BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
KKN-PPM atau Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat adalah salah satu program yang wajib dilakukan Mahasiswa UNUD. Pada kegiatan ini,
setiap peserta yang berasal dari semua Fakultas akan merealisasikan ilmu yang diperoleh dari jurusan masing-masing. Tiap peserta KKN-PPM akan membantu permasalahan yang
ada di desa binaan kami yaitu di Desa Sekardadi. Salah satu program yang menjadi unggulan dari KKN-PPM UNUD adalah Program Pendampingan Keluarga PPK. PPK merupakan
program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap peserta KKN-PPM UNUD. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat di desa Sekardadi yang kurang mampu.
Dalam menentukan Keluarga dampingan kami di desa Sekardadi ini, kami tentukan secara acak danatau dengan cara di undi. Desa Sekardadi terdiri dari 3 dusun. Diantaranya
adalah Dusun Sekardadi, Dusun Pule, dan Dusun Tinga. Keluarga yang didampingi mahasiswa sebagai peserta KKN-PPM periode XII adalah
keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga pra –sejahtera.
Di keluarga dampingan ini, peserta akan membantu mencarikan solusi permasalahan yang ada di keluarga tersebut
.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Adapun profil Keluarga Dampingan yang didampingi selama KKN periode XII, 18 Maret-18 April 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Profil KK Dampingan No.
Nama Status
Umur Pendidikan Pekerjaan Ket.
1. Ni Nengah Mentil
Janda 72
Tidak Sekolah
Tidak Bekerja
-
2. Ni Nyoman Suwini
Belum Kawin
35 SD
Buruh -
ii Ibu Ni Nengah Mentil bertempat tinggal di Banjar Sekardadi, Desa Sekardadi. Beliau
menempati sebuah rumah dalam satu palebahan dengan tiga orang anaknya. Dua orang anaknya sudah berkeluarga dan anaknya yang terakhir yaitu Ni Nyoman Suwini belum
menikah. Ibu Ni Nengah Mentil masuk sebagai kepala keluarga bersama anaknya yang terakhir. Saat ini, Ibu Ni Nengah Mentil sudah tidak bekerja lagi karena berusia lanjut.
Kegiatan sehari-harinya adalah mengasuh cucu.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Pendapatan Keluarga Ibu Ni Nengah Mentil berasal dari pemberian anak-anaknya dan upah kerja anak bungsunya, Ni Nyoman Suwini. Ibu Ni Nengah Mentil sudah tidak bekerja.
Pendapatan keluarga diperoleh dari upah buruh anaknya Nyoman Suwini yang bekerja sebagai buruh pencari pupuk dengan penghasilan yang tidak tentu. Selain itu, Ibu Nengah
Mentil mendapat uang dari pemberian anak-anaknya yang lain.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Sedangkan untuk pengeluaran dari keluarga Ibu Nengah Mentil berasal dari kebutuhan sehari
– hari, kesehatan, dan sosial. a.
Kebutuhan sehari – sehari Untuk kebutuhan sehari
– hari keluarga Ibu Nengah Mentil berasal dari biaya dapur untuk masak sehari
– hari. Sehingga dalam satu bulan keluarga ini bisa menghabiskan biaya sebesar Rp. 450.000.
b. Sosial
Pengeluaran Ibu Nengah Mentil di bidang sosial berasal dari iuran pembangunan pura dan pengeluaran untuk keperluan adat lainnya. Dimana iuran untuk pembangunan pura tersebut
dibayar dengan cara mengangsur oleh Ibu Nengah Mentil secara sukarela.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan, dimana identifikasi
permasalahan dilakukan dengan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga Ibu Nengah Mentil. Seperti sosialisasi program KKN, berkenalan dengan seluruh anggota
keluarga, berbincang-bincang dan berdiskusi tentang berbagai hal, serta melihat-lihat suasana rumah Ibu Nengah Mentil.
2.1 Permasalahan Keluarga
Adapun beberapa permasalahan yang diahadapi oleh keluarag Ibu Nengah Mentil adalah sebagai beriku:
2.1.1 Ekonomi
Permasalahan ekonomi dari keluarga Ibu Ni Nengah Mentil adalah bahwa beliau sudah tidak bekerja dan penghasilan anaknya yang bekerja sebagai buruh pencari pupuk
tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Pendapatan yang diperoleh Nyoman Suwini tidak tentu karena tergantung dengan musim pemupukan serta dari lahan jeruk yang digarap yang
tidak menentu. Ibu Ni Nengah Mentil sebenarnya memiliki lahan kebun yang ditanami jeruk dan sayuran namun luasnya sangat sempit sehingga tidak begitu dapat diandalkan untuk
menunjang ekonomi keluarga.
2.1.2 Kesehatan
Permasalahan mengenai kesehatan di Keluarga Ibu Ni Nengah Mentil tidak terlalu banyak, karena semua anggota keluarga Ibu Nengah Mentil dalam kondisi yang sehat.
Berdasarkan komunikasi yang dilakukan secara pribadi dengan anaknya, selama ini Ibu Nengah Mentil tidak pernah mengalami keluhan kesehatan yang serius. Saat ini keluhan
kesehatan dari Ibu Nengah Mentil adalah tremor pada tangan yang disebabkan oleh faktor usia.
2 2.1.3
Pendidikan Pendidikan menjadi suatu aspek yang sangat penting untuk kehidupan sepanjangan
masa. Keluarga dari Ibu Nengah Mentil memiliki permasalahan dibidang pendidikan. Dimana Ibu Nengah Mentil tidak menempuh pendidikan sama sekali danatau buta huruf.
Sementara anak dari Ibu Nengah Mentil sendiri, yaitu Nyoman Suwini hanya bersekolah hingga lulus SD dan tidak melanjutkan pendidikan. Sehingga dalam hal ilmu pengetahuan
keluarga ini memiliki kekurangan serta pengetahuan yang terbatas.
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan pengamatan dan perbincangan dengan keluarga Ibu Nengah Mentil, masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan ini berasal dari berbagai bidang, seperti
bidang ekonomi, sosial, dan kesehatan. Dari sekian banyak masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan ini, diambil masalah yang akan dijadikan masalah prioritas yaitu
permasalahan ekonomi dan kesehatan.