PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH (Penelitian Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta Tahun Pelajaran 20152016)

(1)

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK

SOSIODRAMA TERHADAP KEMAMPUAN

PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH

(Penelitian Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta

Tahun Pelajaran 2015/2016)

TESIS

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

DRAJAT EDY KURNIAWAN 0105513012

PROGRAM PASCA SARJANA

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


(2)

(3)

iii

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK

SOSIODRAMA TERHADAP KEMAMPUAN

PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH

(Penelitian Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta

Tahun Pelajaran 2015/2016)

TESIS

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

DRAJAT EDY KURNIAWAN 0105513012

PROGRAM PASCA SARJANA

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


(4)

iv

PENGESAHAN UJIAN TESIS

Tesis dengan judul “Pengaruh Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Terhadap Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah” karya,

Nama : Drajat Edy Kurniawan NIM : 0105513012

Program Studi : Bimbingan dan Konseling

telah dipertahankan dalam Sidang Panitia Ujian Tesis Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang pada hari Rabu, 3 Februari 2016.

Semarang, Februari 2016

Panitia Ujian

Ketua,

Prof. Dr. Achmad Slamet, M.Si. NIP. 196105241986011001

Sekretaris,

Dr. Awalya, M.Pd, Kons. NIP. 196011011987102001 Penguji I,

Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd, Kons. NIP. 195211201977031002

Penguji II,

Dr. Sutarno, M.Pd. NIY. 60130736

Penguji III,

Dr. Edy Purwanto, M.Si. NIP. 196301211987031001


(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis ini benar-benar karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.

Semarang, Februari 2016 Yang membuat pernyataan,

Drajat Edy Kurniawan NIM. 0105513012


(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

Dengan memainkan peran dalam kegiatan sosiodrama, akan melatih kemampuan kita untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.

(Drajat Edy Kurniawan)

PERSEMBAHAN :

Tesis ini dipersembahkan sebagai wujud rasa sayang, cinta kasih penulis, dan terima kasih penulis kepada :


(7)

vii

ABSTRAK

Kurniawan, Drajat Edy. 2015. Pengaruh Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Tehadap Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah.

Tesis. Program Studi Bimbingan dan Konseling. Program Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dr. Edy Purwanto, M.Si, Pembimbing II Dr. Sutarno, M.Pd.

Kata kunci : kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah, bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah sebelum dan sesudah pemberian treatment bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama, serta

mengetahui pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama

tehadap kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah pada siswa kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan jenis rancangan Nonrandomized pretest-posttest control group design. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIC SMP Negeri 19 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 berjumlah 32 orang. Sumber data berasal dari data primer, yakni siswa. Instrumen pengumpulan data yakni pedoman wawancara,

pedoman observasi dan skala penilaian (rating scale) kemampuan

penyesuaian diri siswa di sekolah. Analisis data menggunakan Independent Sample Test dengan aplikasi SPSS 20.0.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa sebelum pemberian treatment kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah tergolong rendah

baik pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah pemberian

treatment pada kelompok eksperimen, terdapat perbedaan kemampuan penyesuaian diri pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dimana skor kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.

Kesimpulannya yaitu ada pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama tehadap kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah

pada siswa kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Sehingga, diharapkan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat menjadi alternatif solusi untuk menangani masalah penyesuaian diri siswa di sekolah


(8)

viii

ABSTRACT

Kurniawan, Drajat Edy. 2015. The Effect of Group Guidance With Sociodramatic Techniques Against Adaptability of Students In Schools. Thesis. Program Studi Bimbingan dan Konseling. Study Program Guidance and Counseling. Postgraduate program. Semarang State University. Adviser I Dr. Edy Purwanto, M.Si., Adviser II Dr. Sutarno, M.Pd.

Keywords : adaptability of students in schools, group guidance with sociodramatic techniques

The purpose of this research was to determine the adaptability of students in schools before and after treatment of group counseling techniques sociodrama, as well as determine the effect of group guidance with sociodramatic techniques againts adaptability of students in schools in the seventh grade students of SMP Negeri 19 Surakarta in academic year 2015 / 2016.

This research is experimental research with the type of design is nonrandomized pretest-posttest control group design. Subjects were VIIC grade students of SMP Negeri 19 Surakarta academic year 2015/2016 amounts 32 people. Source of data derived from primary data, namely students. Data collection instruments that interview, observation and assessment scale (rating scale) adaptability of students at school. Data analysis using Independent Sample Test with SPSS 20.0.

The result showed that before treatment, adaptability of students in schools was low both in the experimental group and the control group. After treatment in the experimental group, there were differences adaptability in the experimental group and the control group in which a score of the experimental group was higher than the control group.

The conclusion is, there are an effect of group guidance with sociodramatic techniques towards adaptability of students in schools in the seventh grade students of SMP Negeri 19 Surakarta academic year 2015/2016. Thus, the group guidance with sociodramatic technique is expected can be an alternative solution to address the issue of adjustment of students in schools.


(9)

ix

PRAKATA

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Berkat karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan tesis yang

berjudul “Pengaruh Pemberian Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Tehadap Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah Pada Siswa Kelas VII

SMP Negeri 19 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”. Tesis ini disusun sebagai

salah satu persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Bimbingan dan Konseling Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pertama kali kepada para pembimbing: Dr. Edy Purwanto, M.Si (Pembimbing I) dan Dr. Sutarno, M.Pd (Pembimbing II).

Ucapan terima kasih peneliti sampaikan juga kepada semua pihak yang telah membantu selama proses penyelesaian studi, di antaranya:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., selaku Rektor Universitas Negeri Semarang atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Achmad Slamet, M.Si., selaku Direktur Program Pascasarjana Unnes, yang telah memberikan kesempatan serta arahan selama pendidikan, penelitian, dan penulisan tesis ini.


(10)

x

3. Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd., Kons., selaku Koordinator Program Studi Bimbingan dan Konseling S2 dan S3 Program Pascasarjana Unnes yang telah memberikan kesempatan dan arahan dalam penulisan tesis ini.

4. Dr. Awalya, M.Pd., Kons., selaku Sekretaris Program Studi Bimbingan dan Konseling S2 dan S3 Program Pascasarjana Unnes yang telah memberikan kesempatan dan arahan dalam penulisan tesis ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Program Pascasarjana Unnes, yang telah banyak memberikan bimbingan dan ilmu kepada peneliti selama menempuh pendidikan.

6. Kepala SMP Negeri 19 Surakarta Surakarta, yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.

7. Guru BK SMP Negeri 19 Surakarta, yang telah membantu kelancaran terlaksananya penelitian.

8. Semua pihak yang yang telah dengan ikhlas membantu dan memberikan semangat sampai terselesaikannya penelitian ini.

Peneliti sadar bahwa dalam tesis ini mungkin masih terdapat kekurangan, baik isi maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan merupakan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Semarang, Februari 2016


(11)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL LUAR ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

SAMPUL DALAM ... iii

PENGESAHAN UJIAN TESIS ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

PRAKATA ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR BAGAN ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 11

1.3Cakupan Masalah ... 11

1.4Rumusan Masalah ... 12

1.5Tujuan Penelitian ... 13

1.6Manfaat Penelitian ... 13

BAB II. LANDASAN TEORI ... 15

2.1Deskripsi Teoritik ... 15

2.1.1 Penyesuaian Diri ... 15

2.1.1.1 Pengertian Penyesuaian Diri ... 15

2.1.1.2 Ciri-ciri Penyesuaian Diri ... 18

2.1.1.3 Aspek-aspek Penyesuaian Diri ... 22

2.1.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri ... 26


(12)

xii

2.1.1.5 Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah ... 29

2.1.2 Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama ... 35

2.1.2.1Bimbingan Kelompok ... 35

2.1.2.1.1 Pengertian Bimbingan Kelompok ... 35

2.1.2.1.2 Tujuan Bimbingan Kelompok ... 38

2.1.2.1.3 Langkah-langkah Pelaksanaan Bimbingan Kelompok ... 39

2.1.2.1.4 Teknik-teknik Bimbingan kelompok ... 43

2.1.2.2Teknik Sosiodrama ... 46

2.1.2.2.1 Pengertian Teknik Sosiodrama ... 46

2.1.2.2.2 Tujuan Teknik Sosiodrama ... 47

2.1.2.2.3 Manfaat Teknik Sosiodrama ... 49

2.1.2.2.4 Langkah-langkah Pelaksanaan Teknik Sosiodrama ... 51

2.1.3 Pengaruh Teknik Sosiodrama Terhadap Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah ... 56

2.1.4 Karakteristik dan Permasalahan Siswa SMP ... 59

2.2Kajian Penelitian yang Relevan ... 63

2.3Kerangka Berpikir ... 66

2.4Hipotesis ... 69

BAB III. METODE PENELITIAN... 70

3.1Desain Penelitian ... 70

3.2Subjek Penelitian ... 93

3.3Variabel Penelitian ... 94

3.4Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 95

3.5Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen ... 101

3.6 Teknik Analisis Data ... 105

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 109

4.1 Hasil Penelitian ... 109

4.2 Pembahasan ... 131

BAB V. PENUTUP ... 135


(13)

xiii

5.2 Implikasi ... 136

5.3 Saran ... 136

DAFTAR PUSTAKA ... 138


(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Perhitungan validitas item dengan rumus Product Moment

Pearson Correlation ... 79

Tabel 3.2 Uji Reliabilitas Dengan Koefisien Cronbach's Alpha ... 81

Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 82

Tabel 3.4 Hasil Assigment Instrumen Skala Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah ... 84

Tabel 3.5 Pembagian Kelompok Ekesperimen Dan Kelompok Kontrol ... 85

Tabel 3.6 Pembagian Kelompok Kecil Pada Kelompok Eksperimen ... 87

Tabel 3.7 Pedoman Wawancara Penelitian ... 97

Tabel 3.8 Pedoman Observasi ... 98

Tabel 3.9 Kisi-kisi Skala Psikologis Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah ... 100

Tabel 4.1 Hasil Wawancara ... 110

Tabel 4.2 Hasil Observasi Sebelum Treatment Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol ... 114

Tabel 4.3 Hasil Observasi Sesudah Treatment Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol ... 116

Tabel 4.4 Hasil Pretest Kemampuan Penyesuaian Diri Di Sekolah Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol ... 118

Tabel 4.5 Hasil Postest Kemampuan Penyesuaian Diri Di Sekolah Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol ... 119

Tabel 4.6 Persentase Perbandingan Hasil Pretest-Postest Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol ... 120

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Pretes Menggunakan Metode Uji Kolmogorov-Smirnov ... 122

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Postest Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol ... 123

Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol ... 124

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Terhadap Data Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 125

Tabel 4.11 Uji Independent Sample Test Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol Sebelum Treatment ... 127

Tabel 4.12 Uji Independent Sample Test Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol Sesudah Treatment ... 129


(15)

xv

DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan 2.1 Kerangka Pikir ... 68


(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Desain penelitian ... 73 Gambar 4.1 Perbandingan Skor Mean Pretest-Postest Kemampuan

Penyesuaian Diri Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol ... 121


(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 3.1 Instrumen Penilaian Materi Naskah Sosiodrama ... 144

Lampiran 3.2 Skala Psikologis Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah ... 148

Lampiran 3.3 Hasil Uji Coba Kualitatif ... 151

Lampiran 3.4 Surat Izin Penelitian... 153

Lampiran 3.5 Surat Selesai Penelitian ... 154

Lampiran 3.6 Tabulasi Hasil Assignment ... 155

Lampiran 3.7 Panduan Pelaksanaan Eksperimen ... 157

Lampiran 3.8 Daftar Presensi Penelitian ... 200

Lampiran 3.9 Dokumentasi Penelitian ... 202

Lampiran 3.10 Tabulasi Hasil Postest ... 204

Lampiran 4.1 Lembar Hasil Observasi Sebelum Treatment ... 206


(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Manusia selain sebagai makhluk individual, juga sebagai makhluk sosial. Hal tersebut menjadikan manusia saling membutuhkan bantuan dan berinteraksi dengan individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Gerungan (2004: 26) menyatakan bahwa manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial yang membutuhkan pergaulan dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa pergaulan dalam kehidupan antara individu saling mempengaruhi dan membentuk interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan dinamis yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok.

Melalui interaksi sosial, masing-masing individu dapat saling mengenal dan menyesuaikan dengan latar belakang sosial budaya yang dimiliki. Dalam berinteraksi sosial, terjadi proses sosialisasi yang menempatkan individu sebagai insan yang secara aktif melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Proses sosialisasi individu terbagi menjadi tiga yaitu, interaksi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ali dan Asrori (2004: 93) menjelaskan bahwa proses sosialisasi individu terjadi di tiga lingkungan utama, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Pernyataan tersebut menjadi sebuah penguatan bahwa individu melakukan interaksi pada tiga lingkungan yang berbeda yaitu, lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.


(19)

2

Interaksi di lingkungan keluarga terjadi dalam bentuk hubungan antara anak dengan orang tua dan orang dewasa dalam keluarga. Anak mentaati, mematuhi perintah dan meniru orang tua, sedangkan orang tua memberikan pengarahan dan memberi contoh perilaku yang positif pada anak. Interaksi di lingkungan keluarga merupakan dasar bagi perkembangan kemampuan hubungan sosial sebelum memasuki lingkungan masyarakat sehingga penting bagi anak untuk mampu melakukan interaksi di dalam lingkungan keluarga agar dapat bersosialisasi dengan baik di lingkungan masyarakat.

Interaksi di lingkungan masyarakat yaitu interaksi antara individu satu dengan individu yang lain atau kelompok satu dengan kelompok yang lain dalam bentuk hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi di dalam masyarakat. Di dalam lingkungan masyarakat anak merupakan bagian dari anggota masyarakat dan terlibat aktif untuk melakukan hubungan timbal balik dengan orang lain. Hubungan timbal balik yang terjadi diantaranya yaitu saling bertegur sapa, tolong menolong, dan kerjasama antar anggota masyarakat. Di dalam lingkungan masyarakat individu akan berinteraksi dengan individu lain yang memiliki karakteristik berbeda-beda, oleh karena itu individu diharapakan mampu untuk saling menyesuaikan diri sehingga akan tercipta interaksi sosial yang baik di dalam masyarakat.

Interaksi di lingkungan sekolah merupakan hubungan timbal balik yang terjadi di dalam lingkungan sekolah. Interaksi di lingkungan sekolah terjadi dalam bentuk hubungan antara siswa dengan siswa, guru, serta tenaga administrasi sekolah. Oleh karena itu siswa diharapakan mampu membina hubungan yang baik


(20)

3

dengan sesama teman, guru, dan juga tenaga administrasi sekolah sehingga mereka akan dengan mudah untuk berinteraksi sosial di dalam lingkungan sekolah.

Berdasarkan penjelasan mengenai bentuk interaksi dari ketiga lingkungan tersebut, maka sebagai anggota keluarga, masyarakat, dan sekolah, siswa diharapkan mampu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan secara baik. Kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan akan berpengaruh terhadap keberhasilannya dalam melakukan interaksi sosial pada ketiga lingkungan sosial tersebut. Oleh karena itu kemampuan penyesuaian diri ini perlu dimiliki siswa.

Kemampuan penyesuaian diri merupakan kemampuan yang dimiliki individu untuk dapat menyesuaikan keadaan diri dengan lingkungan sehingga dapat diterima dengan baik oleh lingkungan. Agustiani (2009: 146) mengatakan bahwa penyesuaian diri dapat dikatakan sebagai cara tertentu yang dilakukan oleh individu untuk bereaksi terhadap tuntutan dalam diri maupun situasi eksternal yang dihadapinya. Pendapat tersebut memiliki makna bahwa dalam melakukan penyesuaian diri, individu berusaha untuk menyelaraskan kondisi diri terhadap tuntutan dari dalam diri serta lingkungan sehingga dalam menyesuaikan diri, individu perlu memperhatikan kedua tuntutan tersebut.

Kemampuan penyesuaian diri berkaitan dengan perkembangan sosial individu. Individu melakukan penyesuaian diri agar dapat diterima dengan baik sesuai dengan tuntutan dari dalam diri dan lingkungan sosial. Hurlock (2005: 250) mengemukakan bahwa perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan


(21)

4

berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Oleh karena itu, adanya tuntutan sosial menyebabkan individu harus mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik. Ketidakmampuan individu dalam melakukan penyesuaian diri dapat menghambat berlangsungnya proses interaksi sosial.

Walgito (2003: 65) mengemukakan bahwa di dalam interaksi sosial ada kemungkinan individu dapat menyesuaikan diri dengan yang lain. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa agar siswa dapat melakukan interaksi sosial dengan baik dibutuhkan kemampuan penyesuaian diri yang baik. Oleh karena itu kemampuan penyesuaian diri berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam melakukan interaksi sosial. Hambatan individu dalam berinteraksi sosial terutama disebabkan oleh ketidakmampuan mereka dalam menyesuaikan diri. Individu akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi apabila dirinya tidak mampu untuk menyesuaikan diri dengan baik, baik dengan lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat pada umumnya. Akibatnya, individu menjadi rendah diri, tertutup, suka menyendiri, kurang memiliki rasa percaya diri serta merasa malu apabila berada diantara orang lain atau situasi yang terasa asing baginya.

Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat bagi siswa untuk melakukan sosialisasi dan interaksi. Sosialisasi dan interaksi yang terjadi di lingkungan sekolah yaitu interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan tenaga kependidikan dan staf sekolah. Sosialisasi dan interaksi tersebut bertujuan agar proses pembelajaran dapat berlangsung sesuai rencana sehingga tujuan pembelajaran bagi siswa dapat tercapai.


(22)

5

Dalam proses sosialisasi dan interaksi di lingkungan sekolah, siswa dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sekolah termasuk dengan teman, guru, mata pelajaran, serta semua karyawan dan staf sekolah. Berkembangnya kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah bergantung pada iklim yang ada di sekolah. Siswa dapat menyesuaikan diri dengan baik apabila lingkungan sekolah juga mendukung. Ali dan Asrori (2004: 189) menjelaskan bahwa iklim di sekolah yang diciptakan oleh guru melalui interaksi edukatif sangat berpengaruh terhadap perkembangan penyesuaian diri anak. Pendapat tersebut memiliki arti bahwa guru harus mampu menciptakan interaksi edukatif yang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa lebih mudah untuk menyesuaikan diri di sekolah.

Kemampuan menyesuaikan diri di lingkungan sekolah dapat membuat siswa mampu mengontrol perilaku. Siswa yang mampu menyesuaikan diri dengan baik cenderung memiliki perilaku yang terkontrol. Perilaku siswa yang terkontrol berperan dalam melakukan interaksi sosial di sekolah. Karena dalam berinteraksi sosial di sekolah dibutuhkan kemampuan kerjasama dengan orang lain. Kerjasama dapat berlangsung dengan baik apabila siswa mampu mengontrol perilakunya dari perbuatan yang merugikan orang lain.

Setianingsih, dkk (2006: 29) melakukan penelitian tentang hubungan antara penyesuaian sosial dan kemampuan menyelesaikan masalah dengan kecenderungan perilaku delinkuen pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara penyesuaian sosial dan kemampuan menyelesaikan masalah terhadap kecenderungan perilaku delinkuen.


(23)

6

Artinya bahwa siswa yang tidak memiliki kemampuan penyesuaian diri dan penyelesaian masalah yang baik akan mudah untuk berperilaku delinkuen atau berperilaku nakal.

Mengacu pada uraian tersebut diperoleh gambaran bahwa kemampuan penyesuaian diri siswa memiliki pengaruh terhadap perilaku yang dimunculkan serta keberhasilan siswa dalam berhubungan sosial di sekolah. Ketidak mampuan siswa dalam menyesuaikan diri akan membuat siswa sulit untuk berinteraksi sosial dengan baik yang akibatnya siswa menjadi terganggu dalam proses kegiatan pembelajaran di sekolah. Sebaliknya, siswa yang mampu menyesuaikan diri dengan baik akan lebih mudah untuk melakukan interaksi sosial di sekolah sehingga kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan baik.

Kenyataan yang terjadi, di SMP Negeri 19 Surakarta terdapat beberapa siswa yang tidak mampu menyesuaikan diri di sekolah. Berdasarkan informasi dari Guru BK kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta pada hari Selasa 4 Agustus 2015 diperoleh keterangan bahwa para siswa khususnya siswa kelas VII banyak yang mengalami permasalahan ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri di lingkungan sekolah. Perilaku yang dimunculkan seperti mudah marah, membuat gaduh di dalam kelas, tidak antusias saat proses pembelajaran, tidak mau menerima kritik dari teman ketika diskusi kelompok, serta melanggar tata tertib sekolah. Sebagai akibatnya, siswa mengalami kesulitan dalam melakukan interaksi sosial di lingkungan sekolah. Oleh sebab itu perlu ada upaya untuk menangani masalah ketidakmampuan siswa dalam menyesuaikan diri di sekolah agar tercipta suasana pembelajaran yang efektif dan efisien.


(24)

7

Menurut keterangan dari guru BK kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta upaya yang sudah dilakukan untuk menangani siswa yang tidak mampu menyesuaikan diri yaitu dengan memanggil siswa yang bersangkutan untuk diberi layanan bimbingan, bertanya pada teman dekat siswa, serta pemanggilan orang tua apabila memang diperlukan. Akan tetapi cara tersebut belum memberikan hasil yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan penyesuaian diri siswa. Oleh karena itu, diperlukan cara lain yang lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah.

Berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri, terdapat beberapa penelitian tentang upaya meningkatkan kemampuan penyesuaian diri. Sary, dkk (2010) meneliti tentang upaya meningkatkan penyesuaian diri siswa menggunakan konseling realitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling realitas terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa. Indrayana dan Nursalim (2015) meneliti tentang penerapan strategi self-management untuk meningkatkan penyesuaian diri di sekolah pada siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi self-management terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri. Upaya lain juga dilakukan oleh Subagyo (2013) yang meneliti tentang bimbingan kelompok dengan teknik outbond untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa bimbingan kelompok dengan teknik outbound efektif untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa.


(25)

8

Berdasarkan beberapa penelitian tersebut diperoleh bukti bahwa konseling realitas, strategi self-management, dan bimbingan kelompok dengan teknik outbond sebagai teknik dalam bimbingan kelompok dapat untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa. Dari beberapa penelitian tersebut terbukti bahwa teknik dalam bimbingan kelompok dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah.

Bimbingan kelompok merupakan layanan dalam bimbingan dan konseling yang difokuskan pada sekelompok individu yang memiliki permasalahan yang relatif sama. Hartinah (2009: 4) mengemukakan bahwa bimbingan kelompok adalah bimbingan yang dilakukan secara kelompok terhadap sejumlah individu sekaligus, sehingga beberapa orang atau individu tersebut dapat menerima bimbingan yang dimaksudkan. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan bimbingan yang dilakukan secara kelompok membutuhkan peserta bimbingan lebih dari satu orang oleh sebab itu dibutuhkan beberapa peserta bimbingan yang memiliki permasalahan yang relatif sama.

Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok bertujuan agar permasalahan siswa dapat dipecahkan. Salahudin (2012: 96) mengemukakan bahwa bimbingan kelompok dipergunakan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi melalui kegiatan kelompok. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa melalui bimbingan kelompok, proses pemecahan masalah yang dialami oleh siswa


(26)

9

dapat dilaksanakan dengan baik. Siswa yang bermasalah, perlu mendapatkan cara pemecahan masalah yang tepat sehingga, apabila masalah dapat dipecahkan maka siswa tidak mengalami hambatan dalam perkembangannya. Pemberian layanan bimbingan kelompok dinilai lebih efektif dan efisien untuk diterapkan karena dengan bimbingan kelompok, proses pemberian layanan dilakukan secara berkelompok dalam waktu dan tempat yang sama. Oleh karena itu penggunaan layanan bimbingan kelompok dapat dipilih apabila konselor terkendala masalah waktu dan tenaga.

Bimbingan kelompok memiliki beberapa teknik yang dapat diterapkan. Salah satu teknik dalam layanan bimbingan kelompok yaitu teknik sosiodrama. Teknik sosiodrama merupakan teknik bimbingan kelompok yang berkonsentrasi pada penyelesaian permasalahan sosial. Kaitannya dengan penanganan permasalahan ketidakmampuan penyesuaian diri siswa di sekolah, teknik sosiodrama dinilai cocok untuk digunakan. Romlah (2001: 104) mengemukakan bahwa sosiodrama adalah permainan peranan yang ditujukan untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang timbul dalam hubungan antar manusia. Hal tersebut menjelaskan bahwa permasalahan yang dapat dipecahkan melalui sosiodrama adalah berkaitan dengan masalah-masalah sosial yang dialami oleh individu dalam kehidupannya sehari-hari termasuk kemampuan untuk melakukan penyesuaian diri.

Sebagai salah satu teknik bimbingan kelompok, Teknik Sosiodrama memberikan kontribusi pada terselesaikannya permasalahan sosial yang dihadapi siswa. Melalui melalui teknik sosiodrama, siswa akan belajar melakukan


(27)

10

komunikasi efektif dengan orang lain dalam bentuk kegiatan memainkan sebuah peran. Teknik tersebut melatih kemampuan siswa dalam memecahkan permasalahan serta membangun hubungan dengan orang lain secara tepat sehingga dengan kemampuan memecahkan masalah yang dimiliki, siswa akan lebih mudah untuk mengatasi ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri di sekolah.

Terdapat beberapa penelitian yang menggunakan teknik sosiodrama sebagai treatmen dalam penelitian. Erawan (2014) melakukan penelitian tentang penggunaan metode sosiodrama untuk meningkatkan kemampuan berwawancara dengan berbagai kalangan pada siswa kelas VIII SMP Mutiara Singaraja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Sosiodrama dapat mengaktifkan keantusiasan siswa dalam pembelajaran berwawancara. Rumlah (2013) melakukan penenlitian tentang upaya meningkatkan karakter siswa melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama mampu

meningkatkan karakter siswa. Hasil dari beberapa penelitian tersebut membuktikan

bahwa teknik sosiodrama memiliki nilai keefektifan sebagai treatment dalam penelitian akan tetapi teknik tersebut tidak digunakan untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah. Oleh karena itu pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama masih perlu dibuktikan keefektifannya dalam meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah.


(28)

11

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti

“Pengaruh Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Terhadap

Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah”.

1.2Identifikasi Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan tersebut, maka dapat diidentifikasikan berbagai permasalahan sebagai berikut :

a. Beberapa siswa masih mengalami hambatan dalam melakukan penyesuaian diri sehingga berdampak pada kemampuan penyesuaian dirinya yang rendah seperti mudah marah dengan ucapan teman serta tidak mau menerima masukan dari teman pada saat diskusi kelompok, serta senang menyendiri.

b. Saat proses pembelajaran berlangsung, terdapat siswa yang senang membuat gaduh di dalam kelas dan tidak antusias untuk memperhatikan penjelasan guru yang membuat suasana pembelajaran menjadi tidak efektif dimana perilaku tersebut menunjukkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah yang rendah.

c. Upaya guru BK untuk menangani siswa yang tidak mampu menyesuaikan diri belum memberikan hasil yang signifikan sehingga diperlukan cara yang lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah.

1.3Cakupan Masalah

Penelitian ini mencakup pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama terhadap kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah. Bimbingan


(29)

12

kelompok dengan teknik sosiodrama yaitu pelaksanaan layanan bimbingan kelompok menggunakan teknik sosiodrama yakni dengan memainkan sebuah peran yang digunakan untuk mengubah perilaku individu (siswa) yang mengalami hambatan dalam menyesuaikan diri di sekolah. Sedangkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah yaitu kemampuan siswa untuk menyelaraskan kondisi diri dengan lingkungan sekolah yang bersifat dinamis untuk mendapatkan keserasian antara diri dengan lingkungan sekolah agar dapat diterima dengan baik oleh lingkungan. Siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka diidentifikasi rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah sebelum pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama?

2. Bagaimana kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah setelah pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama?

3. Bagaimana pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama terhadap kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah?


(30)

13

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah sebelum pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama.

2. Untuk mengetahui kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah setelah pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama.

3. Untuk mengetahui pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama terhadap kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah.

1.6Manfaat Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini memberikan sumbangan teoritis pada ilmu bimbingan dan konseling, khususnya bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri pada siswa di sekolah.

1.6.2 Manfaat Praktis

Secara praktis manfaat penelitian adalah sebagai berikut :

a. Siswa dapat meningkatkan kemampuan penyesuaian diri di sekolah secara baik melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama.

b. Guru dapat menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama sebagai upaya untuk menangani ketidakmampuan siswa dalam menyesuaikan diri di sekolah.

c. Kepala sekolah dapat memahami bahwa ketidakmampuan penyesuaian diri merupakan permasalahan yang perlu mendapatkan penanganan sehingga lebih


(31)

14

memperhatikan fasilitas bagi guru BK dalam melaksanakan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah.

d. Bagi ilmu bimbingan dan konseling, layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat menjadi sarana yang efektif untuk menghadapi siswa yang tidak mampu menyesuaikan diri di sekolah.


(1)

dapat dilaksanakan dengan baik. Siswa yang bermasalah, perlu mendapatkan cara pemecahan masalah yang tepat sehingga, apabila masalah dapat dipecahkan maka siswa tidak mengalami hambatan dalam perkembangannya. Pemberian layanan bimbingan kelompok dinilai lebih efektif dan efisien untuk diterapkan karena dengan bimbingan kelompok, proses pemberian layanan dilakukan secara berkelompok dalam waktu dan tempat yang sama. Oleh karena itu penggunaan layanan bimbingan kelompok dapat dipilih apabila konselor terkendala masalah waktu dan tenaga.

Bimbingan kelompok memiliki beberapa teknik yang dapat diterapkan. Salah satu teknik dalam layanan bimbingan kelompok yaitu teknik sosiodrama. Teknik sosiodrama merupakan teknik bimbingan kelompok yang berkonsentrasi pada penyelesaian permasalahan sosial. Kaitannya dengan penanganan permasalahan ketidakmampuan penyesuaian diri siswa di sekolah, teknik sosiodrama dinilai cocok untuk digunakan. Romlah (2001: 104) mengemukakan bahwa sosiodrama adalah permainan peranan yang ditujukan untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang timbul dalam hubungan antar manusia. Hal tersebut menjelaskan bahwa permasalahan yang dapat dipecahkan melalui sosiodrama adalah berkaitan dengan masalah-masalah sosial yang dialami oleh individu dalam kehidupannya sehari-hari termasuk kemampuan untuk melakukan penyesuaian diri.

Sebagai salah satu teknik bimbingan kelompok, Teknik Sosiodrama memberikan kontribusi pada terselesaikannya permasalahan sosial yang dihadapi siswa. Melalui melalui teknik sosiodrama, siswa akan belajar melakukan


(2)

komunikasi efektif dengan orang lain dalam bentuk kegiatan memainkan sebuah peran. Teknik tersebut melatih kemampuan siswa dalam memecahkan permasalahan serta membangun hubungan dengan orang lain secara tepat sehingga dengan kemampuan memecahkan masalah yang dimiliki, siswa akan lebih mudah untuk mengatasi ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri di sekolah.

Terdapat beberapa penelitian yang menggunakan teknik sosiodrama sebagai treatmen dalam penelitian. Erawan (2014) melakukan penelitian tentang penggunaan metode sosiodrama untuk meningkatkan kemampuan berwawancara dengan berbagai kalangan pada siswa kelas VIII SMP Mutiara Singaraja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Sosiodrama dapat mengaktifkan keantusiasan siswa dalam pembelajaran berwawancara. Rumlah (2013) melakukan penenlitian tentang upaya meningkatkan karakter siswa melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama mampu meningkatkan karakter siswa. Hasil dari beberapa penelitian tersebut membuktikan bahwa teknik sosiodrama memiliki nilai keefektifan sebagai treatment dalam penelitian akan tetapi teknik tersebut tidak digunakan untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah. Oleh karena itu pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama masih perlu dibuktikan keefektifannya dalam meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah.


(3)

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Terhadap

Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah”.

1.2Identifikasi Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan tersebut, maka dapat diidentifikasikan berbagai permasalahan sebagai berikut :

a. Beberapa siswa masih mengalami hambatan dalam melakukan penyesuaian diri sehingga berdampak pada kemampuan penyesuaian dirinya yang rendah seperti mudah marah dengan ucapan teman serta tidak mau menerima masukan dari teman pada saat diskusi kelompok, serta senang menyendiri.

b. Saat proses pembelajaran berlangsung, terdapat siswa yang senang membuat gaduh di dalam kelas dan tidak antusias untuk memperhatikan penjelasan guru yang membuat suasana pembelajaran menjadi tidak efektif dimana perilaku tersebut menunjukkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah yang rendah.

c. Upaya guru BK untuk menangani siswa yang tidak mampu menyesuaikan diri belum memberikan hasil yang signifikan sehingga diperlukan cara yang lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah.

1.3Cakupan Masalah

Penelitian ini mencakup pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama terhadap kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah. Bimbingan


(4)

kelompok dengan teknik sosiodrama yaitu pelaksanaan layanan bimbingan kelompok menggunakan teknik sosiodrama yakni dengan memainkan sebuah peran yang digunakan untuk mengubah perilaku individu (siswa) yang mengalami hambatan dalam menyesuaikan diri di sekolah. Sedangkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah yaitu kemampuan siswa untuk menyelaraskan kondisi diri dengan lingkungan sekolah yang bersifat dinamis untuk mendapatkan keserasian antara diri dengan lingkungan sekolah agar dapat diterima dengan baik oleh lingkungan. Siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka diidentifikasi rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah sebelum pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama?

2. Bagaimana kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah setelah pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama?

3. Bagaimana pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama terhadap kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah?


(5)

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah sebelum pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama.

2. Untuk mengetahui kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah setelah pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama.

3. Untuk mengetahui pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama terhadap kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah.

1.6Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini memberikan sumbangan teoritis pada ilmu bimbingan dan konseling, khususnya bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri pada siswa di sekolah.

1.6.2 Manfaat Praktis

Secara praktis manfaat penelitian adalah sebagai berikut :

a. Siswa dapat meningkatkan kemampuan penyesuaian diri di sekolah secara baik melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama.

b. Guru dapat menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama sebagai upaya untuk menangani ketidakmampuan siswa dalam menyesuaikan diri di sekolah.

c. Kepala sekolah dapat memahami bahwa ketidakmampuan penyesuaian diri merupakan permasalahan yang perlu mendapatkan penanganan sehingga lebih


(6)

memperhatikan fasilitas bagi guru BK dalam melaksanakan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah.

d. Bagi ilmu bimbingan dan konseling, layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat menjadi sarana yang efektif untuk menghadapi siswa yang tidak mampu menyesuaikan diri di sekolah.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH I GISTING TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 27 73

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH I GISTING TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 87 64

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA (Penelitian Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sumurrejo 01 Gunungpati Semarang Tahun Pelajaran 20152016)

1 11 225

PENGARUH TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP PENYESUAIAN DIRI DENGAN TEMAN SEBAYA DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 PEGAJAHAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 24

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KUIS TAHUN AJARAN 2012/ 2013.

1 3 14

TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 MATESIH TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 1 15

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 SEMARANG -

1 3 86

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI DAN SIKAP SOSIAL MELALUI PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VII A MTs MUHAMMADIYAH KUDUS TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 18

Penyesuaian diri para siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja terhadap sekolah tahun pelajaran 2009/2010 - USD Repository

0 1 143