bersama  masyarakat  dan  lembaga  pedesaan  lainnya  Buku  Pedoman  KKN  PPM  UNUD, 2016.
Sasaran  PPK  adalah  Rumah  Tangga  Miskin  RTM  atau  keluarga  yang  tergolong  ke dalam keluarga pra-sejahtera Pra-KS atau keluarga yang mengalami ketertingalan sehingga
perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Dalam program ini setiap mahasiswa wajib  mendampingi  satu  keluarga  yang  tergolong  rumah  tangga  miskin  atau  keluarga  pra-
sejahtera Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2016. Secara  administratif  Desa  Yehembang,  Kecamatan  Mendoyo,  Kabupaten  Jembrana
memiliki 7 tujuh Banjar Dinas yaitu Banjar Dinas Pasar, Banjar Dinas Bale Agung, Banjar Dinas Wali, Banjar Dinas Kaleran, Banjar Dinas Kaleran Kauh, Banjar Dinas Kaleran Kauh,
Banjar  Dinas  Kalean  Kaja  dan  Banjar  Dinas  Bungbungan.  Pelaksanaan  Program  Keluarga Dampingan dilaksanakan di 7 Banjar Dinas tersebut. Salah satunya yaitu KK kurang mampu
atau  Rumah  Tangga  Miskin  RTM  di  Banjar  Bungbungan  adalah  Nengah  Kondra.  Berikut profil keluarga dari Nengah Kondra.
Tabel 1.1 Profil Keluarga Dampingan
No  Nama Status
Umur  Pendidikan  Pekerjaan Keterangan
1 Nengah
Kondra Kepala
Keluarga 61
tahun Tamat SD
Sederajat Petani
Kawin
2 Ni Wayan
Swastini Istri
56 tahun
Tamat SD Sederajat
Ibu Rumah Tangga
Kawin
Bapak  Nengah  Kondra  hanya  tinggal  bersama  istri,  memiliki  satu  anak  perempuan yang  bernama  Ni  Wayan  Sumiati  yang  sudah  menikah  dan  tinggal  di  Denpasar.  Dan  kini
hanya mereka berdua yang tinggal di rumah seluas are yang terdiri atas satu kamar tidur dan dapur menjadi satu tanpa memiliki kamar mandi.
Bapak Nengah Kondra mengalami kebutaan permanen di saat mencari kayu bakar, mata nya terkena benda tajam. Berbagai macam pegobatan telah coba ia lakukan namun tidak menuai
hasil sehingga sampai sekarang Bapak Nengah Kondra kehilangan penglihatan nya.  Istrinya pun sempat mengalami gangguan pada penglihatan di karenakan ada daging yang tumbuh di
matanya  tetapi  sudah  melalukan  operasi  dan  sekarang  bisa  melihat  kembali.  Saat  ini  yang menjadi  tulang  punggung  keluarga  adalah  Ibu  Ni  Wayan  Swastini  bekerja  sebagai  pekerja
serabutan  yang  sehari-hari  penghasilannya  tidak  menentu.  Keluarga  Bapak  Nengah  Kondra menggunakan  air  dari  swadaya  dengan  masyarakat  di  sekitarnya  yang  dimasak  terlebih
dahulu maupun langsung dipergunakan.Untuk masalah administrasi, keluarga Bapak Nengah Kondra sudah memiliki KK Kartu Keluarga dan KTP Kartu Tanda Penduduk.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1. Pendapatan Keluarga
Keluarga  Bapak  Nengah  Kondra  termasuk  keluarga  dengan  ekonomi  yang  tidak berkecukupan.  Bapak  Nengah  Kondra  tidak  lagi  bekerja  di  karena  kan  buta  dan  istrinya
hanya pekerja serabutan yang mempunyai penghasilan Rp: 25.000 perhari.
1.2.2. Pengeluaran Keluarga
Pengeluaran keluarga Bapak Nengah Kondra tidak menentu bila dilihat dari penghasilan yang minim. Di karenakan hanya tinggal bersama istri pengeluaran pun tidak banyak kurang lebih
Rp : 20.000 perhari.
1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari
Untuk  keperluan  sehari-hari,  keluarga  Bapak  Nengah  Kondra  dalam  pengeluaranya sangat terbatas sesuai dengan penghasilan yang di dapatkan sangat minim. Adapun uang yang
dikeluarkan  tersebut  yaitu  untuk  makan  sehari-hari,  biaya  air,  listrik,  serta  upacara  agama misalnya seperti banten atau canang saat odalan dan keperluan mendadak seperti iuran sosial.
1.2.2.2 Kesehatan
Dari  segi  kesehatan,  kondisi  Bapak  Nengah  Kondra  sendiri  sangat  buruk  dan  tidak memiliki Jaminan Kesehatan Bali Mandara JKBM untuk keperluan berobat ke puskesmas.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Identifikasi  masalah  yang  dialami  keluarga  dampingan,  yaitu  keluarga  Bapak  Nengah Kondra,  dilakukan  beberapa  kali  kunjungan  ke  kediaman  keluarga  dampingan.  Selama
kunjungan  tersebut,  dilakukan  pendekatan  secara  kekeluargaan  yaitu  dengan  melakukan diskusi ringan kepada Bapak Nengah Kondra mengenai program KKN terutama program KK
dampingan,  masalah  kesehatan  yang  dialami,  masalah  perekonomian,  serta  mengamati suasana tempat tinggal Bapak Nengah Kondra.
2.1 Permasalahan Keluarga
Satu  bulan  pendampingan  telah  dilakukan  20  kali  pertemuan  dengan  Bapak  Nengah Kondra.  Dalam  jangka  waktu  tersebut  telah  diidentifikasikan  beberapa  permasalahan  yang
dikeluhkan  oleh  Bapak  Nengah  Kondra.  Beberapa  masalah  yang  dihadapi  oleh  keluarga  ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut.
2.1.1 Masalah Ekonomi
Permasalahan  ekonomi  Bapak  Nengah  Kondra  yaitu  memiliki  perekonomian  yang  tidak berkecukupan.  Ibu  Swastini  tidak  hanya  sebagai  ibu  rumah  tangga,  tetapi  sehari  nya  juga
harus  mengurus  suami  dengan  keadaan  yang  tidak  dapat  melihat  juga  harus  menjadi  tulang penggung  keluarga.  Untuk  melanjutkan  kehidupan  sehari-hari  Ibu  swastini  harus  bekerja
keras dengan hasil yang tidak seberapa.
2.2.2 Masalah Kurangnya Keterampilan yang Dimiliki
Dengan  kondisi  yang  tidak  bisa  melihat  Bapak  Nengah  Kondra  hanya  bisa  berdiam    di rumah, kekurangan yang di miliki membuat nya tidak dapat melakukan aktivitas selayak nya
seorang  kepala  keluaga  dan  idak  banyak  yang  bisa  di  harap  kan  dari  penghasilan  istrinya yang hanya sebagai ibu rumah tangga dan pekerja serabutan.
2.2.3   Permasalahan Kesehatan, Kebersihan, dan Kerapian
Dari  segi  kesehatan  sangat  lah  kurang,  Untuk  kebersihan  dan  kerapian  sudah  cukup namun perlu peningkatan untuk menajaga kesehatan.
Masalah Prioritas
Berdasarkan  pendampingan  keluarga  yang  telah  dijalankan,  masalah  prioritas  keluarga Bapak Nengah Kondra adalah masalah ekonomi. Masalah ini muncul sebab masih kurangnya