pengukuran rasio koperasi karena masih berada diatas kriteria rasio solvabilitas yang sangat baik adalah debt ratio
≤40. Rasio keuangan KUD Panca Satya dilihat dari rasio solvabilitas yaitu total debt to equity ratio pada tahun 2009
sampai dengan tahun 2013 mencapai rata-rata sebesar 196,98. Pencapaian nilai rata-rata persentase tersebut berada pada kriteria equity ratio 150 - 200,
sehingga dapat dinilai kurang baik karena masih berada diatas kriteria rasio solvabilitas yang sangat baik adalah equity ratio
≤70.
3. Rasio profitabilitas
Berdasarkan hasil perhitungan analisis rasio profitabilitas diketahui bahwa kedua rasio profitabilitas berfluktuatif dalam jangka waktu lima tahun, yaitu
mulai tahun 2009 sampai dengan 2013. Hasil analisis pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas Tahun
2009 2010
2011 2012
2013 Gross profit margin
52,43 47,54
44,76 41,30
45,26 Net profit margin
9,12 8,61
8,24 7,70
8,91 Return of investment
3,40 3,67
3,40 3,16
3,32 Sumber: data sekunder yang diolah 2015
Rasio keuangan KUD Panca Satya dilihat dari rasio profitabilitas yaitu gross profit margin pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mencapai rata-
rata sebesar 46,26. Pencapaian nilai rata-rata persentase tersebut berada pada kriteria 50-39, sehingga dapat dinilai baik menurut standar pengukuran rasio
koperasi karena masih berada diatas kriteria rasio profitabilitas yang sangat baik adalah gross profit margin
≤40. Net profit margin pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mencapai rata-rata sebesar 8,52. Pencapaian nilai rata-rata
persentase tersebut berada pada kriteria 5 sd 10, sehingga dapat dinilai cukup baik karena masih berada dibawah kriteria rasio profitabilitas yang sangat
baik adalah net profit margin 15. Return of investment pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mencapai rata-rata sebesar 3,39. Pencapaian nilai
rata-rata persentase tersebut berada pada kriteria 3 - 6, sehingga dapat dinilai cukup baik karena masih berada dibawah kriteria rasio profitabilitas yang sangat
baik adalah net profit margin
≥10.
3.2 Analisis horizontal
Analisis horizontal dilakukan untuk melihat pergerakan dari masing-masing pos laporan keuangan dalam kurun waktu tertentu sehingga dapat diketahui
pengaruhnya terhadap perkembangan koperasi. Agar dapat mengukur analisis horizontal dari laporan keuangan koperasi digunakan tahun 2009 sebagai tahun
dasar tahun pembanding.
170 http:ojs.unud.ac.idindex.phpJAA
Tabel 5.4 Analisis Horizontal Laporan Keuangan Neraca dan Sisa Hasil Usaha KUD Panca
Satya Dawan Tahun 2009 sampai dengan 2013 No Perkiraan
2009 2010
2011 2012
2013 A
NERACA 1
Bank 100
87,02 196,65 115,44 129,65
2 Penyertaan
100 103,46 104,18 139,23 104,50
3 Ekuitas
100 94,22
109,26 109,06 129,93 B
SHU 1
Penjualan barang dan pendapatan jasa
100 118,25 112,03 113,18 100,17
2 Beban operasional
100 113,29 106,78 101,07 112,18
3 SHU setelah pajak
100 111,67 107,21 105,73 115,97
Pada Tabel 5.4 hasil analisis horizontal dapat dilihat pos bankkoperasi KUD Panca Satya menunjukkan perkembangan yang berfluktuasi. Naik turunnya
analisis horizontal pada pos bankkoperasi dari tahun 2009 sampai dengan 2013 dikarenakan jumlah uang yang tersimpan di bank atau lembaga lainnya tidak
terlalu banyak. Pada pos total penyertaan terjadi peningkatan terus menerus pada tahun 2009 sampai dengan 2012 dan terjadi penurunan pada tahun 2013.
Terjadinya peningkatan terus menerus diakibatkan saldo uang koperasi dan saldo rekening bank KUD Panca Satya Dawan terjadi peningkatan penjualan.
Pos ekuitas mengalami peningkatan dan penurunan yang terus menerus pada tahun 2009 sampai dengan 2013 seperti yang dialami pos-posnya yaitu simpanan
pokok anggota, simpanan wajib anggota, dan SHU Tahun berjalan. Pada pos modal donasi terjadi peningkatan tahun 2012 dan 2013, dan pada pos cadangan
terjadi penurunan terus menerus pada tahun 2011 sampai tahun 2013. Penurunan yang terjadi diakibatkan jumlah uang yang dicadangkan sedikit.
Hasil perbandingan terhadap laporan perhitungan sisa hasil usaha yang menunjukkan bahwa setiap tahun perkembangannya berfluktuasi, dimana pada
pos total penjualan barang dan pendapatan jasa, total beban operasional, dan SHU setelah pajak terjadi kenaikan dan penurunan terus menerus setiap tahunnya. Hal
ini diakibatkan naik turunnya pendapatan yang diperoleh.
3.3 Analisis Vertikal