Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan non formal sebagai salah satu jalur pendidikan, pada sistem pendidikan nasional, mempunyai tujuan antara lain untuk memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi oleh jalur pendidikan fo rmal. Melalui pendidikan non formal berbagai pelayanan pendidikan untuk semua dan pendidikan sepanjang hayat Life Long Education yang sesuai dengan perkembangan dan tuntunan perkembangan jaman dapat dilaksanakan. Pendidikan non formal telah mampu memberikan aksesibilitas yang luar biasa pada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang tidak bisa dipenuhi oleh lembaga pendidikan pada jalur formal. Kehandalan pendidikan non formal dalam memberi akses pada masyarakat untuk belajar telah dirasakan oleh masyarakat. Sejak pemerintah mencanangkan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, program pendidikan non formal seperti paket A setara SD dan paket B setara SMP mendapat respon yang positif dari masyarakat. Penyelenggaraan program paket A setara SD dan paket B setara SMP memberikan guliran dampak positif bagi masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang sangat cepat. Keberhasilan penyelenggaraan program Paket C sangat tergantung pada kinerja dari komponen-komponen program tersebut. Sesuai dengan kurikulum nasional komponen-komponen program Paket C terdiri dari warga belajar, 2 pengajarpendidik, penyelenggara, kurikulum, sarana belajar, proses belajar, tempat belajar, evaluasi, dana belajar, dan hasil belajar Depdiknas, 2002: 2. Tutor atau guru merupakan salah satu komponen penting penunjang keberhasilan penyelenggaraan program Paket C. Kinerja atau produktivitas tutor program Paket C dipengaruhi faktor- faktor interna l dan eksternal yang ada. Faktor- faktor internal yang mempengaruhi kinerja atau produktivitas seseorang meliputi motivasi. Hal ini seperti dikemukakan oleh Sutrisno Hadi 1989: 18 yang mengemukakan bahwa: “Faktor- faktor penting yang mendorong manusia bekerja adalah adanya kebutuhan yang harus terpenuhi dan tingkat kebutuhan yang berbeda- beda pada manusia tersebut dapat menimbulkan terjadinya perbedaan pola motivasi kerja.” Sejalan dengan itu, McGregor dalam Smith Wakeley 1972: 58 mengatakan “seseorang bekerja itu karena bekerja merupakan kondisi bawaan seperti bermain atau beristirahat, untuk aktif dan mengerjakan sesuatu”. Dengan demikian bekerja dapat diartikan sebagai kondisi bawaan yang diterima oleh setiap individu dan juga merupakan sifat seseorang seperti halnya bermain dan beristirahat, di samping itu seseorang dengan beraktivitas berharap membawa kepada keadaan yang lebih baik, dan membawa pada keadaan yang lebih memuaskan dari pada keadaan yang sudah ada. Selain motivasi, faktor internal yang mempengaruhi kinerja atau produktivitas adalah kompetensi. Berdasarkan hasil rumusan proyek pengembangan guru P3G dirumuskan ada sepuluh kemampuan yang diperlukan guru yang profesional. Sebagaimana diuraikan dalam jurnal Educational Leadership dalam Supriadi 1998 3 dijelaskan bahwa untuk menjadi profesional seorang guru dituntut untuk memiliki lima hal: 1 Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya, 2 Guru menguasai secara mendalam bahanmata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarnya kepada siswa, 3 Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai cara evaluasi, 4 Guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya, 5 Guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya. Berdasarkan hal ini kompetensi tutor sebagai guru pada program Kejar Paket C berpengaruh pada produktivitas kerjanya dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang memiliki kompetensi harus dilakukan untuk menghindarkan penyelenggaraan pendidikan dilakukan oleh orang- orang yang tidak mampu bertanggungjawab secara rasional, sosial, dan moral seperti diungkapkan oleh Gunning yang dikutip Langeveld. “Praktek tanpa teori adalah untuk orang idiot dan gila, sedangkan teori praktek hanya untuk orang-orang jenius” Langeveld dalam Nunu Heryanto, 2002: 1. Hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu suatu profesi, khususnya profesi keguruan, dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan melakukan penataran, loka karya, pendidikan dalam jabatan, studi perbandingan, dan berbagai kegiatan akademik lainnya Soetjipto dan Kosasi, 2004: 46. Pelaksanaan program Paket C yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Salatiga dari tahun ke tahun menunjukkan keadaan yang menggembirakan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah peserta didik yang kian meningkat setiap 4 tahunnya. Di sisi lain, peningkatan jumlah peserta didik ini tidak diimbangi dengan meningkatnya produktivitas tutor atau guru sebagai salah satu komponen pendukung pelaksanaan program Paket C. Penyebab utama dari kurangnya produktivitas tutor atau guru program Paket C adalah sulitnya mencari tenaga pendidik yang memenuhi persyaratan. Kurangnya produktivitas tutor program Paket C di Kota Salatiga ditengarai disebabkan karena beberapa faktor. Faktor-faktor yang yang menjadi penyebab kurang produktivitasnya tutor adalah adanya kenyataan di lapangan bahwa dari seluruh tutor yang ada, hanya sekitar 60 atau 45 orang yang sudah pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan tutor Kejar Paket C. Selain faktor pelatihan, sebagian besar tutor Kejar Paket C merupakan guru SD dan SMP, hanya sebagian kecil yang memang berprofesi sebagai guru SMA. Hal ini berpengaruh pada kesesuaian ijasah dan materi pelajaran yang diberikan kepada warga belajar. Faktor lain yang menyebabkan rendahnya produktivitas tutor Kejar Paket C adalah masalah klasik, yaitu honor. Kecilnya honor yang diterima mempengaruhi produktivitas kerja tutor karena dengan kecilnya imbalan yang diterima, tingkat absensi tutor menjadi cukup tinggi. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah sebagai penyelenggarapemberi program Paket C telah berusaha meningkatkan produktivitas para tutor dengan memberikan berbagai pendidikan dan pelatihan bagi para tutor. Kurangnya sumber daya manusia yang peduli terhadap kejar paket C menjadi hambatan utama yang hingga saat ini belum terpecahkan. 5 Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi, Kompetensi, dan Pendidikan-Pelatihan Tutor terhadap Produktivitas Kerja Tutor Kejar Paket C Setara SMA di Kota Salatiga”.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, KOMPETENSI PROFESIONAL TERHADAP KINERJA MELALUI MOTIVASI KERJA GURU DI SMP KOTA PEKALONGAN

0 4 35

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Pendidikan, Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Pada Pt. Inti Sukses Garmindo,Semarang).

0 6 16

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Pendidikan, Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Pada Pt. Inti Sukses Garmindo,Semarang).

0 4 15

MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEJAR PAKET C (SETARA SMA)(STUDI MULTI KASUS DI PKBM SIDOHARJO DAN PKBM SLOGOHIMO KABUPATEN WONOGIRI).

0 1 32

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA CV. NOVA FURNITURE BOYOLALI.

1 3 15

PENGARUH PELATIHAN,PENGALAMAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA.

0 2 41

PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP PENINGKATAN KINERJA TUTOR PADA PELATIHAN TUTOR KEJAR PAKET B DI SKB KULON PROGO PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 62

PENGARUH KOMPETENSI TUTOR TERHADAP HASIL BELAJAR WARGA BELAJAR KEJAR PAKET B DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) CEPIRING KABUPATEN KENDAL.

3 24 126

PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KOMPETENSI KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA PRODUKTIVITAS PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

0 0 10

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

0 1 12