Sumberdaya Ikan Pelagis Besar

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 20:05:04 2017 / +0000 GMT

Sumberdaya Ikan Pelagis Besar
LINK DOWNLOAD [35.14 KB]
Sumberdaya Ikan Pelagis Besar | Tuna merupakan anggota famili Scombridae. Dilihat dari ukurannya,terdapat dua jenis tuna yang
biasa dijumpai di Indonesia yaitu kelompok tuna besar dan tuna kecil. Beberapa jenis tuna besar yang selama ini banyak dijumpai
adalah tuna sirip kuning (Thunnus albacares), tuna mata besar (Thunnus obesus), albakora (Thunnus alalunga) dan tuna sirip biru
selatan (Thunnus maccoyii). Selain itu ada jenis tuna yang berukuran relatif kecil yang terdiri dari cakalang (Katsuwonus pelamis)
dan tongkol (Auxis sp.). Tuna merupakan ikan perenang cepat dan hidup bergerombol membentuk schooling, terutama pada waktu
mencari makan. Tuna mampu berenang dengan kecepatan hingga 50 km/jam, karena kecepatan renangnya yang relatif tinggi inilah
menyebabkan tuna memerlukan ruang gerak yang luas.
Beberapa jenis tuna bahkan melakukan migrasi melintasi samudera dan mencirikannya sebagai highly migratory species. Nakamura
(1969) menyatakan bahwa penyebaran tuna tidak dipengaruhi perbedaan garis bujur (longitude) maupun oleh perbedaan garis
lintang (latitude). Di samudera Hindia dan Atlantik, tuna menyebar antara garis lintang 40o LU dan 40o LS (Collette and Nauen,
1983). Ikan tuna termasuk dalam keluarga Scrombidae, tubuh seperti cerutu, mempunyai dua sirip punggung, sirip depan yang
biasanya pendek dan terpisah dari sirip belakang, mempunyai jari-jari sirip tambahan (finlet) di belakang sirip punggung dan sirip
dubur. Sirip dada terletak agak ke atas, sirip perut kecil, sirip ekor berbentuk bulan sabit (Saanin 1984). Tuna digunakan sebagai
nama grup dari beberapa jenis ikan yang terdiri dari, tuna besar (yellowfin tuna, bigeye, southern bluefin tuna, albacore) dan ikan
mirip tuna (tuna-like species), yaitu marlin, sailfish, dan swordfish (Kementerian Kelautan dan Perikanan 2005).
Klasifikasi ikan tuna (Saanin 1984 dan FAO 2011) adalah sebagai berikut:

Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Teleostei
Subkelas
: Actinopterygi
Ordo
: Perciformes
Subordo
: Scombridae
Famili
: Scombridae
Genus
: Thunnus
Spesies
: Thunnus obesus (big eye tuna, tuna mata besar)

alalunga (albacore, tuna albacore)

albacares (yellowfin tuna, madidihang)
tonggol (longtail tuna, tuna ekor panjang)
macoyii (southern bluefin tuna, tuna sirip biru selatan)
thynnus (northern bluefin tuna, tuna sirip biru utara)
atlanticus (blackfin tuna, tuna sirip hitam)
Migrasi jenis ikan tuna di perairan Indonesia merupakan bagian dari jalur migrasi tuna dunia karena wilayah Indonesia terletak pada
lintasan perbatasan perairan antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Migrasi kelompok tuna yang melintasi wilayah perairan
pantai dan teritorial terjadi karena perairan tersebut berhubungan langsung dengan perairan kedua samudera.
Tuna Sirip Kuning (Yellowfin Tuna)
Tuna sirip kuning kuning adalah spesies oseanik yang ditemui dibawah dan diatas termoklin, pada suhu 18-31°C. Distribusi vertikal
mereka nampak dipengaruhi oleh struktur panas dari kolom air, seperti yang ditunjukkan pada korelasi antara mudah tertangkapnya
ikan oleh purse seine, kedalaman dari mixed layer, dan kekuatan dari gradien suhu pada termoklin. Banyak dari mereka umumnya
ditemui di bagian atas dari kedalaman 100 meter pada kolom air di area dimana cukup oksigen. Dibawah termoklin kandungan
oksigen sangat rendah biasanya dibawah 2 ml/l sehingga ikan perenang cepat ini jarang ditemukan. Mereka biasanya bergerombol
sesuai ukuran baik bersama spesies sejenis maupun dengan spesies lain. Terdapat beberapa hasil penelitian tentang ukuran pertama
kali matang gonad (Lm) ikan tuna sirip kuning dengan hasil yang bervariasi. Menurut Mardlijah (2008) bahwa ukuran Lm tuna sirip
kuning di Perairan Marisa (Sulawesi Utara) untuk ikan betina 94,8 cm dengan kisaran 89,2 ? 100,9 cm. Zubaidi (1994) di Perairan

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com


| Page 1/4 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 20:05:04 2017 / +0000 GMT

Maluku untuk Lm jantan 118,7 cm dan betina 113 cm. Sedangkan pada Fish base ukuran Lm berkisar 107,5 cm. Fukofuka dan Itano
(2006) menyatakan ciri-ciri morfologi tuna sirip kuning adalah sebagai berikut :
Morfologi badan
- Badan memanjang dengan ekor panjang.
- Garis besar badan datar antara sirip punggung kedua dengan sirip ekor, dan antara sirip anal dengan sirip ekor.
Tanda-tanda Badan
- Pola chevron yang mencolok dari garis ? garis yang berwarna keperakan yang jaraknya berdekatan
- Garis-garis penuh yang diselang-selingi dengan baris-baris dari titik-titik.
- Pola garis meluas dari ekor, ke arah depan sampai di bawah sirip dada dan ke atas garis tengah sisi.

- Badan bagian anterior di bawah dada tuna sirip kuning
- Pita-pita mencolok berselang-seling mengarah ke depan dan bawah sirip dada.
- Batas pemisah antara daerah bertanda dan tidak bertanda sangat jelas.
- Tuna sirip kuning segar memperlihatkan suatu pita pada tengah sisiberwarna kuning terang.
- Punggung berwarna hitam gelap, terpisah dari warna emas oleh suatu pita biru tipis.

- Sirip-sirip kuning sampai kekuning-kuningan, sirip anal kadang-kadangtersepuh dengan perak.
- Bagian sisi dan perut putih keperakan.
Kedalaman renang tuna sirip kuning bervariasi tergantung jenisnya. Umumnya tuna dan cakalang dapat tertangkap di kedalaman
0-400 meter. Salinitas perairan yang disukai berkisar 32-35 ppt atau di perairan oseanik. Suhu perairan berkisar 17-31 oC. Tuna sirip
kuning (Thunnus albacares) tersebar hampir di seluruh perairan Indonesia. Panjang dapat mencapai lebih dari 2 meter. (Uktolseja et
al., 1991). Jenis ini menyebar di perairan dengan suhu yang berkisar antara 17-31 oC dengan suhu optimum yang berkisar antara
19-23 oC (Nontji, 1987), sedangkan suhu yang baik untuk kegiatan penangkapan berkisar antara 20-28 oC (Uda, 1952 dalam
Laevastu dan Hela, 1970). Pergerakan migrasi kelompok ikan sirip kuning di wilayah perairan Indonesia mencakup wilayah perairan
pantai, teritorial dan Zona Ekonomi Eklusif (ZEE) Indonesia. Keberadaan mereka di suatu perairan sangat bergantung pada beberapa
hal yaitu kondisi hidro-oseanografi perairan.
Pada wilayah perairan ZEE Indonesia, migrasi jenis ekor kuning di perairan Indonesia merupakan bagian dari jalur migrasi tuna
dunia karena wilayah Indonesia terletak pada lintasan perbatasan perairan antara samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Spesies
sirip kuning yang berukuran besar biasanya bergerombol dengan lumba-lumba. Ikan ini mendiami perairan yang hangat di Atlantik,
Pasifik, dan Laut Indian. Di Atlantik Barat spesies ini ditemukan dari Massechusetts sampai Brazil, termasuk Teluk Meksiko dan
Caribean. Migrasi tuna sirip kuning di Pasifik terjadi terus menerus antara Pasifik Timur dan Barat maupun Pasifik Utara dan
Selatan.
Klasifikasi tuna sirip kuning (Collete and Nauen, 1983) :
Kingdom
: Animalia
Sub Kingdom : Metazoa

Phylum
: Chordata
Sub phylum
: Vertebrata
Class
: Pisces
Sub Class
: Teleostei
Ordo
: Percomorphi
Sub ordo
: Scombroidae
Family
: Scombridae
Genus
: Thunnus
Species
: Thunnus albacores
Cakalang (Katsuwonus Pelamis)


Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/4 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 20:05:04 2017 / +0000 GMT

Cakalang termasuk jenis ikan tuna dalam famili Scombridae, spesies Katsuwonus pelamis. Collete and Nauen (1983) menjelaskan
ciri-ciri cakalang yaitu tubuh berbentuk fusiform, memanjang dan agak bulat, tapis insang (gill rakes) berjumlah 53- 63 pada helai
pertama. Mempunyai dua sirip punggung yang terpisah. Pada sirip punggung yang pertama terdapat 14-16 jari-jari keras, jari-jari
lemah pada sirip punggung kedua diikuti oleh 7-9 finlet. Sirip dada pendek, terdapat dua flops diantara sirip perut. Sirip anal diikuti
dengan 7-8 finlet. Badan tidak bersisik kecuali pada barut badan (corselets) dan lateral line terdapat titik-titik kecil. Bagian
punggung berwarna biru kehitaman (gelap) disisi bawah dan perut keperakan, dengan 4-6 buah garis-garis berwarna hitam yang
memanjang pada bagian samping badan. Cakalang sering disebut skipjack tuna termasuk ikan perenang cepat dan mempunyai sifat
makan yang rakus, sering bergerombol melakukan ruaya disekitar pulau maupun jarak jauh dan senang melawan arus, ikan ini biasa
bergerombol diperairan pelagis hingga kedalaman 200 m. Ikan ini mencari makan berdasarkan penglihatan dan rakus terhadap
mangsanya.
Terdapat beberapa hasil penelitian tentang ukuran pertama kali matang gonad (Lm) ikan cakalang dengan hasil yang bervariasi.
Menurut Nugraha et al. (2010) bahwa ukuran Lm ikan cakalang di Perairan Tulehu (Ambon) sebesar 40,9 cm. Nikijuluw (2009)
menyatakan bahwa di Perairan Samudera Hindia untuk Lm ikan cakalang berkisar antara 41 ? 43 cm. Sedangkan pada Fish base

ukuran Lm 40 cm dengan kisaran 40 ? 45 cm.
Gunarso (1985) menyatakan bahwa suhu yang ideal untuk ikan cakalang antara 26-32 °C, dan suhu yang ideal untuk melakukan
pemijahan 28?29 °C dengan salinitas 33% . Sedangkan menurut Jones dan Silas (1962) cakalang hidup pada temperatur antara
16?30 °C dengan temperatur optimum 28 °C. Karneym (1978) yang diacu dalam Nahib (2008) menyatakan bahwa
penyebaran cakalang di Samudera Pasifik terdapat di seluruh daerah tropis, sub tropis dengan batas garis lintang 40° tetapi
kepadatan yang memungkinkan diadakan penangkapan dibatasi oleh isotherm 20 °C. Waldron (1962) menyatakan bahwa ikan
cakalang masih terdapat pada 40° LS dengan suhu 15 °C, sedangkan penyebaran tropical antara 30° LU sampai 20° LS, akan tetapi
fishing ground terbesar berada sepanjang katulistiwa 10° LU dan 10° LS.
Cakalang menyebar luas di seluruh perairan tropis dan subtropis. Penyebaran jenis-jenis tuna dan cakalang tidak dipengaruhi oleh
perbedaan garis bujur (longitude) tetapi dipengaruhi oleh perbedaan garis lintang (latitude) (Nakamura, 1969). Di Samudera Hindia
dan Samudera Atlantik menyebar diantara 40º LU dan 40º LS (Collete dan Nauen, 1983). Khususnya di Indonesia, tuna hampir
didapatkan menyebar di seluruh perairan di Indonesia. Di Indonesia bagian barat meliputi Samudera Hindia, sepanjang pantai utara
dan timur Aceh, pantai barat Sumatera, selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Di perairan indonesia bagian timur meliputi Laut
Banda Flores, Halmahera, Maluku,Sulawesi, perairan Pasifik di sebelah utara Irian Jaya dan Selat Makasar (Uktolseja et al. 1991).
Klasifikasi cakalang (Gardieff, 2003) adalah sebagai berikut:
Kingdom
: Animalia
Sub Kingdom : Metazoa
Phylum
: Chordata

Subphylum
: Vertebrata
Class
: Telestoi
Subclass
: Acctinopterygii
Ordo
: Perciformes
Subordo
: Scombroidei
Famili
: Scombridae
Genus
: Katsuwonus
Species
: Katsuwonus pelamis
Perbedaan Ikan Tuna Sirip Kuning dan Cakalang
Ikan tuna sirip kuning adalah ikan tuna yang sering di temukan di atas permukaan termoklin yang kaya akan oksigen,dimana
sering ditemukan pada permukaan 100 meter di atas termoklin dan sangat jarang di temukan di bawah termoklin, ikan tuna sirip
kuning biasanya sering bergerombol dengan ikan yang sesuai ukuran baik dari spesies nya maupun spesies lain, ikan tuna sirip

kuning menyukai Salinitas perairan yang berkisar 32-35 ppt atau di perairan oseanik. Suhu perairan berkisar 17-31 oC. Tuna sirip
kuning (Thunnus albacares) tersebar hampir di seluruh perairan Indonesia. Panjang dapat mencapai lebih dari 2 meter.ikan tuna sirip
kuning yang besar biasa bergerombol dengan lumba ? lumba dan ikan ini menyukai perairan yang hangat, ikan tuna sirip kuning
biasa bermigrasi di Pasifik terjadi terus menerus antara Pasifik Timur dan Barat maupun Pasifik Utara dan Selatan.sedangkan ikan
cakalang suka hidup pada suhu yang ideal untuk ikan cakalang yaitu berkisar antara 26-32 °C, dan suhu yang ideal untuk melakukan
pemijahan 28?29 °C. dengan salinitas 33% . ikan cakalang sering bergerombol dengan ikan sesama spesies melakukan ruaya

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 3/4 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 20:05:04 2017 / +0000 GMT

disekitar pulau maupun jarak jauh dan senang melawan arus, ikan ini biasa bergerombol diperairan pelagis hingga kedalaman 200 m.
Ikan ini mencari makan berdasarkan penglihatan dan rakus terhadap mangsanya. ikan Cakalang menyebar luas di seluruh perairan
tropis dan subtropis.
DAFTAR PUSTAKA
www.figis@fao.org
www.fishbase.com


Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 4/4 |