Gambar 1 . Struktur Molekul Asam Asetat Titanium dioksida TiO
2
TiO
2
merupakan senyawa yang tersusun atas ion Ti
4+
dan O
2-
dalam konfigurasi oktahedron. Tiga macam bentuk
kristal TiO
2
yang telah dikenal, yaitu anatase, rutile,
dan brokit. Anatase dan rutiel
yang mudah diamati di alam sedangkan brokit sulit diamati karena tidak
stabil. Bentuk kristal anatase diamati terjadi pada pemanasan TiO
2
bubuk mulai dari temperatur 120°C dan mencapai sempurna
pada 500°C. Pada temperatur 700°C mulai terbentuk kristal rutile
8
. Penggunaan TiO
2
sintesis baik dalam bentuk tetragonal rutile maupun
anatase sangat banyak digunakan dalam
industri. Beberapa contohnya antara lain sebagai pigmen pemutih, pigmen warna
superior warna putih, bahan utama keramik untuk elektronik barium titanate
BaTiO
3
, bahan baku untuk pembuatan TiO
2
polimeric precursor yang sangat penting untuk pembuatan bahan-bahan
keramik, antara lain film-optic, bahan elektro-optik dan bahan komposit polimer
keramik. Bahan baku pembuat TiO
2
sintesis banyak terdapat di alam, baik sebagai
deposit utama ataupun deposit batuan keras ataupun sebagai secondary placer deposit
yang pada umumnya dalam bentuk pasir pantai. Peranan TiO
2
dalam bidang industri ialah sebagai pigmen, adsorben, pendukung
katalitik, dan semikonduktor. Senyawa ini banyak digunakan dalam bidang industri
karena mempunyai banyak kelebihan, yaitu tidak beracun, stabil, tidak berkarat, tidak
larut air, dan ramah lingkungan
9
.
Gambar 2. Unit Sel Rutile
Sifat Listrik Membran
Sifat bahan pada isolator, konduktor, semikonduktor, dan
superkonduktor memilki sifat listrik yang berbeda-beda. Jenis sifat listriknya meliputi
kapasitansi, impedansi, konduktansi, dan lain-lain.
a. Karakteristik Arus-Tegangan I-
V Membran
Salah satu karakteristik kelistrikan membran adalah karakteristik arus tegangan.
Karakteriktik ini dipengaruhi oleh ion-ion yang ada pada membran tersebut. Aliran
ion-ion ini berpengaruh pada aliran arus dalam membran dan proses transpor lainnya
yang terjadi pada membran. Dari karakteriktik arus-tegangan dapat ditentukan
sifat ohmiknya suatu membran, daya tahanan listrik dan energi diri ion yang melintasi
membran. Arus dipengaruhi oleh besarnya beda tegangan dan beda konsentrasi muatan
pembawa. Semakin besar beda konsentrasi muatan pembawa dan beda tegangan maka
semakin besar pula arus yang mengalir pada membran
13
.
b. Kapasitansi listrik membran
Salah satu sifat kelistrikan membran adalah kapasitansi. Kapasitansi
didefinisikan sebagai konstanta pembanding perbedaan tegangan dan muatan yang
melintasi dua titik atau kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung
muatan elektron. Secara matematis dituliskan sebagai berikut
2
: Q = C. V
1 Keterangan:
Q = muatan elektron dalam C coulomb
C = nilai kapasitansi dalam F farad V = besar tegangan dalam V volt
Dapat dilihat bahwa satuan kapasitansi adalah coulombvolt atau CV atau farad
F. Satu farad adalah jumlah muatan listrik sebesar satu coulomb yang disimpan di
dalam zat perantara dengan beda potensial sebesar satu volt
10
.
Gambar 3. Permodelan Maxwell- Wagner
Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal udara vakum, keramik, gelas, dan
lain-lain. Jika ujung-ujung plat logam diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan
positif akan mengumpul pada salah satu kaki elektroda logamnya dan pada saat yang
sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung logam yang satu lagi. Muatan
positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif
tidak dapat menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang
non-konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada
ujung-ujung kakinya
2
. Kapasitansi suatu kapasitor
dipengaruhi oleh bahan dielektrik yang digunakan, luas plat, dan jarak antar plat.
Kapasitansi kapasitor berbanding lurus dengan luas plat dan berbanding terbalik
dengan jarak antara plat-plat seperti berikut:
d A
C ε
=
2 Keterangan :
ε
= permitivitas bahan faradm A= luas plat m
2
d = jarak antara plat m Perbandingan antara permitivitas bahan
ε
dengan permitivitas ruang hampa
ε
o
disebut permitivitas relatif atau konstanta dielektrik yang dinyatakan dengan
10
:
ε ε
ε
=
r
3 Menurut permodelan Maxwell-Wagner
diperoleh persamaan kapasitansi membran sebagai berikut
4
c. Impedansi listrik membran