15
investasi yang kondusif bagi mereka. Salah satu iklim investasi yang kondusif adalah likuidnya pasar modal, semakin baik pasar modal, semakin banyak
perusahaan yang akan masuk ke pasar modal dan semakin banyak investor baik nasional maupun asing yang bersedia menginvestasikan dananya ke Indonesia
melalui pembelian surat berharga di pasar modal.
2.1.3 Faktor-faktor Keberhasilan Pasar Modal
Faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal antara lain
adalah Husnan: 2001:
1 Supply sekuritas
Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah apabila terdapat jumlah
perusahaan yang cukup banyak di suatu negara yang memerlukan dana yang bisa diinvestasikan dengan menguntungkan? Dan apakah mereka bersedia memenuhi
persyaratan full disclosure mengungkapkan kondissi perusahaan yang dituntut oleh pasar modal.
2 Demand akan sekuritas
Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk digunakan membeli sekuritas-sekuritas
yang ditawarkan. 3
Kondisi politik dan ekonomi Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki
jumlah dana yang cukup besar untuk digunakan membeli sekuritas-sekuritas
16
yang ditawarkan. 4
Masalah hukum dan peraturan Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada informasi-informasi
yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar akan akan
menyesatkan mutlak diperlukan. 5
Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi pasar modal dan berbagai lembaga yang memungkinkan dilakukan transaksi secara efisien.
2.1.4 Saham Bonus
Saham bonus merupakan saham baru yang dibagikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham sesuai dengan proporsi kepemilikan yang berasal dari
kapitalisasi agio saham. Shirur 2008, kebijakan saham bonus dilakukan oleh perusahaan ketika investor mulai menilai bahwa kinerja perusahaan tidak sesuai
dengan harapan. Pada umumnya, emiten melakukan kebijakan membagi saham bonus jika harga saham emiten di pasar dinilai terlalu tinggi dan disisi lain
perusahaan masih menyimpan agio saham yang cukup besar. Harga saham yang tinggi menyebabkan saham tersebut kurang terjangkau investor sehingga likuiditas
rendah. Perusahaan dengan membagikan saham bonus diharapkan harga akan turun karena mengalami penyesuaian dan likuiditas di pasar naik kembali. Saham bonus
itu bersumber dari kapitalisasi agio, untuk itu perusahaan melakukan kebijakan saham bonus agar likuiditas saham perusahaan meningkat, sehingga investor dapat
17
lebih nyaman berinvestasi pada saham perusahaan ini karena saham mudah diperjualbelikan.
Saham Bonus adalah penerbitan saham yang dibagikan kepada para pemegang saham lama. Pembagian saham tersebut akan menyebabkan terjadinya
penurunan harga saham yang bersangkutan Sunariyah; 1997. Keuntungan yang di peroleh emiten dan investor pada kebijakan saham bonus adalah:
1 Dapat meningkatkan jumlah modal yang disetor secara relatif mudah tanpa
harus melalui prosedur yang lebih rumit seperti dalam right issue. 2
Dapat meningkatkan jumlah saham yang beredar sehingga dapat berpengaruh terhadap likuiditas perdagangan saham dan harga saham.
3 Sedangkan keuntungan bagi investor adalah walaupun secara riil tidak
memberikan peningkatan dalam nilai investasinya, dalam jangka panjang investor dapat memperoleh potensi keuntungan dari kenaikan harga saham
akibat lebih likuidnya perdagangan saham dengan harga yang relatif murah. Pembagian saham bonus yang akan dilakukan oleh perusahaan didasarkan pada
beberapa persyaratan sebagai berikut. 1
Masih cukupnya jumlah modal dasar dan jumlah saham. 2
Memiliki saldo agio. 3
Disetujui oleh RUPS. 4
Harga teoritis setelah penerbitan saham bonus tidak boleh lebih rendah dari Rp 100 Harga teoritis adalah perkiraan harga suatu saham pada saat pembukaan
saat ex-date sesudah saham bonus dibagikan.
18
5 Ketentuan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan pembagian saham bonus
adalah peraturan BAPEPAM No IX.D.5. Peraturan Saham Bonus dari BAPEPAM No IX.D.5:
a. Berlaku untuk emiten yg telah melakukan penawaran umum.
b. Pembagian saham bonus harus proporsional
c. Pelaksanaan pembagian saham bonus harus selesai dilakukan selambat –
lambatnya 45 hari. d.
Emiten atau perusahaan publik wajib menyampaikan kepada BAPEPAM.
e. Saham bonus berasal dari kapitalisasi agio saham.
f. Saham bonus merupakan deviden saham, berasal dari kapitalisasi agio
saham dan atau unsur ekuitas lainya. Tujuan Membagikan saham bonus adalah untuk meningkatkan likuiditas
saham di pasar, menambah jumlah saham yang beredar, harga saham dapat turun, dapat terjangkaunya harga saham oleh investor.
2.1.5 Rentabilitas