Simple Network Management Protocol SNMP

Gambar 2.3 Proses dalam sistem monitoring Keseluruhan proses dapat dilihat pada gambar. Sumber data dapat berupa network traffic, informasi mengenai hardware, dan lain sebagainya. Proses dalam analisis data dapat berupa pemilihan data dari sejumlah data yang telah terkumpul atau bisa juga berupa manipulasi data sehingga diperoleh informasi yang diharapkan. Sedangkan tahap menampilkan data hasil monitoring menjadi informasi yang berguna di dalam pengambilan keputusan atau kebijakan terhadap sistem yang sedang berjalan dapat berupa sebuah tabel, gambar, kurva, atau animasi. Aksi yang terjadi diantara proses-proses dalam sebuah sistem monitoring adalah berbentuk service, yaitu proses yang berjalan secara terus-menerus berjalan dalam interval waktu tertentu. Proses-proses yang ada di dalam suatu sistem monitoring dimulai dari pengumpulan data seperti network traffic, hardware information, dan lain-lain yang kemudian data tersebut akan dianalisis pada proses analisis data dan kemudian data tersebut akan ditampilkan.

2.4. Simple Network Management Protocol SNMP

Suatu jaringan komputer dapat dimonitor jika antara entitas manajemen dan agen terjadi komunikasi. Agar entitas manajemen dan agen dapat saling berkomunikasi, maka dibutuhkan kesamaan protokol antara manajer dan agen tersebut. Beberapa Pengumpulan data Pengolahan data Penyajian data A service A service Network traffic, hardware information, population, economy, etc. Selecting, filtering, updating As a table curva, image, image animation Universitas Sumatera Utara contoh protokol yang dapat digunakan antara lain Simple Network Management Protocol SNMP dan Common Management Information Protocol CMIP. Simple Network Management Protocol SNMP adalah suatu protokol yang digunakan untuk manajemen jaringan, seperti memonitor perangkat jaringan misalnya router, switch, printer, modem, dan lain-lain. SNMP banyak digunakan untuk memonitor perangkat yang terhubung dengan jaringan. Alasan SNMP populer digunakan karena protokol ini sederhana dan cenderung mudah dimengerti. Di dalamnya terdapat empat jenis operasi yaitu: dua jenis operasi untuk melakukan proses penerimaan data, satu jenis operasi untuk melakukan pengesetan data, dan satu jenis operasi khusus bagi agen untuk mengirim notifikasi Feit, 1993. Common Management Information Protocol CMIP adalah protokol standar manajemen untuk elemen telekomunikasi. Konsep CMIP hampir sama dengan SNMP tetapi CMIP memiliki lebih banyak fitur seperti authorization, access control, reporting yang lebih fleksibel, dan mendukung segala jenis tipe action. 3GPP The 3rd generation Partnership Project, sebuah organisasi yang membuat standarisasi untuk jaringan GSM UMTS IMS LTE juga menggunakan CMIP sebagai protokol manajemen jaringan. Protokol ini dibutuhkan untuk membantu para administrator jaringan untuk memonitor dan mengawasi jaringan. SNMP bukanlah perangkat lunak untuk melakukan manajemen jaringan, melainkan protokol ini menjadi dasar pembuatan perangkat lunak manajemen jaringan Harnedy, 1996. Tanpa SNMP, manajemen jaringan harus dilakukan dengan membuat aplikasi khusus untuk manajemen jaringan setiap setiap jenis komponen jaringan dari setiap vendor. SNMP memberikan kerangka standar manajemen untuk setiap vendor perangkat jaringan dan pengembang aplikasi manajemen jaringan. Hasilnya adalah aplikasi manajemen jaringan yang mengimplementasikan SNMP dapat memonitor dan mengendalikan semua perangkat yang juga mengimplementasikan SNMP, meskipun perangkat-perangkat jaringan tersebut berasal dari vendor yang berbeda. Karena pada umumnya SNMP ini digunakan untuk memonitor router dan host-host di internet, Universitas Sumatera Utara maka protokol ini sangat sesuai digunakan untuk aplikasi sistem monitoring yang dibuat pada tugas akhir ini. SNMP sekarang ini terdiri dari tiga versi yaitu SNMP v2, SNMP v2c, dan yang terakhir adalah SNMP v3. Monitoring jaringan dapat dilakukan dengan pengumpulan nilai-nilai informasi dari kondisi jaringan secara jarak jauh atau menggunakan satu pusat pengamatan Mauro, 2005. Protokol ini dibutuhkan untuk membantu para administrator jaringan untuk memonitor dan mengawasi jaringan. Protokol SNMP pada jaringan TCPIP menggunakan transport UDP pada port 161 sehingga dalam penggunaannya tidak akan membebani trafik jaringan. Aplikasi jaringan komputer pada umumnya berbagi protokol manajemen jaringan yang umum. Protokol ini menyediakan fungsi-fungsi yang penting dalam memperoleh informasi manajemen dari agen yang kemudian akan dikirim ke manajer. Gambar 2.4 Prinsip Kerja SNMP Dalam penggunaannya, SNMP memakai beberapa perintah-perintah operasi yang tidak sulit. SNMP dirancang untuk mudah diimplementasikan dan menggunakan prosessor yang tidak besar. Terdapat empat perintah dasar dari SNMP, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. GET: perintah ini digunakan manajer untuk memperoleh atau mengambil suatu informasi dari agen MIB. 2. SET: perintah ini digunakan manajer untuk mengisi harga dari suatu variabel pada agen MIB. 3. TRAP: digunakan oleh agen untuk mengirim peringatan kepada manajer. 4. INFORM: digunakan oleh manajer untuk mengirim peringatan kepada manajer lainnya. Pada sistem monitoring jaringan dengan menggunakan layanan SNMP, terdapat beberapa hal yang berhubungan dengan SNMP, yaitu: 2.4.1. Manajer Manajer adalah pelaksana dari manajemen jaringan. Manajer merupakan komputer yang ada pada server pusat yang telah terdapat aplikasi software untuk manajemen jaringan dan bertugas untuk mengoperasikan software tersebut. Manajer ini berkomunikasi dengan agen-agen yang terdapat dalam jaringan untuk memperoleh dan mengumpulkan informasi jaringan yang diminta oleh administrator saja bukan seluruh informasi yang dimiliki agen. Manajer biasanya menggunakan komputer yang menggunakan tampilan grafis berwarna sehingga selain dapat menjalankan kinerjanya sebagai manajer, juga untuk dapat melihat grafik kinerja dari suatu jaringan yang dihasilkan dari proses monitoring. Fungsi lain dari manajer adalah untuk menangani traps dan response yang dikirimkan oleh agen. Kebanyakan manajer SNMP terletak di dalam NMS yang bersangkutan. Berikut adalah beberapa fungsi yang dimiliki oleh manajer: • Melakukan pengambilan dan pengesetan nilai dari suatu instance object • Menerima notifikasi yang dikirimkan oleh agen • Melakukan pertukaran informasi dengan manajer lainnya Universitas Sumatera Utara 2.4.2. Management Information Base MIB MIB adalah kumpulan data-data informasi manajemen yang diperoleh yang kemudian diorganisasikan dalam suatu struktur data. Struktur ini bersifat hirarki dan memiliki aturan sedemikian rupa sehingga informasi setiap variabel dapat dikelola dan ditetapkan dengan mudah. Setiap data memiliki nilai dan dan identitas yang unik. Nilai setiap data harus sesuai dengan jenis dari data tersebut. Sebuah aplikasi manajemen jaringan melakukan monitoring dengan melihat dan mengubah nilai dari data-data yang diperoleh. MIB bukanlah merupakan suatu database. MIB hanyalah cara pengelompokan data secara logis sehingga mudah untuk dipahami McGinnis, 1997. Dalam SNMP, data informasi manajemen disebut object dan tipe data disebut sintaks. Tipe data yang paling mendasar dalam SNMP adalah integer atau octet string. Untuk memberikan identitas unik pada setiap MIB, maka International Organization for Standarization ISO dan International Telegraph and Telephone Consultative Committee CCITT menetapkan sebuah struktur informasi yang berbentuk diagram pohon yang dapat dilihat pada Gambar 2.4. Pada diagram pohon ini, setiap objek dibuat memiliki nama unik berupa sederet bilangan asli yang dipisahkan oleh titik. Sebagian besar aktifitas MIB saat ini merupakan bagian dari cabang ISO yang didefinisikan oleh ID 1.3.6.1 dan dikhususkan untuk komunitas internet. Salah satu contoh dari MIB adalah MIB-II. MIB-II merupakan salah satu MIB yang sangat penting, karena semua device yang mensupport SNMP pasti akan mensupport MIB-II. Objek dalam MIB yang saling mempunyai relasi dikelompokkan menjadi satu grup. Struktur pohon MIB-II dapat dijelaskan pada Gambar 2.5. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5 Struktur pohon dari MIB-II MIB-II terdiri dari sembilan sub tree diantaranya yaitu: sistem, interfaces, at, ip, icmp, icp, udp, egp, transmission, snmp. Sub tree dari MIB-II ini akan dijelaskan lebih lanjut pada tabel 2.2. Tabel 2.2 Kelompok Objek MIB-II Nama Subtree OID Deskripsi System 1.3.6.1.2.1.1 Mendefinisikan daftar objek yang berhubungan dengan sistem operasi dari device yang bersangkutan. Misalnya system uptime, system contact, system name. Interfaces 1.3.6.1.2.1.2 berguna untuk melakukan tracking terhadap status interface dari device yang bersangkutan. Misalnya interface mana yang pada saat tersebut mempunyai status up atau down, berapa jumlah octet yang terkirim dan dikirim, dll. Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 2.2 Kelompok Objek MIB-II AT 1.3.6.1.2.1.3 Transisi alamat antara IP address dengan physical address. IP 1.3.6.1.2.1.4 Berguna untuk melakukan tracking informasi yang berhubungan dengan aspek yang berhubungan dengan IP ICMP 1.3.6.1.2.1.5 Melakukan tracking informasi yang berhubungan dengan ICMP, sepertti ICMP yang error, yang di-discard, dll. TCP 1.3.6.1.2.1.6 Melihat informasi dari status sebuah koneksi TCP. UDP 1.3.6.1.2.1.7 Melihat informasi dari koneksi UDP. EGP 1.3.6.1.2.1.8 Melihat informasi dari EGP. Transmission 1.3.6.1.2.1.10 Tidak ada objek standar di bawah grup ini, akan tetapi MIB dari media spesifik lainnya bisa diletakkan di bawah grup ini. SNMP 1.3.6.1.2.1.11 Melakukan pengukuran terhadap aplikasi SNMP di entitas yang di-manage. Terdapat empat variabel objek MIB yang mendefinisikan karakteristik interface, diantaranya: 1.1 ifInOctets mendefinisikan jumlah total byte yang diterima. 1.2 ifOutOctets mendefinisikan jumlah total byte yang dikirim. 1.3 ifInErrors mendefinisikan jumlah total paket diterima yang dibuang karena rusak. 1.4 ifOutErrors mendefinisikan jumlah paket dikirim yang dibuang karena rusak, dan variabel objek lainnya yang juga berkaitan dengan paket internet. 2.4.3. Agen SNMP Untuk dapat membuat suatu perangkat yang bisa dimonitor dengan SNMP, harus ada sebuah aplikasi yang disebut agen SNMP. Agen merupakan perangkat lunak yang Universitas Sumatera Utara dijalankan dalam setiap elemen jaringan yang akan dikelola oleh NMS. Agen ini bertugas menjawab pesan SNMP dan mengirimkan pesan SNMP mengenai keadaan dan kejadian yang terdapat di dalam perangkat tersebut. Bentuk dari implementasi agen bisa berupa program yang terpisah ataupun program yang sudah terintegrasi dengan kernel dari sistem operasi yang bersangkutan. Sebagian besar vendor peralatan jaringan yang ada sekarang sudah menanamkan agen SNMP pada device tersebut, dimana agen ini akan memberikan respon terhadap NMS yang berbasis SNMP. Maka ketika ada alat atau device jaringan yang ditambahkan ke dalam sebuah jaringan yang di-manage oleh NMS berbasis SNMP, NMS tersebut akan bisa secara otomatis melakukan pendeteksian dan melakukan monitoring terhadapnya. Agen SNMP akan melakukan proses listening pada port UDP 161 untuk menerima pesan dari manajer, sedangkan untuk mengirimkan pesan notifikasi kepada manajer port UDP yang digunakan adalah port 162. Agen SNMP mempunyai fungsionalitas sebagai berikut: • Melakukan implementasi dan maintenance objek MIB yang ada pada device yang bersangkutan. • Memberikan respon terhadap operasi yang dilakukan oleh manajer. • Memberikan notifikasi kepada manajer, ada dua jenis notifikasi yang diberikan oleh agen kepada manajer yaitu traps unacknowledged dan informs acknowledged. • Melakukan setting policy terhadap akses data dari manajer, terhadap device yang bersangkutan. • Mengimplementasikan aspek security. NETWORK MANAGEMENT STATION Aplication Aplication Manager Agent Read or change configuration Read or change status Read performance or error status Respond to request Report problems Gambar 2.6 Interaksi antara agen dan manajer Universitas Sumatera Utara Agen menerima input pesan yang disampaikan oleh manajer. Pesan ini meminta request untuk membaca dan menulis data pada perangkat. Kemudian agen membawa request tersebut dan mengirimkan kembali respon. Agen tidak harus selalu menunggu untuk dimintai informasi. Ketika suatu masalah terjadi, maka agen akan mengirimkan suatu pesan pemberitahuan yang disebut trap kepada satu manajer atau lebih. Gambar 2.7 Subsistem Agen SNMP Pada gambar 2.7 dapat kita lihat subsistem-subsistem yang terdapat di dalam agen SNMP yang dapat didefinisikan sebagai berikut: a. Subsistem jaringan Subsistem ini berguna untuk menghubungkan agen SNMP dengan jaringan komputer. Jika subsistem ini menerima pesan SNMP, maka pesan tersebut akan diberikan kepada subsistem protokol. Setelah diproses, subsistem protokol tersebut akan menyampaikan pesan SNMP yang harus dikirimkan oleh subsistem jaringan. b. Subsistem protokol Subsistem ini melakukan dua tugas, yaitu encodingdecoding dan otentifikasi. Encodingdecoding mengubah pesan SNMP yang diterima sesuai aturan pengkodean BER Basic Encoding Rule. Sedangkan otentifikasi berfungsi memeriksa apakah pesan SNMP yang diterima tersebut otentik. Pada SNMPv1, otentifikasi dilakukan hanya dengan memeriksa nama community yang ada di dalam pesan SNMP. Universitas Sumatera Utara c. Subsistem MIB Subsistem ini melakukan dua fungsi, yaitu: mencari identitas objek yang diminta, kemudian memanggil fungsi tersebut. Pencarian identitas objek dilakukan sesuai jenis pesannya. Sedangkan fungsi yang dipanggil adalah adalah fungsi yang mengakses parameter-parameter sistem yang berhubungan dengan objek yang diminta. Dalam agen terdapat perintah-perintah yang digunakan untuk mengakses, yaitu: perintah-perintah dasar tersebut antara lain snmpget, snmpgetnext, snmpwalk, dan snmpset. • Perintah snmpget digunakan untuk mengambil sebuah variabel MIB dari sebuah agen. Harus tahu identifikasi kejadian secara tepat. • Perintah snmpgetnext digunakan untuk mengambil nilai sebuah objek kejadian setelah kejadian yang disebutkan dalam perintah MIB_object_instance. • Perintah snmpwalk digunakan untuk mengambil nilai satu atau lebih variabel MIB dari agen tanpa harus menyatakan identitas kejadiannya secara tepat. • Perintah snmpset digunakan untuk menetapkan nilai sebuah variabel MIB. 2.4.4. Structure of Management Information SMI SMI adalah suatu aturan yang menspesifikasikan proses penamaan dan pengidentifikasian suatu objek yang ada di dalam sebuah manajemen jaringan Burke 2004. SMI bukanlah merupakan suatu wadah dimana kumpulan objek-objek yang dimanage dalam network, adapun yang dimaksud dengan wadah tempat kumpulan objek-objek yang dimanage dalam network adalah Management Information Base MIB. SMI mengidentifikasi framework umum di mana suatu MIB didefinisikan dan dikonstruksi. Selain itu SMI mengidentifikasi tipe data yang dapat dipergunakan dalam MIB dan bagaimana sumber daya dalam MIB direpresentasikan dan dinamakan. Definisi dari objek yang dikelola dibagi menjadi tiga, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Penamaan Objek Nama yang mendefinisikan objek yang dikelola disebut dengan Object Identifier OID. Objek yang dikelola disusun dalam bentuk struktur pohon, di mana letak suatu objek dalam struktur pohon yang bersangkutan akan menggambarkan bagaimana pengaksesan objek tersebut. Struktur ini merupakan skema penamaan dalam SNMP. OID dibuat dari kumpulan integer berdasarkan letak dari sebuah node di dalam struktur pohon, yang dipisahkan dengan titik. Selain dengan integer, OID juga dapat dinyatakan dalam bentuk string yang juga berdasarkan letak sebuah node dalam struktur pohon yang juga dipisahkan oleh tanda titik. Oleh karena itu sebuah objek mempunyai dua jenis bentuk OID yaitu numerik dan string. 2. Tipe dan Sintaks Tipe dari sebuah objek didefinisikan dengan menggunakan sintaks dari ASN.1 Abstract Syntax Notation One. Tipe dari data yang ada dalam ASN.1 yang digunakan pada SNMP dijelaskan pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Tipe Data ASN.1 Struktur Tipe Data Keterangan Tipe primitive INTEGER Bilangan bulat 32 bit yang digunakan untuk menspesifikasikan tipe enumerasi yang ada dalam sebuah objek. Misalnya status operasi dari sebuah router bisa dalam bentuk up, down, atau testing. OCTET STRING String yang terdiri dari 0 atau lebih octet disebut juga bytes yang biasa digunakan untuk merepresentasikan string. OBJECT IDENTIFIER Penamaan dari objek yang dimanage. Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 2.3 Tipe Data ASN.1 NULL Tidak digunakan dalam SNMP. Tipe bentukan IpAddress Merepresentasikan 32 bit IP address versi 4. Network Address Sama dengan tipe IpAddress, tapi bisa juga merepresentasikan tipe network address yang berbeda. Counter Bilangan bulat 32 bit di mana nilai minimumnya dan nilai maksimumnya 2 32 – 1. Ketika nilai maksimum dicapai, maka nilainya akan kembali ke 0 hanya bisa meningkat saja nilainya. Gauge Hampir sama dengan counter, akan tetapi bisa meningkat dan menurun dan tidak bisa melebihi nilai maksimumnya. TimeTicks Bilangan bulat 32 bit yang dapat digunakan dalam melakukang pengukuran terhadap waktu. Tipe konstruktor SEQUENCE Mendefinisikan list yang di dalamnya terdiri dari 0 atau lebih tipe data ASN.1 lainnya. SEQUENCE OF Mendefinisikan objek yang dikelola di mana di dalamnya terdiri dari tipe data SEQUENCE. Tujuan dari diciptakan semua data tersebut adalah untuk membentuk sebuah objek yang akan dikelola. Universitas Sumatera Utara 3. Pengkodean encoding Sebuah instans dari objek akan dikodekan menjadi octet string dengan menggunakan Basic Encoding Rules BER. BER mendefinisikan bagaimana sebuah objek diencode dan didecode sehingga objek tersebut bisa ditransmisikan melalui medium perantara seperti ethernet. Objek tersebut akan diencode menjadi bentuk bit bit oriented data yang awalnya berbentuk teks ASCII.

2.5. Transmission Control Protocol Internet Protocol TCPIP