PENYESUAIAN DIRI WANITA LANJUT USIA PADA STATUS SOSIAL EKONOMI MENENGAH TERHADAP KEMATIAN SUAMI

PENYESUAIAN DIRI WANITA LANJUT USIA PADASTATUS SOSIAL
EKONOMI MENENGAHTERHADAP KEMATIAN SUAMI
Oleh: DEWI FATIMAH ( 02810133 )
Psychology
Dibuat: 2007-04-17 , dengan 3 file(s).

Keywords: ANITA LANJUT USIA
Proses setelah dilahirkan, manusia akan tumbuh dan berkembang. Menurut
masa dan irama perkembangannya sendiri yang akan membawa daya dan
kemampuan kodratnya sendiri dan akan di tumbuh kembangkan oleh lingkungan.
Hasil perkembangan kehidupan itu akhirnya menjadi suatu perkembangan yang
unik dan kompleks.
Sebenarnya diantara manusia satu dan lainnya memiliki fase
perkembangan yang sama, yang mesti dilalui sejauh manusia itu normal dalam
kehidupannya, dimana manusia cepat atau lambat usia manusia akan menjadi
lanjut, yang di tandai dengan perubahan fisik dan perubahan psikis.
Lanjut usia merupakan periode penurunan keadaan individu baik
penurunan fisik mental, dimana usia tua merupakan suatu proses alami yang tidak
dapat ditentukan oleh manusia, tetapi merupakan sebuah ketentuan dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Di Indonesia menurut sensus pada tahun 1980, jumlah penduduk adalah

147,3 juta orang. Dari angka tersebut terdapat 16,3 juta orang (11%) orang yang
berumur 50 tahun ke atas, dan kurang lebih 6,3 juta orang (4,3%) orang yang
berumur 60 tahun keatas. Diperkirakan tahun 2000 jumlah lanjut usia meningkat
menjadi 9,99% dari seluruh penduduk (22.277.700 jiwa) dengan usia harapan
hidup 65-70 tahun. Diproyeksikan pada tahun 2020 jumlahnya mencapai 29 juta
jiwa. Jumlah ini hampir menyamai populasi penduduk di salah satu propinsi di
Indonesia, misalnya jawa timur saat ini. Jumlah penduduk lanjut usia yang cukup
tinggi itu dengan berbagai variasi latar belakang kehidupannya tentulah menjadi
masalah dan penanganannyapun sangat beragam, karena lanjut usia memiliki tipe
kepribadian yang berbeda-beda: tipe arif bijaksana, tipe mandiri, tipe tidak puas,
tipe pasrah (Nugroho, 1995:1).
Penyesuaian diri menurut Hurlock (1999:248) Menunjuk pada
keberhasilan individu memainkan peranannya untuk mengadakan hubungan
dengan orang lain atau keluarga dan memperlihatkan sikap, serta tingkah laku
yang menyenangkan. Penyesuaian diri yang berhasil akan menunjuk pada kondisi
mental yang stabil dalam arti mampu menyelesaikan masalahnya secara realistis.
Penyesuaian diri merupakan hal yang sangat penting untuk dilaksanakan
karena sebagai makhluk sosial individu tidak dapat melepaskan dengan
lingkungan dimana mereka berada, maka dalam hidupnya individu selalu
membentuk hubungan baik dengan lingkungannya terutama penyesuaian diri pada

lanjut usia yang sering menghadapi masalah ketuaan misalnya penyesuaian diri
dalam menghadapi kematian pasangan hidup dan bagaimana membentuk
hubungan dengan orang-orang disekitar.
Kegagalan dalam penyesuaian diri dapat menimbulkan kebingungan,

kecemasan, ketakutan pada sebagian orang sehingga dapat mengakibatkan
timbulnya pergolakan emosi, konflik-konflik, ketegangan dan frustrasi, dimana
akhirnya akan menarik diri, merasa terasing dan tersisih serta merasa tidak
terbutuhkan.
Dengan penyesuaian diri yang baik akan memberikan kepuasan yang lebih
besar bagi kehidupan seseorang dan juga dapat melaksanakan fungsi-fungsi
aktivitas psikis yang bermacam-macam, salah satunya adalah menghadapi
masalah yang timbul dari hubungan dengan orang lain, tetapi fakta menunjukkan
bahwa tidak semua lanjut usia dapat menyesuaikan diri dengan baik meskipun
mereka berada pada status sosial ekonomi menengah.
Keadaan sosial ekonomi pada lanjut usia merupakan faktor yang penting
yang dapat memberikan pengalaman tertentu pada seseorang. Keadaan ekonomi
yang serba kekurangan memberikan corak tertentu misalnya orang menjadi sakitsakitan
karena tekanan mental dan kekurangan gizi makanan sehingga
mempengaruhi kesehatan biologis dan mental seseorang.

Kehilangan orang yang dicintai seperti suami adalah sebuah persoalan
yang sering terjadi pada seorang wanita, kematian atau perceraian merupakan
penyebab dari ditinggalnya seorang istri oleh suami. Ketika lanjut usia ditinggal
mati pasangannya lanjut usia merasa bingung, bagaimana mereka akan
menghadapi hidup selanjutnya setelah ditinggal mati pasanganya, karena orang
yang selama ini mendampingi telah tiada. Dimana mereka selalu bertukar fikiran
dalam menghadapi masalah dalam kehidupan, tetapi semuanya akan berubah
segala sesuatunya dan memikirkan sendiri tanpa adanya pendamping disisinya,
terutama masalah-masalah jaminan keuangan, tunjangan hidup, sehingga lanjut
usia merasa tidak mandiri secara keuangan pada saat 65 tahun.
Segala sesuatu yang menjadi permasalahan dahulu dibicarakan berdua
tetapi kini tidak ada tempat berunding, tukar fikiran dalam menghadapi berbagai
masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari karena telah ditinggal mati
pasangan sehingga para lanjut usia merasa kesepian dengan keadaan ini para
lanjut usia harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan seperti ini.
Berdasarkan pengamatan awal yang di lakukan oleh peneliti, para lanjut
usia yang ditinggal mati suami merasa sangat kehilangan apalagi jika lanjut usia
itu berada jauh dari anak-anaknya, lanjut usia ini akan merasa tidak ada yang
memperhatikan lagi. Sedangkan, lanjut usia yang masih tinggal dengan anakanaknya
akan merasa sungkan dalam melakukan segala sesuatu, takut

keinginannya tidak sesuai dengan anak-anaknya.
Lanjut usia yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan-keadaan
tersebut lanjut usia merasa kesepian, dimana lanjut usia merasa tersisih, ditolak,
ditinggal, tak berharga, dan merasa dikucilkan dalam kehidupan bersama dengan
masyarakat dan keluarga. Sehingga lanjut usia merasa hubungan sosialnya tidak
memuaskan yang akhirnya menyebabkan lanjut usia mengalami penurunan
kesehatan baik fisik maupun psikis. Jika kesepian itu berlarut-larut akan
menimbulkan stress yang berkepanjangan yang akhirnya akan menyebabkan
depresi.
Rasa takut dan khawatir juga merupakan ancaman dan tantangan yang
menghadang orang yang memasuki masa usia lanjut apalagi setelah ditinggal mati

pasangan hidup. Takut sakit dan mati, takut kekurangan uang dan berangsurangsur
kehilangan teman. Takut kesepian dan takut tersingkir dari kehidupan
sosial. Semua ini merupakan ketakutan dan penderitaan yang tersembunyi di
dalam hati dan fikiran banyak orang menjelang hari tuanya. Jadi bukan jaminan
para lanjut usia dengan status sosial ekonomi menengah dapat bahagia.
Menjadi tua merupakan proses yang wajar dan terjadi pada setiap orang.
Masalahnya adalah bagaimana bisa menyadari dan mempersiapkan diri untuk
menghadapi usia tua, permasalahan lain adalah bagaimana cara individu

memandang ketuaan itu sendiri, dalam arti positif dan negatif semakin bisa
berfikir positif orang akan semakin menerima ketuaan. Namun “menerima” itu
bukan berarti kita pasrah atau menerima apa adanya maksudnya adalah bagaimana
cara kita menyesuaikan diri dengan usia, melakukan aktivitas secara wajar sesuai
dengan kemampuan fisik dan psikis usia tua.
Untuk itu lanjut usia harus bisa menyesuaikan diri dan ini merupakan
tugas perkembangan yaitu penyesuaian diri dengan menurunnya fisik dan
kesehatan, penyesuaian diri dengan masa pensiun dan berkurangnya income
(penghasilan) keluarga, penyesuaian diri dengan kematian pasangan hidup,
membentuk hubungan dengan orang-orang seusia, membentuk pengaturan fisik
yang memuaskan dan menyesuaikan diri dengan sosial secara luwes (Hurlock
1999:10)
Dari paparan diatas penyesuaian diri sangat berpengaruh terhadap pola
prilaku manusia, karena mengalami masalah-masalah yang terkait dengan
penuaan. Dengan adanya masalah-masalah yang dihadapi lanjut usia terutama
yang lanjut usia yang ditinggal mati suami, cepat atau lambat sebagian besar
orang berusia lanjut perlu mempersiapkan dan harus bisa menyesuaikan diri
dengan baik, tetapi kenyataannya masih banyak dari para lanjut usia yang belum
mampu melaksanakannya. Untuk itu kami mencoba mengadakan penelitian
tentang “Penyesuaian Diri Wanita Lanjut Usia pada Status Sosial Ekonomi

Menengah terhadap kematian suami”.

Abstract
Process after birth, humans will grow and flourish. According to
time and rhythm of its own development that will bring power and
own nature and capabilities will be developed by the environment grows.
The result of the development of life that eventually becomes a development that
unique and complex.
Actually between the human and the other one has a phase
a similar development, which must be passed as far as normal human beings
life, where man sooner or later people will be age
further, that the mark with changes in physical and psychological changes.
Advanced age is a period of decline in both the individual circumstances
physical and mental impairment, where old age is a natural process that is not

can be determined by humans, but is a provision of God
Yang Maha Esa.
In Indonesia, according to the census in 1980, the population is
147.3 million people. Of that number there are 16.3 million people (11%) people
aged 50 years and over, and approximately 6.3 million people (4.3%) people

aged 60 years or older. It is estimated that in 2000 the number of elderly increases
to 9.99% of the total population (22,277,700 inhabitants) with age expectations
live 65-70 years. Projected by 2020 the number reached 29 million
soul. This amount is almost equal to the population in one of the provinces
Indonesia, for example, eastern Java at the moment. The number of elderly people is enough
high background with a variety of life would be
problem and penanganannyapun very diverse, because the elderly have the type
Different personality: type wise, independent type, the type is not satisfied,
type resignation (Nugroho, 1995:1).
Adjustment by Hurlock (1999:248) Pointing at
play the role of individual success to their relationship
with another person or family and show the attitude and behavior
pleasant. A successful adjustment refers to the condition
mentally stable in the sense of able to solve the problem realistically.
Adjustment is very important to be implemented
because as social beings with individual can not let go
environment where they are, then the individual is always in his life
establish good relations with its environment primarily adjustment on
elderly who often face the problem of aging such adjustment
in dealing with the death of a spouse and how to shape

relationship with the people around.
The failure of adjustment can cause confusion,
anxiety, fear in some people that can lead to
the emergence of emotional upheaval, conflicts, tension and frustration, which
will eventually withdraw, feel alienated and marginalized, and feel no
terbutuhkan.
With good self-adjustment will provide more satisfaction
big for one's life and also to carry out the functions
psychic activity of all kinds, one is faced
problems arising from relationships with others, but the facts show
that not all elderly people can adapt well despite
they are in middle socioeconomic status.
Social and economic conditions in the elderly is an important factor
which can provide specific experiences to someone. Economic conditions
of deprivation provide a specific pattern such as a person becomes sakitsakitan
due to mental distress and lack of nutrition, so that
affect the biological and mental health.

Losing a loved one as a husband, is an issue
which often occurs in a woman, death or divorce is

ditinggalnya the cause of a wife by the husband. When the elderly left behind
dead partner feels confused elderly, how they will
face the next life after death left her partner, because people
who had been accompanying was dead. Where they are always exchanging thoughts
in dealing with problems in life, but everything will change
everything and think of themselves without any accompanying side,
especially the problems of financial security, living allowances, so that further
age was not financially independent at 65.
Everything that a previously discussed issue both
but now there is no place to negotiate, exchange thoughts in the face of various
problems that arise in everyday life because it has been left dead
pairs so that the elderly feel lonely with this situation the
elderly should be able to adjust to these circumstances.
Based on initial observations will be undertaken by the researchers, the information
widowed age feel very lost, especially if elderly
It was away from her children, the elderly will feel nothing
attention again. Meanwhile, the elderly who still live with their children
would feel uncomfortable in doing things, fear
desires are not in accordance with his children.
Elderly who are unable to adapt to circumstances

The elderly feel lonely, where elderly people feel excluded, rejected,
abandoned, worthless, and felt alienated in a common life with
community and family. So that the elderly do not feel their social relationships
satisfying that eventually led to the elderly has decreased
both physical and psychological health. If the loneliness that will drag on
causing prolonged stress which eventually will cause
depression.
Fear and worry are also a threat and challenge
facing people who entered the elderly especially bereavement
spouse. Fear of illness and death, fear of lack of money and gradually
losing a friend. Fear of loneliness and fear out of life
social. All of this is the fear and suffering hidden in
in the hearts and minds of people before the day many parents. So it's not guaranteed
the elderly with high socioeconomic status can be happy.
Being old is a natural process and happens to everyone.
The problem is how to recognize and prepare for
facing old age, another problem is how individuals
looked at old age itself, in the sense of increasingly positive and negative can
positive thinking people will increasingly accept aging. But the "accept" it
does not mean we surrender or accept what is meant is how


how we adjust to the age, doing reasonably fit
with physical and psychic abilities of old age.
For the elderly should be able to adjust and this is
task is the development of conformance with physical decline and
health, adjustment to retirement and reduced income
(Income) families, adjustment yourself with the death of a spouse,
forming relationships with people's age, form the physical setting
satisfactory and social adjust flexibly (Hurlock
1999:10)
From exposure to the above adjustment is very influential on the pattern
human behavior, because of the problems associated with
aging. Given the problems faced by elderly people in particular
the elderly are widowed, sooner or later most of
elderly people need to prepare and be able to adapt
well, but the reality is still a lot of the elderly who have not
able to carry it out. For that we try to conduct research
on "Self Adjustment of Elderly Women in Socio-Economic Status
Medium for the death of her husband. "