Lokasi dan Subjek Penelitian
17
Bambang Subiyakto, 2015 Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari: Upaya dan Ajaran Nilai-Nilai Karakter D alam
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dirinya sendiri, lingkungan, dan situasi yang dihadapinya pada suatu saat, dan bagaimana kaitannya antara definisi-diri tersebut dalam hubungan
dengan orang-orang di sekelilingnya dengan tindakan- tindakannya.”
Sebagai instrument utama, peneliti dalam mengungkap data bersandar pada analisis dokumen seperti otobiografi biografi, surat kabar, artikel, majalah,
bulletin, dan foto. Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, pada kesempatan kali ini penelitian sepenuhnya mengandalkan kombinasi dokumen-dokumen itu,
tanpa dilengkapi dengan wawancara, karena peneliti berkeyakinan bahwa data dalam dokumen-dokumen itu dianggap lengkap. Artinya data atau informasi yang
dikandungnya secara
memadai dapat
memberikan gambaran
mengenai pengalaman hidup dan penafsiran atas pengalaman hidup tokoh biografi yang
diajukan, yaitu
Muhammad Arsyad.
Dokumen-dokumen itu
dapat mengungkapkan bagaimana subjek mendefinsikan dirinya sendiri, lingkungan,
dan situasi yang dihadapinya pada suatu masa, dan bagaimana kaitannya antara definisi-diri tersebut dalam hubungan dengan orang-orang di sekelilingnya dengan
tindakan-tindakannya. Sekali lagi sebagaimana ditegaskan Schatzman dan Strauss 1973, 14 bahwa dokumen historis merupakan bahan penting dalam penelitian
kualitatif. Menurut mereka, sebagai sebagian dari metode lapangan field method, peneliti dapat menelaah dokumen historis dan sumber-sumber sekunder lainnya
– karena kebanyakan situasi yang dikaji mempunyai sejarah dan dokumen-dokumen
itu sering menjelaskan sebagian aspek situasi tersebut.