Pola Siaran TVRI Stasiun D. Yogyakarta
commit to user 55
Ketidakterbukaan AC Nielsen dalam perolehan dan pengolahan data karena tidak mau diaudit, maka menjadikan TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta memutuskan untuk
berhenti berlangganan Riset AC Nielsen, meskipun begitu, TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta memperoleh rating share 1,7 karena ada peristiwa meninggalnya
mantan Presiden RI, Soeharto pada Bulan Januari 2008. Sampai sekarang perolehan rating share masih lebih baik sekitar 2,4 bila dibanding dengan TVRI
daerah lain di Indonesia, akan tetapi karena faktor biaya, maka TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta tidak bisa berlangganan dan hanya mengandalkan kunjungan
penonton dan penelepon pada saat acara berlangsung.
I. Pola Siaran TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta
Sejak awal dioperasikan TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta, siarannya mengacu pada pola siaran TVRI Nasional dan disebut pola acara terpadu. Hal ini
dikarenakan TVRI merupakan televisi berjaringan dengan TVRI Nasional sebagai induk, sehingga stasiun TVRI daerah harus mengikuti pola acara terpadu dari
Pusat. Acara yang diproduksi TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta disebut pola acara
harian. Pola acara harian disusun berdasarkan pola acara tahunan dari TVRI Pusat Jakarta. Selanjutnya sesuai ketentuan dari Pusat Pola Acara tersebut oleh TVRI
Stasiun D.I. Yogyakarta ditambah dengan acara lokal dan inilah yang disebut pola acara tahunan. Hal ini berarti pola acara tahunan TVRI Stasiun D.I.
Yogyakarta merupakan hasil kombinasi antara pola acara Pusat dengan daerah, karena sistematis ini wajib, maka siaran relay dari Pusat pasti selalu ada, di
commit to user 56
samping itu apabila terjadi kekosongan produksi siaran, stasiun TVRI daerah bisa langsung merelay dari TVRI Nasional.
Sejak pada tanggal 1 Juni 2009 TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta mempunyai plotting waktu sekitar 5 jam. Waktu ini diberikan oleh TVRI Nasional untuk lebih
memberikan porsi yang memadai bagi stasiun daerah. Dengan memulai waktu siaran secara lokal dari pukul 15.00 WIB dan diakhiri pada pukul 21.00 WIB
dalam kondisi normal, akan tetapi kalau ada hal-hal di luar ketentuan, maka siarannya bisa ditambah, seperti ada liputan khusus, acara-acara atau gelar budaya
wayang kulit, dll. Di luar jam tersebut maka siarannya mengikuti acara dari TVRI Nasional relay.
Dinamika siaran TVRI sangat tinggi, sehingga sangat membuka peluang adanya perubahan-perubahan dalam jam tayangnya. Seperti terjadi pada awal
tahun 2010 yang semula TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta mempunyai jam tayang lokal 5 jam menjadi hanya sekitar 4 jam lebih sedikit per harinya, sehingga
banyak acara yang harus dipangkas.