Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Drug Related Problems DRPs didefinisikan sebagai kejadian atau keadaan yang benar-benar atau berpotensi bertentangan dengan hasil kesehatan yang diinginkan. DRPs muncul berdasarkan 3 level primer, yaitu resep obat, pasien dan tingkat pengaturan obat. Secara keseluruhan interaksi obat merupakan DRPs yang paling sering dilaporkan Hammerlein et al., 2007. Pemberian obat yang tidak tepat dengan kondisi pasien, mengakibatkan dampak negatif baik dari segi kesehatan karena akan memperburuk kondisi pasien dan segi ekonomi juga pemborosan. Penyebab DRPs kategori ini antara lain indikasi medis yang tidak tepat, serta pasien menerima obat yang tidak efektif atau kontraindikasi dengan kondisi pasien Strand et al., 1998. Pasien yang menerima obat dalam jumlah lebih kecil dibandingkan dosis terapinya dapat menjadi masalah karena menyebabkan tidak efektifnya terapi. Terdapat juga pasien yang menerima obat dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dosis terapinya. Hal tersebut tentu berbahaya karena dapat terjadi peningkatan resiko efek toksik dan bisa membahayakan pasien. Perubahan dari dosis tersebut masuk dalam kategori DRPs Strand et al., 1998. Akibat yang tidak dikehendaki dari peristiwa interaksi obat ada 2 kemungkinan, yakni meningkatnya efek toksis atau efek samping obat, atau berkurangnya efek klinik yang diharapkan Anonim, 2000. 1 Penyakit demam berdarah kembali merebak pada awal tahun 2007, dengan jumlah kasus yang cukup banyak. Sejak Januari sampai dengan 5 Maret 2004 total kasus demam berdarah di seluruh Indonesia sudah mencapai 26.015 dengan jumlah kematian sebanyak 399 orang. Kasus tertinggi terdapat di Provinsi DKI Jakarta 11.534 orang sedangkan Case Fatality Rate CFR tertinggi terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur NTT 3,96 Kristina, dkk, 2008. Data Departemen Kesehatan RI menunjukkan pada tahun 2006 dibandingkan tahun 2005 terdapat peningkatan jumlah penduduk, provinsi dan kecamatan yang terjangkit penyakit ini, dengan case fatality rate sebesar 1,01 Kheichen et al., 2009. Adanya perubahan orientasi pada peran kefarmasian dari drug oriented menjadi patient oriented, memicu timbulnya ide tentang pelayanan farmasi pharmaceutical care, yang tujuannya mencegah dan meminimalkan permasalahan yang berkaitan dengan penggunaan obat. Pharmaceutical care merupakan rangkaian kegiatan terpadu yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan obat. Namun pada kenyataannya saat ini sebagian besar rumah sakit yang ada di Indonesia belum melaksanakan kegiatan pelayanan farmasi ini. Dengan datangnya paradigma baru Asuhan Kafarmasian Pharmaceutical Care, selain bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penderita memperoleh terapi obat yang aman, tepat, dan cost effective, farmasis juga mendapatkan tugas tambahan untuk memastikan bahwa terapi yang diberikan adalah yang diinginkan oleh penderita Seto et al, 2004. Kasus demam berdarah menempati urutan ke-6 terbanyak di Instalasi Rawat Inap RSUD Wonogiri. Pengamatan dari data rekam medik RSUD Wonogiri periode Januari – Desember 2007 didapatkan jumlah pasien demam berdarah 321 pasien, dengan jumlah kematian 4 orang, Case Fatality Rate CFR sebesar 1,25 . Adanya kasus kematian serta jumlah penyakit demam berdarah yang tinggi, sebagaimana data yang diperoleh dari bagian rekam medik RSUD Wonogiri tahun 2007, maka perlu dilakukan penelitian mengenai identifikasi DRPs dalam pengobatan demam berdarah untuk mengetahui seberapa besar angka kejadian DRPs untuk masing-masing kategori.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRP’s) PADA PASIEN ANAK INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Evaluasi Drug Related Problems (DRP’S) Pada Pasien Anak Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Instalasi Rawat Inap Rumah

0 0 14

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRP’s) PADA PASIEN ANAK INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Evaluasi Drug Related Problems (DRP’S) Pada Pasien Anak Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Instalasi Rawat Inap Rumah

0 1 18

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN ANAK DEMAM BERDARAH DENGUE DI INSTALASI RAWAT IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN ANAK DEMAM BERDARAH DENGUE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2007.

0 0 16

PENDAHULUAN IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN ANAK DEMAM BERDARAH DENGUE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2007.

1 1 17

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) KATEGORI OBAT SALAH DAN REAKSI OBAT YANG MERUGIKAN PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOGIRI TAHUN 2007.

0 3 20

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) KATEGORI REAKSI OBAT YANG MERUGIKAN DAN OBAT SALAH PADA PASIEN HIPERTENSI PRIMER DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOGIRI TAHUN 2007.

0 2 18

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) DALAM PENGOBATAN DIARE PADA ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOGIRI TAHUN 2007.

0 2 22

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOGIRI TAHUN 2007.

0 2 17

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO TAHUN 2007.

0 0 20

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN ANAK DEMAM BERDARAH DI INSTALASI RAWAT INAP IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN ANAK DEMAM BERDARAH DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BOYOLALI TAHUN 2007.

0 2 19