37
3.7 Design Of Experimental
Dalam mengidentifikasi gejala getaran pada konstruksi pompa perlu dibangun model eksperimental dari struktur yang melahirkan getaran. Adapun
komponen-komponen yang mempengaruhi lahirnya getaran pompa adalah :
1. Instalasi Pipa
Instalasi pipa yang digunakan untuk penyediaan air bersih dalam skala rumah tangga digunakan pipa dengan ukuran 34 in, dan 1 in. Berikut ini gambar
instalasi pipa yang di gunakan. Gambar instalasi pipa dapat dilihat pada lampiran 2.
DOE Instalasi pipa
Berdasarkan diagram DOE pipa diatas dapat dijelaskan bahwa saat pompa beroperasi menghisap air melalui pipa terdapat beberapa parameter yang
mempengaruhi noise pada instalasi pipa seperti : debit air, kecepatan aliran, viskositas zat cair, diameter pipa, panjang pipa hisap,
roughness
pipa dan jumlah elbow.
Debit Q = A . v
Reynold Re= Kerugian gesek h
f
= λ
Masukan
DebitQ = m
3
h KecepatanV = ms
Head LossesL = m
Keluaran
DebitQ = m
3
h KecepatanV = ms
HeadH = m
Parameter terkontrol
DiameterD = mm Panjang pipaL = m
Jumlah elbow
Parameter tidak terkontrol
Roughnessε = mm Koefisien gesekµ
Viskositasv = m
2
s
38
Kekasaran pipa juga berpengaruh pada getaran instalasi pipa dimana semakin tinggi nilai kekasaran pipa maka semakin besar gesekan antara air dan
pipa sehingga terjadi
noise
yang tinggi. Semakin tinggi viskositas zat cair yang melalui pipa maka semakin besar noise yang terjadi pada pipa karena kerja pompa
yang semakin berat.
2. Konstruksi Pompa
Adapun uraian setiap komponen pompa yang mempengaruhi getaran pompa dan fungsinya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2. Design Of Experiment DOE No
Nama Komponen Fungsi
1
Impeller
untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang
dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk
mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
2
Shaft
poros untuk
meneruskan momen
puntir dari
penggerak selama beroperasi dan tempat kedudukan
impeller dan
bagian-bagian berputar lainnya.
3
Bearing
untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial
maupun beban axial
39
1.
Impeller
Berikut gambar
impeller
pompa DAP.
Gambar 3.10
Impeller
pompa DAP Dokumentasi
Berdasarkan diagram DOE
impeller
diatas dapat dijelaskan bahwa saat
impeller
berputar menghisap air terdapat beberapa parameter yang mempengaruhi getaran yang terjadi seperti : debit air masuk, viskositas zat cair, material yang
terkandung dalam air, kavitasi dan
unbalance
. Semakin besar debit air yang menumbuk impeler maka
noise impeller
semakin tinggi. Semakin tinggi viskositas zat cair yang diputar
impeller
akan Frek. dasar f =
Stiffness k=
Masukan
DebitQ = m
3
h Kecepatan aliranV = ms
Keluaran
DebitQ = m
3
h KecepatanV = ms
HeadH = m
Parameter tidak terkontrol
Viskositas m
2
s Material yang terkandung
Kavitasi
Parameter terkontrol
Debit Q = m
3
h Unbalance
40
menimbulkan
noise
yang tinggi pada
impeller
. Material-material lain yang terkandung dalam air seperti logam, pasir, lumpur juga akan menimbulkan noise
yang tinggi pada
impeller
karena akan terjadi tumbukan antara
impeller
dan material-material tersebut ketika
impeller
berputar. Gelembung-gelembung udara yang timbul akibat tekanan fluida pada sisi hisap turun mendekati teknan uap dari
fluida akan menyebabkan terjadinya tumbukan antara
impeller
dan gelembung. Jika keadaan ini terjadi pada waktu yang lama
impeller
akan menjadi rusak patah sehingga
impeller
akan terjadi
unbalance
.
2. Poros
Berikut gambar poros pompa DAP.
Gambar 3.11 Poros pompa DAP Dokumentasi
Daya poros P = Stiffness k=
Torsi τ = F r
Input
Putarann = rpm DayaP =Watt
Output Putaran Impeller
Controlable parameter
Unbalance
Parameter tidak terkontrol
Poros bengkong
41
Berdasarkan diagram DOE poros diatas dapat dijelaskan bahwa saat poros berputar ketika pompa beroperasi terdapat beberapa parameter yang
mempengaruhi noise yang terjadi seperti : unbalance dan poros bengkok. Ketika poros pompa memiliki inersia yang tidak merata maka akan terjadi
unbalance yang akan menimbulkan
noise
hal dapat terjadi karena beberapa sebab seperti material poros yang tidak homogen atau terjadi cacat pada permukaan
poros. Hampir sama halnya dengan
unbalance
, kasus poros bengkok akan menimbulkan
noise
yang tinggi karena poros tidak berputar pada titik pusat putaran.
3. Bearing
Gambar 3.12 Bearing google.com
Gaya gesek F
s
= N µ Inner Race BPFI =
1+ cos x RPM Outer Race BPFO =
1- cos x RPM
Masukan
Putarann = rpm BebanW = N
Keluaran
Putaran bebas porosn = rpm
Getaran casing = Hz
Parameter terkontrol
Geometri bearing
Parameter tidak terkontrol
Ball bearing Inner race bearing
42
Dari diagram DOE bearing diatas dapat dijelaskan bahwa saat poros berputar ketika pompa beroperasi terdapat beberapa parameter yang
mempengaruhi
noise
yang terjadi pada
bearing
seperti : i
nner race bearing, ball bearing, geometri bearing.
Pada saat
bearing
berputar
ball bearing
akan mengalami kontak langsung dengan
inner race
yang akan menimbulkan gesekan dan jika kondisi tersebut terjadi pada waktu yang lama, maka kedua komponen tersebut akan mengalami
keausan pada permukaannya sehingga akan menimbulkan
noise
. Parameter geometri bearing yang menentukan frekuens
noise
yaitu diameter bola, jumlah bola, diameter
pitch
dan sudut kontak. Berdasarkan DOE yang dirancang maka data eksperimental yang akan
diukur adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Data hasil pengukuran secara eksperimental
Masukan
Sound Pressure Level
dB Frekuensi
Hz Keluaran
Sumbu Pengukuran
Jarak Ukur cm Putaran
rpm 5
10 15
20 Debit
- X
- -
- -
- -
- Y
- -
- -
- -
- -Y
- -
- -
- -
- Z
- -
- -
- -
43
3.8 Kerangka Konsep Penelitian