela  adalah  simpanan  yang  dilakukan  anggota
dengan jumlah dan waktu yang tidak ditentukan. d.  SHU yang Ditahan.
SHU KUD Jatinom sebagian akan disisakan. Sisa SHU KUD ini akan dijadikan sebagai tambahan modal usaha.
e.  Cadangan. Cadangan  SHU  merupakan  SHU  yang  diperoleh  dari
kegiatan anggota sebesar 25 dan bukan anggota sebesar 50. Hal ini dimaksudkan untuk memperbesar modal.
f.  Pinjaman Luar. Dalam  menjalankan  usaha,  KUD  Jatinom  bekerja  sama
dengan pihak Bank, antara lain BRI, BUKOPIN dan lain-lain.
commit to user 10
7. Unit-unit Usaha KUD Jatinom
Unit-unit  usaha  KUD  Jatinom  yang  penulis  ketahui  melalui  RAT  tahun 2009 adalah sebagai berikut.
a.  Unit Swalayan Asgross. Unit swalayan Asgross  merupakan salah satu unit prospektif
karena  pada  tahun  2009  mampu  memperoleh  laba  yang  cukup  besar dan ada peningkatan sebesar 10 dibanding tahun 2008. Tahun 2008
laba  yang diperoleh sebesar Rp 88.832.071,48, sedangkan tahun 2009 sebesar Rp 94.114.020,08. Unit ini dibentuk pada tahun 2005.
b.  Unit Susu. Unit susu dibentuk pada tahun 1981. Pada awal dibentuk unit
susu,  penjualan  dilakukan  ke  kampung-kampung.  Setelah  itu  demi perkembangan unit susu, pengurus mengadakan kerjasama dengan PT
Sari  Husada  di  Yogyakarta.  Dalam  penanganan  unit  usaha  ini  KUD Jatinom  telah  mempunyai  sarana-sarana  penelitian  dan  pengolahan
susu.  Tujuan  dari  unit  usaha  ini  adalah  untuk  melayani  pengetesan susu  perah  yang diserahkan oleh peternak sapi sebelum disetorkan ke
PT Sari Husada Yogyakarta dan PT Nestle. Penyetoran susu ada yang dari  peternak  langsung  ke  KUD  Jatinom  tetapi  ada  juga  yang
disetorkan  dulu  ke  kelompok-kelompok  susu,  kemudian  diambil  dan diangkut  pihak  KUD  Jatinom.  Penyetoran  dilakukan  dua  kali  sehari
oleh peternak. KUD Jatinom melakukan pembayaran kepada peternak setiap 10 hari sekali.
commit to user 11
c.  Unit Produk Makanan Ternak PMT. Unit  produk  makanan  ternak  dibentuk  tahun  1995  dengan
tujuan  untuk  melayani  pengadaan  makanan  ternak  sapi  perah  kepada anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.
d.  Unit Listrik. Unit pelayanan rekening listrik dibentuk tahun 1983, dengan
tujuan  untuk  melayani  pembayaran  rekening  listrik.  Pada  tahun  2009 ada penurunan SHU sebesar 1 jika dibandingkan dengan tahun 2008
karena  tahun  2009  mulai  diterapkan  sistem  pembayaran  listrik  secara langsung online, yang pada akhirnya menyebabkan jumlah pelanggan
menurun.  Dari  usaha  ini  KUD  Jatinom  mendapat  pemasukan  sebesar Rp  1.600,00  tiap  rekening  listrik.  Pelayanan  pembayaran  dilakukan
mulai tanggal 5 sampai  20 tiap bulan. Apabila pembayaran dilakukan setelah tanggal 20, pelanggan akan dikenakan denda.
e.  Rice Mill Unit RMU. Rice  Mill  Unit  dibentuk  tahun  1974  dengan  tujuan  melayani
penggilingan padi menggunakan mesin selep yang berupa mesin pecah kulit  dan  mesin  pemutih.  Unit  usaha  ini  di  awal  pelaksanaannya
mengalami  kerugian,  maka  tahun  1980  RMU  pernah  dilelang.  Tahun 1983  KUD  Jatinom  dipercaya  dan  diberi  bantuan  kredit  mesin  dari
negara Belanda. Mulai tahun 2007 RMU dikelola dengan sistem kerja sama  dengan  pihak  ketiga.  Pihak  ketiga  diwajibkan  untuk  membayar
commit to user 12
sewa kepada KUD Jatinom, sedangkan apabila terjadi kerusakan akan menjadi tanggung jawab bersama.
f.  Unit Angkutan. Unit  angkutan  dibentuk  tahun1984  dengan  tujuan  melayani
pengangkutan bahan-bahan kebutuhan, seperti susu, pupuk, konsentrat, air, tebu, dan lain-lain. Modal berupa kendaraan pengangkut pada awal
pendirian  berasal  dari  kredit  di  Sasami  Motor.  Berdasarkan  RAT terakhir tanggal 31 Maret 2010, jumlah armada yang dimiliki sebanyak
tiga  unit  truk  tangki  susu,  satu  truk  tangki  air,  dan  dua  truk  bak terbuka. Kendala yang dialami pada unit usaha ini adalah sering terjadi
kerusakan  mesin  karena  umur  kendaraan  sudah  tua,  sehingga  secara ekonomis sudah tidak layak.
g.  Unit Air Bersih. Unit  air  bersih  dibentuk  tahun  1991  atas  keputusan  rapat
anggota  tahunan  tahun  1990  dengan  tujuan  membantu  memenuhi kebutuhan  air  minum  dan  air  untuk  peternak  sapi  perah  di  Bengking,
Kayumas,  Bandungan,  dan  sekitarnya  yang  masih  sangat  sulit mendapatkan air bersih. Pelayanan unit air bersih terbagi menjadi dua,
yaitu di sumur Kayumas dan sumur Bengking. h.  Unit Ternak.
Unit ternak berdiri tahun 1981 dengan tujuan melayani kredit sapi perah dan melayani pengadaan dalam pengumpulan data populasi
sapi perah. Modal awal pembentukan unit ternak berasal dari bantuan
commit to user 13
presiden  yang berupa kredit sapi perah lewat BRI sebanyak 250 ekor. Tahun 1988 KUD Jatinom mendapat kredit dari  BUKOPIN sebanyak
125 ekor dan tahun 1989 KUD Jatinom juga mendapat kredit dari BRI sebanyak 748 ekor. Tahun 1990 BRI memberikan kredit lagi sebanyak
344 ekor sapi perah. i.  Unit Simpan Pinjam USP.
Unit  simpan  pinjam  dibentuk  tahun  1990  dengan  tujuan melayani  simpan  pinjam  pada  anggota  KUD  Jatinom.  Syarat
mengajukan kredit atau menjadi nasabah adalah menjadi anggota atau bagi kelompok tani maupun susu harus mendapat ijin dari ketua KUD
Jatinom.
8. Kebijakan Akuntansi