HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN EFEKTIVITAS HUBUNGAN INTERPERSONAL PADA KARYAWAN

1

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah mahluk sosial. Hal tersebut mengandung arti bahwa
sebagai mahluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu menjalin
hubungan dengan orang lain. Pada dasarnya hubungan antar individu
merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia sebagai mahluk hidup.
Manusia tidak akan menjalani kehidupan secara normal tanpa bantuan orang
lain. Manusia senantiasa hidup dalam satu lingkungan, baik lingkungan fisik,
psikis, ataupun spiritual yang didalamnya saling mengadakan hubungan yang
saling menguntungkan antara individu satu dengan yang lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari menunjukan fakta bahwa semua
kegiatan yang dilakukan manusia selalu berhubungan dengan orang lain.
Mereka tidak dapat hidup sendiri. Mereka membutuhkan orang lain dalam
kehidupan mereka. Dari lahir sampai mati, cenderung membutuhkan bantuan
dari orang lain (tidak terbatas pada keluarga, saudara, dan teman). Hal ini
dapat

dijelaskan


dalam

sebuah

studi

yang

dilakukan

Larson,

Csikszantmihalyi, dan Graef (1982) yang mengemukakan bahwa 70 persen
dari 179 remaja dan orang dewasa melakukan aktivitas bersama orang lain
setidaknya dua kali dalam sehari. Hal ini menunjukan bahwa hubungan
dengan orang lain merupakan aspek yang sangat signifikan dan sangat
penting bagi kehidupan kita.
Setiap orang memiliki kebutuhan untuk terikat yang bertahan
sepanjang waktu dan umum dilakukan, misalnya berkenalan kemudian

berteman. Ini

menunjukan bahwa kita tertarik atau bersemangat untuk

membuat ikatan baru, namun tidak suka untuk merusaknya. Dengan menjalin
hubungan dengan orang lain, kita mencoba untuk mengenali dan memahami
kebutuhan

satu

sama

lain,

membentuk

interaksi,

dan


berusaha

mempertahankan interaksi tersebut. Ketika kita mencoba untuk berinteraksi
dengan orang lain, maka kita melakukan hubungan interpersonal.

1

2

Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri dari dua orang
atau lebih yang saling tergantung satu sama lain dan menggunakan pola
interaksi yang konsisten (Pearson,1983). Tentu saja, hubungan tersebut akan
memberikan pengaruh terhadap satu dengan yang lainnya atau dapat
dikatakan juga sebagai hubungan yang bersifat timbal balik.
Suranto (2011) mengemukakan bahwa hubungan interpersonal dalam
arti luas adalah interaksi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain
dalam segala situasi dan semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan
kebahagian dan kepuasan hati pada kedua belah pihak. Hubungan
interpersonal dapat dilakukan diberbagai acara dan diberbagai tempat, seperti
di perkumpulan-perkumpulan olah raga, keagamaan, kesenian, kampus,

tempat ibadah, stasiun, sawah, toko, dan lingkungan rumah. Sedangkan
hubungan interpersonal dalam arti sempit adalah interaksi yang dilakukan
oleh seseorang kepada orang lain dalam situasi kerja (work situation) dan
dalam situasi kekaryaan (work organization) dengan tujuan untuk mengubah
kegairahan dan kegiatan bekerja dengan semangat kerja sama yang produktif.
Menurut Schutz (Jalaludin R,1992:14) relasi atau hubungan
interpersonal merupakan kebutuhan individu yang sangat mendesak karena
individu ada didunia bukan sebagai mahluk individual, tetapi ia ada bersama
dengan orang lain. Suatu hubungan terbentuk pada saat dua orang saling
tergantung satu sama lain, bila yang satu mempengaruhi yang lain. Suatu
hubungan disebut erat bila terdapat interaksi yang sering melibatkan berbagai
bentuk interaksi yang sering melibatkan berbagai bentuk interaksi yang saling
berpengaruh.
Hakikat

dari

hubungan

interpersonal


adalah

bahwa

ketika

berkomunikasi, kita bukan hanya menyampaikan isi pesan tetapi juga kadar
hubungan interpersonal. Peran dari hubungan interpersonal ini yaitu: (a)
membentuk dan menjaga hubungan baik antar individu; (b) menyampaikan
pengetahuan atau informasi; (c) menambah relasi,dll.
Dalam dunia industri dan organisasi hubungan interpersonal ini
adalah hal yang sangat penting. Seperti yang dijelaskan oleh Suranto bukan
hanya bertujuan untuk saling berinteraksi satu dengan yang lainya tetapi juga

3

dapat untuk mengubah kegairahan dan dan kegiatan bekerja dengan semangat
kerja sama yang produktif. Hal ini tentunya sangatlah baik bagi karyawan dan
penting untuk dibina dengan baik. Mengingat hal ini sangatlah dibutuhkan

bukan hanya untuk kebutuhan pribadi melaikan juga kelancaran pekerjaan
mereka,
Seseorang membina hubungan dengan orang lain bukanlah tanpa
alasan. Devito (dalam Wisnuwardani dam Mashoedi, 2012) mengemukakan
beberapa alasan lain seseorang membina hubungan interpersonal. Alasan
seseorang membina hubungan interpersonal dapat karena ingin memperoleh
stimulasi. Stimulasi disini mengandung arti rangsangan atau masukan dari
orang lain. Sebagai mahluk yang berpikir, seseorang membutuhkan teman
untuk berdiskusi dan membicarakan ide-idenya.

Melalui hubungan

interpersonal, orang juga dapat mengenal diri sendiri secara lebih baik
melalui masukan-masukan yang diberikan ataupun perilaku yang ditampilkan
orang lain terhadap dirinya. Dengan demikian, sebagai mahluk sosial,
manusia memang membutuhkan kehadiran orang lain untuk pertumbuhan dan
perkembangan dirinya.
Apabila dicermati, seseorang menjalin hubungan dengan orang lain
bukanlah sekedar ingin membangun relasi atau hubungan saja, hubungan
interpersonal bukan suatu keadaan pasif, melainkan suatu aktivitas yang

dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Hubungan interpersonal adalah
suatu “action oriented”.
Berikut adalah ciri-ciri hubungan interpersonal yang dikemukakan
oleh Suranto (2011) ,yakni : (a) mengenal secara dekat; (b) saling
memerlukan; (c) pola hubungan antar pribadi yang ditunjukan oleh sikap
keterbukaan; (d) kerjasama.
Secara umum, seseorang membina hubungan dengan orang lain
adalah untuk memperoleh kesenangan sebanyak-banyaknya dan menghindari
kesulitan. Walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa sering kali seseorang
terperangkap dalam suatu hubungan yang kurang menguntungkan, yaitu
hubungan yang justru lebih banyak menimbulkan masalah, namun tidak bisa
ia hindari atau tinggalkan.

4

Kadar atau kualitas hubungan interpersonal mengalami pasang surut.
Pada saat tertentu berada pada kadar yang baik yang ditandai oleh adanya
keharmonisan, kebersamaan, dan kerjasama yang menyenangkan, namun
pada saat yang lain dapat saja mengarah pada kadar yaang kurang baik, yang
ditandai oleh adanya perbedaan dan kekecewaan.

Menurut Suranto (2011) beberapa faktor yang mempengaruhi kadar
hubungan interpersonal yakni, toleransi, kesempatan-kesempatan yang
seimbang, harga diri, sikap mendukung, sikap terbuka, pemilikan bersama
atas informasi, kepercayaan; keakraban, kesejajaran, kepedulian, respon,
suasana

emosional. Dari 12

faktor tersebut, masing-masing dapat

memberikan pengaruh terhadap kadar hubungan interpersonal secara positif,
artinya semakin baik kualitas faktor-faktor tersebut maka akan semakin baik
pula kadar hubungan interpersonal.
Dalam menjalankan tugas sehari-hari, karyawan secara sadar atau
tidak akan membentuk hubungan interpersonal denga rekan kerja mereka.
Tentunya hubungan ini tidak terjadi seketika, namun terdapat tahapan yang
berkembang dari waktu ke waktu. Dalam dunia kerja saat ini, ada kebutuhan
pekerjaan yang harus dilakukan secepat mungkin. Dan untuk tujuan ini,
karyawan harus memiliki hubungan yang baik antara satu sama lain.
Hubungan karyawan yang baik dapat dipertahankan dengan komunikasi di

tempat kerja yang efektif dan kerja sama tim. Hubungan interpersonal secara
bertahap berkembang dengan partisipasi tim yang baik serta dengan
komunikasi yang baik dengan karyawan lain.
Hubungan interpersonal sangat penting, karena membantu karyawan
untuk saling memiliki pengertian dengan yang lainnya. Manfaat utama adalah
untuk bekerja sama dalam satu tim. Hubungan interpersonal yang dibina baik
oleh karyawan, mereka pasti cenderung akan bekerja sama menuju tujuan
yang ditentukan. Karyawan juga berkontribusi banyak dalam membentuk
lingkungan kerja yang sehat. Karyawan akan merasa senang jika ada
lingkungan yang sehat di tempat kerja. Jika karyawan saling memiliki
pengertian satu sama lain, maka ada kemungkinan dalam lingkungan kerja

5

minim dengan konflik. Ini berarti bahwa hubungan interpersonal yang baik
membuat karyawan memiliki motivasi kerja yang baik.
Dari uraian yang dijelaskan mengenai faktor yang mempengaruhi
hubungan interpersonal, disebutkan salah satunya yaitu harga diri. Harga diri
adalah penilaian diri yang dilakukan oleh seseorang terhadap dirinya yang
didasarkan pada hubungannya dengan orang lain. Muhklis (2000)

mengatakan bahwa pembentuk harga diri pada individu dimulai sejak
individu mempunyai pengalaman dan interaksi sosial, yang sebelumnya
didahului dengan kemampuan mengadakan persepsi.
Harga diri merupakan aspek penting dalam kepribadian. Begitu
penting dan banyak dikaji oleh banyak ahli psikologi, karena harga dini
adalah salah satu faktor yang sangat menentukan sikap dan prilaku individu.
Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi harga diri seseorang maka akan
efektif pula dalam hubungan interpersonalnya.
Berdasarkan penelitian serupa yang dilakukan oleh Robert W.
Reasoner dan serangkaian study yang dilakukan oleh 3 profesor psikologi di
tiga universitas yang terpisah meneliti tentang peran pentingnya harga diri
dalam hubungan interpersonal yang efektif terhadap perspektif budaya yang
tak terbatas tentangbagaimana umat manusia memandang dunia. Namun,
mereka menemukan kecenderungan universal untuk merasa terancam oleh
sudut pandang berbeda, dikombinasikan dengan keengganan untuk mengubah
sendiri sudut pandang. Dalam penelitiannya diperoleh hasih bahwa semakin
tinggi tingkat harga diri, individu kurang merasa terancam oleh pandangan
dunia yang berbeda. Meraka menemukan bahwa meningkatkan harga diri
dapat mengurangi tingkat kecemasan.(diperoleh dari http://www.self-esteeminternational.org/Research/research.htm).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Miranti (2005),menunjukan

bahwa ada hubungan positif dan sangat signifikan antara harga diri dengan
interaksi sosial. Semakin tinggi harga diri seseorang maka semakin tinggi
pula interaksi sosial orang tersebut.
Penelitian juga dilakukan oleh Dewanto (2005) menunjukan bahwa
ada hubungan negatif

yang nilai signifikan antara harga diri dengan

6

kecemasan sosial. Hal ini berarti semakin tinggi harga diri maka semakin
rendah kecemasan sosial, sebaliknya semakin rendah harga diri maka
semakin tinggi kecemasan sosial.
Penelitian yang dilakukan oleh Andika (2007), harga diri mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan hidup pada wanita bekerja dan
wanita tidak bekerja. Penelitian juga dilakukan oleh Endarwati (2005)
,ditemukan bahwa ada hubungan positif dan sangat signifikan antara harga
diri dengan etos kerja pegawai Depatemen Agama Kabupaten Tulung Agung
Penelitian yang dilakukan oleh Apriyanti (2009Diberi kesimpulan
bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan dengan nilai antara
penyesuaian sosial dengan harga diri. Hal ini berarti bahwa makin baik
penyesuaian sosialnya maka makin tinggi harga dirinya. Sebaliknya makin
buruk penyesuaian sosialnya maka makin rendah harga dirinya.
Hal serupa juga dilakukan oleh Novida (2007) ,diperoleh hasil bahwa
ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kebutuhan berafiliasi
dengan harga diri pada remaja artinya semakin tinggi kebutuhan berafiliasi
remaja akan semakin tinggi pula harga dirinya. Sedangkan semakin rendah
kebutuhan berafiliasi remaja maka akan semakin rendah harga dirinya.
Berdasarkan uraian teori serta penelitian-penelitian sebelumnya di
atas penting untuk melihat bagaimana teori tersebut di dalam dunia nyata,
yang diaplikasikan dalam dunia industri dan organisasi. Dari banyak faktor
yang telah disebutkan, dimana yang salah satunya adalah harga diri.
Mengetahui pentingnya harga diri, penting untuk melakukan penelitian
mengenai apakah ada hubungan antara harga diri dengan efektifitas hubungan
interpersonal pada karyawan.

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan pokok yang diajukan oleh peneliti untuk diteliti
adalah “ Apakah ada hubungan antara harga diri dengan efektivitas hubungan
interpersonal pada karyawan”.

7

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah ada
hubungan antara harga diri dengan efektivitas hubungan interpersonal pada
karyawan .

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini antara lain:
1. Manfaat secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
khususnya pada bidang psikologi industri organisasi.
2. Manfaat secara praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan
tentang pentingnya harga diri dalam efektifitas hubungan interpersonal.
Dari penelitian yang diperoleh didapatkan pengetahuan baru khususnya
kepada karyawan mengenai hubungan antara harga diri dan efektivitas
hubungan interpersonal dalam menumbuhkan hubungan yang baik bukan
hanya untuk dirinya sendiri melainkan juga untuk kelancaran dalam
bekerja, dan juga diperoleh pengetahuan baru guna meningkatkan kadar
suatu hubungan interpersonal.

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN EFEKTIVITAS
HUBUNGAN INTERPERSONAL PADA KARYAWAN

SKRIPSI

Oleh :
Dini Yunita Ayunda Sari
08810205

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN EFEKTIVITAS
HUBUNGAN INTERPERSONAL PADA KARYAWAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai salah satu persyaratan untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :
Dini Yunita Ayunda Sari
08810205

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Hubungan antara Harga Diri dengan Efektivitas Hubungan Interpersonal pada
Karyawan”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di
Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan
dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Diah Karmiyati, Psi dan Zakarija Achmad, S.Psi,. M.Si

selaku

pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga
penulis dapar menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. M. Shohib, M.Si selaku dosen wali yang telah mendukung dan memberikan
pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.
4. Papa dan Mama yang selalu memberi dukungan, do’a, kasih sayang, dan
materi sehingga penulis memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini
serta kedua saudara perempuan saya Dina dan Deasy yang tidak hentihentinya memberikan segala dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Teman-teman psikologi angkatan 2008 khususnya Rezky, Tisna, Novita
Cibun, Arinda, Dendik, Nur, Arif dan semuanya yang tidak bisa disebutkan
satu per satu, terima kasih atas semangat serta kerjasamanya sehingga penulis
terdorong untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Mas Bondan, Mas Nuno, Mas Riga, Mas Barley, Mas Yamin yang telah
bersedia membantu dan memberikan semangat kepada penulis untuk segera
menyelesaikan skripsi ini.

i

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik
dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian,
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan
pembaca pada umumnya.

Malang, 8 Maret 2012
Penulis

Dini Yunita Ayunda Sari

ii

INTISARI

Sari, Dini Yunita Ayunda. 2012. Hubungan Antara Harga Diri dengan Efektivitas
Hubungan Interpersonal Pada Karyawan. Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (I) Dr. Diah Karmiyati, Psi,. (II) Zakarija
Achmad M.Si.
Kata Kunci : Harga Diri, Efektivitas Hubungan Interpersonal, Karyawan.
Hubungan interpersonal sangat penting, karena membantu karyawan untuk saling
memiliki pengertian dengan yang lainnya. Manfaat utama adalah untuk bekerja sama
dalam satu tim. Hubungan interpersonal yang dibina baik oleh karyawan, mereka
pasti cenderung akan bekerja sama menuju tujuan yang ditentukan. Karena harga
dini adalah salah satu faktor yang sangat menentukan sikap dan prilaku individu.
Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi harga diri seseorang maka akan efektif pula
dalam hubungan interpersonalnya. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui
apakah ada hubungan antara harga diri dengan efektivitas hubungan interpersonal
pada karyawan .
Penelitian ini dilakukan terhadap 100 karyawan. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah Quota Sampling. Instrument pengumpulan data yang digunakan
adalah skala Harga Diri dengan skala Efektivitas Hubungan Interpersonal. Teknik
analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment
Hasil penelitian diketahui nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,621 , koefisien
determinasi (r2 ) sebesar 0,386 dan probablilitas kesalahan (p) sebesar 0,000. Hal ini
menunjukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara harga diri dengan
efektivitas hubungan interpersonal pada karyawan. Hal ini menunjukan bahwa
karyawan yang memiliki harga diri tinggi semakin baik efektivitas hubungan
interpersonalnya, sebaliknya karyawan yang memiliki harga diri rendah maka
semakin rendah efektivitas hubungan interpersonalnya. Adapun sumbangan efektif
harga diri terhadap efektivitas hubungan interpersonal sebesar 38,6% , sisanya
sebesar 61,4% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. i
INTISARI................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian.................................................................................. 6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Hubungan Interpersonal......................................................................... 7
1. Pengertian Hubungan Interpersonal ................................................ 7
2. Ciri – Ciri Hubungan Interpersonal.................................................. 7
3. Tahap – tahap Hubungan Interpersonal........................................... 9
4. Faktor yang Mempengaruhi Hubungan Interpersonal.................... 12
5. Faktor – faktor yang Menumbuhkan Hubungan Interpersonal........ 16
6. Teori – teori Hubungan Interpersonal.............................................. 18
B. Harga Diri............................................................................................... 24
1. Pengertian Harga Diri ...................................................................... 24
2. Jenis – jenis Harga Diri..................................................................... 25
3. Pembentukan Harga Diri .................................................................. 25
4. Karakteristik Harga Diri.................................................................... 26
5. Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri............................................. 30
C. Hubungan Harga Diri dengan Efektivitas Hubungan Interpersonal ....... 32
D. Kerangka Berfikir.................................................................................... 35
E. Hipotesis................................................................................................. 36

iv

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian..................................................................................... 37
B. Variabel Penelitian................................................................................... 37
1. Identifikasi Variabel Penelitian ......................................................... 37
2. Definisi Operasional ......................................................................... 37
C. Populasi dan Sampel................................................................................ 38
D. Prosedur Penelitian.................................................................................. 39
E. Metode Penelitian.................................................................................... 39
F. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................. 44
1. Validitas .......................................................................................... 44
2. Reliabilitas ...................................................................................... 46
G. Teknik Analisa Data................................................................................ 48
H. Rancangan Analisa Data ......................................................................... 49
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data......................................................................................... 50
B. Analisis Data............................................................................................ 51
C. Pembahasan............................................................................................. 52
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 58
B. Saran – saran .......................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 60
LAMPIRAN ....................................................................................................... ..... 61

v

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Halaman

Tabel 3.1

: Skor Jawaban Skala Likert ...................................................

41

Tabel 3.2

: Blue Print Skala Harga Diri..................................................

42

Tabel 3.3

: Blue Print Skala Efektivitas Hubungan Interpersonal..........

44

Tabel 3.4

: Uji Validitas Skala Harga Diri..............................................

45

Tabel 3.5

: Uji Validitas Skala Efektivitas Hubungan Interpersonal......

46

Tabel 3.6

: Uji Reliabilitas Skala Harga Diri..........................................

48

Tabel 3.7

: Uji Reliabilitas Skala Efektivitas Hubungan Interpersonal..

48

Tabel 3.8

: Rancangan Analisa Data ......................................................

49

Tabel 4.1

: Rangkuman Deskripsi Data Variabel Harga Diri.................

50

Tabel 4.2

: Rangkuman Deskripsi Data Variabel Efektivitas

Tabel 4.3

Hubungan Interpersonal .......................................................

51

: Rangkuman Analisa Korelasi Product Moment ..................

52

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Jenis Lampiran

Halaman

Skala Try Out ................................................................................................. 62
Tabulasi Data Try Out Skala Harga Diri ......................................................... 71
Tabulasi Data Try Out Skala Efektivitas Hubungan Interpersonal ................... 72
Validitas dan Reliabilitas Skala Harga Diri ...................................................... 74
Validitas dan Reliabilitas Skala Efektivitas Hubungan Interpersonal............... 85
Reliabilitas Ulang Skala Efektivitas Hubungan Interpersonal .......................... 102
Skala Penelitian ............................................................................................... 107
Tabulasi Data Skala Harga Diri ...................................................................... 112
Tabulasi Skala Efektivitas Hubungan Interpersonal ......................................... 115
Hasil Z-Score ................................................................................................. 121
Hasil Korelasi Product Moment Skala Harga Diri
dengan Efektivitas Hubungan Interpersonal ..................................................... 121

vii

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah. (2008). Hubungan antara Harga Diri dengan Penyesuaian Sosial pada
Remaja Kelas X di SMAN 2 Situbondo. Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Malang.
Alwisol. (2010). Psikologi kepribadian (Cetakan kedelapan). Malang: UMM Press
Ancok, F., & Sutjipto, H. (1988). “Persepsi Terhadap Kemampuan Kerja Wanita”.
Journal Psikologi, (1). 1-8
Andhika. (2007). Pengaruh harga diri terhadap kepuasan hidup pada wanita
bekerja dan wanita tidak bekerja. Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Malang
Apriyawati. (2009). Hubungan antara penyesuaian sosial dengan harga diri pada
remaja penyandang tuna rungu. Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Malang
Azwar, S. (2003). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Azwar, S. (2003). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Azwar, S. (2001). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Azwar, S. (2005). Sikap manusia (2ed.). Yogyakarta:Pustaka pelajar.
Baron, R., & Bryne, D. (2004). Psikologi sosial (Ed. 10). Jakarta: Erlangga
Branden, N. (1981). The Psychology of Self-esteem. New Jersey: Prentice Hall Inc
Clemes, H., & Bean, R. (1995). Bagaimana meningkatkan harga diri remaja.
Jakarta: Binarupa Aksara
Coopersmith, S. (1967). The Antecendents of Self-esteem. San Fransisco:W.h
Freeman
Dayakisni, T., & Hudaniah. (2006). Psikologi Sosial (Ed. Revisi). Malang: UMM
Press
Dewanto. (2005). Hubungan antara harga diri dengan kecemasan sosial pada
remaja akhir. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang
Endarwati. (2005). Hubungan antara harga diri dengan etos kerja pegawai
departemen agama. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang
Fauzi, Muchamad. (2009). Metode penelitian kuantitatif. Semarang: Walisongo Press

viii

Karlinger, F. N. (2004). Asas-asas penelitian behavioristik (3 ed.). Yogyakarta:
Gajahmada University Press.
Klass, W,. & Hodge, S. (1978). “Self-esteem in Open and Traditional Classrooms”.
Journal of education Psychology. 70 (5). 701-705
Miranti. (2005). Hubungan antara harga diri dengan interaksi sosial pelajar SMU.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.
Mukhlis, (2000). “Harga Diri dan Pusat Kendali Sebagai Prediktor Kepercayaan Diri
Anak”. Tesis. (Tidak diterbitkan). Jogjakarta: Fakultas Psikologi UGM
Novida. (2007). Hubungan antara kebutuhan berafiliasi dengan harga diri pada
remaja. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang
Rakhmat, J. (2007). Psikologi komunikasi (Cetakan keduapuluhempat). Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Riyanti. (2007). Studi korelasi antara kesesakan dengan hubungan interpersonal
pada lingkungan kost. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.
Santrock, J. (2002). Life-Span development (Ed. 5). Jakarta: Erlangga
Sophia. (2005). Hubungan antara Harga Diri dengan Stabilitas Emosi. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Malang.
Suranto. (2011). Komunikasi interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu
Suryabrata, S. (1998). Metodologi penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Winarsunu, T. (2002). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan . Malang:
UMM Press.
Wisnuwardhani, D., & Mashoedi, S. (2012). Hubungan interpersonal. Jakarta:
Salemba Humanika

ix