mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya khalayak.” Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, 2004;2
Definisi komunikasi yang lain menurut Berelson dan Steiner : “ Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian,
dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar- gambar, angka-angka, dan lain-lain.” Sendjaja, Sasa juarsa, Teori Komunikasi,
Pusat Penertiban Universitas Terbuka, Jakarta, 2002:7 Sedangkan definisi menurut Lasswell 1960 ;
“ Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan apa”, “dengan saluran apa”, “kepada siapa”, dan “dengan akibat
atau hasil apa.” Who, Says what? In what Channel? To whom? With what effect?. “Sendjaja, 2002:7
Dari ketiga definisi di atas dapat dikemukakan bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan yang berisikan informasi, gagasan,
emosi, keahlian, dan lain-lain, melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata- kata, gambar ataupun yang lainnya, dengan saluran atau media yang digunakan
dan bertujuan untuk memberikan pengaruh sebuah perubahan atau pembentukan perilaku atau pandangan kepada khalayak penerima pesan.
B. Televisi Sebagai Bentuk Komunikasi Visual dan Audio
Seperti yamg telah diuraikan pada sub bab sebelumnya, pengertian komunikasi menurut Berelson dan Steiner 1964 adalah proses penyampaian
informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol- simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan lain-lain. Sementara
paradigma Laswell menunjukkan bahwa komunikasi meliputi 5 unsur, yakni:
komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. Komunikasi merupakan penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang
menimbulkan efek tertentu. Jadi pengertian komunikasi dari Berelson, Steiner, dan Laswell memberikan pemahaman bahwa komunikasi tidak hanya terfokus
pada masalah penyampaian pesan belaka agar orang lain mengerti, akan tetapi lebih jauh lagi bagaimana bentuk informasi atau pesan yang disampaikan.
Apakah lambang-lambang, gambar, ataupun suara telah memenuhi kriteria ideal yang mampu diterjemahkan oleh penerima pesan.
Definisi komunikasi visual menurut informasi dari Institut Seni Indonesia Denpasar adalah “penyampaian pesan yang terencana dan sangat persuasif
menggunakan simbol-simbol yang dapat diterjemahkan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan publik dalam menerima pesan yang disampaikan melalui
berbagai media informasi”. Kalimat terakhir “melalui berbagai media informasi” dapat diartikan media elektronik maupun non elektronik dan salah satunya
adalah televisi. Namun televisi tidak dapat berdiri hanya dengan visual saja, audio juga diperlukan sebagai bentuk sinergi yang tidak dapat dipisahkan.
Sebagai contoh, penonton tidak mungkin menikmati gambar pertempuran di suatu daerah konflik begitu saja tanpa adanya suara atau pun bunyi yang
menjadi pendukung gambar tersebut. Dan hal ini sangat sesuai dengan dua bentuk komunikasi secara umum, yaitu :
1. Komunikasi verbal yaitu bentuk komunikasi yang menggunakan simbol
bunyi phonic symbol yang dapat dimengerti berdasarkan kesepakatan sistem.
2. Komunikasi non verbal yaitu bentuk komunikasi yang menggunakan
lambang-lambang atau gambar visual untuk mewakili suatu karakter simbol bunyi.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa televisi merupakan sebuah gabungan dari dua bentuk komunikasi yaitu verbal dan non
verbal atau gabungan dari komunikasi visual dan komunikasi audio, yang disusun secara terencana agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh
publik sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya.
C. Pengertian Berita Televisi