PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KARAKTER SOLIDARITAS ORGANIK PADA SISWA KELAS X DI SMA METHODIST BERASTAGI TAHUN AJARAN 2015/2016.

(1)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KARAKTER SOLIDARITAS ORGANIK PADA

SISWA KELAS X DI SMA METHODIST BERASTAGI TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

OLEH:

HANNA MARGARETTA BR GINTING NIM. 1123151019

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KARAKTER SOLIDARITAS ORGANIK PADA

SISWA KELAS X DI SMA METHODIST BERASTAGI TAHUN AJARAN 2015/2016

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana PendidikanPada Jurusan

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

OLEH:

HANNA MARGARETTA BR GINTING NIM. 1123151019

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

DATA PRIBADI

Nama : Hanna Margaretta Br Ginting

Tempat/Tanggal Lahir : Kabanjahe, 17 Mei 1994 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : Rasken Ginting

Pekerjaan : PNS

Nama Ibu : Perdamen Br Purba (+)

Pekerjaan : Almarhumah

Alamat Orang Tua : Jl. Jamin Ginting Gg. Rezeki No. 15 Kec. Kabanjahe Kab. Karo

RIWAYAT PENDIDIKAN

Taman Kanak-kanak : TK St Xaverius Kabanjahe Lulus 2000 Sekolah Dasar : SD St. Yoseph Kabanjahe Lulus 2006 Sekolah Menengah Pertama : SMP Santa Maria Kabanjahe Lulus 2009 Sekolah Menengah Atas : SMA Santa Maria Kabanjahe Lulus 2012 Perguruan Tinggi : S1 PPB/BK UNIMED Lulus 2016


(8)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Bersyukur buat kebaikan dan penyertaan Tuhan yang

selalu setia menolong dan memberkati sehingga saya bisa

menyelesaikan skripsi ini.

Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang

tiada terhingga saya persembahkan karya yang sederhana

ini kepada Ayah dan mendiang Ibuku yang sangat saya

kasihi yang telah memberikan kasih sayang, dukungan,

serta doa yang membuat saya mampu bertahan hingga bisa

menyelesaikan tugas akhir ini. Saya tidak dapat membalas

semua kebaikan yang telah mereka berikan namun dengan

selembar kertas yang berisikan kata cinta dan ucapan

syukur ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang

mendalam kepada orang tua saya. Terima kasih juga buat

abang dan kakak yang selalu mendukung dan memberi

perhatian mereka sehingga saya bisa termotivasi untuk

memberikan dan menjadi yang terbaik untuk keluarga.

Banyak suka dan duka yang saya alami dalam proses

penyelesaian tugas akhir ini, walau terkadang ada

keinginan untuk menyerah namun orang tua, keluarga,

sahabat dan teman-teman memberi semangat yang tiada

ternilai harganya. Sungguh melalui proses penyelesaian

skripsi ini saya menyadari bahwa

“k

esuksesan tanpa

perjuangan bagai gulai ayam tidak bergaram

.

Amsal 23:18


(9)

ABSTRAK

HANNA MARGARETTA BR GINTING. NIM. 1123151019. Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Karakter Solidaritas Organik Pada Siswa Kelas X Di SMA Methodist Berastagi TA. 2015/2016. Skripsi, Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2016.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap karakter solidaritas organik pada siswa kelas X SMA Methodist Berastagi T.A 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap karakter solidaritas siswa kelas X SMA Methodist Berastagi T.A 2015/2016.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X yang terdiri dari 10 orang siswa yang terdiri dari 6 orang termasuk kategori rendah, 3 orang dengan kategori sedang dan 1 orang dengan kategori tinggi. Peringkat karakter solidaritas organik mereka dilihat dari hasil pengolahan data pre-test. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk mengetahui tingkat karakter solidaritas organic siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrument diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan bimbingan kelompok teknik diskusi. Teknik analisis data menggunakan uji wilcoxon.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan kelompok teknik diskusi berpengaruh terhadap meningkatnya pemahaman tentang karakter solidaritas organik pada siswa kelas X SMA Methodist Berastagi T.A 2015/2016. Hal ini tergambar dengan hasil Uji Wilcoxon, dan diperoleh nilai Jhitung = 15 yaitu jumlah jenjang yang lebih kecil. Nilai kritis J untuk uji jenjang bertanda wilcoxon untuk n=10, adalah 8 (Jtabel). Dari data tersebut terlihat bahwa Jhitung > Jtabel = (15 > 8). Peningkatan karakter solidaritas organik pada siswa dari 53.7 menjadi 84.7 meningkat sebesar 57.7%. Jadi dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Karakter solidaritas organik pada siswa mengalami peningkatan sesudah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok teknik diskusi.

Kata kunci : Bimbingan Kelompok, Teknik Diskusi, Solidaritas Organik


(10)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna. Dia-lah yang melengkapi manusia dengan akal sehingga manusia berpikir dan mempunyai hasrat untuk senantiasa mencari kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa berpikir sepanjang rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu menjadi pribadi yang berkarakter dan berakhlak.

Atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Karakter Solidaritas Organik Pada Siswa Kelas X Di SMA Methodist Berastagi Tahun Ajaran 2015/2016” dapat diselesaikan oleh peneliti.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak terutama kepada Dosen Pembimbing Skripsi Ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd,Kons. yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi sampai skripsi ini selesai dan membantu memudahkan penulisan pada skripsi ini.


(11)

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Serta Wakil Dekan pada bidang akademik Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS. Wakil Dekan pada bidang umum dan keuangan Bapak Dr. Aman Simare-mare, MS. Serta Wakil Dekan pada bidang kemahasiswaan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd.

3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons. Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan yang telah memberi masukan untuk menyelesaikan skripsi ini. Serta Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah mendukung penulis selama mengikuti pendidikan di jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan di FIP UNIMED.

5. Ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd, Kons. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak serta tidak berlelah membimbing dan mengajari penulis sampai menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd,Kons., Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd., dan Ibu Dr. Nur’aini, MS., selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi masukan dan mengkoreksi dalam menyempurnakan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen yang ada di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, yang telah


(12)

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti pendidikan dan memotivasi dalam penyelesaian tugas akhir.

8. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.

9. Pegawai Perpustakaan FIP Universitas Negeri Medan dan Pegawai Perpustakan Digital Library Universitas Negeri Medan.

10.Ibu Eva Chandra, S.Pd.K. selaku Kepala Sekolah SMA Methodist Berastagi beserta Ibu Della selaku Kepala Sekolah SMP Methodis Berastagi, guru-guru di SMA Methodist Berastagi khususnya guru BK Bapak Imanuel Sitepu M.Pd.K., guru agama bapak Bangun Hutajulu, Bapak Bukit, Ibu Herlina serta pegawai yang telah banyak membantu dan mengijinkan untuk melakukan penelitian.

11.Seluruh Siswa TK-SD-SMP-SMA Methodist Berastagi saya mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan serta semangat yang diberikan untuk membangkitkan semangat dalam menyelesaikan perkuliahan saya.

12.Teman-teman seperjuangan BK Reguler 2012, terkhusus kepada sahabat-sahabat tersayang Dongers, Dwi Bangunita, Elia Natalia, Heppy Susanti, Wiwik Anggreini, Rio Romanda, Arif, Nurhasanah Harahap, Agus Tria, Desi, Rizki, sahabat-sahabat PPL-t Betri, Lely, Yovi, Novera, Karina, Mian, Monista dan Emi, terima kasih sahabat-sahabatku yang telah saling mendoakan, memberikan masukan, motivasi dan semangat sehingga penulis tidak patah semangat untuk menyelesaikan skripsi. Tanpa sahabat


(13)

hidup terasa hampa, tanpa sahabat tidak ada semangat menyelesaikan tugas akhir ini.

13.Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Rasken Ginting dan Almh. Ibunda Perdamen Br Purba. Melalui mereka lah saya temukan dan rasakan nikmatnya hidup yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan dukungan baik itu moril maupun materil. Ayah dan Ibu adalah inspirasi, motivator dan penopang semangat saya dalam menyelesaikan studi ini serta motivasi-motivasi yang mereka berikan kepada saya membuat saya siap dan kuat dalam menghadapi kehidupan ini. Terima kasih atas doa, semangat dan dukungannya selama ini kepada penulis agar penyelesaian skripsi berjalan dengan baik. Terkhusus buat abang dan kakak tersayang terima kasih sudah merawat dengan penuh kasih sayang saat penulis dalam keadaan sakit dan membantu menyusun skripsi ini. Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik tata bahasa, kelakuan dan perbuatan yang penulis lakukan dalam penyelesaian skripsi ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini dan bersedia memaafkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.

Medan, 14 Juni 2016 Penulis

Hanna Margaretta Br Ginting NIM. 1123151019


(14)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Pembatasan Masalah... 6

1.4 Rumusan Masalah... ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... ... 7

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Teori 9 2.1.1 Bimbingan Kelompok... ... 9

a. Bimbingan Kelompok ... 9

b. Tujuan Bimbingan Kelompok ... 13

c. Manfaat bimbingan kelompok ... 14

d. Asas-asas Bimbingan Kelompok ... 17

e. Tahap-tahap Bimbingan Kelompok ... 17

2.1.2 Teknik Diskusi ... ... 22

a. Tujuan Diskusi ... 23

b. Langkah-langkah Melaksanakan Diskusi ... 24

c. Kelemahan Teknik Diskusi ... 25

d. Kelebihan Teknik Diskusi ... 26 2.1.3 Solidaritas Organik


(15)

2.2 Kerangka Konseptual ... 31

2.3 Hipotesis ... 32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 33

3.2 Subjek Penelitian ... 34

3.3 Operasional Variabel Penelitian ... 34

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.5.Teknik Analisis Data ... 38

3.6 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 39

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 41

4.2 Persiapan Penelitan ... 43

4.2.1 Pelaksanaan Penelitian ... 43

4.3 Hasil Uji Coba Instrumen ... 43

4.3.1 Uji Validitas Angket Karakter Solidaritas Organik 44

4.3.2 Uji Reliabilitas Angket Karakter Solidaritas Organik 46 4.4 Hasil Penelitian ... 46

4.4.1 Data Pre test Angket Karakter Solidaritas Organik 46 4.4.2 Data Post-test Angket Karakter Solidaritas Organik 47 4.4.3 Data Hasil Pre test dan Post Test ... 49

4.4.4 Hasil Analisis Data ... 49

4.5 Pengujian Hipotesis ... 52

4.6 Pembahasan Penelitian ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Solidaritas Organik ... 63

Lampiran 2 Sebaran Uji Coba Angket ... 65

Lampiran 3Perhitungan Validitas Angket Karakter Solidaritas Organik . 66

Lampran 4 Perhitungan Reliabilitas Angket Karakter Solidaritas Organik 68 Lampiran 5 Angket Valid ... 71

Lampiran 6 Skor data Pre-test ... 74

Lampiran 7 Skor Data Post-Test ... 75

Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian ... 76

Lampiran 9Perhitungan Kategori Skor Subjek Penelitian Pre-test ... 77

Lampiran 10 Perhitungan Harga Rata-rata, Standar Deviasi ... 79

Lampiran 11 Perhitungan Kategori Skor Subjek Penelitian Post test ... 80

Lampiran 12 Perhitungan Harga Rata-rata ,Standar Deviasi ... 82

Lampiran 13 Pengujian Hipotesis ... 83

Lampiran 14 Perhitungan Peningkatan Karakter Solidaritas Organik Siswa 86 Lampiran 15 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 87


(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peneliti membagikan angket ... 88 Gambar 2. Siswa mengerjakan angket yang diberikan peneliti ... 88 Gambar 3. Pelaksanaanlayanan bimbingan kelompok teknik diskusi ... 89 Gambar 4. Siswa yang mengemukakan pendapatnya dalam suasana diskusi 89 Gambar 5. Subjek Penelitian menonton video karakter solidaritas organik 90 Gambar 6. Permainan yang berhubungan dengan karakter Solidaritas organik ... 90 Gambar 7. Foto bersama Subjek Penelitian. ... 91


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai makhluk sosial siswa tidak dapat hidup sendiri tetapi membutuhkan siswa yang lainnya. Dalam menjalani kehidupan antara yang satu dengan yang lain pasti timbul rasa saling membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Agar terciptanya kehidupan bersama yang harmonis dan bermakna maka sangat penting untuk adanya interaksi sosial antara satu dengan yang lain. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama yang harmonis dan bermakna. Suatu hubungan sosial lahir dari interaksi yang juga menimbulkan solidaritas di antara individu maupun kelompok.

Solidaritas pada dasarnya adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Intinya bahwa dalam proses interaksi ada saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain atau (give and take) melalui berbicara atau saling menukar tanda yang dapat menimbulkan perubahan dalam perasaan dan kesan dalam pikiran yang selanjutnya menentukan tindakan yang akan dilakukan. Interaksi merupakan dasar dari segala proses termasuk solidaritas.

Dalam rangkaian perjalanan hidup siswa secara alamiah senantiasa berinteraksi sehingga dengan sendirinya siswa telah terlibat dalam kelompok. Didalam kelompok inilah proses sosialisasi berlangsung dan manusia belajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam hal menyesuaikan diri dan memenuhi kebutuhannya maka didalam kelompok tersebut terjadi pembagian


(19)

2

kerja yang menimbulkan rasa solidaritas dalam diri mereka. Kelompok sebagai wadah/wahana siswa untuk melangsungkan hidup, karena dengan kelompok siswa dapat memenuhi kebutuhan, dapat mengembangkan diri, mengembangkan potensi serta aktualisasi diri. Namun di beberapa kelompok masih terlihat homogenetik dan pembagian kerja di dalam kelompok itu sangatlah minim.

Solidaritas organik penting ditimbulkan pada individu maupun di dalam kelompok terkhusus bagi kalangan remaja/siswa yang sedang berada dalam proses berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Sikap, perilaku dan sekaligus karakter mereka akan terbentuk di dalam kelompok ataupun situasi lingkungan sosial. Banyak kalangan remaja pada masa-masa ini belum memiliki karakter hidup solidaritas organik. Solidaritas organik menekankan pada keadaan hubungan antar individu didalam kelompok yang sudah mengenal pembagian kerja, bergantung kepada orang lain, bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, menciptakan suatu keefisienan kerja kelompok, mempunyai tujuan yang sama yaitu agar kelompok mencapai apa yang dicitakan di dalam kelompok serta tugas yang diberikan kepada individu itu saling berkaitan, Emile Durkheim (dalam The Division Of Labour, 1964;79).

Seiring perkembangan zaman yang begitu cepat dan modernisasi menimbulkan sifat individual yang sangat tinggi di kalangan masyarakat begitupun di kalangan remaja. Sifat individual dan tidak mau tahu dengan lingkungan sekitarnya tentunya akan menghambat perkembangan remaja dalam bidang sosial. Ini juga berpengaruh tentang minimnya pengetahuan serta tidak memiliki karakter solidaritas organik. Yang terlihat dalam masa sekarang ini juga adalah tentang dominannya sifat mau menang sendiri, membentuk kelompok


(20)

3

dengan tujuan yang salah dan rasa egoisme yang tinggi di kalangan pelajar. Remaja memang tidak lepas dari hidup berkelompok namun di dalam kelompok yang mereka bentuk tersebut belum ada rasa tanggung jawab yang besar atas tugas atau tujuan yang mau dicapai lewat terbentuknya kelompok tersebut. Kebanyakan kelompok yang dibentuk tidak menunjukkan hasil kerja yang nyata bahkan tak jarang kalau tujuan mereka membentuk kelompok itu tidak tercapai.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Dian Novianti (Jurnal

EduTech Vol .1 No 1 Maret 2015) dengan judul penelitian pengaruh penerapan

layanan bimbingan kelompok teknik role-playing terhadap perilaku solidaritas siswa dalam menolong teman. Penelitian ini menunjukkan bahwa gaya hidup remaja yang mulai beralih dari prinsip gotong royong menjadi gaya hidup yang individual telah merekomendasi pemahaman remaja terhadap arti solidaritas dalam pergaulan dan lingkungan.

Dalam jurnal penelitian Elly Malihah, Bunyamin Maftuh dan Rizki Amalia (2014) yang berjudul Solidarity in the Student Group and its Influence on

Brawl Behaviour mengatakan bahwa banyak remaja yang menyalahgunakan

solidaritas yang ada pada diri mereka untuk melakukan perilaku kekerasan terhadap sesama anggota pelajar, pembelaan kepada teman secara berlebihan serta tak jarang menimbulkan tindakan anarkis dan kriminalitas dikalangan remaja.

Fenomena tentang minimnya karakter solidaritas organik di dalam kelompok, gaya hidup yang bersifat individu, serta penyalahgunaan arti solidaritas terjadi juga di kalangan siswa-siswi SMA Methodist Berastagi. Berdasarkan observasi yang di lakukan peneliti sewaktu melaksanakan PPL di sekolah tersebut, banyak siswa-siswi yang membentuk kelompok-kelompok. Namun


(21)

4

peneliti tidak melihat adanya pembagian kerja, tanggung jawab bahkan yang timbul hanyalah sifat mau menang sendiri inilah yang mereka terapkan dalam kelompok yang mereka bentuk. Tujuan semula yang mereka ingin capai melalui kelompok yang mereka bentuk tidak tercapai dan hasil yang diperoleh buruk.

Hal ini banyak terlihat khususnya pada siswa-siswi kelas X, saat itu guru bidang studi memberikan tugas kelompok dan tugas tersebut dibagikan kepada setiap anggota, pada hari pengumpulan tugas ada kelompok yang tidak mengumpulkan tugas dengan alasan ada satu orang yang bertugas membawa tugas tersebut dan tidak hadir pada saat pengumpulan tugas. Ada juga kelompok yang tugasnya tidak maksimal karena hanya sebagian orang yang bekerja yang lainnya tidak. Ada siswa yang datang mengadu ke kantor BK karena merasa kesal dengan salah satu anggota kelompoknya yang tidak mau tau dan tidak peduli dengan tugas kelompok padahal tugas itu akan segera dikumpulkan. Fenomena ini terlihat sangat tidak baik karena dengan alasan apapun mereka adalah kelompok bisa disebut suatu tim kerja yang harus bekerja sama menyelesaikan tugas mereka.

Untuk mengurangi hal tersebut maka diperlukan bimbingan untuk menambah pemahaman atau wawasan tentang diri dan kelompok, mengenai pentingnya karakter solidaritas organik terkhususnya dalam menyelesaikan tugas kelompok. Dengan diberikan bimbingan serta wawasan mengenai pentingnya dan makna dari solidaritas organik maka mereka akan mengerti bahwa tugas dan pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat dan lebih baik. Pembagian kerja antar siswa di dalam kelompok dapat menciptakan kerjasama yang solid sehingga tugas yang diberikan akan dapat cepat terselesaikan dan hasilnya memuaskan.


(22)

5

Sekolah adalah lembaga formal tempat siswa menimba ilmu dalam mengembangkan bakat , minat dan kemampuanya. Sekolah juga menjadi tempat siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial yang dimiliki. Dalam hal ini sekolah berperan aktif dalam membentuk nilai-nilai moral siswa agar dapat berkerjasama dan membentuk kerukunan dalam kelompok maupun masyarakat. Dalam sekolah siswa dididik agar dapat bekerjasama dan tumbuh interaksi sosial sehingga tindakan sosial berkembang sesuai dengan nilai moral yang diajarkan sekolah. Di dalam sekolah juga harus terdapat guru bimbingan konseling yang professional. Guru BK haruslah mampu menjalankan bimbingan ini secara optimal, terutama terkait dengan metode pelaksanaan bimbingan pribadi sosial siswa terkhusus bidang bimbingan kelompok.

Metode bimbingan kelompok teknik diskusi merupakan suatu cara dalam menangani masalah mengenai sedikitnya siswa yang mengetahui dan memiliki karakter solidaritas organik serta konflik yang sering dihadapi siswa dalam hal tersebut. Pembentukan siswa berkarakter solidaritas sesama teman dipandang sangatlah penting untuk dikembangkan. Siswa membutuhkan karakter solidaritas organik untuk dapat hidup dalam kelompok dan masyarakat. Sebab itulah sekolah serta guru BK berperan aktif memfasilitasi pembentukan karakter solidaritas lewat gerakan bimbingan kelompok siswa dengan tujuan untuk dapat meningkatkan solidaritas organik antar siswa. Kegiatan bimbingan kelompok teknik diskusi ini digunakan untuk membentuk karakter siswa agar menjadi manusia yang memahami serta memiliki solidaritas organik dan menyadari pentingnya kebersamaan serta tanggung jawab berkelompok.


(23)

6

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis terhadap masalah sosial tentang solidaritas sosial pada siswa kelas X di SMA Methodist Berastagi sehingga membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian eksperimen lebih mendalam yang dituangkan dalam bentuk tulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Karakter Solidaritas Organik Pada Siswa Kelas X Di SMA Methodist Berastagi Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Setelah melakukan observasi terhadap sekolah selama masa PPL-T di SMA Methodist Berastagi, maka peneliti menyimpulkan bahwa identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Di SMA Methodist Berastagi terdapat siswa yang karakter solidaritas organiknya rendah.

2. Tidak ada rasa tanggung jawab serta rendahnya rasa kepedulian dalam menyelesaikan tugas kelompok

3. Konsistensi serta rasa egois yang masih tinggi ditunjukkan melalui sikap dan tindakannya dalam penyelesaian tugas kelompok

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan diatas, maka masalah dalam penelitian ini hanya membahas tentang pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap karakter solidaritas organik pada siswa kelas X di SMA Methodist Berastagi tahun ajaran 2015/2016.


(24)

7

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan deskripsi latar belakang, maka untuk lebih memfokuskan penelitian ini, peneliti perlu merumuskan masalah penelitan yang akan dibahas dalam skripsi ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “ Adakah Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Karakter Solidaritas Organik Pada Siswa Kelas X SMA Methodist Berastagi T.A 2015/2016?”

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, “Pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap karakter solidaritas organik pada siswa kelas X SMA Methodist Berastagi tahun ajaran 2015/2016.”

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dicapai ada dua bentuk antara lain manfaat praktis dan konseptual.

1. Manfaat Praktis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi : a) Bagi sekolah dapat dijadikan model untuk memberikan bimbingan pada siswa yang memiliki masalah sama. Melalui penelitian ini beban sekolah menjadi lebih ringan dalam menyelesaikan masalah siswa mengenai minimnya karakter solidaritas organik pada siswa.


(25)

8

b) Bagi guru bk penelitian pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi ini dapat dikembangkan dalam menyelesaikan masalah siswa mengenai karakter solidaritas organik pada siswa.

c) Bagi siswa dapat dijadikan masukan untuk bisa memiliki dan menerapkan rasa solidaritas organik dalam kehidupan berkelompok.

d) Bagi peneliti digunakan sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana sekaligus mengetahui kemampuan dan keterampilan peneliti dalam menerapkan ilmu yang telah dipelajari.

2. Manfaat konseptual

Sebagai sumbangan pengembangan tentang bimbingan kelompok teknik diskusi dalam penanganan masalah-masalah siswa yang kompleks dalam bersosial, dan sumbangan ilmu bagi perkembangan konseling dimana bimbingan kelompok salah satu bimbingan untuk menangani masalah sosial siswa. Penelitian ini menunjukkan bahwa melalui bimbingan kelompok teknik diskusi dapat meningkatkan dan memberikan pemahaman kepada siswa mengenai karakter solidaritas organik.


(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dalam meningkatkan karakter solidaritas organik pada siswa kelas X SMA Methodist Berastagi T.A 2015/2016. Hal ini sesuai dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai Jhitung = 15 dengan α = 0,05 dan n = 10, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 8. Dengan demikian Jhitung > Jtabel (15 > 8). Artinya Hipotesis diterima. Sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terdapat rata –rata karakter solidaritas organik pada 10 siswa tersebut 53.7 % dan setelah diberikan bimbingan kelompok teknik diskusi diketahui rata-rata 10 siswa 84.7 % jadi perolehan selisih yang diperoleh sebesar 31. Perubahan peningkatan interval karakter solidaritas organik 10 siswa tersebut 57.7%. Artinya skor rata-rata siswa setelah mendapat layanan bimbingan kelompok teknik diskusi lebih tinggi daripada sebelum mendapat layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. Hal ini menujukan ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi terhadap solidaritas organik pada siswa kelas X SMA Methodist Berastagi T.A 2015/2016 atau hipotesis dapat diterima.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut:


(27)

60

1. Diharapkan kepada kepala sekolah untuk lebih menyediakan ruangan kegiatan layanan bimbingan konseling terkhususnya untuk layanan bimbingan kelompok yang lebih memadai dan mendukung, karena ini merupakan hal yang penting untuk membuat siswa nyaman dan tertarik mengikuti kegiatan bimbingan konseling dalam bentuk kelompok.

2. Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada siswa ,diharapkan para pendidik khususnya guru BK dapat memaksimalkan pelayanan dalam berbagai layanan terkhusus layanan bimbingan kelompok teknik diskusi. Dengan berbagai layanan, diharapkan juga para guru BK di sekolah untuk dapat terus berinovasi untuk menciptkan kreasi-kreasi baru dalam layanan bimbingan kelompok.

3. Bagi subjek penelitian, disarankan agar lebih memiliki kemampuan dalam menerapkan karakter solidaritas organik dalam kehidupan sehari-hari dan dalam menyelesaikan tugas kelompok baik di sekolah maupun diluar sekolah.

4. Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan-layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar siswa dapat mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang ada pada diri sendiri baik dalam bidang pribadi maupun sosial.

5. Bagi peneliti lain yang menaruh perhatian pada karakter solidaritas organik pada siswa agar lebih memperhitungkan aspek-aspek lain yang mempengaruhi karakter solidaritas organik pada siswa seperti aspek, pribadi, sosial, dan lingkungan.


(28)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Durkheim, Emile, 1964. The Division of Labour in Society. Translated by George Simpson, New York,Free Pres.

Hartinah, D.S. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: PT. Refika Aditama

Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Jhonson, Doyle Paul. 1994. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

McDaniel, H.B. (1956). Guidance in The Modern School. New York: The Dryden Press

Moenir, A.S. 2010. Masalah-masalah dalam Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Novianti, D. Maret 2015. “Pengaruh Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok

Teknik Role-Playingterhadap Perilaku Solidaritas Siswa Dalam Menolong

Teman.” Jurnal EduTech Volume 1 No. 12-1.

Pratiwi, Tiara CitaOktadkk. 2013. Pengaruh Solidaritas Kelompok Sosial

terhadap Perilaku Agresi Siswa Kelas XI SMA Negeri 85 Jakarta. Jurnal

PPKn UNJ on line, Vol 1, No 2 (Unduh 27 Januari 2016, 09:18)

Prayitno & Erman, A. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan konseling Kelompok (dasar & profil). Jakarta: Ghalia Indonesia.

Santosa, Slamet. 2004. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.

Soekanto, Soerjono. 2005. Pengantar Sosiologi Kelompok. Bandung: Remadja Karya.

Sudjana. 2001. Penilaian hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Sukardi, Dewa Ketut. (2008). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan


(29)

Sumarnonugroho. 1999. Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta: Hanindita

Romlah, Tatiek. 2001. Teori Dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Penerbit UM

Tohirin. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis

Integrasi). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Ulwan (2006) (Dalam Http:// rasa Solidaritas sesama manusia.com) Di akses pada 4 Januari 2016

Veeger, Karel J. Dkk. 1992. Pengantar Sosiologi Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: PT Gramedia

Willis Sofyan. 2010. Remaja & Masalahnya, Bandung: Alfabeta

Winkel & Sri Hartati. 2004. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Yusuf, S. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Rizky (

http://abdulghofursparatise.blogspot.co.id/2012/10/solidaritas-mekanis-dan-organis-emile.html, di akses tanggal 27 Januari 2016, pukul 06.55 Wib)

(

http://charlie-muhammad.blogspot.co.id/2012/04/pemikiran-emile-durkheim.html,diakses tanggal 27 Januari 2016, pukul 07.30 Wib)


(1)

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan deskripsi latar belakang, maka untuk lebih memfokuskan penelitian ini, peneliti perlu merumuskan masalah penelitan yang akan dibahas dalam skripsi ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “ Adakah Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Karakter Solidaritas Organik Pada Siswa Kelas X SMA Methodist Berastagi T.A 2015/2016?”

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, “Pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap karakter solidaritas organik pada siswa kelas X SMA Methodist Berastagi tahun ajaran 2015/2016.”

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dicapai ada dua bentuk antara lain manfaat praktis dan konseptual.

1. Manfaat Praktis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi : a) Bagi sekolah dapat dijadikan model untuk memberikan bimbingan pada siswa yang memiliki masalah sama. Melalui penelitian ini beban sekolah menjadi lebih ringan dalam menyelesaikan masalah siswa mengenai minimnya karakter solidaritas organik pada siswa.


(2)

8

b) Bagi guru bk penelitian pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi ini dapat dikembangkan dalam menyelesaikan masalah siswa mengenai karakter solidaritas organik pada siswa.

c) Bagi siswa dapat dijadikan masukan untuk bisa memiliki dan menerapkan rasa solidaritas organik dalam kehidupan berkelompok.

d) Bagi peneliti digunakan sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana sekaligus mengetahui kemampuan dan keterampilan peneliti dalam menerapkan ilmu yang telah dipelajari.

2. Manfaat konseptual

Sebagai sumbangan pengembangan tentang bimbingan kelompok teknik diskusi dalam penanganan masalah-masalah siswa yang kompleks dalam bersosial, dan sumbangan ilmu bagi perkembangan konseling dimana bimbingan kelompok salah satu bimbingan untuk menangani masalah sosial siswa. Penelitian ini menunjukkan bahwa melalui bimbingan kelompok teknik diskusi dapat meningkatkan dan memberikan pemahaman kepada siswa mengenai karakter solidaritas organik.


(3)

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dalam meningkatkan karakter solidaritas organik pada siswa kelas X SMA Methodist Berastagi T.A 2015/2016. Hal ini sesuai dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai Jhitung = 15 dengan α = 0,05 dan n = 10, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 8. Dengan demikian

Jhitung > Jtabel (15 > 8). Artinya Hipotesis diterima. Sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terdapat rata –rata karakter solidaritas organik pada 10 siswa tersebut 53.7 % dan setelah diberikan bimbingan kelompok teknik diskusi diketahui rata-rata 10 siswa 84.7 % jadi perolehan selisih yang diperoleh sebesar 31. Perubahan peningkatan interval karakter solidaritas organik 10 siswa tersebut 57.7%. Artinya skor rata-rata siswa setelah mendapat layanan bimbingan kelompok teknik diskusi lebih tinggi daripada sebelum mendapat layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. Hal ini menujukan ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi terhadap solidaritas organik pada siswa kelas X SMA Methodist Berastagi T.A 2015/2016 atau hipotesis dapat diterima.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut:


(4)

60

1. Diharapkan kepada kepala sekolah untuk lebih menyediakan ruangan kegiatan layanan bimbingan konseling terkhususnya untuk layanan bimbingan kelompok yang lebih memadai dan mendukung, karena ini merupakan hal yang penting untuk membuat siswa nyaman dan tertarik mengikuti kegiatan bimbingan konseling dalam bentuk kelompok.

2. Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada siswa ,diharapkan para pendidik khususnya guru BK dapat memaksimalkan pelayanan dalam berbagai layanan terkhusus layanan bimbingan kelompok teknik diskusi. Dengan berbagai layanan, diharapkan juga para guru BK di sekolah untuk dapat terus berinovasi untuk menciptkan kreasi-kreasi baru dalam layanan bimbingan kelompok.

3. Bagi subjek penelitian, disarankan agar lebih memiliki kemampuan dalam menerapkan karakter solidaritas organik dalam kehidupan sehari-hari dan dalam menyelesaikan tugas kelompok baik di sekolah maupun diluar sekolah.

4. Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan-layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar siswa dapat mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang ada pada diri sendiri baik dalam bidang pribadi maupun sosial.

5. Bagi peneliti lain yang menaruh perhatian pada karakter solidaritas organik pada siswa agar lebih memperhitungkan aspek-aspek lain yang mempengaruhi karakter solidaritas organik pada siswa seperti aspek, pribadi, sosial, dan lingkungan.


(5)

Arikunto,S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Durkheim, Emile, 1964. The Division of Labour in Society. Translated by George Simpson, New York,Free Pres.

Hartinah, D.S. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: PT. Refika Aditama

Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Jhonson, Doyle Paul. 1994. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

McDaniel, H.B. (1956). Guidance in The Modern School. New York: The Dryden Press

Moenir, A.S. 2010. Masalah-masalah dalam Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Novianti, D. Maret 2015. “Pengaruh Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role-Playingterhadap Perilaku Solidaritas Siswa Dalam Menolong

Teman.” Jurnal EduTech Volume 1 No. 12-1.

Pratiwi, Tiara CitaOktadkk. 2013. Pengaruh Solidaritas Kelompok Sosial terhadap Perilaku Agresi Siswa Kelas XI SMA Negeri 85 Jakarta. Jurnal PPKn UNJ on line, Vol 1, No 2 (Unduh 27 Januari 2016, 09:18)

Prayitno & Erman, A. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan konseling Kelompok (dasar & profil). Jakarta: Ghalia Indonesia.

Santosa, Slamet. 2004. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.

Soekanto, Soerjono. 2005. Pengantar Sosiologi Kelompok. Bandung: Remadja Karya.

Sudjana. 2001. Penilaian hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Sukardi, Dewa Ketut. (2008). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan

Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta 61


(6)

Sumarnonugroho. 1999. Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta: Hanindita

Romlah, Tatiek. 2001. Teori Dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Penerbit UM

Tohirin. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Ulwan (2006) (Dalam Http:// rasa Solidaritas sesama manusia.com) Di akses pada 4 Januari 2016

Veeger, Karel J. Dkk. 1992. Pengantar Sosiologi Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: PT Gramedia

Willis Sofyan. 2010. Remaja & Masalahnya, Bandung: Alfabeta

Winkel & Sri Hartati. 2004. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Yusuf, S. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Rizky (

http://abdulghofursparatise.blogspot.co.id/2012/10/solidaritas-mekanis-dan-organis-emile.html, di akses tanggal 27 Januari 2016, pukul 06.55 Wib)

(

http://charlie-muhammad.blogspot.co.id/2012/04/pemikiran-emile-durkheim.html,diakses tanggal 27 Januari 2016, pukul 07.30 Wib)


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN IEKAD (INVENTORI EKSPLORASI KARIR ARAHAN DIRI) DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA MEMAHAMI RENCANA PILIHAN KARIR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TUMIJAJAR TAHUN AJARAN 2013/2014

3 40 82

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 77

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 4 62

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF PADA SISWA KELAS VIII SMP N 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016

1 21 238

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENUMBUHKAN SOLIDARITAS ANAK DI PANTI ASUHAN SENTOSA BANJARMASIN

0 1 8

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF SISWA DALAM DISKUSI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X TEI SMK WISUDHA KARYA KUDUS

0 0 23

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 20162017

0 2 8

UPAYA MENINGKATKAN ADVERSITY QUOTIENT MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOKPADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMA N 1 KAYEN PATI TAHUNAJARAN 20142015

0 0 25