Kelemahan Weaknesses Identifikasi Faktor-faktor Strategis Internal a. Kekuatan Strengths

spot wisata selam dan snorkeling di Kelurahan Pulau Panggang belum dipetakan berdasarkan karakteristik jenis terumbu karang dan tingkat keahlian menyelam wisatawan. Seluruh wisatawan diarahkan ke spot wisata selam dan snorkeling yang sama tanpa membedakan keahlian wisatawan oleh pemandu wisata. Hal ini tentu saja akan mempercepat rusaknya terumbu karang. Himbauan tentang larangan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan belum banyak dijumpai. Kurangnya pemberian pemahaman dan himabauan tentang pentingnya terumbu karang bagi kelestarian sumberdaya pesisir menjadi kelemahan yang perlu diperbaiki. Menurut Rouples dan Inglis, 2001 pengawasan kepada wisatawan oleh pemandu wisata diyakini dapat mengurangi perilaku wisatawan dalam merusak terumbu karang. Beberapa pemandu wisata di Kelurahan Pulau Panggang, hanya mengantarkan wisatawan berkeliling ke spot wisata selam tanpa memberikan penjelasan tentang pentingnya menjaga lingkungan. Hal ini menyebabkan wisatawan belum memahami apa saja yang tidak diperbolehkan selama berwisata bahari di Kelurahan Pulau Panggang. 3. Kondisi terumbu karang yang mulai rusak W3. Hasil pengamatan berkala kondisi terumbu karang yang dilakukan oleh Estradivari dkk. 2009 menunjukan bahwa terjadi penurunan persentasi penutupan karang dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil pengamatan lapang di kawasan ini, khususnya berdasarkan tutupan karang di perairan sekitar Kelurahan Pulau Panggang terlihat ekosistem di perairan ini mulai rusak. Beberapa hamparan karang yang mulai rusak dan mati memerlukan upaya rehabilitasi karang di kawasan ini. Berdasarkan data tersebut, hal ini menjadi faktor-faktor kelemahan dalam pengembangan wisata bahari di kawasan ini. 4. Terbatasnya sarana penunjang dalam pengembangan wisata bahari di kawasan ini W4. Fasilitas pendukung dalam pengembangan wisata bahari masih terbatas. Fasilitas pendukung tersebut diantaranya sarana pendidikan, penginapan, kesehatan, sanitasi, serta penyewaan alat wisata selam dan snorkeling. Kurangnya sarana sanitasi, pengolahan sampah serta rumah penduduk yang belum memiliki jamban mempengaruhi kondisi terumbu karang. Hal tersebut menjadi penyebab utama pencemaran di perairan sekitar kelurahan Pulau Panggang.

2. Identifikasi Faktor-faktor Strategis Eksternal

a. Peluang Opportunities

Faktor-faktor peluang dalam menyusun strategi minimasi dampak wisata bahari diantaranya adalah dijadikannya kawasan ini sebagai lokasi tujuan riset dan penelitian, dukungan LSMlembaga terkait dalam mengembangkan kegiatan yang ramah lingkungan, penetapan atau pengaturan dalam pemanfaatan di kawasan ini dan dukungan para wisatawan untuk menjaga kelestarian terumbu karang di kawasan ini, diuraikan sebagai berikut: 1. Sebagai lokasi tujuan riset dan penelitian O1. Berdasarkan hasil pengamatan dan data sekunder, perairan di sekitar Kelurahan Pulau Panggang dan perairan Kepulauan Seribu lainnya merupakan kawasan tujuan penelitian dari lembaga-lembaga riset terkait seperti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP dan lembaga akademik lainnya seperti Institut Pertanian Bogor IPB, Universitas Pajajaran, Universitas Diponegoro dan perguruan tinggi lainnya. Kegiatan penelitian yang dilaksanakan telah memberikan pengaruh yang cukup besar bagi kegiatan monitoring pelestarian sumberdaya pesisir. 2. Dukungan dari LSMlembaga terkait lainnya dalam mengembangkan kegiatan yang ramah lingkungan O2. Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil penelitian sebelumnya, dukungan LSM dalam mengembangkan kegiatan yang ramah lingkungan, diantaranya dilakukan oleh LSM Terumbu Karang Indonesia Terangi dalam mengkampanyekan pentingnya terumbu karang melalui pelatihan menyelam bagi pemandu wisata, pemberian fin dan peralatan wisata selam dan snorkeling kepada para nelayan, transplantasi karang, serta penanaman mangrove Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu, 2013. Dukungan tersebut membantu mensosialisasikan tentang pentingnya terumbu karang. 3. Penetapan dan pengaturan pamanfaatan sumberdaya alam di sekitar perairan Kelurahan Pulau Panggang O3. Penetapan dan pengaturan pemanfaatan sumberdaya di kawasan ini sangat diperlukan. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari konflik kepentingan dalam pemanfaatan sumberdaya serta memberikan kepastian usaha bagi masyarakat Kelurahan Pulau Panggang dan sekitarnya. Penetapan dan pengaturan pemanfaatan sumberdaya dapat menjamin kelestarian pemanfaatan sumberdaya alam secara berkesinambungan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 4. Dukungan wisatawan untuk menjaga kelestarian terumbu karang O4. Wisatawan sangat memegang peranan kunci dalam menjaga kelestarian terumbu karang. Pengelolaan perilaku wisatawan dapat mendukung pelestarian terumbu karang. Adanya kelompok wisata yang mendukung kelestarian terumbu karang sangat mendukung minimalisasi dampak pengembangan wisata bahari di kawasan ini.

b. Ancaman Threats Faktor ancaman di Kelurahan Pulau Panggang diantaranya adalah adanya

konflik kepentingan dalam pemanfaatan sumberdaya, pencemaran serta penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Penjelasan faktor ancaman adalah sebagai berikut: 1. Konflik kepentingan pemanfaatan sumberdaya di kawasan ini T1. Konflik kepentingan pemanfaatan sumberdaya terjadi karena benturan