EVALUASI PILKADA LANGSUNG (Studi di Komisi Pemilihan Umum di Kabupaten Ngawi)

EVALUASI PILKADA LANGSUNG (Studi di Komisi Pemilihan Umum di
Kabupaten Ngawi)
Oleh: MOHAMAD KUKUH HENDRAYANTO ( 01230032 )
Goverment Science
Dibuat: 2008-07-22 , dengan 2 file(s).

Keywords: PILKADA LANGSUNG
Penguatan demokrasi lokal melalui jalan pemilihan kepala daerah secara langsung adalah bagian
dari pemberian otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. Dalam undang-undang
pemerintahan daerah, pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara langsung pada hakekatnya
tidak hanya bertujuan untuk memaksimalkan demokrasi didaerah tetapi juga merupakan
perwujudan dan prinsip otonomi daerah seluas-luasnya.
Pilkada harus dijadikan momentum untuk mengingatkan kembali masyarakat sipil bahwa
pemilihan pemimpin membawa konsekuensi yang hasilnya akan berdampak jangka panjang.
Sekali kita salah pilih terhadap pemimpin yang korup, pemimpin yang tidak memiliki etika dan
nurani, pemimpin yang tidak memiliki konsep perubahan dan penegakkan keadilan, pemimpin
yang tidak punya komitmen terhadap penderitaan rakyat, akibat yang harus dibayar sangat
mahal. Pilkada tidak sekedar menusuk gambar atau memilih gambar, tetapi memilih yang terbaik
yang mampu membawa pada perubahan kearah kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih
baik.
Penelitian ini berkaitan dengan proses evaluasi pelaksanaan Pilkada di kab. Ngawi, dengan

tujuan untuk kelancaran penyelenggaraan pemilihan pilkada langsung yang efektif dan efisien.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian Deskriptif dengan pendekatan
Kualitatif, yaitu peneliti ingin memperoleh kedalaman penghayatan terhadap interaksi-interaksi
antar konsep yang sedang dikaji secara empiris dan diinterpretasikan dengan menggunakan katakata untuk ditarik suatu kesimpulan. Subyek penelitian dalam melakukan penelitian ini sebanyak
12 informan. Sedangkan Teknik Pengumpulan Data yaitu dengan cara Observasi, Wawancara,
dan Dokumentasi.
. Dari beberapa indikasi diatas dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi dalam
pelaksanaan pilkada Kab. Ngawi adalah kurang tegasnya KPUD dan PANWAS dalam memberi
sanksi, khususnya PANWAS jika mendapatkan pelanggara PANWAS hanya memberi teguran
dan tidak ada tindakan yang nyata. Dan bagi KPUD yang menjadi masalah adalah adanya
penunjukan langsung kepada PT. Mahardhika sebagai perusahaan pencetak surat suara tanpa
adanya tender terbuka. Dan permasalahan banyaknya Angka yang tidak mencoblos (golput)
sekitar 31 % atau sekitar 207 ribu lebih dari daftar suara terpilih 655.790. ini dapat terjadi karena
ada 2 (dua) kemungkinan yaitu kurangnya sosialisasi KPUD dan tidak perdulinya masyarakat
siapa yang menjadi calon dalam pelaksanaan Pilkada tersebut.
Dalam melaksanakan tahapan-tahapan Pilkada seharusnya KPUD harus lebih tegas dan menaati
peraturan yang telah dibuat. Dan PANWAS diharapkan lebih tegas dalam mengawasi jalannya
Pilkada sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. Dan perlu dilibatkannya masyarakat
dalam mengawasi jalannya tahapan-tahapan pilkada sehingga KPUD dan PANWAS terpacu
untuk bekerja lebih baik.


Reinforcement of local democracy pass road;street election of regional leader directly is the part
of gift of wide of autonomy, reality and hold responsible. In law governance of area, execution
of election of regional leader directly intrinsically do not only aim to to maximize area
democracy but also represent autonomous principle and materialization of its area.
Pilkada have to be made by momentum to remind again civil society that election of leader bring
consequence which its result will affect long-rangely. Once we miscast to corrupt leader, leader
which do not have and ethics of nurani, leader which do not have change concept and enforcer of
justice, leader which have no komitmen to grief of people, effect of to be paid very costly.
Pilkada do not simply jabing picture or chosen picture, but chosening best capable to bring at
change toward life of better nation and state.
This research relate to process evaluate execution of Pilkada in kab. Ngawi, as a mean to fluency
management of election of efficient and effective direct pilkada. In this research of writer use
Descriptive research method with approach Qualitative, that is researcher wish to obtain;get
deepness of carrying out of to interactions between concept which is studying empirically and
interpreted by using words to be pulled by a conclusion. Research Subyek in conductin] this
research counted 12 informan. While Technique Data Collecting that is by Observation,
Interview, and Documentation.
From some indication above can be concluded that problems faced in execution of Kab pilkada.
Ngawi is less specifically KPUD and of PANWAS in giving sanction, specially PANWAS if

getting pelanggara of PANWAS only giving exhortation and there no real action. And to KPUD
becoming problem [is] the existence of direct directing to PT. Mahardhika as company of printer
of ballot without existence of open tender. And problems to the number of Number which do not
vote ( golput) around 31 % or around 207 thousand more than enlist chosen voice 655.790. this
earn happened caused by 2 ( possibility dua) that is lack of socialization of KPUD and not give a
dam society who become candidate in execution of Pilkada.
In executing steps of Pilkada ought to KPUD have to be more be coherent and adhere regulation
which have been made. And PANWAS expected by more coherent in observing the way Pilkada
so that undesirable things do not happened. And require to entangle of society in observing the
way steps of pilkada so that KPUD and of PANWAS raced to work betterly.

Dokumen yang terkait

Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dalam Proses Verifikasi Calon Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014(Studi Kasus : KPU Sumatera Utara)

2 84 93

Implementasi Peraturan Komisi Pemilihan Umum Tentang Pembatasan Alat Peraga Kampanye (Studi: Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Medan Pada Pemilihan Legislatif Kota Medan 2014 di Kecamatan Medan Sunggal)

4 77 149

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Peranan Komisi Pemilihan Umum dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Untuk Meningkatkan artisipasi Politik Masyarakat (Studi pada Kantor Komisi Pemilihan umum Tapanuli Utara)

16 168 113

KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH (KPUD) DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG DI KABUPATEN MALANG

0 4 2

KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN PILKADA (Studi di Kabupaten Seruyan)

2 18 2

HUBUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DENGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG

0 3 11

HUBUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DENGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG

0 4 11

HUBUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DENGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG

0 7 11

Evaluasi Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sukoharjo Dalam Persiapan Pilkada Sukoharjo 2015.

0 0 14