TINJAUAN PUSTAKA Peranan humas dalam menunjang visi dan misi pada kantor informasi dan komunikasi kabupaten Karanganyar ANGGIA AYU

dakwah tersebut, dikenal tiga tipe tentang apa yang disukai dan tidak disukai, yaitu: 1. Those who know you and like you mengenal dan menyukai Anda. 2. Those who know you and dont like you mengenal dan tidak menyukai Anda. 3. Those who neither you nor care you tidak dikenal maka tidak disukai. Oleh karena itu dikatakan pula bahwa Public Relations merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya Scott M. Cutlip dan Allen H. Center Efektif Public Relations, 1982. Public Relations adalah suatu proses yang kontinyu dari usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari publik pada umumnya, termasuk stake holder internal . Ke dalam, mengadakan perbaikan dan pembenahan melalui corporate culture building membangun budaya lembaga berbentuk disiplin, motivasi, peningkatan pelayanan dan produktivitas kerja yang diharapkan untuk terciptanya sense of belonging terhadap lembaga. Sedangkan ke luar, berupaya menciptakan kepercayaan dan citra lembaga corporate image yang sekaligus memayungi dan mempertahankan citra produknya product image . Oxley 1987:12-13 mengemukakan public relations dari fungsi manajemen yang dilakukan bertujuan untuk memberi layanan kepada publik memiliki tugas-tugas yaitu : a. Memberi saran kepada manajemen tentang semua perkembangan internal dan eksternal yang mungkin mempengaruhi hubungan organisasi dengan publik-publiknya b. Meneliti dan menafsirkan untuk kepentingan organisasi, sikap publik- publik utama pada saat ini atau antisipasi sikap publik-publik pokok terhadap organisasi c. Bekerja sebagai penghubung liaison antara manajemen dan publik- publiknya, dan d. Memberi laporan berkala kepada manajemen tentang semua kegiatan yang mempengaruhi hubungan publik dan organisasi. Sebagai fungsi manajemen, public relations memampukan organisasi untuk mencapai hubungan yang efektif dengan berbagai khalayaknya melalui pengertian sikap, nilai, dan opini khalayak Wells, et.al. 1995:619. Oleh karena itu, pada dasarnya semua organisasi yang memiliki manajemen akan mempraktekkan public relations tersebut. Public relations sebagai fungsi manajemen dijalankan oleh perusahaan, pemerintah, asosiasi profesi dan niaga, organisasi nirlaba, lembaga swadaya masyarakat, industri pariwisata, dunia pendidikan, politisi, klub olahraga, dan berbagai organisasi lainnya. G. Fungsi dan Tugas Hubungan Masyarakat HUMAS Dari definisi public relations sebagai fungsi manajemen dapat dilihat bahwa public relations mempunyai peranan maupun fungsi yang penting dalam membangun pemahaman publik terhadap organisasi sehingga dapat terbangun hubungan yang baik antara organisasi dengan publiknya dan menjaga citra organisasi. Onong Uchjana Efendy 2002:34 mengemukakan fungsi Hubungan Masyarakat atau Public Relations adalah sebagai berikut : 1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. 2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik intern maupun esktern. 3. Menciptakan komunikasi dua arah yang timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. 4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. Dari fungsi public relations diatas terdapat 2 kajian publik dalam public relations yaitu: 1. Publik intern Merupakan publik yang menjadi bagian dari unit usahabadanorganisasi itu sendiri. Di dalam publik industri atau perusahaan, publik intern adalah buruh atau karyawan, pemegang saham. Sedangkan di instansi pemerintahan adalah pegawai karyawan di dalam instansi tersebut, serta para pejabat pengambil keputusan. 2. Publik ekstern Adalah “orang luar” atau publik umum masyarakat dimana industri atau usaha itu berada, yang harus diberikan peneranganan atau informasi demi tumbuhnya goodwill dari mereka. F. Rachmadi,1992:69 Terdapat 4 syarat utama yang harus dikuasai oleh petugas public relations PRO guna menjalankan fungsi tersebut: 1. Kemampuan mengamati dan menganalisis persoalan. 2. Kemampuan menarik perhatian 3. Kemampuan mempengaruhi pendapat 4. Kemampuan menjalin hubungan dan saling percaya DeFleur dan Dennis 1988:306 mengelompokkan tugas – tugas public relations secara umum adalah sebagai berikut: a. Penulisan Membuat siaran pers yang ditujukan kepada media umum dan menulis draft untuk media khusus, brosur, poster dan bahan lainnya. b. Penyuntingan Merevisi dan memeriksa naskah pidato, majalah perusahaan, newsletter, dan bulletin elektronik c. Penempatan dan Relasi Media Menjadi klien media cetak dan elektronik; menyelenggarakan book tour untuk para penulis, berbicara kepada para host untuk wawancara d. Special events Mengorganisasikan event-event khusus, misalnya donasi, grand opening e. Pidato Menulis dan menyampaikan pidato kepada pihak-pihak lain f. Produksi Membantu dalam produksi untuk publikasi g. Penelitian Melakukan penelitian baik kepada publik intern maupun publik ekstern untuk mengevaluasi program maupun mengetahui perkembangan perusahaan. h. Pemrograman dan Konseling Menyusun rencana untuk klien atau bagian public relations , memberi saran cara menangani peristiwa tertentu atau membatasi atau mengimbangi publisitas negatif i. Pelatihan dan Manajemen Memberikan pelatihan pada karyawan, memberi saran cara untuk membentuk iklim yang tepat pada sebuah organisasi cara menangani penyelidikan, mengkoordinasikan orang dengan berbagai keahlian dan latar belakang sehingga membuat program bisa dijalankan. Dalam literatur lain menyebutkan tugas-tugas Public Relations yaitu: 1. Internal Public Relations 2. External Public Relations 3. Publisitas 4. Periklanan 5. Demontrasi 6. Propoganda 7. Pameran 8. Sales Promotion 9. Konferensi Pers 10. House Organ majalah perusahaan 11. Open House atau Grand Opening H. Ruang Lingkup Humas Dalam Lembaga Pemerintahan Dalam iklim demokrasi dan transparansi menghadapi era globalisasi, peranan Humas Pemerintah dan Daerah ke depan sangat strategis untuk mengkomunikasikan atau menginformasikan berbagai kebijakan, program dan kegiatan pemerintah daerah kepada masyarakat, terutama yang berkaitan dengan otonomi daerah dalam mewujudkan good governance . Citra dan dukungan terhadap pemerintah, baik di pusat maupun daerah sangat banyak tergantung pada kemampuan humas untuk menjalankan fungsinya mengangkat image positif lembaga pemerintah di mata masyarakat. Dengan performance humas yang baik dan profesional akan mampu mencerminkan sosok lembaga pemerintah yang memiliki akuntabilitas, kredibilitas dan aksesibilitas sebagai perwujudan good governance sehingga humas dapat berperan sebagai jembatan yang baik antara pemerintah dan pemerintah daerah dengan masyarakat yang pada gilirannya akan saling mendukung dalam menghadapi permasalahan pembangunan. Hal itu untuk mengingatkan betapa pentingnya peranan humas dalam era otonomi daerah ini. Dalam iklim demokrasi peranan informasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar bagi manusia sebagai individual, maupun kelompok masyarakat, yang diperoleh melalui media cetak, media elektronik dan media informasi lainnya. Oleh karena itu, pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat. Informasi pada zaman modern ini merupakan kebutuhan dasar masyarakat, dan oleh karena itu belakangan ini kecenderungan masyarakat menuntut kebebasan untuk memperoleh informasi semakin meningkat. Dikatakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang demokratis, kemerdekaan menyatakan pikiran dan pendapat sesuai hati nurani dan hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia yang sangat hakiki yang diperlukan untuk menegakkan keadilan dan kebenaran, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kebutuhan masyarakat untuk memperoleh informasi secara lengkap dan menyeluruh merupakan indikasi yang mengarah kepada terbentuknya masyarakat informasi yang lebih maju dan modern. Itulah sebabnya banyak negara maju telah menempatkan unit pusat informasi pada posisi yang penting dan strategis. Karena dengan manajemen informasi yang efektif dan profesional akan mampu meningkatkan sistem informasi yang berkualitas, sehingga pesan-pesan pemerintah dapat dengan cepat tersosialisasi dengan respon masyarakat yang cepat pula. Oleh karena itu menghadapi era globalisasi yang tidak dapat dihindari, dan tuntutan demokrasi di berbagai kehidupan kenegaraan pemerintah dan daerah perlu menjadikan bidang kehumasan sebagai bagian manajemen yang sangat penting dan strategis. Hak-hak Publik Departemen dalam negeri sebagai unsur birokrasi pemerintah memandang eksistensi humas dalam era sekarang ini merupakan yang sangat penting peranannya mensukseskan pembangunan bangsa ke depan. Salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan tata pemerintahan adalah dapat terinformasikan tersosialisasikan berbagai kebijakan policy dan produk-produk regulasi pemerintahan dengan profesional dan baik. Dengan demikian pelaksanaan kehumasan di lingkungan pemerintahan merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat luas, yang harus dilakukan secara optimal. Hal itu akan membawa dampak terhadap legitimasi pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik. Menjadi semakin tinggi, sejalan dengan semakin responsifnya dukungan masyarakat terhadap kebijakan dan program pembangunan sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Oleh karena informasi merupakan hak setiap individu, maka pemerintah akan menjadi semakin terbuka guna memenuhi dan menjamin hak-hak publik terhadap informasi tesebut. Beberapa hak publik tersebut antara lain: 1 Hak untuk memantau perilaku pejabat publik dalam menjalankan peran publiknya right to observe . 2 Hak untuk memperoleh informasi right information . 3 Hak untuk berpartisipasi dalam proses pembentukan kebijakan publik right to participate . 4 Hak untuk mendapatkan perlindungan sebagai saksi, dan pelopor dalam mengungkapkan fakta dan kebenaran whiste blower protection . 5 Hak untuk berekspresi freedom of Expression . 6 Hak untuk mengajukan keberatan terhadap penolakan atau dijaminnya kelima hak tersebut right to appeal . Untuk mewujudkan dan menjamin hak-hak publik tersebut, maka perlu adanya jaminan akses informasi publik agar dapat menjawab tantangan ke depan dalam pengelolaan informasi publik tersebut. Oleh karena itu era reformasi dan globalisasi dibutuhkan kecepatan informasi yang akurat secara profesional, serta masyarakat yang menjadi sangat heterogen dan sarat dengan berbagai kepentingan, maka tugas kehumasan dalam pelayanan informasi pemerintahan kedepan relatif cukup berat. Perlu ditangani SDM yang profesional. Sedang SDM yang menangani kehumasan selama ini dirasakan masih kurang profesional. Karena dari kondisi obyektif saat ini kehumasan di lingkungan pemerintahan masih dianggap sebelah mata dan prasarana yang terbatas. Eksistensi humas sebagai pelembagaan kegiatan komunikasi dalam organisasi justru untuk menunjang upaya manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk mencapai suatu tujuan dalam teori manajemen disebutkan harus melalui tahap-tahap yang salah satu diantaranya adalah perencanaan. Perencanaan adalah menetapkan tujuan dan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan. Dalam menyusun sebuah rencana diperlukan kemampuan meramalkan dan memvisualisasikannya. Pentingnya kemampuan meramalkan, karena dengan imajinasi dapat diperkirakan hambatan-hambatan yang mungkin akan dijumpai. Dengan demikian dalam pelaksanaannya kelak dapat diambil tindakan dengan segera, apabila ternyata membentuk rintangan. Sedangkan pentingnya kemampuan memvisualisasikan suatu rencana, karena memungkinkan siapa saja dapat melihat dan menghayati dengan cepat apa yang harus dilakukan untuk melaksanakan rencana yang disusun itu guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan demikian sebuah perencanaan bagi humas sangat penting karena perencanaan pula humas akan dapat menentukan aktivitas menetapkan tujuan dan tindakan-tindakan. I. Kegiatan Humas Seorang pakar marketing PR. Smith mengemukakan pendapatnya tentang arti informasi dalam bidang militer dan marketing, bahwa informasi dapat menciptakan power. Dalam kaitan ini dikutip pula pendapat Jefkins tentang posisi praktisi atau humas dalam suatu organisasi yang merupakan mata, telinga dan suara dari perusahaan. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Ivy Lee. Dalam pelaksanaan pekerjaannya seorang praktisi humas akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Bahwa proses humas yang terdiri atas tahapan fact finding, planning, communicating, evaluation sepenuhnya mengacu pada pendekatan manajerial. Dalam proses tersebut kita jumpai teknik-teknik dan koordinasi tertentu yang dipergunakan oleh kelompok orang-orang yang disebut manajer di dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan itu sendiri. Proses ini pun mencakup fungsi-fungsi dasar dengan pendekatan analistik seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dalam melaksanakan manajemen POAC, Planning, Organizing, Actuating, Controlling . Dengan melihat proses peranan manajemen dan hubungan masyarakat humas dalam suatu organisasi, dapatlah dikatakan bahwa manajemen itu adalah upaya menyusun sasaran dan kerja sama melalui orang lain. Di samping itu, untuk dapat mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien dan agar pekerjaan terlaksana dengan baik. Fungsi dan tanggung jawab humas hendaknya mengupayakan terjadinya hubungan yang lancar dan efektif antara semua bagian dalam perusahaan di satu sisi dan antara perusahaan itu dengan publik internal dan publik eksternal. Staf humas harus menerapkan ketiga prinsip dasar fungsi hubungan masyarakat dan mampu secara objektif menanggapi pendapat dan sikap publik. Dengan demikian ia dapat memberi masukan pada pimpinan untuk menciptakan lingkungan usaha yang saling menguntungkan dan berkelanjutan serta mampu bersaing. Menurut Oxley, 1987:12-13 tugas humas meliputi : a. Memberi saran kepada manajemen tentang semua perkembangan internal dan eksternal yang mungkin mempengaruhi hubungan organisasi dengan publik- publiknya. b. Meneliti dan menafsirkan untuk kepentingan organisasi, sikap publik-publik utama pada saat ini atau antisipasi sikap publik-publik utama terhadap organisasi. c. Bekerja sebagai penghubung liaison antara manajemen dan publik- publiknya. d. Memberi laporan berkala kepada manajemen tentang semua kegiatan yang mempengaruhi hubungan publik dan organisasi. Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, tiap staf humas harus mempelajari setiap langkah dan sasaran perusahaan. Memantau keadaannya sejauh mana langkah dan sasaran itu akan mempengaruhi lingkungan. Apakah pendapat umum terhadap langkah dan sasaran itu. Hasil pemantauan hari ini dibandingkan lagi dengan hasil pemantauan esoknya dan begitu seterusnya secara berkesinambungan. Tanggung jawab khusus manajer hubungan masyarakat ialah mengelola stafnya agar setiap langkah selalu berlangsung efektif. Melaksanakan koordinasi pekerjaan agar jangan sampai ada pekerjaan yang tumpang-tindih, mengawasi pekerjaan staf agar jangan menyimpang jauh dari perencanaan dengan metode kerja yang benar, alat kerja yang sesuai, dan informasi kerja yang tepat. Setiap anggota staf humas juga harus berkemampuan sebagai juru analisis terhadap perkembangan persepsi di masyarakat. Bagian humas adalah bagian yang mewakili perusahaan terhadap publik dan mewakili publik pada perusahaan. Bagian humas harus pula dapat menyajikan hasil evaluasi akurat tentang: 1. Lingkungan 2. Sikap dan pendapat publik 3. Efektivitas manajemen humas Humas sebagai bidang ilmu pengetahuan interdisipliner dapat memberikan jawaban, sejauh praktisinya mampu mengembangkan ilmu ini dalam kaitannya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, untuk ini disajikan kembali berbagai definisi kehumasan, termasuk definisi yang disebut dengan Statement Mexico . Definisi ini mempertegas kedudukan humas dalam jajaran ilmu-ilmu sosial lainnya, terutama yang berkaitan dengan ilmu komunikasi. Definisi ini kembali menggarisbawahi bahwa tugas humas harus dilandasi dengan riset, konsultasi dengan pimpinan organisasi, program berencana dan tanggung jawab sosialnya. Juga disimpulkan adanya empat unsur pokok mengenai falsafah yang dikandung oleh humas. Peranan humas untuk menanamkan sense of belonging pada publiknya dalam upaya untuk memenangkan tujuan organisasi, yang tentunya berlandaskan keterampilan humas agar dapat menyentuh persepsi publik sasaran. Hal ini harus dipahami bahwa dengan cara sistematis dan terencana akan dapat diraih dan dimenangkan sasaran pokok kegiatan humas untuk memenangkan dan meraih opini publik yang menguntungkan bagi organisasi. Semua ini bertitik tolak pada posisi humas sebagai unsur pendukung kegiatan organisasi. Penguasaan informasi merupakan syarat mutlak bagi praktisi dalam mengemban tugasnya di dalam suatu organisasi, baik dalam hubungannya dengan pihak pimpinan, maupun dengan khalayak dalam, dan terlebih lagi dengan khalayak luar, informasi merupakan masukan yang harus dikuasai atau dimiliki. Dalam hal ini kita mengacu pada proses pengalihan PR yang dirumuskan oleh Frank Jefkins, yang dengan jelas mengemukakan perlunya dijernihkan dulu berbagai masalah yang sedang dihadapi agar pelaksanaan kehumasan dapat berjalan dengan baik. Semua ini tidak terlepas dari upaya untuk mengubah perilaku khalayak melalui dua jenjang, yaitu transforming role dan socializing role . Yang pertama dimaksudkan untuk mengubah perilaku publik, sementara yang kedua adalah hasil yang dapat diperoleh. Kenyataan yang dapat dilihat di masyarakat adalah bahwa kegiatan humas pun ternyata mempunyai ruang lingkup yang berbeda. Humas yang berkecimpung dalam pemerintahan mempunyai tugas yang berbeda dengan humas organisasi swasta yang profit oriented . Peranan yang dimainkan oleh para praktisi humas pemerintah yang tergabung di dalam organisasi Bakohumas, dan peranan yang dilakukan praktisi tidak sama dengan rekan-rekannya pada humas swasta. Sekalipun dasar pengetahuan kehumasan itu sama, tetapi jelas para anggota Bakohumas harus mengikuti jalur yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini berbeda dengan praktisi swasta, seperti yang tergabung di dalam Perhumas, yang bebas melakukan tugasnya untuk mencapai sasaran. Dari uraian ini jelas bagi kita bahwa kerja humas tidak dapat ditangani sambil lalu, tetapi harus profesional sebagai suatu bidang ilmu. Kita kutip uraian Prof. Dr. Astrid Susanto mengenai bidang-bidang spesialisasi dalam kehumasan, yang dibagi dalam beberapa kelompok. Dari uraian ini jelas dapat kita simak masalah yang dihadapi praktisi terlalu banyak dan beragam, serta menuntut harus ada ketentuan. J. Media Humas Media merupakan jalur terpenting dalam kegiatan humas. Meskipun kata itu seringkali hanya dipakai mengacu kepada penyiaran komunikasi metode modern melalui televisi dan radio, bagi kebanyakan humas, kata ini mengacu kepada seluruh wilayah kerjanya baik surat kabar maupun majalah atau selebaran. Di negara-negara industri yang sudah bebas buta huruf, media berita berupa koran, radio dan televisi merupakan wahana utama penyebaran informasi bagi humas. Banyak majalah dan surat kabar yang demikian populer sehingga mencapai cakupan nasional. Namun, di negara-negara yang memiliki banyak kelompok etnik dan bahasa daerah, daya jangkau dari masing-masing media berita relatif terbatas, apalagi belum semua penduduknya bebas buta huruf. Di negara- negara seperti itu tugas para praktisi humas tentu saja menjadi lebih sulit dan menuntut taktik tersendiri. Di lapangan, ada banyak media yang dapat dipilih dan digunakan oleh humas untuk menyebarluaskan sekaligus mengaktualisasikan informasi yang didapatnya baik secara internal maupun eksternal. Media yang dapat digunakan oleh humas untuk memberitakan tentang informasi yang didapatnya kepada kalangan internal suatu perusahaan atau organisasi antara lain : 1. Dengan menerbitkan majalah organisasi Majalah organisasi house magazine atau company publication merupakan sarana yang penting dalam kegiatan humas dalam rangka memelihara dan membina hubungan yang harmonis antara pimpinan organisasi dengan publik intern maupun dengan publik ekstern. 2. Komunikasi internal Suatu bentuk dari sarana humas dalam menyuguhkan informasi kepada berbagai pihak internal dalam suatu oragnisasi atau perusahaan. Beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu dengan melakukan pendekatan secara internal dengan pihak-pihak yang terkait, baik langsung maupun tidak langsung, entah itu manager atau sesama staf humas. Bentuk komunikasi yang dapat digunakan bisa melalui media komunikasi lisan ataupun tulisan. Selain membina hubungan dengan pihak-pihak internal, bagian humas pun diharapkan dapat menjalin hubungan dengan pihak luar. Media yang dapat digunakan, yaitu : a Media massa elektronik, semisal televisi dan radio Melalui sarana ini, jenis informasi yang akan disebarluaskan kepada masyarakat luas dapat optimal dilakukan. Hal ini dikarenakan adanya media iklan baik berupa gambar maupun suara visual dan audio akan memperjelas pemahaman khalayak ramai tentang informasi yang nantinya akan mereka terima. b Surat kabar koran, majalah dan sejenisnya Dengan mengirimkan press realese tentang kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi yang bersangkutan atau dengan mengirimkan artikel sehingga dapat diketahui oleh masyarakat luas. c Internet Kecanggihan teknologi akhir-akhir ini menuntut SDM yang berkualitas juga oleh para humas. Informasi yang disebarkan melalui sarana ini pastinya dapat menjangkau daerah yang lebih luas dengan jumlah masyarakat yang lebih banyak pula.

BAB III DESKRIPSI KANTOR INFORMASI DAN KOMUNIKASI

KABUPATEN KARANGANYAR

A. Gambaran Umum Kantor Informasi dan Komunikasi Karanganyar

1. Sejarah Kantor Informasi dan Komunikasi Kantor Informasi dan Komunikasi berasal dari peleburan Departemen Penerangan. Pada waktu pemerintahan Presiden Gus Dur di tahun 1999, Departemen Penerangan dibubarkan karena dianggap kurang efektif. Dengan banyaknya staf Departemen Penerangan yang tersebar diseluruh daerah di Indonesia maka para staf departemen Penerangan ditarik ke instansi-instansi pemerintah yang lain. Sehubungan dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah maka setiap daerah berhak untuk mengatur tentang kepegawaian di daerahnya, penarikan mantan staf Departemen Penerangan diatur oleh setiap pemerintah daerah. Pada tahun 2001, Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar mengeluarkan undang-undang yang mengatur tentang organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah Kabupaten Karanganyar yang tertuang dalam Peraturan Daerah Karanganyar Nomor 10 Tahun 2001. Peraturan daerah inilah yang merupakan dasar pembentukan Kantor Informasi dan Komunikasi. Kantor Informasi dan Komunikasi : · Tidak mempunyai petugas khusus lapangan, yang ada hanyalah petugas peliput yang hanya berada di tingkat Kabupaten. 23 · Hanya memiliki satu buah kantor yang berkedudukan di Kabupaten. · Koordinasi hanya sampai di tingkat Kabupaten. Akibat banyaknya Juru Penerangan yang ada di Kelurahan, pada saat dibentuknya KIK, sebagian petugas lapangan tersebut ditempatkan di kantor- kantor Kecamatan sebagai karyawan di masing-masing kantor tersebut. Dengan berkurangnya staf tersebut maka staf KIK kesulitan untuk memperoleh informasi kejadian di daerah, untuk itu Camat harus ikut proaktif dalam membantu tugas KIK. a. Visi dan Misi Kantor Informasi dan Komunikasi Didalam peraturan daerah Nomor 289 Tahun 2001 tertulis visi dari Kantor Informasi dan Komunikasi adalah menjadikan masyarakat berbudaya informasi. Adapun misi dari KIK : 1 Meningkatkan akses informasi secara merata, terutama masyarakat menengah ke bawah. 2 Mempersiapkan masyarakat yang mampu merespon setiap perkembangan dan perubahan. 3 Meningkatkan kualitas informasi. 4 Mendorong peranan media massa dalam menciptakan masyarakat informasi. 5 Mendorong peranan kelompok-kelompok informasi masyarakat. 6 Meningkatkan pengkajian dan pemberdayaan masyarakat. 7 Meningkatkan upaya promosi daerah. 8 Meningkatkan upaya penyiaran informasi. b. Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Informasi dan Komunikasi 1 Tugas Pokok KIK Tugas pokok dari KIK adalah membantu Bupati dalam Penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang informasi dan komunikasi. 2 Fungsi KIK · Perumusan kebijakan teknis di bidang informasi dan komunikasi yang meliputi perencanaan, pengkajian, dan pemberdayaan informasi, kehumasan, komunikasi dan promosi serta ketatausahaan. · Pelayanan dan penunjang dalam penyelengaraan Pemerintah Daerah di bidang informasi dan komunikasi yang meliputi perencanaan, pengkajian dan pemberdayaan informasi, kehumasan, komunikasi dan promosi serta ketatausahaan. · Pengkoordinasian penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang informasi dan komunikasi yang meliputi perencanaan, pengkajian dan pemberdayaan informasi, kehumasan, komunikasi dan promosi serta ketatausahaan · Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.