Awal Kedatangan Jepang ke

TUGAS SEJARAH TENTANG PENDUDUKAN
JEPANG DI INDONESIA

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
 ANNISA SOFIA
 ERVITA
 OCTAVIANA.S
 DELVIANNISA
 M.IKMAL
 M.FIKRI

 ZEVYA.N

KELAS XI IPA V

Awal Kedatangan Jepang ke Indonesia
Awal mula ekspansi Jepang ke Indonesia didasari oleh kebutuhan Jepang akan minyak
bumi untuk keperluan perang. Menipisnya persediaan minyak bumi yang dimiliki oleh Jepang
untuk keperluan perang ditambah pula tekanan dari pihak Amerika yang melarang ekspor
minyak bumi ke Jepang. Langkah ini kemudian diikuti oleh Inggris dan Belanda. Keadaan ini
akhirnya mendorong Jepang mencari sumber minyak buminya sendiri.

Pada tanggal 1 Maret 1942, sebelum matahari terbit, Jepang mulai mendarat di tiga
tempat di Pulau Jawa, yaitu di Banten, Indramayu, dan Rembang, masing-masing dengan
kekuatan lebih kurang satu divisi. Pada awalnya, misi utama pendaratan Jepang adalah mencari
bahan-bahan keperluan perang. Pendaratan ini nyatanya disambut dengan antusias oleh rakyat
Indonesia. Kedatangan Jepang memberi harapan baru bagi rakyat Indonesia yang saat itu telah
menaruh kebencian terhadap pihak Belanda. Tidak adanya dukungan terhadap perang gerilya
yang dilakukan oleh Belanda dalam mempertahankan Pulau Jawa ikut memudahkan pendaratan
tentara Jepang. Melalui Indramayu, dengan cepat Jepang berhasil merebut pangkalan udara
Kalijati untuk dipersiapkan sebagai pangkaan pesawat. Hingga akhirnya tanggal 9 Maret tahun
Showa 17, upacara serah terima kekuasaan dilakukan antara tentara Jepang dan Belanda di
Kalijati.

Sikap Jepang pada awal kedatangannya semakin menarik simpati rakyat Indonesia. Dan
kemenangan Jepang atas perang Pasifik digembor-gemborkan sebagai kemenangan bersama,
yaitu kemenangan bangsa Asia. Saat tentara Jepang hendak mendarat di Indonesia, Pemerintah
Jepang mengeluarkan slogan-slogan : ”India untuk orang India, Birma untuk orang Birma, Siam
untuk orang Siam, Indonesia untuk orang Indonesia.”

Strategi Jepang Menarik Simpati Pribumi
Pada awal kedatangannya, demi menarik simpati masyarakat pribumi. Jepang mengobral

berbagai propaganda sebagai berikut.
a. Jepang adalah ‘saudara tua’ seluruh bangsa di asia. Oleh karena itu ada kewajiban dari
jepang untuk membebaskan seluruh bangsa asia dari penjajahan barat.
b. Jepang melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh nasionalis sekuler yang dianggap
mempunyai pengaruh penting, oleh karena itu jepang mempropagandakan gerakan 3A yang
isinya sebagai berikut.
1. Jepang pemimpin asia
2. Jepang pelindung asia
3. Jepang cahaya asia
Jepang menunjuk Mr syamsudin sebagai ketua gerakan 3A. Meskipun pada
pelaksanaannya meupakan isapan jempol belaka jepang tetaplah sebagai ‘penjajah asia’. Karena
kurang mendapat simpati dari masyarakat pribumi. Pada desember tahun 1941 gerakan 3A resmi
dibubarkan.

Kebijakan Jepang saat Menduduki Indonesia
Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang. Jepang menduduki dan menjajah
Indonesia sejak jatuhnya Tarakan tanggal 11 Januari 1942 hingga 15 Agustus 1945. Tarakan
merupakan daratan pertama di Nusantara yang diserbu bala tentara Jepang. Serangan dilakukan
pada dini hari tanggal 11 Januari 1942. Sekitar 20 ribu pasukan Kure mendarat di pantai timur
Tarakan dalam dua kelompok. Belanda berusaha bertahan dengan 1.300 serdadu Batalion VII

KNIL, beberapa kapal perang ringan, pesawat tempur, dan bomber. Selama itu, Jepang berhasil
mengeksploitasi penduduk dan tanah Indonesia, lengkap dengan sumber daya alamnya.

a. Kehidupan Ekonomi Zaman Jepang
Indonesia (disebut Jepang dengan To Hindo) sudah lama diincar bala tentara Jepang. Alasannya
adalah melimpahnya sumber daya manusia dan sumber daya alam. Hal ini sangat penting untuk
mendukung kepentingan perang Jepang. Pada masa pendudukan Jepang, perekonomian
Indonesia bercorak ekonomi perang. Cirinya adalah adanya pengaturan, pembatasan,
dan penguasaan faktor-faktor produksi oleh pemerintah militer. Pemerintah pendudukan segera
mengambil alih seluruh kegiatan ekonomi dan pembangunan.
Pemerintah pendudukan Jepang kemudian mengeluarkan Undang- Undang No. 22 Tahun 1942.
Isinya menyatakan bahwa pemerintah militer (Gunseikan) langsung mengawasi perkebunan.
Perkebunan yang tidak mempunyai kaitan dengan perang ditutup. Sebaliknya, perkebunan
karet, gula, teh, jarak, dan kina terus diberdayakan untuk perang. Komoditas ini
sangat mendukung Jepang terutama dalam menyiapkan akomodasinya.
Dalam bidang perbankan, Jepang melikuidasi bank-bank peninggalan Belanda. Hal ini dilakukan
setelah bankbank tersebut membayar utang. Jepang kemudian mendirikan bank
seperti Yokohama Ginko, Mitsui Ginko, Taiwan Ginko, dan Kana Ginko. Jepang
mengeluarkan uang baru untuk menutup defisit akibat pembangunan bidang militer.
Perekonomian penduduk lumpuh karena dikorbankan demi ”Kemakmuran Bersama Asia

Timur Raya”. Penduduk dimobilisasi untuk menyerahkan hasil bumi dan tenaganya. Akibatnya,
kekurangan gizi dan kesengsaraan merajalela di berbagai daerah.
b. Kehidupan Sosial Zaman Jepang
Pemerintah pendudukan militer Jepang menerapkan beberapa kebijakan dalam rangka
kepentingan perang. Jepang melarang seluruh kebudayaan Barat. Bahasa Indonesia dijadikan
sebagai bahasa resmi pengantar pendidikan menggantikan bahasa Belanda. Jepang juga
menghapuskan sistem pendidikan berdasarkan kelas sosial pada era penjajahan Belanda.
Pendidikan zaman Jepang antara lain:


Kokumin Gakko atau Sekolah Rakyat (lama studi enam tahun).



Shoto Chu Gakko atau Sekolah Menengah Pertama (lama studi tiga tahun).



Koto Chu Gakko atau Sekolah Menengah Tinggi (lama studi tiga tahun).




Pendidikan kejuruan bersifat vokasional seperti pertukangan, pelayaran, pendidikan,
teknik, dan pertanian.



Pendidikan tinggi.

Pendidikan zaman Jepang bercirikan militerisme. Siswa setiap pagi harus menyanyikan lagu
kebangsaan Jepang (Kimigayo), mengibarkan bendera Jepang (Hinomaru) dan menghormat
Kaisar Jepang (Seikirei). Mereka juga harus melakukan Dai Toa, yaitu sumpah setia pada citacita Asia Raya dan wajib melakukan senam Jepang (Taiso) serta latihan fisik kemiliteran. Para
guru dididik dengan Nippon Seisyin, yaitu latihan kemiliteran dan semangat Jepang. Selain itu,
juga mengikuti indoktrinasi ideologi Hakko Ichiu.

Para pemuda dan orang tua diwajibkan mengikuti romusha untuk mengerjakan proyek Jepang
atau medan perang. Jepang menggunakan cara paksa, setiap kepala daerah harus
menginventarisasikan jumlah penduduk usia kerja. Ribuan romusha dari berbagai daerah di
Indonesia dikirim ke berbagai medan perang. Beberapa romusha yang masih hidup sempat
melancarkan protes kepada pemerintah Jepang. Atas kekejaman bala tentara Jepang

selama Perang Dunia II, PM Jepang Jurichiro Koizumi. Pada tahun 2005 sempat minta maaf
kepada negara-negara Asia.

Dampak Kebijakan Kolonialisme Jepang
Dampak Positif Pendudukan Jepang
Tidak banyak yang mengetahui tentang dampak positif pendudukan Jepang di Indonesia.
Dampak positif yang dimaksud, antara lain sebagai berikut:
a.

Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi nasional dan
menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan diri sebagai bahasa nasional.

b.

Jepang mendukung semangat anti-Belanda, sehingga mau tak mau ikut mendukung semangat
nasionalisme Indonesia. Antara lain menolak pengaruh-pengaruh Belanda, misalnya perubahan
nama Batavia menjadi Jakarta.

c.


Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia, Jepang mendekati pemimpin nasional
Indonesia seperti Sukarno dengan harapan agar Sukarno mau membantu Jepang memobilisasi
rakyat Indonesia. Pengakuan Jepang ini mengukuhkan posisi para pemimpin nasional Indonesia
dan memberikan mereka kesempatan memimpin rakyatnya.

d.

Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu koperasi yang bertujuan untuk
kepentingan bersama.

e.

Mendirikan sekolah-sekolah seperti SD 6 tahun, SMP 9 tahun, dan SLTA
Dampak Negatif Pendudukan Jepang
Selain dampak positif di atas, pendudukan Jepang juga membawa dampak negatif yang luar
biasa, antara lain:

a.

Penghapusan semua organisasi politik dan pranata sosial warisan Hindia Belanda yang

sebenarnya banyak diantaranya yang bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan, sosial,
ekonomi, dan kesejahteraan warga.

b.

Romusha, mobilisasi rakyat Indonesia (terutama warga Jawa) untuk kerja paksa dalam
kondisi yang tidak manusiawi.

c.

Ekploitasi segala sumber daya seperti sandang, pangan, logam, dan minyak demi
kepentingan perang. Akibatnya beras dan berbagai bahan pangan petani dirampas Jepang
sehingga banyak rakyat yang menderita kelaparan.

d.

Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal ini karena dicetaknnya uang pendudukan secara
besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.

e.


Kebijakan self sufficiency (kawasan mandiri) yang menyebabkan terputusnya hubungan
ekonomi antar daerah.

Faktor Runtuhnya Kekuasaan Jepang
Memasuki tahun 1944, dalam Perang Pasifik, tentara Jepang mulai terdesak oleh tentara
Sekutu pimpinan Jenderal Mc. Arthur. Mula-mula, Jepang terdesak dan menderita kekalahan di
Laut Karang, pantai timur Laut Australia. Kepulauan di Lautan Pasifik satu persatu jatuh ke
tangan Sekutu. Kota-kota di negeri Sakura sendiri pun juga menjadi sasaran tentara Mc. Arthur.
Tahun 1945, merupakan tahun yang sangat sulit bagi Jepang. Kedudukannya di daratan Asia juga
sudah terancam. Oleh karena itu, untuk menarik simpati rakyat, Jepng berjanji kepada bangsa
Indonesia akan memberikan kemerdekaan.
Tetapi Jepang semakin panik. Pada pertengahan tahun 1945 tentara sekutu sudah mendarat di
pelabuhan minyak Balikpapan. Jepang sudah tidak berdaya. Apalagi setelah Amerika Serikat
menjatuhkan bom Atom ke Hirosyima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki tanggal 9
Agustus 1945.
Negeri Sakura ini sudah benar-benar lumpuh. Akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang
sudah menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Penyerahan Jepang kepada sekutu tersebut telah menandai berakhirnya Perang Dunia 2 di
Pasifik. Hal itu juga menandai berakhirnya masa penjajahan Jepang di Indonesia.


Sementara rakyat Indonesia bisa bernafas lega. Namun, ternyata perjalanan perjuangan rakyat
nusantara ini tidak cukup hanya sampai disitu. Berbagai kesulitan masih datang silih berganti
mendera negeri ini. Hal ini akan saya bahas pada artikel berikutnya. Semoga perjuangan rakyat
jaman dahulu menimbulkan inspirasi tersendiri bagi generasi muda sekarang.