Latar Belakang Pengembangan Teknologi Penangkapan Ikan Tepat Guna untuk Sumberdaya Ikan Pelagis di Kota Sorong

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perikanan tangkap merupakan suatu sistem yang terdapat dalam sektor perikanan dan kelautan yang meliputi beberapa elemen sebagai subsistem yang saling berkaitan dan mempengaruhi satu dengan yang lainnya, antara lain prasarana dan sarana produksi, usaha penangkapan, pemasaran dan pembinaan. Dalam usaha perikanan tangkap, faktor biologi, lingkungan perairan dan sosial ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap kegiatan produksi. Sumberdaya ikan pelagis adalah merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang potensial karena jumlahnya yang cukup berlimpah dan mempunyai nilai ekonomis penting, oleh karenanya paling banyak ditangkap baik untuk konsumsi masyarakat, kebutuhan pasar regional bahkan ekspor. Menurut Uktolseja et al., 1998, di perairan Indonesia, sumberdaya ikan pelagis besar banyak dijumpai di perairan Samudra Pasifik yaitu perairan Sulawesi dan perairan sebelah Utara Papua serta Samudra Hindia, sedangkan untuk jenis ikan pelagis kecil umumnya penyebarannya merata di perairan dekat pantai neritik di seluruh perairan Indonesia. Kota Sorong merupakan bagian dari Propinsi Papua Barat yang terletak di kepala burung dari pulau Papua. Posisi tersebut sangat strategis sehingga menjadikan Kota Sorong sebagai pintu gerbang Papua. Berdasarkan wilayah pengelolaan perikanan, maka wilayah perairan di sekitar Kota Sorong termasuk dalam WPP VI yang meliputi Laut Seram dan Teluk Tomini Gambar1. Total potensi sumberdaya ikan di WPP VI adalah sebesar 590.620 tontahun yang terdiri dari ikan pelagis, ikan demersal dan udang. Produksi perikanan pada tahun 2004 di WPP VI adalah sebesar 361.121 tontahun DKP, 2005. Sebagian besar usaha perikanan yang berkembang di Kota Sorong masih tergolong perikanan pantai dimana kegiatan perikanan masih dilakukan oleh perikanan rakyat dengan menggunakan teknologi penangkapan yang relatif sederhana. Potensi sumberdaya ikan pelagis di perairan sekitar Kota Sorong masih tersedia, yang dibuktikan dengan mudahnya nelayan menangkap ikan dengan menggunakan alat tangkap yang beragam. Alat tangkap yang umumnya digunakan oleh nelayan di Kota Sorong untuk penangkapan ikan pelagis adalah jaring insang gill net, pancing tonda trolling lines, bagan perahu boat liftnet dan pancing tuna handlines. Jenis ikan pelagis yang dominan tertangkap oleh nelayan di Kota Sorong antara lain untuk jenis ikan pelagis besar seperti : tuna Thunnus albacares, cakalang Katsuwonus pelamis, tongkol Euthynnus affinis, Auxis thazard dan tenggiri Scomberomorus communis, sedangkan untuk ikan pelagis kecil seperti : kembung Rastrelliger spp, selar Selaroides leptolesis, layang Decapterus spp, simbulah Amblygaster sirm dan teri Stolephorus spp. Pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis di Kota Sorong, dihadapkan pada kenyataan bahwa usaha perikanan yang dilakukan masih dalam skala usaha perikanan rakyat dengan beragamnya alat penangkapan ikan yang digunakan. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan nelayan serta sarana prasarana penangkapan masih terbatas, sehingga mempengaruhi produksi dan produktivitas nelayan. Sumberdaya ikan pelagis merupakan salah satu komoditas yang cukup besar memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah PAD Kota Sorong. Oleh karenanya sumberdaya ikan pelagis harus tetap dikelola secara baik dan arif yang didukung oleh sumberdaya manusia yang diandalkan untuk mengelola potensi tersebut secara profesional dan berkelanjutan. Upaya pengembangan keunggulan kompetitif sudah menjadi prioritas dalam pengembangan sektor perikanan dan kelautan, mengingat sumberdaya ikan di daerah ini mampu memberikan kontribusi yang lebih optimal dalam pembangunan daerah. Beberapa penelitian yang berkaitan dengan sumberdaya perikanan pelagis di Kota Sorong, antara lain tentang sumberdaya perikanan cakalang Katsuwonus pelamis Sala, 1999 dan Simbolon, 2003 sedangkan penelitian tentang sumberdaya udang Cherax lorentzi Tapilatu, 2000 telah dilakukan di perairan Sorong. Namun penelitian tentang pengembangan teknologi penangkapan tepat guna untuk sumberdaya perikanan pelagis di Kota Sorong belum pernah dilakukan. Oleh karena itu penelitian yang berkaitan dengan teknologi penangkapan ikan tepat guna untuk sumberdaya perikanan pelagis perlu dilakukan. Gambar 1 Wilayah pengelolaan perikanan WPP di Indonesia DKP, 2005.

1.2 Perumusan Masalah