Bahan Ajar LANDASAN TEORI

I.1 Bahan Ajar

Bahan ajar atau bahan pembelajaran merupakan komponen isi pesan dalam kurikulum yang harus disampaikan kepada para siswa. Komponen ini memiliki bentuk pesan yang beragam, ada yang berbentuk fakkta, konsep, prinsip kaidah, prosedur, problema dan sebagainya. Komponen inin berperan sebagai isi atau materi yang harus dikuasai siswa dalam proses pembelajaran. Sifat materi kurikulum yang tersusun dalam silabus hanya bersifat materi- materi pokok, maka untuk kelancaran proses pembelajaran, materi pembelajaran perlu disusun dalem bentuk bahan ajar bahan pembelajaran secara utuh M. Djauhar Shidiq et.al : 2008. Menurut Iskandarwassid dalam Auliyah Naswa 2012 bahan ajar merupakan seperangkat substansi atau materi pelajaran yang disusun secara runtut dan sistematis serta menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara terpadu. Pada proses pembelajaran bahan ajar berfungsi sebagai: a. Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa. b. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajaridikuasainya. c. Alat evaluasi pencapaianpenguasaan hasil pembelajaran.Depdiknas : 2007 Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu: 6 a. Bahan cetak printed seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, fotogambar, modelmaket. b. Bahan ajar dengar audio seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. c. Bahan ajar pandang dengar audio visual seperti video compact disk, film. d. Bahan ajar multimedia interaktif interactive teaching material seperti CAI Computer Assisted Instruction, compact disk CD multimedia pembelajarn interaktif, dan bahan ajar berbasis web web based learning materials. Pada saat seorang guru mengembangkan sebuah bahan ajar maka terdapat beberapa prinsip yang tidak boleh ditinggalkan. Prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar menurut Direktorat Pembinaan SMA 2010 adalah: c. Prinsip relevansi, settiap materi yang terdapat di dalam bahan yang dikembangkan harus memiliki keterkaitan dengan standar kompetensi kompetensi dasar. d. Prinsip konsistensi atau keajegan. Artinya jumlah bahan ajar harus sama dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. Apabila terdapat 5 kompetensi dasar yang hendak dicapai, maka harus dikembangkan bahan ajar sebanyak 5 buah. e. Prinsip adekuasi atau kecukupan. Artinya cakupan materi yang terdapat di dalam bahan ajar yang dikembangkan haruslah cukup untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Menurut Depdiknas 2007 bahwa prosedur pemilihan bahan ajar adalah : 1 Menentukan kriteria pokok pemilihan bahan ajar dengan mengidentifikasi Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD. Sebab setiap aspek dalam SK dan KD terdapat jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran, 2 Mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar. Materi pembelajaran dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif fakta, konsep, prinsip dan 7 prosedur, aspek afektif pemberian respon, penerimaan, internalisasi, dan penilaian serta aspek psikomotorik gerakan awal, semi rutin, dan rutin, 3 Memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan SK-KD yang telah teridentifikasi tadi, 4 Memilih sumber bahan ajar. Bahan ajar yang dipilih di dalam penelitian ini adalah modul. Modul pembelajaran merupakan salah satu bahan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri. Modul yang baik harus disusun secara sistematis, menarik, dan jelas. Modul dapat digunakan kapanpun dan dimanapun sesuai dengan kebutuhan siswa. Anwar 2010, menyatakan bahwa karakteristik modul pembelajaran sebagai berikut : 1. Self instructional, siswa mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain. 2. Self contained, seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi yang dipelajari terdapat didalam satu modul utuh. 3. Stand alone, modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media lain. 4. Adaptif, modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. 8 5. User friendly, modul hendaknya juga memenuhi kaidah akrab bersahabatakrab dengan pemakainya. 6. Konsistensi, konsisten dalam penggunaan font, spasi, dan tata letak.

I.2 Enterpreneurship atau Kewirausahaan