PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN ASERTIF TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII MTS. MIFTAHUSSALAM MEDAN T.A 2015/2016.

(1)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN ASERTIF TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA

KELAS VII MTS. MIFTAHUSSALAM MEDAN T.A 2015/2016

SKRIPSI Oleh:

MEI LISA NURFIDDINI NIM.1123351015

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016


(2)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN ASERTIF TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA

KELAS VII MTS. MIFTAHUSSALAM MEDAN T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi

Bimbingan dan Konseling

Oleh:

MEI LISA NURFIDDINI NIM.1123351015

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS DATA PRIBADI

Nama : MEI LISA NURFIDDINI

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 31 Mei 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : Drs. Salimin

Pekerjaan : Guru PNS

Nama Ibu : Lina Aryanti, S.Pd. AUD

Pekerjaan : Guru Swasta

Alamat Orang Tua : Jln. Budi Luhur GG. Musholla

Kec. Medan Helvetia

RIWAYAT PENDIDIKAN

Sekolah Dasar :SD Negeri 060884 Medan Tahun Ajaran 2000 s/d 2006

Sekolah Menengah Pertama :MTs. Miftahussalam Medan Tahun Ajaran 2006 s/d 2009

Sekolah Menengah Atas :SMK Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2009 s/d 2012

PENGELAMAN KULIAH

1. Pernah melaksanakan PPLT di SMP Negeri 1 Selesai 2. Melaksanakan Penelitian di MTs. Miftahussalam Medan

3. Pernah menjadi ketua bidang kesejahteraan mahasiswa Bimbingan dan konseling.

Hormat Saya,

Mei Lisa Nurfiddini NIM. 1123351015


(8)

ABSTRAK

MEI LISA NURFIDDINI : 1123351015. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Latihan asertif Terhadap Penyesuaian Diri Siswa Kelas VII MTs. Miftahussalam Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan . Universitas Negeri Medan, 2015.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Adakah pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif terhadap penyesuain diri siswa kelas VII MTs. Miftahussalam Medan tahun ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif terhadap penyesuaian diri siswa kelas VII MTs. Miftahussalam Medan tahun ajaran 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan One Group pre-test post-test Design. Subjek penelitian ini adalah 10 siswa kelas VII MTs. Miftahussalam Medan yang ditentukan dari hasil screening (penyaringan). instrument yang digunakan adalah angket penyesuaian diri untuk menjaring data tentang penyesuaian diri siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reabilitas angket. Instrument diberikan sebelum dan sesudah pemeberian layanan bimbingan kompok dengan teknik latihan asertif. Teknik analisis data menggunakan uji tanda wilcoxon.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif terhadap penyesuaian diri siswa diperoleh nilai rata-rata pre-test = 53 dan Standart Deviasi (SD) = 9,498 sedangkan nilai rata-rata post-test = 78,5 dan Standar Deviasi (SD) = 10,07 dengan demikian pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif dapat meningkatkan penyesuaian diri siswa. Hai ini dapat dilihat dari hasil uji wilcoxon yang menunjukkan bahwa pada uji jumlah jenjang wilcoxon diperoleh hasil perhitungan jumlah jenjang bertanda positif = 55 dan jumlah jenjang bertanda negative = 0. Jadi, nilai J= 0 yaitu jumlah jenjang yang lebih kecil. Dari tabel nilai kritis J untuk uji jenjang bertanda wilcoxon untuk n= 10, α = 0,05 penguji dua arah J0,05 = 6,5. Oleh karena J0,05 (6,5) > J (0) maka H0 ditolak. Ini berarti bahwa penyesuaian diri siswa antara sebelum dan sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif tidaklah sama, dalam hal ini siswa yang telah mendapatkan pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif mempunyai penyesuaian diri yang lebih tinggi.

Kata kunci : Penyesuaian Diri Siswa, Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Latihan Asertif


(9)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, semoga kesejahteraan senantiasa dilimpahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad Sallallahu „alaihi wa sallam beserta keluarga dan sahabatnya, serta kepada semua umat-Nya yang setia mengikuti ajarannya.

Syukur Alhamdulillah, atas rahmat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyusun skripsi yang berjudul “pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif terhadap penyesuaian diri siswa kelas VII MTs. Miftahussalam Medan Tahun ajaran 2015/2016”, yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Unimed.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Dr. Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Zuraida Lubis M.Pd Kons. Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan, serta Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Ibu Dra. Nur arjani, M.Pd.


(10)

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd, Selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, semangat dan saran guna kesempurnaan skripsi ini.

5. Ibu Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd, Kons Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, MS. S.Psi dan Bapak Drs. Edidosn Hutasuhut, M.Pd selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan masukan-masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi kepada peneliti selama di dalam maupun di luar perkuliahan.

7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.

8. Ibu Cut Ruhama, S. Pd. I selaku Kepala Sekolah MTs. Miftahussalam Medan, Bapak/Ibu Wakil Kepala Sekolah. Serta seluruh staf pengajar di MTs. Miftahussalam Medan.

9. Teristimewa penulis sampaikan kepada kedua orang tuaku tercinta, Bapak Drs. Salimin dan Ibunda Lina Aryanti, S. Pd, AUD yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan dukungan baik itu maoril maupun materil. Melalui mereka juga saya mendapatkan semangat yang luar biasa dan merasakan nikmatnya Cinta-Mu. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan sumber semnagat saya dalam menyelesaikan studi ini.


(11)

10. Untuk sahabat-sahabat seperjuangan selama kuliah Rizki Santi Ramadhani, Vapea Pinta L. Tobing, Fajaruddin Kelana, Hambali Batubara dan Zulkifli yang telah banyak membantu, mendengarkan keluh kesah, tawa dan tangis kita lalui bersama serta memberikan masukan kepada penulis.

11. Untuk sahabat-sahabat tercinta yang kekal dari SMK sehingga sekarang yaitu Tri Ayu Wulandari, Novia Reni, Maya Sari, Nurul Utari, Roy Mansyah Pasaribu dan albertus branta yang selalu memotivasi dan menjadi tempat keluh kesah, canda dan tawa selama ini. Terima kasih untuk persahabatan kita.

12. Untuk sahabat-sahabat tercinta yang begitu abadi dari masa SD hingga sekarang yaitu Sisca Anggraini dan Pradita W. Putri yang telah memotivasi dan selalu memberikan semangat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sampai selesai.

13. Untuk sahabat-sahabat tercinta yang begitu abadi dari masa Kecil hingga sekarang yaitu Sonya Andira K, Anggia Putri L, Adillah Dara F yang selalu memotivasi dan mendengarkan keluh kesah penulis selama mengerjakan skripsi. 14. Untuk yang terkasih, Jafar Siddik terima kasih atas motivasi dan semangat yang

selalu diberikan kepada saya tiada hentinya selama ini hingga penulis sampai saat ini dapat menyelesaikan skripsi tersebut.

15. Seluruh teman-teman BK EKS 2012 dan BK REG 2012 yang tidak bisa saya sebut satu persatu namanya dan teman-teman selama PPLT di SMP Negeri 1 Selesai. Terima kasih untuk segala dukungan dan bantuan yang telah kalian berikan


(12)

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih .

Medan, Juni 2016 Penulis,

Mei Lisa Nurfiddini NIM. 1123351015


(13)

V

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……….. i

KATA PENGANTAR…………...……… ii

DAFTAR ISI……….. V DAFTAR GAMBAR………. ix

DAFTAR TABEL………. X DAFTAR LAMPIRAN………. Xi BAB I. PENDAHULUAN……… 1

1.1.Latar Belakang Masalah……… 1

1.2. Idientifikasi Masalah………. 8

1.3. Batasan Masalah……… 8

1.4. Rumusan Masalah………. 8

1.5. TujuanPenelitian………... 8

1.6. ManfaatPenelitian………. 9

BAB II. KAJIAN TEORI……….. 11

2.1.Kerangka Teoritis………. 11

2.1.1Pengertian penyesuain Diri………. 11

2.1.2Ciri-ciri penyesuan Diri……….. 13

2.1.3Proses penyesuain Diri………... 14

2.1.4Aspek-aspek Kepribadian Penyesuain Diri……… 16 2.1.5Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyesuaiandiri…. 17


(14)

V

2.2. Bimbingan Kelompok……… 18

2.2.1. Pengertian Bimbingan Kelompok……… 18

2.2.2. Tujuan Bimbingan Kelompok……….. 20

2.2.3. Isi Layanan Bimbingan Kelompok………. 21

2.2.4. Model-Model Bimbingan kelompok………... 21

2.3. Teknik Latihan Asertif……… 22

2.3.1. Pengertian Teknik Latihan Asertif……….. 22

2.3.2. Tujuan Teknik Latihan Asertif……… 24

2.3.3. Manfaat Latihan Asertif……….. 25

2.3.4. Langkah-Langkah Teknik Latihan Asertif……….. 26

2.3.5. Kelebihan Dan KekuranganTeknik Latihan Asertif………….. 28

2.4. Kerangka Konseptual……….. 30

2.5. Hipotesis………. 31

BAB III. METODE PENELITIAN………. 32

3.1. Jenis Penelitian………. 32

3.2. Popuasi Dan Sampel……… 32

3.3. Desain Penelitian………. 33

3.4. Operasional variable……… 33

3.5. Prosedur Pelaksanaan penelitian……….. 34

3.6. Kontrol varian……….. 35

3.7. Teknik Pengumpulan Data……….. 36

3.8. Teknik Analisis Data……… 42


(15)

V

3.10. Waktu Penelitian……… 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 45

4.1. Gambaran umum lokasi penelitian……….. 45

4.1.1. Deskripsi Keadaan MTs.Miftahussalam Medan…………... 45

4.1.2. Deskripsi Subjek……… 46

4.2. Pengujian Persyaratan Analisis………. 47

4.2.1. Uji Validitas………. 47

4.2.2 Uji Reabilitas……… 50

4.3. Analisis Data Penelitian……….. 50

4.3.1. Data Pre-test Penyesuaian Diri……….. 50

4.3.2. Data Post-test Penyesuaian Diri………. 51

4.4. Kategori Penyesuaian Diri……… 54

4.4.1 Pengkategorian Pre-test………. 54

4.4.2. Pengkategorian Post-test……… 56

4.5. Pengujian Hipotesis………. 57

4.6. Pembahasan Penelitian……… 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 63

5.1. Kesimpulan……….. 63

5.2. Saran………. 63


(16)

V

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Likert……… 38

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Penyesuaian Diri……… 39

Tabel 3.3 Waktu Penelitian……… 44

Tabel 4.1 Penomeran Angket Penyesuaian Diri yang Valid….. 48

Tabel 4.2 Hasil Pre-test………. 50

Tabel 4.3 Hasil Post-Test………... 51

Tabel 4.4 Deskripsi Data Pre-test danPost-test………. 52 Tabel 4.5 Data Hasil Angket Pre-test dan Post test………… 53 Tabel 4.6 HasilKategoriPengukuranpre-test……….. 55 Tabel 4.7. Hasil Kategori pengukuran Post-test……… 57 Tabel 1 Perhitungan Validitas Angket Penyesuaian Diri…… 74 Tabel 2 VariansButir Item Angket Penyesuaian Diri………. 77

Tabel 3 Tabulasi Data Penelitian……… 85

Tabel 4 Penghitungan Kategori……… 90

Tabel 5 Penghitungan Kategori Sampel Pre-test……… 94 Tabel 6 Penghitungan Kategori Sampel Post-test………… 95


(17)

V

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Penyesuaian Diri……… 68

Lampiran 2 Sedaran Data Uji Coba Angket Penyesuian Diri… 72

Lampiran 3 Perhitungan Validitas Angket Penyesuaian Diri…… 73

Lampiran 4 Perhitungan Reabilitas Angket Penyesuaian Diri… 76

Lampiran 5 Angket Penyesuaian Diri Siswa (Valid)……… 80

Lampiran 6 Sebaran Data Pre-test……… 83

Lampiran 7 Sebaran Data Post-test……… 84

Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian………. 85

Lampiran 9 Perhitungan Data M Pre-test……….. 85

Lampiran 10 Perhitungan Data M Post-test……… 88

Lampiran 11 Perhitungan Kategori Penyesuaian Diri Sebelum Diberikan Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Latihan Asertif………. 90

Lampiran 12 Pengujian Hipotesis………... 96

Lampiran 13 Perhitungan Peningkatan Penyesuaian Diri……… 100

Lampiran 14 Rancangan Pemberian Layanan Bimbingan Konseling (RPL)……….. 101


(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Hasil akhir dari pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal yang telah di pelajari dapat membantunya dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan masyarakat. Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang di dapat di sekolah dan di luar sekolah yaitu memiliki sejumlah pengetahuan, kecakapan, minat-minat, dan sikap-sikap. Dalam pengalaman-pengalaman itu ia secara berkesinambungan dibentuk menjadi seorang pribadi seperti apa yang dia miliki sekarang dan menjadi seorang pribadi tertentu di masa yang akan datang.

Dalam hal ini pendidikan pada hakikatnya adalah mengembangkan potensi secara menyeluruh, yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengajarkan berbagai pengetahuan dan kecakapan yang dibutuhkan oleh manusia itu sendiri. Untuk mengetahui apakah hal ini telah tercapai perlu adanya penilaian.

Siswa merupakan generasi penerus bangsa, baik tidaknya Bangsa Indonesia di masa akan datang ditentukan oleh kualitas siswa pada masa sekarang. Kualitas yang ingin dilihat tampak siswa mampu melaksanakan tugas-tugas perkembangannya. Salah satu tugas perkembangan seorang siswa sebagai remaja di pusatkan pada penanggulangan sikap dan pola prilaku kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan untuk menghadapi masa remaja.


(19)

2

Pada sekolah lanjutan pertama (SMP) siswa berada pada tahap perkembangan remaja, tepatnya remaja awal yaitu yang berusia 12 sampai 15 tahun Monks (1999:24). Digolongkan pada usia remaja awal seperti yang di katakan Hurlock (1995:206) adalah “masa remaja awal berlangsung kira-kira 12 atau 13 tahun. Pada masa ini memungkinkan timbulnya berbagai konflik diri dan social”. Jika remaja dapat menjalani tugas perkembangannya secara optimal. Jika tidak, mereka akan mengalami hambatan-hambatan alam mencapai tahap perkembangannya.

Menurut Hawkins & Berndt (dalam Santrock, 2002) peralihan dari SD ke SMP disebut dengan top-dog phenomenon, di mana terjadi pergerakan dari posisi teratas (disekolah dasar, mereka adalah murid–murid yang paling tua, paling besar, dan siswa yang paling berkuasa di sekolah) ke posisi rendah (di sekolah lanjutan atau sekolah menengah pertama, menjadi murid–murid yang paling lemah di sekolah). Hal tersebut sering sekali meenimbulkan masalah bagi banyak siswa yang kurang dapat menyesuaikan diri dengan situasi baru.

Masa remaja merupakan masa yang penting dan krisis. Namun, remaja sendiri dan orang tua sering tidak menegtahui serta tidak memahami perubahan-perubahan yang terjadi. Bahkan, ketika remaja memerlukan bantuan, orang tua maupun pendidik tidak tahu yang semestinya dilakukan, yang akhirnya berdampak negatif bagi kesehatan jiwa jiwa maupun kesehatan jasmani para remaja. Remaja didefenisikan sebagai periode transisi perkembangan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang mencakup aspek biologis, kognitif dan perubahan sosial yang berlangsung antara 10-19 tahun.


(20)

3

Sekolah mempunyai peranan penting sebagai media untuk mempengaruhi kehidupan intelektual, sosial, dan moral para siswa. Suasana di sekolah baik sosial maupun psikologis menentukan proses dan pola penyesuaian diri. Disamping itu, hasil pendidikan yang diterima siswa di sekolah merupakan bekal bagi proses penyesuaian diri di masyarakat.

Proses belajar di sekolah merupakan suatu dasar fundamental dalam proses penyesuaian diri, karena melalui belajar akan berkembang pola-pola respon yang akan membentuk kepribadian sebagian besar respon-respon dan ciri-ciri kepribadian lebih banyak yang diperoleh yang secara diwariskan. Dalam proses penyesuain diri, belajar merupakan suatu proses modifikasi tingkah laku sejak fase-fase awal dan berlangsung terus sepanjang hayat dan diperkuat dengan kematangan. Faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar.

Ada dua faktor yang mempengaruhi siswa dalam proses belajar yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. Demikian pula dengan prestainya yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor penyesuaian diri dengan lingkungan di sekolah, penyesuaian diri dengan teman, guru, dan peraturan sekolah dan yang lainnya.

Penyesuaian diri sangat berperan dalam menunjang kelancaran proses belajar siswa. Siswa yang kurang dapat menyesuaikan diri akan canggung dalam bergaul, tidak memiliki semangat untuk mengerjakan tugas, kurang konsentrasi belajar, sehingga berpengaruh terhadap siswa dalam mengikuti pelajaran dan kegiatan di sekolah. Pada umumnya siswa yang sulit menyesuaikan diri dengan teman, ada kemungkinan mendapatkan nilai prestasi belajar yang kurang memuaskan. Hal ini


(21)

4

disebabkan karena siswa yang sulit menyesuaikan diri akan merasa canggung karena jarang berkomunikasi dengan teman-temannya. Siswa tidak pernah bertanya tentang pelajaran di sekolah jadi ilmu yang didapatnya sangat minim. Tidak seperti teman-teman lainnya yang mampu dan mau untuk bertukar pikiran tentang pelajaran di sekolah. Secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya.

Menurut Ali (2010:175) “penyesuaian diri dapat diartikan sebagai suatu proses yang mencakup respon-respon mental dan behavioral yang diperjuangkan individu agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal ,ketegangan ,frustasi ,konflik serta untuk menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individu berada”.

Menurut pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah suatu proses dimana individu mampu belajar bereaksi terhadap dirinya dan lingkungannya dengan cara-cara yang matang, memuaskan, dan sehat serta dapat mengatasi konflik, frustasi, serta mampu untuk menghadapi masalah dalam hidup dan bergaul secara wajar dengan lingkungannya.

Permasalahan penyesuaian diri disekolah mungkin akan timbul ketika remaja mulai memasuki jenjang sekolah yang baru, baik sekolah lanjutan pertama maupun sekolah lanjutan atas. Mereka mungkin mengalami permasalah penyesuaian diri dengan guru-guru, teman, dan mata pelajaran. Sebagian akibatnya antara lain adalah prestasi belajar menjadi menurun di banding dengan prestasi di sekolah sebelumnya.


(22)

5

Permasalahan lain yang mungkin timbul adalah penyesuaian diri yang berkaitan dengan kebiasaan belajar yang baik. Bagi siswa yang baru masuk sekolah lanjutan mungkin mengalami kesualitan dalam membagi waktu belajar, yakni adanya pertentangan antara belajar dan keinginan untuk aktif dalam kegiatan sosial, kegiatan ekstrakulikuler, dan sebagainya.

Penyesuaian diri merupakan salah satu syarat penting bagi terciptanya kesehatan mental individu. Banyak individu yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam hidupnya karena ketidakmampuan dalam menyesuaikan dirinya. Akibatnya individu tersebut mengalami stres dan depresi karena kegagalannya untuk melakukan penyesuaian diri dengan situasi yang penuh tekanan.

Hasil observasi dilakukan secara umum dengan mengamati dan menanyakan ke pada remaja untuk menggambarkan diri mereka, menunjukkan bahwa terdapat gejala ketidakmampuan dirinya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan seperti, merasa terkucil untuk berteman karena merasa dirinya kurang dari teman yang lainnya.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari guru BK di MTs. Miftahussalam Medan pada tanggal 18 Januari 2016 sampai 21 Januari 2016 ditemukan masalah-masalah seperti sulit menyesuaikan diri dengan teman-temannya yaitu merasa terkucil karena merasa kurang dari teman yang lainnya, siswa merasa takut tidak diterima oleh teman sebaya dalam berpendapat, maupun dalam berpenampilan siswa berfikir rendah terhadap dirinya sendiri akan penilaian orang tentang dirinya, takut dinilai sombong, tidak berani


(23)

6

mengemukakan pendapat kepada guru saat proses belajar berlangsung, cenderung sensitif sehingga ada hambatan yang terjadi dalam penyesuaian diri siswa tersebut.

Pemahaman mendalam terhadap konseli atau siswa akan menjadikan proses bantauan yang lebih komprensif, artinya bantuan yang diberikan sesuain dengan kebutuhan siswa yang mengalami ketidakmampuan dirinya menyesuaikan diri. Banyak cara yang dilakukan guru untuk membantu siswa dalam menyesuaikan dirinya, namun salah satu cara yang dinilai efektif untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberikan layanan bimbingan kelompok melalui teknik latihan asertif.

Telah banyak upaya bimbingan dan konseling dalam melakukan penyesuain diri siswa salah satunya dengan layanan bimbingan kelompok teknik realita. Namun dalam upaya teknik tersebut belum mencapai hasil yang maksimal. Maka untuk mengatasi masalah-masalah penyesuaian diri siswa dibutuhkan teknik latihan asertif Prayitno (1995:23). Salah satu teknik yang dapat dalam bimbingan kelompok ini adalah teknik latihan asertif. Assertive Training (Latihan Asertif) merupakan teknik yang sering kali digunakan oleh pengikut aliran behavioristik. Teknik ini sangat efektif jika dipakai untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan rasa percaya diri, pengungkapan diri atau ketegasan diri (Hartono 2012:129)

Layanan bimbingan kelompok sangat berguna bagi siswa untuk materi tentang masalah penyesuaian diri, sangat berguna bagi siswa untuk meningkatkan keterampilan hubungan sosial baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat.


(24)

7

Dilihat dari aspek kemudahan, kualitas penggunaan pedoman layanan bimbingan kelompok ini sangat mudah digunakan, mudah dipahami dan sederhana. Dari aspek kemenarikan, pedoman ini memiliki penilaian sangat menarik karena siswa dapat mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan rasa percaya diri, pengungkapan diri, ataupun ketegasan diri.

Adapun masalah peneliti menggunakan teknik latihan asertif adalah untuk membantu peserta didik mengatasi masalah penyesuaian diri siswa yang terjadi pada dirinya. Karena dalam teknik ini konselor berusaha memberikan keberanian pada konseli dalam mengatasi kesulitan terhadap orang lain (Willis, 2010:73). Selain itu teknik latihan asertif ini memiliki kelebihan yaitu pelaksanaan yang cukup sederhana, penerapannya dilakukan dengan pengombinasiaan beberapa latihan seperti relaksasi yang dapat membuat individu merasakan segar kembali. Selain itu latihan ini juga dapat mengubah perilaku individu secara lansung melalui perasaan dan sikapnya.

Berdasarkan fenomena diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif yang berjudul “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Latihan Asertif Terhadap Penyesuain Diri Siswa Kelas VII MTs. Miftahussalam Medan T.A 2015/2016.


(25)

8

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

 Siswa kurang percaya diri bersosialisasi dengan teman-temannya  Siswa yang memiliki kepribadian tertutup

 Ada siswa yang merasa takut salah untuk memberikan pendapat  Kurang berkomunikasi terhadap guru dan teman-teman

1.3Batasan Masalah

Untuk lebih mendekati arah permasalahan yang akan dikaji, maka dilakukan pembatasan masalah. Mengingat keterbatasan, kemampuan, dan waktu yang penulis miliki, maka peneliti ini dibatasi hanya pemberian layanan bimbingan kelompok teknik latihan asertif dan pengaruhnya terhadap penyesuaian diri siswa kelas VII MTs. Miftahussalam Medan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang di atas, secara khusus masalah ini dirumuskan sebagai berikut: Adakah pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Latihan Asertif Terhadap Penyesuaian Diri Siswa Kelas VII MTs. Miftahussalam Medan Tahun Ajaran 2015/2016

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah Untuk Mengetahui Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Latihan Asertif Terhadap Penyesuaian Diri Siswa Kelas VII MTs. Miftahussalam Medan Tahun Ajaran 2015/2016.


(26)

9

1.6Manfaat Peneliti

Peneliti ini diharapkan dapat memberikan maaf yang berarti bagi pihak-pihak yang tekait. Manfaat tersebut dianaranya adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Peneliti ini diharapkan mampu mengembangkan teori-teori tentang bimbingan dan konseling di masa depan

b. Hasil peneliti ini diharapkan menjadi bahan informasi serta kajian begi pengembangan ilmu

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

Peneliti ini diharapkan dapat memeberikan petunjuk kepada siswa mengenai penyesuaian diri. Sehingga siswa dapat mengenal dirinya lebih sebagai priadi yang baik, dapat menjalin hubungan sosial dengan baik, sehingga dapat menyelesaikan permasalahan, khususnya dalam penyesuaian diri agar prestasi belajarnya meningkat.

b. Bagi Sekolah

Peneliti ini diharapkan dapat memberikan solusi dan masukan dalam upaya membantu siswa mereduksi permasalahan dan memandirikan siswa. c. Bagi Konselor

Peneliti diharapkandapat memberikan gambaran pada konselor dalam penyesuaian diri yang dialami siswa di MTs. Miftahussalam Medan. Selain itu hasil penelitian tentang penyesuaian diri ini diharapkan menjadi salah satu strategi konselor di MTs. Miftahussalam Medan dalam


(27)

10

memberikan layanan bimbingan konseling dalam mengatasi masalah penyesuaian diri siswa.

d. Bagi Peneliti

Peneliti ini menjadi pengalaman berharga dalam membangun kompetensi sebagai konselor di sekolah.


(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif terhadap penyesuaian diri siswa kelas VII MTs. Miftahussalam Medan tahun ajaran 2015/2016, hal ini di ketahui dari hasil pre-test mempunyai rata-rata (M) = 53 dan standar deviasi (SD) = 9,498 sedangkan post-test rata-rata (M) = 78,5 dan standar deviasi (SD) = 10,07 dan hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh data Jtabel, maka H0 ditolak hal ini diperkuat dengan persamaan rumus Z. karena nilai Ztabel yaitu 1,96 dan itu lebih bedar dari nilai Zhitung adalah -2.803, maka H0 ditolak artinya terdapat perbedaan antara sebelum dan setelah diberi perlakuan sehingga, penyesuaian diri siswa setelah mengikuti bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif lebih tinggi daripada sebelum mengikuti bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif.

5.2 Saran- Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai saran yang bias dikemukakan penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi pihak sekolah disarankan agar membuat program-program bimbingan konseling yang menarik agar siswa lebih mengenal manfaat dari pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif.


(29)

2. Bagi Guru BK sekolah mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif dapat meningkatkan penyesuaian diri siswa, maka selayaknya layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif dapat digunakan dalam menangani masalah penyesuaian diri yang terjadi pada siswa disekolah.

3. Bagi siswa diharapkan agar memanfaatkan penyesuaian diri dalam bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif, agar dapat menyesuaikan dirinya baik dengan teman sebaya maupun dimasyarakat.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih menyempurnakan kekurangan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif ini. Penelitian ini tidak luput dari kekurangan yang dikarenakan oleh keterbatasan. Adapun kekurangan dalam penelitian ini adalah karena adanya keterbatasan waktu, kurangnya kemampuan peneliti dalam memberikan motivasi agar siswa yang menjadi anggota bimbingan kelompok dapat berfikir lebih luas dan lebih aktif lagi.


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Asih Menanti, I. 2010. Penelitian Eksperimen.Medan : Penerbit Universitas Negeri Medan.

Ali, Mohammad. 2010. Psikologi Remaja. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta : Rineka Cipta

Corey,G.2010. Teori dan Praktik konseling & Psikoterapi. Bandung : Refika Aditama

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya Hartini, S. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung : Refika

Aditama

Hurlock, E.B. 1995. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang REntang kehidupan) Edisi Kelima. Jakarta : Rineka Cipta

Kartono, Kartini. 2002. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta

Mahyumi,Suci I. 2015. Pengaruh konseling kelompok Teknik Assertive Training Dalam Meningkatkan Kejujuran Akademik Siswa Kelas VII SMP Al-Ulum Tahun Ajaran 2014/2015

Prayitno & Amti, E.2009. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Safura,L.2006. Hubungan Antara Penyesuaian Diri Anak di Sekolah Dengan

Prestasi Belajar,Jurnal Psikologia(Online), Vol.2,No. 2


(31)

Siswanto. 2007. Kesehatan Mental. Yogyakarta : Penerbit Andi Sunarto. 2008. Perkembangan Peserta Didik . Jakarta : Rineka Cipta

Tohirin. 2012. Bimbingan Konseling di Sekolah. Jakarta: Grafindo Persada Winkle, dan Sri Hastuti. 2004. Bimbingan Dan Konseling. Yogyakarta: Media

Abadi

Winkle, dan Sri Hastuti. 2007. Bimbingan Dan Konseling. Yogyakarta: Media Abadi

Yusuf, syamusu. 2008. Landasan Bimbingan Dan Konseling. Bandung : Remaja Rosdakarya


(1)

9

1.6Manfaat Peneliti

Peneliti ini diharapkan dapat memberikan maaf yang berarti bagi pihak-pihak yang tekait. Manfaat tersebut dianaranya adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Peneliti ini diharapkan mampu mengembangkan teori-teori tentang bimbingan dan konseling di masa depan

b. Hasil peneliti ini diharapkan menjadi bahan informasi serta kajian begi pengembangan ilmu

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

Peneliti ini diharapkan dapat memeberikan petunjuk kepada siswa mengenai penyesuaian diri. Sehingga siswa dapat mengenal dirinya lebih sebagai priadi yang baik, dapat menjalin hubungan sosial dengan baik, sehingga dapat menyelesaikan permasalahan, khususnya dalam penyesuaian diri agar prestasi belajarnya meningkat.

b. Bagi Sekolah

Peneliti ini diharapkan dapat memberikan solusi dan masukan dalam upaya membantu siswa mereduksi permasalahan dan memandirikan siswa. c. Bagi Konselor

Peneliti diharapkandapat memberikan gambaran pada konselor dalam penyesuaian diri yang dialami siswa di MTs. Miftahussalam Medan. Selain itu hasil penelitian tentang penyesuaian diri ini diharapkan menjadi salah satu strategi konselor di MTs. Miftahussalam Medan dalam


(2)

10

memberikan layanan bimbingan konseling dalam mengatasi masalah penyesuaian diri siswa.

d. Bagi Peneliti

Peneliti ini menjadi pengalaman berharga dalam membangun kompetensi sebagai konselor di sekolah.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif terhadap penyesuaian diri siswa kelas VII MTs. Miftahussalam Medan tahun ajaran 2015/2016, hal ini di ketahui dari hasil pre-test mempunyai rata-rata (M) = 53 dan standar deviasi (SD) = 9,498 sedangkan post-test rata-rata (M) = 78,5 dan standar deviasi (SD) = 10,07 dan hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh data Jtabel, maka H0 ditolak hal ini diperkuat dengan persamaan

rumus Z. karena nilai Ztabel yaitu 1,96 dan itu lebih bedar dari nilai Zhitung adalah

-2.803, maka H0 ditolak artinya terdapat perbedaan antara sebelum dan setelah diberi

perlakuan sehingga, penyesuaian diri siswa setelah mengikuti bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif lebih tinggi daripada sebelum mengikuti bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif.

5.2 Saran- Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai saran yang bias dikemukakan penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi pihak sekolah disarankan agar membuat program-program bimbingan konseling yang menarik agar siswa lebih mengenal manfaat dari pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif.


(4)

2. Bagi Guru BK sekolah mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif dapat meningkatkan penyesuaian diri siswa, maka selayaknya layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif dapat digunakan dalam menangani masalah penyesuaian diri yang terjadi pada siswa disekolah.

3. Bagi siswa diharapkan agar memanfaatkan penyesuaian diri dalam bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif, agar dapat menyesuaikan dirinya baik dengan teman sebaya maupun dimasyarakat.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih menyempurnakan kekurangan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif ini. Penelitian ini tidak luput dari kekurangan yang dikarenakan oleh keterbatasan. Adapun kekurangan dalam penelitian ini adalah karena adanya keterbatasan waktu, kurangnya kemampuan peneliti dalam memberikan motivasi agar siswa yang menjadi anggota bimbingan kelompok dapat berfikir lebih luas dan lebih aktif lagi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Asih Menanti, I. 2010. Penelitian Eksperimen.Medan : Penerbit Universitas Negeri Medan.

Ali, Mohammad. 2010. Psikologi Remaja. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta : Rineka Cipta

Corey,G.2010. Teori dan Praktik konseling & Psikoterapi. Bandung : Refika Aditama

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya Hartini, S. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung : Refika

Aditama

Hurlock, E.B. 1995. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang REntang kehidupan) Edisi Kelima. Jakarta : Rineka Cipta

Kartono, Kartini. 2002. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta

Mahyumi,Suci I. 2015. Pengaruh konseling kelompok Teknik Assertive Training Dalam Meningkatkan Kejujuran Akademik Siswa Kelas VII SMP Al-Ulum Tahun Ajaran 2014/2015

Prayitno & Amti, E.2009. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Safura,L.2006. Hubungan Antara Penyesuaian Diri Anak di Sekolah Dengan

Prestasi Belajar,Jurnal Psikologia(Online), Vol.2,No. 2


(6)

Siswanto. 2007. Kesehatan Mental. Yogyakarta : Penerbit Andi Sunarto. 2008. Perkembangan Peserta Didik . Jakarta : Rineka Cipta

Tohirin. 2012. Bimbingan Konseling di Sekolah. Jakarta: Grafindo Persada Winkle, dan Sri Hastuti. 2004. Bimbingan Dan Konseling. Yogyakarta: Media

Abadi

Winkle, dan Sri Hastuti. 2007. Bimbingan Dan Konseling. Yogyakarta: Media Abadi

Yusuf, syamusu. 2008. Landasan Bimbingan Dan Konseling. Bandung : Remaja Rosdakarya


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG LAYANAN INFORMASI SOSIAL DAN KEMANDIRIAN TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 SEMARANG

1 31 212

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH I GISTING TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 27 73

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH I GISTING TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 87 64

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH (Penelitian Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta Tahun Pelajaran 20152016)

0 5 31

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PERAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 ANGKINANG KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

0 0 6

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP SIKAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS 2 SMK YUDYA KARYA KOTA MAGELANG TAHUN 20142015

0 0 5

MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X IA.1 SMAN 1 KINALI

0 0 8

1 HUBUNGAN PEMAHAMAN MATERI TENTANG LAYANAN ORIENTASI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMPN 18

0 0 11

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU STEREOTYPE SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 MEDAN

0 1 125