5. Menjelaskan cara pengumpulan spesimen, transportasi dan pemeriksaan sederhana untuk spesimen.
6. Menjelaskan interpretasi hasil laboratorium dan penegakkan diagnosa dan diagnosa banding pada kelainan tingkat CellularMolecular.
7. Menyusun rencana intervensi berdasarkan pemahaman ilmiah. 8. Menjelaskan penatalaksanaan, farmakoterapi dan non farmakoterapi, radioterapi
pada kelainan tingkat CellularMolecular. 9. Menjelaskan resistensi obat pada kelainan tingkat CellularMolecular.
10. Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan kemampuanterapan informasi untuk menjelaskan dan memecahkan masalah.
11. Merasa terpanggil untuk belajar sepanjang hayat.
III. SASARAN PEMBELAJARAN SASARAN PEMBELAJARAN TERMINAL
Setelah menjalani modul Diagnosis and Intervention Therapy at Cellular Molecular maka mahasiswa akan mempunyai pemahaman ilmu biomedik, dalam menegakkan
diagnosa dan intervensiterapi pada kelainan tingkat seluler dan biomolekuler yang akan menjadi dasar pemahaman pembelajaran ilmu kedokteran dasar di tingkat organ
organ level dan mampu berkomunikasi baik verbal maupun non verbal, mendengarkan aktif, dengan menerapkan prinsip-prinsip komunikasi yang berlaku untuk mendapatkan,
memberikan dan bertukar informasi.
SASARAN PEMBELAJARAN PENUNJANG
Setelah menyelesaikan
Blok Basic
Biology of
Cell 3
Diagnosis and
InterventionTherapy tingkat seluler dan molekuler, maka mahasiswa mampu : 1.
Berkomunikasi efektif baik dengan teman sejawat dan staf pengajar fasilitator untuk mendaparkan, memberikan dan bertukar informasi.
2. Berkomunikasi efektif melalui tulisan untuk tugas kedokteran.
3. Melakukan presentasi oral.
4. Menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diag-
nosis kelainan tingkat Cellular Molecular. 5.
Menjelaskan prinsip kerja ELISA, PCR, Elektroforese sebagai instrument laboratorium
untuk menegakkan
diagnosa kelainan
tingkat CellularMolecular.
6. Menjelaskan cara pengumpulan dan transportasi spesimen dari darah,
urine, usap tenggorok, dahak, kerokan kulit, sekret urethra, sperma dan cairan spinal untuk menegakkan diagnosa kelainan tingkat Cellular
Molecular.
7. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang dari darah, urine,
usap tenggorok, dahak, kerokan kulit, sekret urethra, sperma dan cairan spinal untuk menegakkan diagnosa kelainan tingkat Cellular Molecular.
8. Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit tingkat
CellularMolecular. 9.
Menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan tingkat CellularMolecular.
10. Menjelaskan tujuan pengobatan dalam konsep fisiologi dan molekular.
11. Mengenal semua kemungkinan pengobatan yang ada.
12. Menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan unuk kelainan tingkat
CellularMolecular. 13.
Mengerti logika ilmiah dalam memilih intervensi, dalam farmakologi, fisiologi, gizi, ataupun perubahan tingkah laku
14. Mengerti dan mempertimbangkan kemungkinan interaksi obat.
15. Menjelaskan pengaruh gizi dalam intervensi tertentu.
16. Menjelaskan bahwa kelainan dipengaruhi oleh obat-obatan.