Rentabilitas Landasan Teori .1 Teori Keagenan

18 5 Ketentuan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan pembagian saham bonus adalah peraturan BAPEPAM No IX.D.5. Peraturan Saham Bonus dari BAPEPAM No IX.D.5: a. Berlaku untuk emiten yg telah melakukan penawaran umum. b. Pembagian saham bonus harus proporsional c. Pelaksanaan pembagian saham bonus harus selesai dilakukan selambat – lambatnya 45 hari. d. Emiten atau perusahaan publik wajib menyampaikan kepada BAPEPAM. e. Saham bonus berasal dari kapitalisasi agio saham. f. Saham bonus merupakan deviden saham, berasal dari kapitalisasi agio saham dan atau unsur ekuitas lainya. Tujuan Membagikan saham bonus adalah untuk meningkatkan likuiditas saham di pasar, menambah jumlah saham yang beredar, harga saham dapat turun, dapat terjangkaunya harga saham oleh investor.

2.1.5 Rentabilitas

Menurut Sugiyarso 2005:111 rentabilitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas adalah perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut, dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu, pada umumnya masalah rentabilitas adalah lebih penting dari pada masalah laba, karena laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran 19 bahwa perusahaan telah dapat bekerja dengan efisien. Efisien baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut atau dengan kata lainnya ialah menghitung rentabilitasnya Riyanto, 2001:37, maka perusahaan tidak hanya berusaha untuk memperbesar laba, tetapi yang lebih penting ialah usaha untuk mempertinggi rentabilitasnya . Faktor-faktor yang mempengaruhi rentabilitas perusahaan Riyanto, 2001:36 sebagai berikut: 1 Volume penjualan Salah satu indikator untuk mengetahui kemajuan suatu perusahaan adalah penjualan. Dengan semakin bertambahnya penjualan maka akan menaikan volume pendapatan yang diperoleh perusahaan sehingga biaya-biaya akan tertutup juga. Hal ini mendorong perusahaan untuk mengefektifkan modal untuk mengembangkan usahanya. 2 Efisiensi penggunaan biaya Modal yang diperoleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya harus dipelihara dan dipertanggungjawabkan secara terbuka. Dengan kata lain penggunaan modal harus digunakan untuk usaha yang tepat dengan pengeluaran yang hemat sehingga keberhasilan usaha akan tercapai secara tidak langsung pula akan mempengaruhi tingkat rentabilitas. 20 3 Profit margin Profit margin adalah laba yang diperbandingkan dengan penjualan. Profit margin digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan berkaitan dengan penjualan perusahaan. 4 Struktur modal perusahaan Struktur modal adalah pembiayaan pembelanjaan permanen perusahaan yang terutama pada hutang jangka panjang, saham preferen dan modal saham biasa, tetapi tidak termasuk hutang jangka pendek. Menurut Riyanto 2001:36 rentabilitas pada umumnya dapat di bagi menjadi dua macam sebagai berikut: 1 Rentabilitas Ekonomi Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase”. Sedangkan Munawir 2001:33 menyatakan bahwa ”rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan seluruh modal yang digunakan modal asing dan modal sendiri”. Perhitungan yang dilakukan rentabilitas ekonomi adalah laba yang dihitung hanyalah laba yang berasal dari operasi perusahaan yang biasa disebut laba usaha. Dengan demikian maka laba yang diperoleh dari usaha diluar perusahaan seperti deviden, tidak diperhitungkan dalam menghitung rentabilitas ekonomi. 2 Rentabilitas Modal Sendiri Rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang 21 menghasilkan laba tersebut dilain pihak Riyanto, 2000:44. Munawir 2001:33 menyatakan bahwa “rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara laba yang tersedia untuk pemilik perusahaan dengan jumlah modal sendiri yang dimasukan oleh pemilik perusahaan tersebut”. Rentabilitas ekonomi akan menghasilkan rasio dalam bentuk prosentase, apabila rasio yang dihasilkan dari analisis tersebut menunjukkan prosentase yang lebih besar dari standar yang ditentukan, maka usaha dari perusahaan tersebut selama periode tersebut berjalan dengan baik, tetapi sebaliknya apabila angka rasio yang dihasilkan lebih kecil dari standar yang telah ditentukan maka perusahaan tersebut selama periode itu tidak dapat memanfaatkan modalnya dengan baik. Pachta 2008:117 menjelaskan bahwa “setiap pemakaian modal sendiri dalam operasional perusahaan maka keuntungan yang diperoleh akan lebih besar dibanding dengan pemakaian modal asing atau modal luar operasional perusahaan dikarenakan adanya beban bunga yang harus dibayarkan”, dalam perhitungan rentabilitas modal sendiri besar kecilnya rentabilitas dipengaruhi oleh modal dan deviden. Rentabilitas dalam penelitian ini diproksi dengan Return on Assets ROA. Pemilihan Return on Assets ROA sebagai proksi rentabilitas didasarkan atas rasio ini dipergunakan dalam pengukuran kemampuan menghasilkan laba selama periode tertentu dan rasio ini bisa diproyeksikan ke masa depan untuk melihat kemampuan laba pada masa mendatang. Menurut Hanafi dan Halim 2003:27, Return on Assets ROA merupakan rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau 22 laba pada tingkat pendapatan, aset dan modal saham tertentu. Dengan mengetahui ROA, kita dapat menilai apakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan keuntungan. Laba bersih net income merupakan ukuran pokok keseluruhan keberhasilan perusahaan. Laba dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mendapat pinjaman dan pendanaan ekuitas, posisi likuiditas perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk berubah. Jumlah keuntungan laba yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan atau trend keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor yang sangat penting yang perlu mendapat perhatian penganalisa di dalam menilai profitabilitas suatu perusahaan. Munawir 2001:57 menjelaskan bahwa profitabilitas atau rentabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan memperbandingkan antara laba dengan modal yang digunakan dalam operasi, oleh karena itu keuntungan yang besar tidak menjamin atau bukan merupakan ukuran bahwa perusahaan itu rentable. Bagi manajemen atau pihak-pihak yang lain, rentabilitas yang tinggi lebih penting daripada keuntungan yang besar. Menurut Mardiyanto 2009: 196 ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi. Menurut Dendawijaya 2003: 120 rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. 23 Menurut Lestari dan Sugiharto 2007: 196 ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut semakin diminati oleh investor, karena tingkat pengembalian atau deviden akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak pada harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal yang akan semakin meningkat sehingga ROA akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Menurut Lestari dan Sugiharto 2007: 196 angka ROA dapat dikatakan baik apabila 2. ROA dapat membantu perusahaan yang telah menjalankan praktik akuntansi dengan baik untuk dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui posisi perusahaan terhadap industri. Hal ini merupakan salah satu langkah dalam perencanaan strategi.

2.1.6 Leverage

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Kas Dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

4 57 109

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011.

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011.

0 3 7

PENGARUH RASIO RENTABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 74

PENGARUH RENTABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 78

Pengaruh Rasio Rentabilitas, Likuiditas, Solvabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 79

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN LEVERAGE PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013.

0 2 99

PENGARUH RASIO RENTABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 22

PENGARUH RASIO RENTABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 18

Peristiwa Pemecahan saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2000-2007)

0 0 9