Tinjauan Atas Pelaksanaan Pajak PPH Pasal 21 Pada PT. PLN (Persero) Penyaluran Dan Pusat Pengaturan Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Pembangunan merupakan proses perubahan dalam segi kehidupan masyarakat menuju kearah yang lebih baik sehingga tercipta suatu masyarakat yang semakin modern. Meningkatnya pembangunan di suatu Negara ditandai oleh pesatnya perkembangan ekonomi, sehingga muncul tuntutan masyarakat terhadap pelayanan umum yang harus dilakukan oleh pemerintah berkaitan dengan sarana dan prasarana. Pembangunan adalah kegiatan yang berkesinambungan dengan tujuan utama adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pembangunan dapat dilaksanakan dengan lancar apabila ada sumber dana yang mendukung. Seiring dengan perkembangan zaman yang lebih maju, maka pembangunan harus disertai dengan pertumbuhan perekonomian yang lebih maju juga. Pengelolaan APBN yang berimbang dan dinamis, mengkondisikan bahwa pengeluaran yang dibelanjakan harus sesuai dengan adanya penurunan penerimaan negara dari sektor migas. Salah satunya adalah penerimaan dari sektor pajak. Sektor pajak merupakan pilihan yang tepat karena jumlahnya relatif stabil dan dapat dijadikan sebagai instrument untuk memacu partisipasi masyarakat serta mendistribusikan pembangunan.

Fenomena pajak yang saat ini terjadi, dan menjadi pusat perhatian publik adalah merupakan suatu gambaran serta bukti betapa buruknya pengawasan terhadap sistem perpajakan di negara kita ini. Berkat pernyataan salah satu orang yang bisa


(2)

dibilang memiliki jabatan tinggi di jajaran Kepolisian Republik Indonesia adalah Susno Duadji, dialah yang membeberkan beberapa nama yang turut juga menikmati hasil haram tersebut. Salah satu dari nama itu ialah yang bernama Gayus Tambunan, ia diduga menyelundupkan dana pajak sebesar kurang lebih 28 miliar rupiah dan juga sekaligus merugikan penerimaan negara terutama dari sektor pajak. Menurut APBN sumber pendapatan terbanyak didapat dari sektor perpajakan meskipun masih banyak sektor lain seperti minyak dan gas bumi, serta bantuan luar negeri. Hal ini bisa dibuktikan saat negara kita dilanda krisis berkepanjangan sampai saat inipun masih diragukan apakah negara kita bisa menumbuhkan keadaan perekonomian, sektor pajak masih tetap memiliki nilai besar bahkan mengalami kenaikan serta menembus sampai pada prosentase terbesar dari sektor non migas.

Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh Pasal 21) merupakan Pajak Penghasilan yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dalam pembayaran lain dengan bentuk dan nama apa pun. Sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri. Hampir 33 tahun sejak diundangkannya PP No. 32/1979 tidak ada perubahan Batas Usia Pensiun (BUP) PNS pada usia 56 tahun. Padahal dalam kurun waktu tersebut tentu ada perubahan terutama dengan kesehatan dan harapan hidup orang Indonesia yang meningkat. Usia harapan hidup pada saat ini diperkirakan sudah menjadi 67,8 tahun sedang pada tahun 1980 hanya mencapai 54,4 tahun. Selain itu terdapat kesenjangan baik sesama PNS maupun pegawai negeri lain seperti guru, dokter maupun TNI/Polri. Dengan latar belakang tersebut perpanjangan usia pensiun


(3)

menjadi 58 tahun seperti yang diusulkan beberapa waktu lalu, saya kira menjadi hal yang realistis.

Pembangunan merupakan proses perubahan dalam segi kehidupan masyarakat menuju kearah yang lebih baik sehingga tercipta suatu masyarakat yang semakin modern. Meningkatnya pembangunan di suatu Negara ditandai oleh pesatnya perkembangan ekonomi, sehingga muncul tuntutan masyarakat terhadap pelayanan umum yang harus dilakukan oleh pemerintah berkaitan dengan sarana dan prasarana. Untuk kemajuan tersebut diperlukan suatu sarana yang dapat menunjang aktivitas masyarakat disegala bidang, untuk itu diperlukan biaya darimana biaya tersebut berasal. Tentu saja, negara kita memperoleh pendapatan dari sektor migas, export, dan yang paling besar dalam menyumbang pendapatan Negara yaitu dari sektor pajak. Sektor ini juga didukung dengan jumlah penduduk yang besar. Berpotensi dalam menyumbang pajak, baik itu dari pajak perorangan maupun badan. Oleh karena itu, PLN sebagai salah satu BUMN yang paling besar hadir dengan pelayanan-pelayanan kepada masyarakat dalam kaitannya disegala bidang pajak terutama pajak penghasilan.

Dengan potensi PLN yang sangat besar dan terbesar diseluruh tanah air tentu cukup besar peranannya dalam menyumbang pajak. Pada kesempatan ini penulis melakukan penelitian di PT.PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat. Untuk mengatur agar masalah pajak ini tidak semerawut maka dibentuklah bagian staf kepegawaian yang salah satunya menghitung, memotong, dan melaporkan pajak penghasilan Pasal 21 atas gaji,


(4)

sehingga dapat tertata dengan baik dan karyawan dapat meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat karena tidak dibebani pemikiran untuk menyetor pajak.

Dalam Laporan Kerja Praktek ini penulis akan tuangkan laporan dengan judul

TINJAUAN ATAS PELAKSANAAN PAJAK PPH PASAL 21 PADA PT PLN

(PERSERO PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN (P3B) JAWA BALI REGION JAWA BARAT”.

1.2 Maksud Dan Tujuan Kerja Praktek 1.2.1 Maksud Kerja Praktek

Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk memperoleh data serta Informasi yang berkaitan :

1. Untuk menghitung besarnya PPh Pasal 21 berdasarkan data yang diperoleh dari PT.PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat.

2. Untuk mengetahui Prosedur penghitungan dan pelaporan pajak Penghasilan Pasal 21 atas karyawan pada PT.PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat.

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek

Ada beberapa Tujuan dari kerja praktek ini yaitu :

1. Untuk membandingkan antara teori dan materi yang dipelajari pada masa kuliah dengan praktek nyata yang terjadi di dalam perusahaan atau instansi pemerintah.


(5)

2. Untuk mengetahui apakah perusahaan yang bersangkutan telah melakukan penghitungan atau pemotongan Pajak Penghasilan sesuai dengan UU Perpajakan yang berlaku.

3. Untuk mengetahui pelaksanaan perencanaan pajak penghasilan pasal 21 atas karyawan pada PT.PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat.

4. Sebagai media memberikan pemecahan-pemecahan yang dianggap perlu timbul antara teori dan penerapan penghitungan Pajak Penghasilan.

5. Untuk mengetahui besarnya pajak yang diserahkan perusahaan yang bersangkutan pada pemerintah.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Pada dasarnya kerja praktek merupakan satu implementasi dari teori menjadi praktek. Dari pelaksanaan kerja praktek lapangan ini penulis mengharapkan banyak manfaat dan kegunaan yang dapat diperoleh baik bagi penulis, pihak perusahaan maupun pihak lain yang terkait.

1. Bagi penulis

Dapat mengetahui secara langsung mengenai bagaimana cara perhitungan dan pemotongan PPh pasal 21 atas gaji pegawai, prosedur pembayaran PPh pasal 21, pengisian SPT PPh pasal 21 dan prosedur pelaporan SPT PPh pasal 21.

2. Bagi Perusahaan/ Instansi (PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat) adalah :


(6)

a) Sebagai informasi yang berguna sebagai bahan evaluasi untuk membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan Pajak Penghasilan 21 atas gaji karyawan.

b) Dapat membantu menginput PPh Pasal 21 dan memperkenalkan sistem yang dipakai kepada penulis.

c) Sebagai sarana untuk menjalin hubungan kerja dengan lembaga pendidikan yang bersangkutan.

1.4 Metode Kerja Praktek

Dalam penulisan laporan, penulis mendapatkan gambaran data tentang kenyataan yang diterima pada saat praktek kerja dengan tujuan untuk mengetahui situasi atau kejadian secara sistematis, mengenai fakta yang diteliti dan dibahas tentang permasalahannya. Metode yang digunakan penulis yaitu block release dimana melakukan suatu penelitian dalam waktu tertentu. Dimana waktu dan tempat kerja praktek yang dilakukan penulis yaitu Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek yang dimulai dari tanggal 11 Juli – 12 Agustus 2011.

Agar dapat tersusunnya laporan kuliah praktek kerja ini tentunya sangat memerlukan teknik-teknik pengumpulan data. Adapun teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

A.Field Research (Penelitian Lapangan)

Yaitu kegiatan memperoleh data dengan cara melakukan praktek kerja dilapangan pada objek yang di tunjuk sebagai tempat praktek kerja.


(7)

1. Observasi, yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara pencairan dan pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan dan penelitian mengenai kegiatan-kegiatan yang terjadi pada suatu perusahaan dalam bagian keuangan sub. Bagian akuntansi.

2. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan tatap muka langsung dengan pihak yang bersangkutan untuk diwawancarai sehungga data-data yang diperlukan dapat dimiliki penulis secara langsung pada staf akuntansi yang mengelola bidang aktiva tetap.

3. Dokumentasi, yaitu data yang diperoleh dari hasil kerja praktek yang dilaksanakan dengan cara mencari, mencatat data-data yang diperlukan sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas. Adapun dokumen yang diperoleh yaitu surat edaran PT. PLN mengenai PPh Pasal 21 atas gaji karyawan.

B.Library Research (Studi Pustaka)

Study Literatur, yaitu tehnik pengumpulan data dari berbagai bahan pustaka (referensi) yang relevan dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek.


(8)

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek A. Lokasi Kerja Praktek

Dalam penyusunan Kerja Praktek ini, penulis melakukan penelitian di PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat. Yang beralamat JL. Moh. Toha KM 4 Komplek PLN GI. Cigereleng Bandung 40255, Telp (022) 5201723 dan Fax (022) 5201742. Sedangkan waktu Kerja Praktek yang dilakukan dalam 1 periode yaitu dari tanggal 11 Juli – 12 Agustus 2011. Hari kerja praktek yang berlaku dari hari Senin – Jum’at dan waktu pelaksanaan kegiatan kerja praktek dimulai pada pukul 07.30 – 16.00 WIB.

B. Waktu Kerja Praktek

Waktu pelaksanaan kerja praktek dimulai dari tanggal 11 Juli 2011 s/d 12 Agustus 2011.

Tabel 1.1

Aktivitas Kerja Praktek dan Kantor

No. Hari Waktu Keterangan

1. Senin –Jum’at

07.30 – 16.00 WIB Aktivitas Kerja 12.00 – 13.00 WIB Istirahat


(9)

(10)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Sejak masa penjajahan Belanda sampai tahun 1942 di Indonesia telah dikenal suatu badan perusahaan yang menyediakan tenaga listrik, baik milik pemerintah, daerah otonom (Gemete) maupun swasta ataupun gabungan pemerintah dan swasta. Di Jawa Barat khususnya kota Bandung, perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum yaitu Bandoengsche Elekrriciteit Maatschappfj (BEM), yang berdiri perusahaan perseroan Genzeenschappelgfk Electriciteit Bedrifi' Voor Bandoeng (GEBEO) yang menggantikan BEM dengan Akte Pendirian Notaris Mr. Andrian Hendrik Van Ophuisen, No. 213 tanggal 31 Desember 1919. Pada masa penjajahan Jepang (1942 - 1945), pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh Djawa Denki Djogyo Sho Bandoeng Shi Sa, dengan wilayah diseluruh Pulau Jawa.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, di Indonesia mengalami periode perjuangan fisik sampai tiba saatnya penyerahan kedaulatan RI dari Pemerintah Hindia Belanda. Pada Tahun 1954 merupakan titik tolak dan awal dari pengelolaan dan penguasaan pelistrikan di seluruh Indonesia yang dikuasai oleh Pemerintah Republik Indonesia, karena pada tahun tersebut dimulai Nasionalisasi Perusahaan Asing di Indonesia. Maka pada tanggal 7 Desember 1957 GEBEO diambil alih oleh pemerintah RI yang dikukuhkan dengan Peraturan


(11)

Pemerintah No. 86 tahun 1958 juga peraturan pemerintah No. 18 tahun 1959 tentang Penentuan Perusahaan Listrik dan Gas Milik Belanda yang pada tahun 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 67 tahun 1961 dibentuk Badan Pimpinan Umum Milik Negara (BPU- PLN), sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN. Kemudian istilah PLN Bandung diganti dengan nama PLN Eksploitasi XI sebagai kesatuan BPU- PLN di Jawa Barat kecuali DKI Jaya dan Tanggerang.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara, menyebutkan bahwa status PLN menjadi Perusahaan Umum Milik Negara. Berdasarkan Peraturan Mentri No. 013/RT/1957 tanggal 8 September Tahun 1957 tentang organisasi dan tata kerja Perusahaan Umum Listrik Negara, maka PLN mengadakan reorganisasi menyangkut nama, tugas dan wilayah kerja didaerah. Kemudian berdasarkan Pengumuman PLN Eksploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat. Dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994 tentang pengalihan bentuk Perusahaan Umum Listrik Negara menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO), maka bentuk Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO) dengan sebutan PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat sejak 30 Juli 1994 sesuai dengan akte pendirian.

PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat yaitu meliputi 15 cabang (Bandung, Cimahi, Majalaya, Garut, Tasikmalaya, Cirebon, Purwakarta, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Sumedang, Karawang, Banten, Bekasi, Depok) dan satu Unit Pengatur Distribusi. Sejalan dengan kebijakan restrukturisasi sektor ketenagalistrikan


(12)

dan dalam rangka optimasi Corporate Gain serta penyusunan organisasinya berdasarkan value chain, sehingga tugas pokok dan susunan organisasi seperti yang telah ditetapkan dengan Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Milik Negara No. 153-.K/023/DIR/1993 perlu disempurnakan lagi disertai perubahan status dan nama menjadi PT. PLN (PERSERO) Unit Distribusi Jawa Barat dan meliputi wilayah kerja cabang-cabang PLN. Unit Pelayanan Pelanggan, Unit Pelayanan Jaringan, Ranting dan Kantorjuga diseluruh Wilayah Provinsi Jawa Barat.

Perubahan-perubahan nama PLN Pusat Penyaluran dan Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat, yaitu :

1. Pada Tahun 1951 sampai tahun 1960 nama jawatan listrik menjadi Perusahaan Listrik untuk Pembangkit Tenaga Listrik (PANUPETEL).

2. Pada Tahun 1960 sampai tahun 1974 berubah menjadi Perusahaan Listrik Negara Eksploitasi XII.

3. Pada Tahun 1975 sampai tahun 1983 berubah menjadi Petusahaan Listrik Negara Pembangkit III.

4. Pada Tahun 1984 sampai dengan tahun 1986 diubah menjadi Pembangkit Listrik Jawa Barat dan Jakarta Raya.

5. Pada Tahun 1987 sampai dengan 2 Oktober tahun 1995 berubah menjadi PLN Pembangkit dan Penyaluran Jawa Bagian Barat yang membawahi 16 sektor Pembangkit dan Penyaluran yang slah satunya Sektor Priangan.

6. Mulai 1 Agustus 1994 sampai sekarang PLN Pusat berubah status menjadi PT.PLN (Persero).


(13)

7. Dari Tanggal 3 Oktober 1995 sampai 31 Maret 2000 PLN Pembangkit dan Penyaluran Jawa Bagian Barat menjadi PT.PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Sektor Priangan.

8. Pada Tanggal 1 April 2001 sampai sekarang berubah menjadi PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat.

Dengan terbitnya Surat Keputusan Direksi PT.PLN (Persero) No.257.K/010/DIR/2000, tentang pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Bisnis Strategi Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa Bali, maka PT.PLN (Persero) P3B yang merupakan inti pusat (profit center) berubah menjadi unit pusat investasi (investment center) dengan nama Unit Bisnis Strategi Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa Bali (USB P3B)

2.1.1 Visi Perusahaan

Visi dari PT.PLN (Persero) adalah “Diakui sebagai kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani”.

Dengan wawasan tersebut PT.PLN (Persero) akan survive menghadapi tantangan masa depan berdasarkan visi diatas PT.PLN (Persero) menyusun rencana dan Strategi jangka panjang dan menengah Rencana ini bertahap direlisasikan melalui jangka panjang dan jangka pendek dalam rencana Kerja Anggaran Perusahaan pada setiap anggaran.


(14)

Budaya Perusahaan ;

1. Saling Percaya, artinya suasana saling menghargai dan terbuka diantara sesame anggota perusahaan yang dilandasi oleh keyakinan akan integritas, itikad baik, dan kompetensi dari pihak-pihak yang saling berhubungan dalam penyelenggaraan praktek bisnis yang bersih dan etikal.

2. Integritas, artinya wujud dari sikap anggota perusahaan yang secara konsisten menunjukan kejujuran, keselarasan antara perkataan dan perbuatan, dan rasa tanggung jawab terhadap pengelolaan perusahaan untuk kepentingan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Peduli, artinya cerminan dari suatu niat untuk menjaga dan memelihara kualitas kehidupan kerja yang dirasakan anggota perusahaan, pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka bertumbuh kembang bersama, dengan dijiwai kepekaan terhadap setiap permasalahan yang dihadapi perusahaan serta mencari solusi yang tepat.

4. Pembelajar, artinya sikap anggota perusahaan untuk selalu berani mempertanyakan kembali system dan praktek pembangunan, manajemen dan operasi serta menguasai perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir demi pembaharuan perusahaan secara berkelanjutan.

Dengan motto “ Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (Electricity for A Better Life)”.


(15)

2.1.2 Misi Perusahaan

Pada PT.PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat mempunyai misi perusahaan sebagai berikut :

 Melaksanakan bisnis distribusi tenaga listrik yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan, karyawan dan pemegang saham.

 Meningkatkan profesionalisme SDM.

 Menjadikan bisnis tenaga listrik sebagai sarana pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

 Melaksanakan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan sesuai kaidah bisnis.

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam pengelolaan perusahaan perlu adanya penyusunan organisasi yang diselaraskan dengan fungsi yang ada. Penerapan pola organisasi yang ada perlu dilakukan untuk meningkatkan fleksibilitas, efektifitas, dan efisiensi kerja dengan memperhatikan fungsi organisasi. Struktur organisasi yang terdapat di PT.PLN (Persero) P3B Jawa Bali Region Jawa Barat digunakan sebagai sistem informasi dalam pelaksanaan tugas tenaga kerja, menggambarkan tanggung jawab masing-masing bagian, memperlihatkan garis kewenangan dan jalur koordinasi yang harus diakui oleh para tenaga kerja serta jalur kerja sama antar bagian dalam perusahaan,seperti gambar struktur organisasi di bawah ini :


(16)

(17)

Dengan adanya struktur organisasi di PT.PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat, ini diharapkan agar tercipta koordinasi yang dapat mengarahkan semua kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

PT.PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat secara garis besar mempunyai susunan organisasi sebagai berikut :

1. Manajer Region

Manager region membawahi dan mengkoordinasikan kelima Deputi Manajer dan dibantu oleh 6 orang Manajer yaitu, Manajer UPT Bekasi, Manajer UPT Karawang, Manajer UPT Purwakarta, Manajer UPT Bandung Barat, Manajer UPT Bandung Timur, dan Manajer UPT Cirebon, terdiri dari :

a. Deputi Manajer Perencanaan Dan Evaluasi. b. Deputi Manajer Operasi Sistem.

c. Deputi Manajer Pemeliharaan. d. Deputi Manajer Logistik dan umum.

e. Deputi Manajer Administrasi dan Keuangan. 2. Deputi Manajer Perencanaan Dan Evaluasi

Deputi Manajer Perencanaan Dan Evaluasi membawahi dan mengkoordinasikan 3 orang yaitu :

a. Supervisor Renev Sistem Transmisi.

b. Supervisor Renev Proteksi, Scada Dan Telekomunikasi. c. Supervisor Pengelolaan Data Pengusahaan.


(18)

3. Deputi Manajer Operasi Sistem

Deputi Manajer Operasi Sistem membawahi dan mengkoordinasikan 3 orang yaitu : a. Supervisor Perencanaan Dan Analisis Opsis.

b. Supervisor Pengendalian Operasi Real Time. c. Supervisor Fasilitas Operasi.

4. Deputi Manajer Pemeliharaan

Deputi Manajer Pemeliharaan membawahi dan mengkoordinasikan 4 orang yaitu : a. Supervisor Pemeliharaan Proteksi Dan Meter.

b. Supervisor Pemeliharaan. c. Scadatel Dan Otomatisasi.

d. Supervisor Pemeliharaan Gardu Induk.

e. Supervisor Pemeliharaan Dalam Keadaan Bertegangan. f. Supervisor Lingkungan & Keselamatan Ketenagalistrikan. 5. Deputi Manajer Logistik Dan Umum

Deputi Manajer Logistik Dan Umum membawahi dan mengkoordinasikan 1 orang yaitu :

a. Supervisor Logistik Dan Umum. 6. Deputi Manajer Logistik Dan Umum

Deputi Manajer Administrasi Dan Keuangan membawahi dan mengkoordinasikan 4 orang yaitu :


(19)

a. Supervisor Sekretariat.

b. Supervisor Sumber Daya Manusia. c. Supervisor Anggaran Dan Keuangan. d. Supervisor Akuntansi.

2.3 Uraian Tugas Perusahaan 1. Manajer Region

Tugas pokok manajer region adalah sebagai berikut :

a. Menentukan Kebijakan perusahaan dengan memperhatikan kebijakan yang telah digariskan Dewan Direksi PT.PLN (Persero), mengkoordinasikan semua bagian dalam perusahaan.

b. Merumuskan dan menetapkan rencana kerja perusahaan, memecahkan masalah-masalah yang timbul pada pelaksanaan umum perusahaan.

c. Memberikan pertanggung jawaban mengenai seluruh kegiatan perusahaan dalam bentuk laporan.

d. Pengawasan dan pengendalian investasi.

e. Mengadakan hubungan dengan pihak luar terutama mengenai hal-hal yang kebijakan pengembangan perusahaan dan kebijakan lainnya yang bersifat umum. 1. Deputi Manajer Administrasi Dan Keuangan

Mempunyai tujuan Mengkoordinir pengelolaan Administrasi dan Keuangan untuk mendukung pencapaian sasaran kinerja region.

Untuk melaksanakan tujuan sebagaimana tersebut diatas, Deputi Manajer Administrasi Dan Keuangan mempunyai tugas utama sebagai berikut :


(20)

a. Menyusun rencana kerja tahunan bidang Administrasi dan Keuangan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

b. Mengarahkan penyusunan formasi jabatan dan formasi tenaga kerja bidang-bidang dan unit pelaksana agar sesuai dengan tanggung jawab dan beban kerja.

c. Mengimplementasikan sistem manajemen mutu, atas suatu peraturan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

d. Mengusulkan pengisian jabatan sesuai ketentuan yang berlaku agar terpenuhinya formasi jabatan dan formasi tenaga kerja serta penempatan pegawai yang sesuai dengan kompetensinya.

e. Mengusulkan pegawai mengikuti Assessment untuk mengetahui potensi dan kompetensinya

f. Mengkoordinasikan penyusunan rencana pendidikan dan pelatihan sesuai kebutuhan bidang-bidang dan unit pelaksana agar kompetensi pegawai meningkat sesuai kompetensi jabatan yang dipersyaratkan.

g. Mengelola pengembangan dan pemeliharaan data base pegawai program aplikasi SDM agar selalu akurat dan mutakhir.

h. Mengelola remunerasi pegawai, pajak penghasilan, SPPD, kesejahteraan pegawai dan pensiunan untuk meningkatkan pelayanan kepada pegawai dan pensiunan.

i. Mengelola administrasi sekretariat/dokumentasi untuk mendukung kelancaran tatalaksana perkantoran


(21)

j. Mengkoordinir pengelolaan keamanan dan lingkungan instalasi untuk kelancaran operasional.

2. Supervisor Anggaran Dan Keuangan

Mempunyai tujuan mengelola sub bidang Anggaran dan Keuangan yang meliputi verifikasi keabsahan, kebenaran dan kelengkapan bukti transaksi sampai menjadi laporan Arus Kas/ Realisasi Anggaran Tunai dan melakukan evaluasi perhitungan, pemotongan, penyetoran dan pelaporan pajak.

Untuk melaksanakan tujuan sebagaimana tersebut diatas, Supervisor Anggaran Dan Keuangan mempunyai tugas utama sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan sub bidang Anggaran dan Keuangan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

b. Mengevaluasi pengajuan pembayaran berikut dokumen lampirannya untuk diberi pos anggaran.

c. Memeriksa kebenaran Entry data anggaran dalam program aplikasi keuangan untuk memperoleh data yang akurat dan tepat waktu.

d. Mengevaluasi permohonan alokasi tunai untuk menjamin ketersediaan dana investasi sesuai disburse.

e. Mengevaluasi bukti penerimaan, pengeluaran kas/bank dan cek/bilyet giro dengan bukti-bukti pendukungnya untuk mengecek kelengkapan dan keabsahannya

f. Merancang penyusunan sistem, prosedur dan tata kerja anggaran dan keuangan untuk pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan


(22)

g. Mengendalikan dan mengawasi kebutuhan & dropping tunai anggaran operasi dan investasi Region sesuai dengan RKA/disbursement serta kebutuhan anggaran di luar RKA untuk menjamin tersedianya likuiditas.

h. Memeriksa buku harian kas/bank dengan bukti pengeluaran dan penerimaan kas/bank, berita acara pemeriksaan kas dan rekonsiliasi bank kantor Region untuk mengetahui saldo harian dan memastikan saldo menurut fisik sama dengan saldo menurut buku.

i. Memeriksa daftar laporan kiriman uang, laporan arus kas serta bukti pendukungnya, dan laporan pajak-pajak untuk laporan ke P3B JB dan KPP setempat.

j. Mengevaluasi laporan iuran pensiun dan pengiriman uang untuk disampaikan kepada Dana Pensiun PLN.

3. Supervisor Akuntansi

Mempunyai tujuan mengelola sub bidang akuntansi yang meliputi verifikasi pembebanan kode akun dan melaksanakan proses akuntansi sampai menjadi laporan keuangan serta mengevaluasi laporan keuangan untuk mengetahui kinerja Region.

Untuk melaksanakan tujuan sebagaimana tersebut diatas, Supervisor Akuntansi mempunyai tugas utama sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan sub bidang Akuntansi untuk kelancaran pelaksanaan tugas.


(23)

b. Merancang penyusunan sistem, prosedur dan tata kerja akuntansi untuk pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan

c. Memeriksa bukti penerimaan & pengeluaran kas/bank kantor Region dengan bukti-bukti pendukungnya untuk mengecek kebenaran, kelengkapan dan keabsahannya untuk memastikan kebenaran dalam pembebanan kode akun. d. Memeriksa bukti penerimaan, pengeluaran dan pengiriman material serta

bukti transaksi PDP untuk mengecek kebenaran, kelengkapan dan keabsahannya untuk memastikan kebenaran dalam pembebanan kode akun. e. Memeriksa jurnal memorial dan nota pembukuan untuk memastikan

kebenaran dalam pembebanan kode akun.

f. Mengevaluasi transaksi UPT dan SRB untuk memastikan transaksi telah diakuntansikan sesuai ketentuan.

g. Mengevaluasi transaksi laporan keuangan Region beserta sub buku besar dan lampirannya untuk mengetahui kinerja keuangan Region.

h. Mengevaluasi laporan akuntansi biaya yang berbasis cost center.

i. Memeriksa usulan penarikan aktiva operasi menjadi tidak operasi ke P3B JB untuk proses pemindahan status aktiva

j. Mengusulkan penyelesaian permasalahan yang dihadapi sub bidang akuntansi untuk bahan pengambilan keputusan manajemen.


(24)

Mempunyai tujuan Mengkoordinir pengelolaan SDM yang meliputi penyusunan usulan formasi jabatan, formasi tenaga kerja, pengisian jabatan, pengembangan kompetensi, kesejahteraan pegawai/pensiunan, administrasi personalia dan knowledge management untuk mendukung pencapaian sasaran kinerja region.

Untuk melaksanakan tujuan sebagaimana tersebut diatas, Supervisor Anggaran Dan Keuangan mempunyai tugas utama sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kerja tahunan sub bidang SDM untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

b. Menyusun usulan formasi jabatan dan formasi tenaga kerja bidang-bidang dan unit pelaksana agar sesuai dengan tanggung jawab dan beban kerja.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengisian jabatan sesuai ketentuan yang berlaku agar terpenuhinya formasi jabatan dan formasi tenaga kerja serta penempatan pegawai yang sesuai dengan kompetensinya.

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi kinerja individu dengan bidang-bidang dan unit pelaksana agar hasil kinerja pegawai meningkat memenuhi target kinerja.

e. Mengkoordinir pelaksanaan Assessment pegawai untuk mengetahui potensi dan kompetensi pegawai

f. Mengelola pengembangan dan pemeliharaan data base pegawai program aplikasi SDM agar selalu akurat dan mutakhir.


(25)

g. Mengelola administrasi penghasilan dan pajak-pajak, kesejahteraan pegawai dan pensiunan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pegawai dan pensiunan.

h. Mengusulkan rencana pendidikan dan pelatihan sesuai kompetensinya untuk meningkatkan kompetensi SDM

i. Memproses SPPD sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk tertib administrasi

j. Mengimplementasikan dan meningkatkan perbaikan secara berkesinambungan Sistem Manajemen Mutu dilingkungannya.

5. Supervisor Sekretariat

Mempunyai tujuan Mengkoordinir & mengendalikan pekerjaan Kesekretariatan yang sesuai TLSK, keamanan dan ketertiban, serta Kemitraan dan Bina lingkungan agar terciptanya kelancaran administrasi dan terciptanya lingkungan yang kondusif.

Untuk melaksanakan tujuan sebagaimana tersebut diatas, Supervisor Anggaran Dan Keuangan mempunyai tugas utama sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kerja sub bidang Kesekretariatan untuk kelancaran pelaksanaan tugas

b. Mengelola keamanan dan ketertiban untuk terciptanya lingkungan yang aman dan kondusif.

c. Mengelola kemitraan dan bina lingkungan untuk terciptanya kerjasama dengan masyarakat dan lingkungan


(26)

d. Melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan (RKL / RPL – UKL / UPL) sesuai dengan peraturan perundang – undangan.

e. Memantau, menyelesaikan dan membuat laporan terkait permasalahan kerawanan sosial yang terjadi di sekitar lingkungan perusahaan dan instalasi penyaluran guna meminimalisasi terjadinya permasalahan kerawanan sosial. f. Membuat usulan & melaksanakan RKAP untuk Fungsi Bina Lingkungan dan

ROW, agar kegiatan dapat terlaksana sesuai target yang direncanakan.

g. Melaksanakan pengadaan jasa / kerjasama di bidang Bina Lingkungan & ROW.

h. Mengelola Kesekretariatan, agar pekerjaan dapat di selesaikan sesuai TLSK. i. Menganalisa hasil pekerjaan Kesekretariatan, agar ketidak jelasan lalulintas

dokumen dapat diperkecil / dihilangkan, sehingga tidak ada komplain dari user.

j. Mengontrol & memeriksa sarana peralatan Kesekretariatan, agar peralatan tersebut dapat bekerja optimal.

2.4 Kegiatan Perusahaan

Tugas pokok yang diemban PT.PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat sesuai dengan pelaksanaan monopoli transmisi, pengelola operasi sistem dan transaksi tenaga listrik berdasarkan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor 005./K/DIR/2004 adalah bertanggung jawab atas pengolaan serta pemeliharaan sarana sistem pengendalian tenaga listrik di wilayah tenaga kerjanya, melaksanakan


(27)

manajemen konstuksi sistem penyaluran dan memperhatikan faktor lingkungan hidup dan prasyarat regulasi di sektor tenaga kelistrikan, memberdayakan dan mengembangkan seluruh potensi sumber guna memperoleh pendapatan diluar usaha pokok.

Kemudian PT.PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat memiliki fungsi yang sangat penting dalam mengelola sistem tenaga listrik Jawa Bali, khususnya dalam manajemen sistem kelistrikan yang meliputi pengoperasian, pemeliharaan dan pengembangan jaringan transmisi yang menghubungkan pusat-pusat pembangkit listrik dengan pelanggan. Wilayah kerja perusahaan terdiri dari :

1. Kantor Region Jawa Barat.

2. Unit Pelayanan Transmisi (UPT), yang terdiri dari : a. UPT Karawang.

b. UPT Purwakarta. c. UPT Bandung Barat. d. UPT Bandung Timur. e. UPT Garut.

f. UPT Cirebon. g. UPT Bekasi.


(28)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kerja praktek lapangan yang penulis laksanakan pada PT.PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat dimana penulis melakukan tinjauan terhadap penerapan pajak penghasilan 21 atas gaji pegawai, berdasarkan tercanum diatas maka dapat disimpulkan beberapa hal antara lain yaitu :

1) Pelaksanaan pemotongan PPh Pasal 21 atas gaji pegawai di PT.PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat sudah baik dan memadai.

2) Dokumen-dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan PPh Pasal 21 atas gaji pegawai telah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan yang berlaku di Indonesia yaitu seperti e-SPT Masa PPh adalah SPT Masa PPh dalam bentuk program aplikasi yang merupakan fasilitas dari Direktorat Jenderal Pajak kepada Wajib Pajak yang digunakan untuk merekam, memelihara data, generate data, dan mencetak SPT Masa PPh beserta lampirannya dan dapat dilaporkan melalui media elektronik ke Kantor Pelayanan Pajak. Untuk memperoleh e-SPT Masa PPh, Wajib Pajak dapat memperoleh program aplikasi tersebut secara cuma-cuma dari Direktorat Jenderal Pajak. Bagi Wajib Pajak besar khususnya dapat menghubungi AR yang telah ditunjuk.


(29)

3) Catatan yang digunakan dalam pelaksanaan pemotongan PPh Pasal 21 atas gaji pegawai sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia.

4) Prosedur pembayaran PPh Pasal 21 atas gaji pegawai sudah cukup baik hal ini terlihat dengan adanya register Surat Setofan Pajak (SSP), dan faktur Pajak Standar.

1.2. Saran

Setelah penulis memberikan kesimpulan dari atas mengenai Tinjauan atas pelaksanaan perencanaan Pajak PPh Pasal 21 atas gaji pegawai , maka penulis akan memberikan saran yang dapat digunakan oleh PT.PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat antara lain:

1) Dalam melakukan perhitungan PPh Pasal 21 atas gaji pegawai, harus teliti agar tidak terjadi kesalahan perhitungan yang mengakibatkan kerugian bagi wajib pajak dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2) Pelaksanaan PPh Pasal 21 atas gaji pegawai di PT.PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat secara keseluruhan sudah termasuk dalam kategori baik, namun sebaiknya harus diringkatkan lagi untuk menghindari sanksi dalam melakukan pemotongan PPh Pasal 21 dan sesuai dengan tata cara dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) Selalu mengikuti Perubahan Peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku di Indonesia.


(30)

TINJAUAN ATAS PELAKSANAAN PAJAK

PPH PASAL 21 PADA PT. PLN ( PERSERO ) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN (P3B) JAWA BALI REGION JAWA BARAT

LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat

Mata Kuliah Kerja Praktek Studi Strata 1 Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh : Meida Maryana

21108182 4 Ak 4

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA PROGRAM STRATA 1 FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI BANDUNG


(31)

DAFTAR PUSAKA

Brotodiharjo, R, Santoso, 1991. “Pengantar Ilmu Hukum Pajak”, Edisi Pertama, Buku Pertama, Cetakan Pertama, PT. Eresco, Bandung.

Kasmir. 2007. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain ”. Jakarta: Pernada Media.

Sri Susilo, Sigit Triandaru dan A. Totok Budi Santoso. 2005. “Bank dan Lembaga keuangan ”. Jakarta : SalembaEmpat.

Corsini, R.J.1987. The concise Encyclopedia of Psychology. Canada : John Willey & Sons . Hurlock, B. Elizabeth. ( 1985). A Life Span Approach ( 5th ed )New York: Mc Graw Hill. Gustian Djuanda dan Irwansyah Lubis, 2006, “Pelaporan Pajak Penghasilan”. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Waluyo dan B. Illyas.Wirawan 2000. “Perpajakan Indonesia”. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Waluyo dan B. Illyas.Wirawan. 2007. “Perpajakan Indonesia, Edisi Ke 7 Undang-undang Republik Indonesia No.16 Tahun 2000”. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Soemitro,Rohmat, 1984. “Dasar-dasar Hukum pajak dan Pajak Pendapatan”. P.T Eresco, Bandung.

Meliala , 1990. “Azaz dan Dasar Perpajakan”. CV. Nuansa Aulia, Bandung.

Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-03/PJ.23/1984 tentang pengertian kenikmatan dalam bantuk natura (seri PPh pasal 21-02)

Jonathan, Sarwono. 2006. “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”. :Graha Ilmu, Yogyakarta


(32)

KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum, wr.wb,

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya. Atas rahmat dan karunia-Nya-lah penulis dapat menyelesaikan Laporan Hasil Kerja Praktek dengan judul

“Tinjauan Atas Pelaksanaan Pajak PPh Pasal 21 pada PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat.”

Adapun tujuan dari Kerja Praktek ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh jenjang S1 Program Study Akuntansi di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Selain itu penulis menyadari dalam Penulisan Laporan Kerja Praktek ini masih banyak terdapat kekurangan baik isi maupun bahasa yang di gunakan. Hal ini tidak lain karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang penulius miliki, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan sran yang membangun dari berbagai pihak.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini tidak akan terwujud tanpa adanya bimbingan, dorongan, nasehat, serta do’a dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa hormat, penghargaan dan terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda Bapak Nana dan Ibunda Ibu Maryam. Untuk kakakku Bangkit Wibowo yang tercinta yang telah memberikan dorongan kepada penulis.

Ucapan terima kasih, peneliti sampaikan pula kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM);


(33)

2. Bapak Prof. Dr. Idrus Affandi. SH selaku Pembantu Rektor Bidang Akademik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM);

3. Ibu Dr. Hj. Aelina Surya. Dra selaku Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM);

4. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM);

5. Ibu Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Jenjang Program Sarjana Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM);

6. Ibu Onny Widilestariningtyas, S.E., M.Si. selaku Dosen Wali selama penulis kuliah di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM);

7. Inta Budi, SE.,M.Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan banyak waktunya kepada penulis dan dengan sabar, serta tekun dalam membimbing penulis dalam menyusun Laporan Kerja Prakter ini.

8. Segenap Dosen dan Staff Pengajar serta Pegawai Bagian Perpustakaan di lingkungan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM);

9. H. Sumarno, SE., selaku pembimbing dan Deputi Manajer Adm & Keuangan di PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat.

10.Bapak Wawan Heriyawan & Dede Nana, selaku Supervisor SDM dan Keuangan Akuntansi di PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat. 11.Ibu Siti Jaenab (Nunung), Ibu Soeherna, Ibu Tatun, Bapak Krisna Dan Mas Yusuf, selaku

pembimbing yang telah banyak membantu dalam proses pengumpulan data data yang diperlukan penulis di PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat.


(34)

12.Seluruh Karyawan PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat.

13.Semua Sahabatku Rani, Marliana, Ami, Ira dan Anna yang selalu memberikan support kepada penulis.

14.Rekan-rekan kelas 4 Ak 4 angkatan 2008 yang selalu memberikan support. 15.Untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Segala doa, bimbingan serta dukungan sungguh merupakan anugerah yang teramat besar, insya allah rahmat dan karuniaNya selalu dilimpahkan kepada semua pihak yang memberikan dukungan dan bantuannya. Penulis berharap Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu'alaikum, wr.wb,

Bandung, Desember 2011


(35)

Riwayat Hidup

I. DATA DIRI

Nama : Meida Maryana

Nama Panggilan : Meida

NIM : 21108182

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 26 Mei 1990

Umur : 21 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Pasar Sindanglaya No. 85 RT 03/01 Kec Arcamanik Kel Bina Harapan, Bandung 40294.

No Telepon/HP : (022) 7834359

II. PENDIDIKAN :

 SDN Lokajaya I Bandung (1997 – 2003)

 SLTP Karya Pembangunan 10 Bandung (2003 – 2006)  SLTA Yayasan Atikan Sunda Bandung (2006 – 2007)  MA Fathurrobbaaniy Rangkasbitung (2007 – 2008)  Sedang Menempuh Program Studi Akuntansi,


(36)

(1)

48 DAFTAR PUSAKA

Brotodiharjo, R, Santoso, 1991. “Pengantar Ilmu Hukum Pajak”, Edisi Pertama, Buku Pertama, Cetakan Pertama, PT. Eresco, Bandung.

Kasmir. 2007. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”. Jakarta: Pernada Media.

Sri Susilo, Sigit Triandaru dan A. Totok Budi Santoso. 2005. “Bank dan Lembaga keuangan”. Jakarta : SalembaEmpat.

Corsini, R.J.1987. The concise Encyclopedia of Psychology. Canada : John Willey & Sons . Hurlock, B. Elizabeth. ( 1985). A Life Span Approach ( 5th ed )New York: Mc Graw Hill. Gustian Djuanda dan Irwansyah Lubis, 2006, “Pelaporan Pajak Penghasilan”. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Waluyo dan B. Illyas.Wirawan 2000. “Perpajakan Indonesia”. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Waluyo dan B. Illyas.Wirawan. 2007. “Perpajakan Indonesia, Edisi Ke 7 Undang-undang Republik Indonesia No.16 Tahun 2000”. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Soemitro,Rohmat, 1984. “Dasar-dasar Hukum pajak dan Pajak Pendapatan”. P.T Eresco, Bandung.

Meliala , 1990. “Azaz dan Dasar Perpajakan”. CV. Nuansa Aulia, Bandung.

Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-03/PJ.23/1984 tentang pengertian kenikmatan dalam bantuk natura (seri PPh pasal 21-02)

Jonathan, Sarwono. 2006. “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”. :Graha Ilmu, Yogyakarta


(2)

ii KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum, wr.wb,

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya. Atas rahmat dan karunia-Nya-lah penulis dapat menyelesaikan Laporan Hasil Kerja Praktek dengan judul

“Tinjauan Atas Pelaksanaan Pajak PPh Pasal 21 pada PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat.

Adapun tujuan dari Kerja Praktek ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh jenjang S1 Program Study Akuntansi di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Selain itu penulis menyadari dalam Penulisan Laporan Kerja Praktek ini masih banyak terdapat kekurangan baik isi maupun bahasa yang di gunakan. Hal ini tidak lain karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang penulius miliki, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan sran yang membangun dari berbagai pihak.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini tidak akan terwujud tanpa adanya bimbingan, dorongan, nasehat, serta do’a dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa hormat, penghargaan dan terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda Bapak Nana dan Ibunda Ibu Maryam. Untuk kakakku Bangkit Wibowo yang tercinta yang telah memberikan dorongan kepada penulis.

Ucapan terima kasih, peneliti sampaikan pula kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM);


(3)

iii 2. Bapak Prof. Dr. Idrus Affandi. SH selaku Pembantu Rektor Bidang Akademik Universitas

Komputer Indonesia (UNIKOM);

3. Ibu Dr. Hj. Aelina Surya. Dra selaku Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM);

4. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM);

5. Ibu Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Jenjang Program Sarjana Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM);

6. Ibu Onny Widilestariningtyas, S.E., M.Si. selaku Dosen Wali selama penulis kuliah di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM);

7. Inta Budi, SE.,M.Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan banyak waktunya kepada penulis dan dengan sabar, serta tekun dalam membimbing penulis dalam menyusun Laporan Kerja Prakter ini.

8. Segenap Dosen dan Staff Pengajar serta Pegawai Bagian Perpustakaan di lingkungan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM);

9. H. Sumarno, SE., selaku pembimbing dan Deputi Manajer Adm & Keuangan di PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat.

10.Bapak Wawan Heriyawan & Dede Nana, selaku Supervisor SDM dan Keuangan Akuntansi di PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat. 11.Ibu Siti Jaenab (Nunung), Ibu Soeherna, Ibu Tatun, Bapak Krisna Dan Mas Yusuf, selaku

pembimbing yang telah banyak membantu dalam proses pengumpulan data data yang diperlukan penulis di PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat.


(4)

iv 12.Seluruh Karyawan PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali

Region Jawa Barat.

13.Semua Sahabatku Rani, Marliana, Ami, Ira dan Anna yang selalu memberikan support kepada penulis.

14.Rekan-rekan kelas 4 Ak 4 angkatan 2008 yang selalu memberikan support. 15.Untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Segala doa, bimbingan serta dukungan sungguh merupakan anugerah yang teramat besar, insya allah rahmat dan karuniaNya selalu dilimpahkan kepada semua pihak yang memberikan dukungan dan bantuannya. Penulis berharap Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu'alaikum, wr.wb,

Bandung, Desember 2011


(5)

69

Riwayat Hidup

I. DATA DIRI

Nama : Meida Maryana

Nama Panggilan : Meida

NIM : 21108182

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 26 Mei 1990

Umur : 21 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Pasar Sindanglaya No. 85 RT 03/01 Kec Arcamanik Kel Bina Harapan, Bandung 40294.

No Telepon/HP : (022) 7834359

II. PENDIDIKAN :

 SDN Lokajaya I Bandung (1997 – 2003)  SLTP Karya Pembangunan 10 Bandung (2003 – 2006)  SLTA Yayasan Atikan Sunda Bandung (2006 – 2007)  MA Fathurrobbaaniy Rangkasbitung (2007 – 2008)  Sedang Menempuh Program Studi Akuntansi,


(6)