Tinjauan Pustaka T1 702012054 Full text

9

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dien 2009 , yang berjudul “Analisis Pemanfaatan Fasilitas TIK menggunakan Pendekatan Capability Maturity Model pada SMASMK di Kota Boyolali”. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui sejauh mana tingkat pemanfaatan fasilitas TIK dalam dunia pendidikan di SMASMK Kabupaten Boyolali. Model penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan fasilitas TIK di SMASMK pada Kabupaten Boyolali masih terbatas pada penggunaan fasilitas TIK di dalam proses belajar mengajar dan belum mengarah kepada pemanfaatan fasilitas TIK untuk manajamen sekolah [5]. Penelitian lainnya dilakukan oleh Ayuningtyas 2014, yang berjudul “Analisis Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK dalam Mendukung Proses Belajar Mengajar SMP Negeri di Salatiga ”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk melihat penggunaan TIK yang diintegrasikan dalam pembelajaran yang meliputi ketersediaan infrastruktur TIK, kemampuan guru dan siswa dalam menggunakan TIK, kebijakan sekolah, serta pengintegrasian TIK dalam mata pelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei-observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan TIK dalam proses pembelajaran masih terdapat beberapa kendala, yaitu ketidaksiapan guru untuk mengintegrasikan TIK ke dalam mata pelajaran, fasilitas sekolah belum mencukupi dan kebijakan sekolah dari segi pendanaan yang masih terhambat peraturan pemerintah daerah [6]. Sama seperti kedua penelitian diatas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pengintegrasian TIK dalam dunia pendidikan, tetapi jika kedua penelitian diatas menekankan pada pengintegrasian TIK dalam dunia pendidikan secara umum, sedangkan penelitian ini lebih ke analisis pengintegrasian TIK secara spesifik pada mata pelajaran tertentu, khususnya mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA dan SMK di Kota Salatiga. Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK atau Information and Communication Technology ICT adalah teknologi analog atau digital yang dimanfaatkan untuk menciptakan, menyimpan, serta menampilkan informasi [7]. Definisi TIK lainnya adalah teknologi mencakup berbagai peralatan dan fungsi yang memungkinkan kita untuk menerima informasi atau bertukar informasi serta berkomunikasi. Contoh TIK antara lain adalah komputer, televisi, komputer portabel, radio, tape, kamera digital, DVD, telepon seluler dan lain-lain [8]. 10 Secara umum dapat disimpulkan bahwa TIK adalah seperangkat alat yang dapat mempermudah segala pekerjaan kita, baik itu untuk mencari informasi, bertukar informasidata, sebagai sarana komunikasi, dan sebagai pemrosesan data, dengan adanya TIK maka pekerjaan kita menjadi lebih efisien, mudah, dan cepat. TIK dalam pendidikan erat kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan nasional Indonesia. Paradigma yang mendasari integrasi TIK dalam pendidikan adalah: 1 ICT as a Tools atau TIK sebagai alat-alat teknologi yang dapat dijadikan sebagai pelaku dalam pendidikan; 2 ICT as a Content atau TIK sebagai bagian dari materi; 3 ICT as program aplication atau TIK sebagai alat bantu untuk mengumpulkan, mengelola, menyimpan, menyelidiki, membuktikan dan menyebarkan informasi penting secara efektif dan efisien [9]. Dalam kaitannya dengan pengintegrasian TIK ke dalam pembelajaran, UNESCO membaginya ke dalam 4 tahapan seperti gambar di bawah ini : Gambar 1. Model Tahapan Pembelajaran dengan TIK UNESCO Berdasarkan gambar diatas, bahwa tahap pengintegrasian TIK dalam pembelajaran ada 4 tahapan, yaitu emerging, applying, infusing, dan transforming. Tahap pertama emerging yaitu becoming aware of ICT menyadari TIK, pada tahap ini lebih menekankan pada pengenalan dasar TIK. Guru dan siswa sedang berusaha untuk memahami fungsi dan juga keguaan dari perangkat TIK. Tahap kedua applying, yaitu learning how to use ICT belajar bagaimana menggunakan TIK, pada tahap ini guru dan siswa sudah mampu belajar tentang bagaimana cara menggunakan TIK, sesuai kegunaannya dan fungsinya masing-masing. 11 Tahap ketiga infusing, yaitu understanding how and when to use mengerti bagaimana dan kapan harus menggunakan TIK, pada tahap ini guru dan siswa sudah dapat memahami, bagaimana dan kapan dia harus menggunakan TIK sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang hendak dicapai. Tahap keempat transforming, yaitu specializing in the use ICT menjadi ahli dalam penggunaan TIK, pada tahap ini guru dan siswa sudah sangat mahir dalam menguasai atau menggunakan TIK, siswa pada tahap ini mengarah ke bidang keahliaannya, untuk menjadi seorang profesional [10]. TIK juga mencakup berbagai jenis media informasi dan komunikasi lainnya, tidak hanya mengandung pengertian komputer dan internet saja. Pada dunia pendidikan seharusnya saat siswa belajar tentang TIK learning about ICT, siswa juga belajar dengan menggunakan atau melalui TIK learning with and or through ICT dan guru mengajar dengan menggunakan atau melalui TIK teaching with and through ICT.

3. Metode Penelitian