2.5. Status gizi Anak Balita
Menurut Supariasa 2001 status gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan nutriture dalam
bentuk variabel tertentu. Menurut Mc Lareen yang dikutip oleh Berg 1981 memberikan batasan gizi
atau nutrisi sebagai suatu proses dimana mahluk hidup memanfaatkan makanan untuk keperluan pemeliharaan fungsi organ tubuh, pertumbuhan dan penghasil energi.
Manfaat makanan diperoleh melalui proses pencernaan, penyerapan, transport dalam tubuh, penyimpanan, metabolisme dan membuang sisa yang tidak diperlukan oleh
tubuh. Menurut Siswono 2002, status gizi seseorang sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain tingkat pendapatan, pengetahuan gizi dan budaya setempat. Tingginya pendapatan tidak diimbangi dengan pengetahuan gizi yang cukup, akan
menyebabkan seseorang menjadi konsumtif dalam pola makan sehari hari. Dapat dipastikan bahwa pemilihan suatu bahan makanan lebih didasarkan pada
pertimbangan selera ketimbang gizi. Sedangkan menurut Idrus dan Kusnanto 1990, keadaan gizi adalah akibat
dari keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi serta penggunaan zat gizi tersebut. Sedangkan status gizi adalah ekspresi dari keseimbangan dalam bentuk
variabel variabel tertentu status gizi adalah keadaan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan makanan oleh tubuh. Status gizi merupakan keadaan seseorang
sebagai refleksi dari konsumsi pangan serta penggunaannya oleh tubuh. Ketidak seimbangan antara intake dengan kebutuhan mengakibatkan terjadinya malnutrisi.
Universitas Sumatera Utara
Malnut risi terdiri dari : 1 under weight terjadi apabila intake kebutuhan, dan 2 obesitas, terjadi apabila intake kebutuhan Halomoan, 1999.
Status gizi anak balita secara langsung dipengaruhi oleh asupan gizi konsumsi pangan dan penyakit infeksi. Kedua penyebab tersebut sering terjadi dan
saling mempengaruhi. Penyebab langsung ini dapat timbul karena tiga faktor penyebab tidak langsung seperti ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, pola
pengasuhan anak serta ketersediaan air bersih dan pelayanan kesehatan dasar. Lebih jauh masalah gizi disebabkan oleh kemiskinan, pendidikan, ketahanan pangan dan
kesempatan kerja yang sempit Depkes RI, 1995.
2.6. Pengukuran Status Gizi Balita