Perubahan Bentuk Penyajian Kesenian

27

2.3 Perubahan Bentuk Penyajian Kesenian

Bentuk-bentuk seni yang telah berkembang di masyarakat sudah tidak lagi terpaku satu bentuk saja. Melainkan seni akan terus menerus melatar belakangi perkembangan melalui saran dan kritik yang nantinya akan mengarah pada suatu perubahan. Perubahan menurut Jazuli 2001: 180 adalah proses alamiah yang tidak mungkin dihindari dan tidak mungkin mudah diantisipasi, sebagaimana kecepatan perubahan pada era globalisasi yang terjadi sekarang. Perubahan berarti pergantian orientasi hidup yng melahirkan nilai baru atau modern sebagai hasil kreativitas manusia dalam suatu masyarakat dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat juga pengaruh dari masyarakat setempat. Rohidi 1994: 48 menyatakan bahwa perubahan atau perkembangan budaya sangat dipengaruhi adanya peningkatan jumlah penduduk, perubahan dalam lingkungan geografi, pengaruh kontak budaya, penemuan baru, peminjaman kebudayaan dan penerimaan unsur-unsur kebudayaan baru. Kesenian tari didalam perubahan bentuk penyajian tidak terlalu mementingkan pada penemuan bentuk yang baru, melainkan lebih menjadi bagian dari proses untuk memelihara eksistensinya Sumaryono dan Suanda 2006: 116. Seiring berjalannya waktu dan tuntutan masyarakat kesenian tradisional seperti kesenian tari Topeng Endel mengalami pergeseran atau perubahan dalam perkembangannya dalam bentuk penyajian pertunjukan. Menurut Edi Sedyawati 1988: 63 bahwa pergeseran terjadi di masyarakat yang berakibat pada perubahan 28 bentuk penyajian sekaligus pergeseran fungsi dari pementasan kesenian. Sebuah kesenian yang pada taraf kemunculannya sebagai sarana untuk menyiarkan agama, tidak mustahil perkembangannya sekarang telah berubah, menjadi sarana hiburan. Kesenian tidak berubah dengan sendirinya melainkan adanya penyebab perubahan begitu juga dalam kesenian tari Topeng Endel pun mengalami perubahan bentuk penyajian. Sunaryadi mengatakan 1990: 28 jika masyarakat merasa tertarik pada seni pertunjukan itu, tentu akan dapat hidup terus. Meskipun mengalami berbagai perubahan atau penyempurnaan. Perubahan-perubahan itu terkadang hampir menyeluruh, meliputi tarian, alat musiknya, syairnya, teknik dan cara pelaksanaannya. Seiring berjalannya waktu kesenian tradisional seperti tari Topeng Endel ini pun mengalami perubahan karena perkembangan sosial budaya masyarakat. Suatu pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat atau ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan seni. Upaya perubahan untuk membuat kesenian tradisional tetap hidup dan berkembang. Perkembangan itu meliputi perluasan variasi maupun cakupan bidang gagasan yaitu dengan membesarkan volume penyariannya, meluaskan wilayah pengenalannya, serta memperbanyak kemungkinan kesenian tradisional diolah dan diperbaharui, usaha pengembangan menghidupkan kembali kesenian tradisional di lingkungan masyarakat pendukungnya Sedyawati 1981: 50-52. Dari berbagai pendapat disimpulkan bahwa perubahan bentuk penyajian kesenian tradisional karena perubahan zaman yang akan mempengaruhi pola 29 berfikir masyarakat secara dinamis dan sadar untuk meningkatkan kualitas kesenian.

2.4 Faktor-faktor yang menyebabkan Perubahan Bentuk Penyajian