kata benda dapat dilihat melalui diagram alir sistem yang terdapat pada Lampiran 2.
1.2 Build Mock-up
Pada tahap
ini, dilakukan
proses perancangan dan implementasi berdasarkan
spesifikasi yang diinginkan oleh pengguna. Perancangan dan implementasi terdiri atas dua
jenis, yaitu perancangan dan implementasi secara fungsional dan antarmuka.
1.2.1 Perancangan Fungsional
Perancangan fungsional meliputi proses pembangkitan word graph kata benda yang
didasarkan pada pola word graph kata benda hasil
penelitian Saleh
2009. Proses
pembangkitan modul word graph kata benda meliputi
praproses, pengecekan
KBBI, stemming, penentuan pola word graph kata
benda, dan pembangkitan word graph kata benda. Berdasarkan spesifikasi pengembangan
modul word graph kata benda, dibuatlah use case diagram, class diagram, dan sequence
diagram.
Beberapa hal
yang dapat
dilakukan pengguna terhadap modul word graph kata
benda di antaranya adalah memilih menu „Modul‟. Terdapat beberapa pilihan submenu di
dalam menu „Modul‟. Pengguna memilih submenu
„Kata Benda‟ untuk mengaktifkan modul word graph kata benda. Selain itu,
pengguna juga dapat memasukkan input sesuai keinginan melihat bentuk word graph yang
sesuai dengan input kata yang diberikan. Gambar 2 menjelaskan deskripsi modul word
graph kata benda yang telah digambarkan dalam use case. Gambaran mengenai class
diagram dan sequence diagram dari sistem modul word graph kata benda dapat dilihat pada
Lampiran 3 dan Lampiran 4.
Praproses Tahap praproses dilakukan untuk membatasi
input kata pada sistem. Pada tahap ini, kata yang dimasukkan akan diperiksa apakah bersifat
tunggal atau tidak. Jika kata yang dimasukkan bersifat tunggal, kata tersebut akan diproses ke
tahap selanjutnya. Tahap ini juga digunakan untuk memeriksa nilai masukan, apakah berupa
karakter atau tidak.
Pengecekan KBBI Input yang telah melalui tahap praproses
akan dilakukan pengecekan apakah input tersebut termasuk dalam jenis kata benda dan
terdapat pada KBBI yang disesuaikan atau tidak. Input yang berupa kata benda dan
terdaftar di dalam KBBI yang disesuaikan kemudian akan melalui tahap stemming KBBI,
sementara jika tidak terdaftar dalam KBBI akan melalui tahap stemming manual.
Gambar 2 Use case diagram untuk modul word graph kata benda.
Stemming KBBI Input yang telah melalui tahap pengecekan
KBBI dan ternyata terdaftar di dalam KBBI selanjutnya akan dicari imbuhan dan kata
dasarnya melalui proses stemming KBBI. Parameter-parameter
tersebut kemudian
digunakan untuk memperoleh pola word graph kata benda yang sesuai dengan input. Proses
stemming yang dilakukan sistem disesuaikan dengan pola pembentukan word graph kata
benda pada penelitian Saleh 2009.
Stemming Manual Input yang telah melalui tahap pengecekan
KBBI, namun tidak ditemukan di dalam KBBI, akan di-stemming secara manual. Stemming
manual dilakukan untuk memperoleh kata dasar dan imbuhan. Jika terdapat lebih dari satu kata
dasar, sistem akan mengambil kata dasar yang pertama kali ditemukan.
Penentuan Pola Word Graph Kata Benda Proses stemming, baik stemming KBBI
maupun stemming manual, menghasilkan data yang berisi imbuhan, kata dasar, dan jenis kata
dasar. Data tersebut kemudian digunakan untuk menentukan pola word graph kata benda.
Penentuan pola dilakukan dengan mencocokkan imbuhan awalan dan akhiran dengan jenis kata
dasar yang diperoleh pada proses stemming dengan data pada database.
Pembangkitan Word Graph Kata Benda Proses selanjutnya setelah pola word graph
kata benda
berhasil ditentukan
adalah pembangkitan word graph kata benda. Pola
word graph yang sesuai akan digambarkan dan ditampilkan pada sistem. Pembangkitan pola
juga akan menggambarkan input dan kata dasarnya dalam satu kesatuan pola word graph
kata benda. Pola-pola yang dibangkitkan merupakan hasil kombinasi dari komponen-
komponen word graph seperti token, binary relationship,
dan frame
relationship. Komponen-komponen tersebut telah dibuat
pada penelitian sebelumnya oleh Walayatullah 2011 dan digunakan dalam penelitian ini
untuk membentuk pola-pola word graph kata benda.
1.2.2 Perancangan Antarmuka