5
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
KKN PPM Universitas Udayana merupakan suatu program yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Udayana, yang kegiatan atau program ini berwujud sebuah
pengabdian kepada masyarakat di suatu desa yang menjadi lokasi KKN PPM. Salah satu program kerja di dalam KKN PPM yang wajib dilakukan oleh para mahasiswa peserta KKN
PPM adalah program keluarga dampingan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bantuan kesejahteraan hidup keluarga yang
tergolong keluarga prasejahtera yang memerlukan semangat dan dukungan dengan cara menyarankan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dan bersusaha menggali potensi-
potensi dalam lingkungan keluarga dampingan. Patut disyukuri bahwa program keluarga dampingan mendapat respon oleh masyarakat di desa.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Identitas keluarga Made Winata yang menjadi objek keluarga dampingan adalah seperti tabel berikut:
No Nama
Status Umur
Pendidikan Pekerjaan
Ket
1 I Ketut Nerka
Kawin -
- -
Meninggal Dunia 2
Ni Nyoman Wendri
Kawin 58
Tidak Sekolah
Ibu Rumah Tangga
Mengurus Rumah Tangga
3 Ni Luh Putu Sari
ni Belum
Kawin 44
Tidak Sekolah
- Tidak Bekerja
4 Made Winata
Kawin 26
Tamatan SD
Buruh Serabutan
Kerja Dalam Perbaikan Jalan
5 Ni Made Niti
Kawin 21
Tamatan SD
Ibu Rumah Tangga
Mengurus Rumah Tangga
6 I Gede Pande
Wiadnyana Pelajar
9 SD
Pelajar Belajar Pada
Tingkat Sekolah
6 Dasar
7 Ni Kadek Ayu
Astiti Bakti Pelajar
7 SD
Pelajar Belajar Pada
Tingkat Sekolah Dasar
Bapak Made Winata tinggal bersama orang tua serta keluarganya dilahan milik orang tuanya, rumah yang dihuni sangat sederhana dengan sebagian besar tembok rumah yang
berdindingkan anyaman bambu serta berlantaikan tanah, luas tanah yang ditempati seluas ± 1500 m
2
di Banjar Berawantangi, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Kondisi tanah yang ditempati oleh keluarga Bapak Winata sama sekali tidak bisa
dimanfaatkan untuk perkebunan atau penanaman pohon pisang atau palawija lainnya, ini dikarenakan kondisi tanah yang rusak akibat pengambilan tanah yang digunakan untuk
pembuatan batu bata merah secara terus menerus. Untuk kondisi bangunan yang lain keluagra Pak Winata sudah pernah mendapatkan bantuan bedah rumah yang perkiraannya
didapatkan pada tahun 2014. Keluarga pak Made Winata memiliki dua anak dari perkawinannya dengan Ni Made
Niti.Pak Made Winata juga tinggal dengan orang tuanya serta satu saudaranya perempuan yang memiliki keterbelakangan mental, maka dari itu saudara pak Made Winata tidak
menikah sampai sekarang. Orang tua laki-laki dari pak Made Winata telah meninggal beberapa bulan yang lalu, sehingga untuk kepemilikan kartu keluarga yang awalnya terpisah
dengan orang tua untuk saat ini akan dimasukkan kedalam kartu keluarga pak Made Winata, maka ibu serta saudaranya Pak Made Winata kini menjadi tanggungan Pak made Winata.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan