131
5.2. Saran
Berkaitan dengan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, beberapa saran yang dapat direkomendasikan adalah sebagai berikut :
1. Untuk peningkatan status keberlanjutan KPB Batam diperlukan prioritas pembangunan terhadap atribut-atribut sensitif dari ketiga dimensi keberlanjutan
lingkungan, ekonomi dan sosial. 2. Terkait dengan posisi Batam sebagai KPB yang bertaraf internasional, maka
pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan khusus tentang pengendalian lingkungan KPB Batam yang secara eksplisit mengintegrasikan lingkungan ke
dalam kebijakan pengembangan KPB Batam. Untuk mengoptimalkan koordinasi pengendalian lingkungan hidup di KPB Batam, diperlukan langkah-
langkah yang berkaitan dengan upaya untuk : a memperkuat komitmen di antara para pemangku kepentingan stakeholders dalam pengendalian
lingkungan, b melibatkan stakeholders dalam perencanaan dan pelaksanaan program pengendalian lingkungan, serta c melibatkan stakeholders dalam
pengawasan dan koordinasi pengendalian lingkungan. 3. Pelaksanaan kebijakan yang bersifat Command and Control perlu ditegakkan
dengan: a. Melakukan penegakan hukum terhadap setiap pelanggaran peraturan
perundang-undangan yang mengatur pengendalian lingkungan KPB Batam.
b. Melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pengendalian lingkungan di Batam
c. Mewajibkan semua kegiatan ekonomi di setiap unit perusahaan untuk membuat petunjuk pelaksanaan juklak tentang pengendalian lingkungan
di lingkunganunit usaha masing-masing dan melaporkan hasilnya secara konsisten dan transparan kepada instansi yang berwenang memantau
kualitas lingkungan di Batam.
132
133
DAFTAR PUSTAKA
Abdulah, I. 2001. Menghalalkan disinsentif demi pertumbuhan ekonomi. Jurnal Usahawan. 5: 52-55.
Abidin, S.Z. 2002. Kebijakan publik. Penerbit Yayasan Pancur Siwah. Jakarta. Alavi, J. and H. Thompson. 1988. Toward a theory of foreign trade zone. The
International Trade Journal III 2 : 203-216. Alder, J., T.J. Pitcher, D. Preikshot, K. Kaschner, and B. Ferris. 2004. How Good
is Good?: A rapid appraisal technique for evaluation of the sustainability status of fisheries of the north atlantic sea around us. Methodology
Review.
Amborowati, A. 2006. Sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan berprestasi berdasarkan kinerja: studi kasus pada STMIK AMIKOM
Yogyakarta. Laporan Penelitian STMIK AMIKOM Yogyakarta. Yogyakarta
Antweiler, W., B.R.Copeland and M.S. Taylor. 2001. Is free trade good for environment? The American Economic Review. 91 4 : 878-908.
Apak, S. 2003. International trade, pollution, and environmental quality in Balkan countries. Journal of Environmental Protection and Ecology. 4 4 : 900-
905. Atkisson A. 1996. Developing indicators of sustainable community: lessons from
sustainable Seattle. Environment Impact Assessment Review. 16: 337– 350.
Azis, I.J. 2008. Dunia tidak siap dengan perdagangan bebas. http:www.pacific.net.idpakariwanspapec1.htm Accesed at [19 Nov
2008] Badan Pengendalian Dampak lingkungan Bapedalda kota Batam. 2006.
Pemantauan lingkungan hidup kota Batam. Bapedalda Kota Batam. Batam.
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan [Bapedalda] kota Batam. 2007. Status lingkungan hidup kota Batam tahun 2007. Bapedalda Kota Batam. Batam.
Badan Pusat Statistik BPS Kota Batam. 2004. Laporan perekonomian Batam. BPS Kota Batam. Batam.
Batam, 2008. Indikator ekonomi Batam. http:www.batam.go.idhomehome.php. Accesed at : 9-5-2008.
Batam, 2009. Indikator ekonomi Batam. Http : www.batam.go.id. Accessed at 15-3-2009.